Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bahij alwi

Nim : 20106011015
Makul : Ilmu Pendidikan Islam
Kelas : PAI A1 / 3
Dosen : Prof.Dr.H.Mudzakkir Ali,MA.

1. a. Kurikulum madrasah 2019 merupakan kurikulum yang bertujuan untuk


mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki pola pikir dan sikap keagamaan
yang moderat, inklusif, berbudaya, religius serta memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, produktif, kreatif,
inovatif, dan kolaboratif serta mampu menjadi bagian dari solusi terhadap berbagai
persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban
dunia. Dan pada pergantian materi juga akan berganti kurikulum,hal tersebut
dikarenakan pada Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah diterbitkan
untuk mendorong dan memberi aturan bagairnana berinovasi dalam implementasi
kurikulum madrasah serta memberikan payung hukum dalam pengembangan
kekhasan Madrasah, pengembangan penguatan Karakter, Pendidikan Anti Korupsi
dan Pengembangan Moderasi Beragama pada Madrasah.
(Keputusan menteri agama nomor 184 tahun 2019 tentang PEDOMAN
INPLEMENTASI KURIKULUM PADA MADRASAH )
b. Secara umum, kurikulum 2019 bertujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia
supaya mempunyai kemampuan hidup sebagai langsung dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta bisa berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2019 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :


1.  Mengembangkan keseimbangan antara perilaku spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam aneka macam situasi di sekolah dan
masyarakat.
2.   Menempatkan sekolah sebagai penggalan dari masyarakat yang menawarkan
pengalaman mencar ilmu supaya penerima didik bisa menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3.   Memberi waktu yang cukup leluasa untuk menyebarkan aneka macam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
4.   Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
5.  Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6.   Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Sumber : ( https://business.moodleone.org/ )

2. a. Materi (Maaddah) itu penting, Sebab ia adalah acuan utama dalam mengajar.
Materi adalah makanan pokok utama dalam mengajar (tadris). Tapi metode jauh lebih
penting dari materi. Metode adalah cara penyajian materi. Metode adalah cara
menyampaikan materi itu, sehingga murid faham dan merasa bahwa mereka
mendapat ilmu baru. Materi yang berat sekalipun, akan terasa ringan jika cara
penyampaiannya sederhana dan tepat. Tapi materi sederhana sekalipun, justru akan
terasa sulit jika metode penyampaiannya salah. KH.Idris Jauhari allahummafirlahu ,
saat mengajar al-tarbiyah wa alta’lim berkata : “ Kalau Anda nanti menjadi seorang
Ustadz, menemukan murid yang tidak faham-faham, jangan terburu-buru untuk
memarahi, apalgi memberikan iqob,. Intropeksilah !! Saya yakin (almarhum) pasti
karena ada metode kalian ada yang salah. Kalau murid (Jahil) Bodoh, itu bukanlah
karena yatajahal (pura-pura bodoh). Mereka betul-betul tidak tahu. Oleh karenaya,
sebagai Guru yang harus mau mengerti. Karena Guru itu sudah pernah jadi murid,
sedangkan murid belum pernah jadi Guru….Camkan itu…”
(Sumber:https://rohman-utm.blogspot.com/2018/05/cara-lebih-penting-dari-pada-
materi.html )

b. ‫ض َّل َع ْن َسبِْيلِ ِه‬ ِ ِ


َ َّ‫ْم ْه َوالْ َم ْو ِعظَِة احْلَ َسنَ ِة َو َجادهْلُ ْم بِالَّىِت ه َي اَ ْح َس ُن اَ َّن َرب‬ ِ ِ َ ِّ‫اُْدع اِىَل سبِي ِل رب‬
َ ‫ك ُه َو اَ ْعلَ ُم مِب َ ْن‬ َ ‫ك ب ْلحك‬ َ َْ ُ
۱۲۵  : ‫» َو ُه َواَ ْعلَ ُم بِْل ُمهتَ ِديْ َن «النحل‬

“(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang
ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai
dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah mereka
dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan pemelihara kamu, Dialah yang lebih
mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk).” QS,An Nahl : 125
‫ف َع ۡن ُه ۡم َوٱ ۡستَ ۡغ ِف ۡر هَلُۡم َو َشا ِو ُهۡر ۡم‬ ِ ِ Aِ ‫نت فَظًّا َغلِی َظ ٱ ۡل َق ۡل‬
ُ ‫ب لَٱن َفضُّو ۟ا م ۡن َح ۡول َۖك فَٱ ۡع‬
ِِ
َ ‫فَبِ َما َر ۡح َم ࣲة ِّم َن ٱللَّه ل‬
َ ‫نت هَلُ ۖۡم َولَ ۡو ُك‬
ِ ُّ ِ‫ت َفَت َو َّك ۡل َعلَى ٱللَّ ِۚه ِإ َّن ٱللَّهَ حُی‬ ِ
َ ‫ب ٱ ۡل ُمَت َو ِّكل‬
‫نی‬ َ ‫)فی ٱ ۡلَأ ۡم ِۖر فَِإ َذا َعَز ۡم‬
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”
(QS.Ali Imron : 159)

»۱۰ : ۵۷«  Aَ ‫الص ُد ْو ِر َو ُه ًدى َو َرمْح َةٌ لِْل ُمْؤ ِمنِنْي‬


ُّ ‫َّاس قَ ْد َجاءَ تْ ُك ْم َم ْو ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم َو ِش َفاءٌ لِ َما ىِف‬
ُ ‫يَااَيُّ َهاالن‬
“Hai segenap manusia, telah datang kepada kalian mauizhah dari pendidikanmu,
penyembuh bagi penyakit yang bersemayam di dalam dada, petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus :57 )

( Sumber : Prof. Dr Hamka, 1980, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, hal 129 )

3. a. Kompetensi kepribadian, Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan


personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi Pedagogis, Kompetensi pedagogis adalah kompetensi atau kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik,8 kompetensi pedagogis meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.

