Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PELAYANAN MEDIS

DIARE AKUT
No Dokumen 440/12339.b/UPT
No Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 1 Desember 2015

Halaman 1/5

dr. Sonny Budiman


UPT Puskesmas
NIP.
Cigombong
197910292010011007

1. PENGERTIAN Definisi :
- Buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih
dari 200 gram atau 200 ml/24jam
- Frekuensi buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari, dapat/tanpa
disertai lendir dan darah
- Pasase tinja yang cair/lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal
berlangsung kurang dari 15 hari

Penyebab :
- Infeksi : Bakteri, virus, parasit, cacing, jamur
- Alergi susu ataupun makanan tertentu
- Malabsorbsi/maldigesti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
- Intoksikasi makanan
- Imunodefisiensi
- Therapi obat, antibiotik, kemoterapi, antasid, dll
- Neuropati autonomik (neuropati diabetik), sindrom Zollinger-Ellison

Kriteria Diagnosis :
- BAB sering dengan konsistensi cair atau lembek yang berlangsung kurang
dari 15 hari
- Mual, muntah, kadang disertai nyeri perut atau mules
- Dapat disertai demam dan lemas pada seluruh tubuh
- Bakteri invasif (Campylobacter, Salmonella, Shigella dan E. Coli)
menyebabkan inflamasi usus yang berat, nyeri perut kuadran kanan
bawah, disertai demam dan kadangkala terdapat kelumpuhan anggota
badan dan badan
- Diare air merupakan gejala atipikal dari organisme yang menginvasi apitel
usus, seperti virus enterik atau organisme yang menempel tetapi tidak
menghancurkan epitel (E.coli, protozoa, cacing)
- Diare air diikuti diare berdarah merupakan gejala dari organisme yang
menginvasi mukosa usus dan menghasil-kan toksin
(Campylobacter,Aeromonas,Shigella dan Vibrio species)

Diagnosis Banding :
- Diare akut disertai demam dan tinja berdarah
- Diare akut tanpa demam ataupun darah tinja

Perjalanan Penyakit :
Dehidrasi dapat timbul jika diare berat dan asupan oral terbatas karena mual
dan muntah, terutama pada anak kecil dan usia lanjut. Dehidrasi
bermanifestasi sebagai rasa haus yang meningkat, berkurangnya jumlah BAK
dengan warna urin gelap, tidak mampu berkeringat dan perubahan ortostatik
- Dehidrasi Ringan (hilang cairan 2-5%BB): turgor kurang suara serak
- Dehidrasi Sedang (hilang cairan 5-8% BB): turgor buruk, suara serak,
presyok (nadi cepat, nafas cepat dan dalam)
- Dehidrasi Berat (hilang cairan 8-10%): tanda dehidrasi sedang ditambah
kesadaran menurun, otot-otot kaku, sianosis.

Memberikan kemudahan dan sebagai acuan bagi praktisi kesehatan dalam


2. TUJUAN
penatalaksanaan pada penyakit Diare Akut.

SK Kepala UPT Puskesmas Cigombong Nomor : 445 /SK-167.b/UPT/2018


3. KEBIJAKAN
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas

4. REFERENSI Permenkes no.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5. PROSEDUR Persiapan Obat dan Alat :


- Obat anti diare (attapulgite, loperamide)
- Anti muntah (domperidon): jika diperlukan
- Antibiotik (ciprofloxacin, cotrimoxazole, eritromisin, Metronidazole)
- Infus set dan standar infus serta cairan infus (RL atau Nacl 0,9%)
- Satu set tabung oksigen dengan nasal kanul (jika diperlukan)

Persiapan Pasien
1. Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dilakukan inform
concern tentang penyakit pasien dan rencana rawat (pemasangan jalur infus
dan obat-obatan yang akan diberikan)
2. Membuat surat persetujuan rawat inap dan surat persetujuan tindakan,
disertai penjelasan tentang fungsi dan efek samping dari tindakan tersebut

Pemeriksaan Penunjang (Bila Tersedia)


- Pemeriksaan darah tepi
- Pemeriksaan darah elektrolit (Na, K, Cl)
- Pemeriksaan tinja

Penyulit
- Gangguan elektrolit dalam darah, demam
- Pasien syok, penurunan kesadaran

Lama perawatan
- Tiga sampai lima hari (keadaan umum membaik)
- Bila dalam perawatan pasien bertambah buruk atau masuk ke dalam
kriteria dehidrasi berat segera rujuk ke rumah sakit terdekat

Terapi
Penatalaksanaan
- Bed rest selama keadaan umum lemah, bila keluhan berkurang mulai
mobilisasi
- Diet lunak disertai sayuran dan lauk-pauk tidak merangsang muntah,
minum teh, sari buah (yang tidak bergas)
- Memasang jalur infus intravena (cairan RL atau Nacl 0,9%)

Rehidrasi
- Bila keadaan umum pasien baik (dehidrasi ringan) dapat dilakukan terapi
rehidrasi oral (oralit, pedialit)
- Bila keadaan umum pasien lemah disertai dehidrasi,
Dipakai BJ Plasma dengan rumus :
Kebutuhan cairan = BJ plasma-1,025 x BB x 4 ml
0,001
Dehidrasi ringan : BJ plasma 1,026
Dehidrasi sedang: BJ plasma 1,030
Dehidrasi berat : BJ plasma 1,036

Pemberian Cairan Dehidrasi terbagi atas :


a. Dua jam pertama (tahap inisial): jumlah total kebutuhan cairan menurut
rumus BJ plasma diberikan langsung selama 2 jam agar tercapai rehidrasi
optimal
b. Jam ketiga (tahap kedua): diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama
2 jam pemberian cairan tahap inisial sebelumnya
c. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan berdasarkan kehilangan cairan
melalui tinja dan IWL

Medika Mentosa
- Anti diare: Attapulgit 4 x 2 tab/hari atau loperamid dosis awal 2 tab,
dilanjutkan 1 tab setiap diare
- Antibiotik: ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari (per oral 5-7 hari), alterntif lain
cotrimoxazole 2 x 2 tab/hari, bila curiga giardiasis diberikan metronidazol
3 x 250 mg/hari (per oral 5-7hari), Strongyloides diberikan albendazol 400
mg dosis sekali minum

Out Put
- Keluhan pasien berkurang
- Diare berkurang
- Dapat makan dan minum seperti biasa

6. UNIT
TERKAIT Poli umum

7. DOKUMEN
TERKAIT Rekam Medis

8. Rekaman Historis Perubahan

No. Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan
STANDAR PELAYANAN MEDIS
DIARE AKUT
No Dokumen 440/12339.b/UPT
No Revisi 00
DAFTA
R TILIK Tanggal Terbit 1 Desember 2015

Halaman 1/5

dr. Sonny Budiman


UPT Puskesmas
NIP.
Cigombong
197910292010011007

NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1. Apakah petugas melakukan Persiapan Obat dan Alat :


 Obat anti diare (attapulgite, loperamide)
 Anti muntah (domperidon): jika diperlukan
 Antibiotik (ciprofloxacin, cotrimoxazole, eritromisin,
Metronidazole)
 Infus set dan standar infus serta cairan infus (RL atau Nacl
0,9%)
 Satu set tabung oksigen dengan nasal kanul (jika diperlukan)
2. Apakah petugas melakukan Persiapan Pada Pasien?
1. Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dilakukan
inform concern tentang penyakit pasien dan rencana rawat
(pemasangan jalur infus dan obat-obatan yang akan diberikan)
2. Membuat surat persetujuan rawat inap dan surat persetujuan
tindakan, disertai penjelasan tentang fungsi dan efek samping
dari tindakan tersebut
3. Apakah petugas melakukan Pemeriksaan Penunjang?
 Pemeriksaan darah perifer
4. Apakah petugas melakukan Penyulit? (Bila Tersedia)
 Pemeriksaan darah tepi
 Pemeriksaan darah elektrolit (Na, K, Cl)
 Pemeriksaan tinja
5 Apakah petugas melakukan Lama perawatan ?
 Gangguan elektrolit dalam darah, demam
 Pasien syok, penurunan kesadaran
6 Apakah petugas melakukan Terapi?
Penatalaksanaan
 Bed rest selama keadaan umum lemah, bila keluhan
berkurang mulai mobilisasi
 Diet lunak disertai sayuran dan lauk-pauk tidak merangsang
muntah, minum teh, sari buah (yang tidak bergas)
 Memasang jalur infus intravena (cairan RL atau Nacl 0,9%)

Rehidrasi
 Bila keadaan umum pasien baik (dehidrasi ringan) dapat
dilakukan terapi rehidrasi oral (oralit, pedialit)
 Bila keadaan umum pasien lemah disertai dehidrasi,
 Dipakai BJ Plasma dengan rumus :
 Kebutuhan cairan = BJ plasma-1,025 x BB x 4 ml 0,001
 Dehidrasi ringan : BJ plasma 1,026
 Dehidrasi sedang: BJ plasma 1,030
 Dehidrasi berat : BJ plasma 1,036

Pemberian Cairan Dehidrasi terbagi atas :


d. Dua jam pertama (tahap inisial): jumlah total kebutuhan
cairan menurut rumus BJ plasma diberikan langsung selama 2
jam agar tercapai rehidrasi optimal
e. Jam ketiga (tahap kedua): diberikan berdasarkan kehilangan
cairan selama 2 jam pemberian cairan tahap inisial
sebelumnya
f. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan berdasarkan
kehilangan cairan melalui tinja dan IWL

Medika Mentosa
- Anti diare: Attapulgit 4 x 2 tab/hari atau loperamid dosis awal
2 tab, dilanjutkan 1 tab setiap diare
- Antibiotik: ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari (per oral 5-7 hari),
alterntif lain cotrimoxazole 2 x 2 tab/hari, bila curiga
giardiasis diberikan metronidazol 3 x 250 mg/hari (per oral 5-
7hari), Strongyloides diberikan albendazol 400 mg dosis
sekali minum
7 Apakah petugas melakukan Out Put?
- Keluhan pasien berkurang
- Diare berkurang
- Dapat makan dan minum seperti biasa

………………………….,…………..

Observer Tindakan

……………………………..................

NIP: …………………....

Anda mungkin juga menyukai