Kompetensi professional, Kompetensi profesional merupakan peguasaan materi


pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajarandi sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.
Kompetensi sosial, Kompetensi sosial merupakan kemampuan seorang guru untuk
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

(Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 128 )

b. Kompetensi Kepribadian menjadi kompetensi yang khusus dikarenakan


Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi
teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para
siswanya supaya memiliki attitude yang baik. Terdapat beberapa kepribadian yang
harus dimiliki guru, yaitu:

1. Kepribadian yang stabil, bertindak sesuai dengan norma sosial dan bangga menjadi
guru.
2. Kepribadian yang dewasa, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Berakhlak mulia meliputi bertindak sesuai dengan norma religious dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.

(Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 128 )

4. a. Kultur lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut serta
menentukan corak pendidikan Islam, yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap peserta
didik. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan.
Disebabkan lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang terjadinya proses
belajar-mengajar secara aman, nyaman, tertib dan berkelanjutan. Denga suasana
seperti itu, proses pendidikan dapat diselenggarakan menuju tercapainya tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Pada periode awal, umat Islam mengenal lembaga pendidikan berupa kuttab, yang
mana di tempat ini diajarkan membaca dan menulis Al-Qur’an lalu diajarkan pula
ilmu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama lainnya. Begitu diawal dakwah Rasulullah Saw,
ia menggunakan rumah Arqam sebagai institusi  pendidikan bagi sahabat awal
(assabiqunal awwalun). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan
pendidikan Islam mengenal adanya rumah, masjid, kutub, dan madrasah sebagai
tempat berlangsungnya pendidikan, atau disebut juga sebagai lingkungan pendidikan.
( Sumber : Salim, Hailami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu Pendidikan
Islam.(  Jogjakarta : 2012), hlm. 261 )

b. Pertama, perlunya manajemen yang berbasis motivasi. Hal ini penting, mengingat
problem terbesar bangsa ini adalah masalah motivasi dan etos. Motivasi akan mampu
meciptakan komitmen, komitmen akan melahirkan etos, etos menciptakan daya gerak,
daya gerak akan menciptakan perubahan. Kultur lingkungan yang baik, adalah yang
mampu menciptakan perubahan. Dan, perubahan bermuara pada motivasi.
Kedua, Perlunya manajemen yang berbasis komunikasi. Manajemen ini, menekankan
akan pentingnya kesadaran bahwa etos profesionalitas (mutu), sangat ditentukan oleh
kualitas komunikasi. Semakin jernih komunikasi pada lingkungan, dapat diprediksi
kultur lingkungan yang jernih pula. lingkungan dalam manajemen prasangka,
misalnya, tidak akan terjadi karena chanel komunikasi telah terfasilitasi.
Ketiga, perlunya manajemen yang berbasis reward and punishmen. Artinya, dalam
kepemimpinan modern dua hal itu merupakan “bahasa komunikasi professional” yang
mutlak dibutuhkan. Sehingga penempatan orang didasarkan penghargaan atas kualitas
kerja bukan pada like dan dislike. Sedangkan, hukuman penting dipikirkan untuk
menegakkan aturan main institusi sehingga kultur lingkungan berjalan atas aturan
baku yang mengikat dan tidak pandang bulu.
Keempat, perlunya manajemen yang berbasis baca tulis. Manajemen ini, nyaris tidak
pernah tersentuh oleh sekolah. Tak pernah terpikirkan bahwa guru (komponen
sekolah) setiap saat penting untuk meningkatkan kualitas melalui dua budaya ini. Hal
ini, mengingat dua hal tersebut merupakan unsur penting dalam tradisi pengembangan
SDM mutakhir untuk menuju kultur lingkungan yang berkualitas.
( Manan, Imran. 1989, Anthropologi Pendidikan, Jakarta: Proyek
Pengembangan Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan Dirjen Dikti
Depdikbud )

5. Berikut Presentasi dari kelompok 2 yang bertema KEILMUAN ILMU


PENDIDIKAN ISLAM

Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah
nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran
tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada
Al-Qur’an dan hadist serta akal.
.Manusia sebagai objek material adalah karena manusia dalam konsep dasar Islam
disebut sebagai fitrah.Maksud daripada fitrah dalam hal ini yaitu sebagai makhluk
yang terus menerus terdidik untuk tunbuh dan berkembang.Sedangkan objek
formalnya adlaah usaha atau upaya dari manusia itu sendiri dalam aktivitas
pendidikan yang membawa mereka kepada manusia yang Kamil.
fungsi pendidikan Islam secara totalitas adalah, untuk membangun manusia yang
mampu membangun dunia dengan segala dimensinya, sesuai dengan komitemen
imannya terhadap Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai