Anda di halaman 1dari 24

ELOMPOK 1

PPH PEMOTONGAN
DAN PEMUNGUTAN
PAJAK
DIVA
Komang Diva Maharyani
2207341029
IIN
Ni Putu Iin Andriati

AGUS
2207341031

I Ketut Agus Adi Putra


2207341027
PENYETORAN DAN
PELUNASAN PPH
PASAL 21 DAN 26
PPH PASAL 21 PPH PASAL 26
PPh Pasal 21 adalah pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, Sedangkan PPh Pasal 26 adalah
honorarium, tunjangan, dan pemotongan atas penghasilan
pembayaran lain dengan nama dan yang bersumber di Indonesia yang
dalam bentuk apapun sehubungan diterima atau diperoleh wajib
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, pajak luar negeri selain Bentuk
Usaha Tetap (BUT).
dan kegiatan yang dilakukan oleh
orang orang pribadi dalam negeri.
PPH PASAL 21 PPH PASAL 26
Penyetoran pajak penghasilan dilakukan setiap
PPh pasal 26 wajib disetorkan ke bank
akhir tahun pajak masa. Kekurangan pembayaran
Persepsi atau Kantor Pos dengan
pajak terutang harus dibayar lunas sebelum SPT
PPh disampaikan. Penyetoran pajak dilakukan di menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP),
bank atau di kantor pos, yang dimana akan paling lambat tanggal 10 bulan takwim
diberikan bukti tanda pembayaran Pajak berikutnya setelah bulan saat
Pengahasilan Pasal 21. terutangnya pajak. Dalam hal jatuh tempo
Setelah penyetoran pajak dilakukan, maka penyetoran atau batas akhir pelaporan
dilakukanlah pelaporan pajak yang merupakan PPh Pasal 26 bertepatan degan hari libur
pelaporan kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat
termasuk hari sabtu atau hari libur
perusahaan tersebut terdaftar atas selesainya
nasional, penyetoran atau pelaporan
melakukan pembayaran PPh Pasal 21, untuk
Pelaporan SPT Tahunan Pribadi batas waktunya dapat dilakukan pada hari kerja
yaitu paling lama 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak berikutnya.
(Tanggal 31 Maret).

PERBEDAAN MASA PAJAK DAN


TAHUN PAJAK
MASA PAJAK
Masa pajak dapat diartikan sebagai jangka waktu sebulan,
dalam konteks perpajakan merupakan pajak bulanan.

TAHUN PAJAK
Tahun Pajak digunakan sebagai penentuan jangka waktu
dalam kurun waktu setahun atau 12 bulan.
Perhitungan
PPh pada Akhir
Tahun
PERHITUNGAN PPH SELAMA SATU TAHUN:

1. KREDIT PAJAK PENGHASILAN


Bagi wajib pajak dalam negeri dan Bentuk
Usaha Tetap (BUT), pajak yang terutang
dikurangi dengan kredit pajak untuk
tahun pajak yang bersangkutan, yang
terdiri dari:
PPh Pasal 21 (khusus wajib pajak
orang pribadi)
PPh Pasal 26 ayat (5)
PERHITUNGAN PPH SELAMA SATU TAHUN:

2. PAJAK LEBIH BAYAR


Perlakuan atas pajak yang lebih dibayar (UU
Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 28A)
Apabila jumlah pajak yang terutang
untuk suatu tahun pajak ternyata lebih
kecil dari pada jumlah kredit pajaknya
Direktur Jenderal Pajak atau pejabat
yang ditunjuk berwenang untuk
mengadakan pemeriksaan sebelum
dilakukan pengembalian atau
perhitungan kelebihan pajak
PERHITUNGAN PPH SELAMA SATU TAHUN:

3. PAJAK KURANG DIBAYAR


Perlakuan atas pajak yang kurang dibayar
(UU Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 29)
Apabila pajak yang terutang untuk suatu
tahun pajak ternyata lebih besar
daripada kredit pajaknya
SPT PPh Tahunan
TIGA JENIS FORMULIR SPT
TAHUNAN ORANG PRIBADI
Formulir SPT 1770
Formulir SPT 1770 S
Formulir SPT 1770 SS

FORMULIR SPT PPH


BADAN
Formulir SPT 1771
Setiap Pemotong Pajak wajib mengisi, menandatangani, dan menyampaikan SPT
Tahunan PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Pemotong Pajak
terdaftar atau Kantor Penyuluhan Pajak setempat.

Dalam hal jumlah PPh Pasal 21 dan PPh


Dalam hal jumlah PPh Pasal 21
Pasal 26 yang terutang dalam satu
dan PPh Pasal 26 yang terutang
tahun takwim lebih kecil dari PPh
dalam satu tahun takwim lebih
Pasal 21 dan PPh Pasal 26 yang telah
besar dari PPh Pasal 21 dan PPh
disetor, kelebihan tsb diperhitungkan
Pasal 26 yang telah disetor,
dengan PPh Pasal 21 yang terutang
kekurangannya harus disetor
untuk bulan pada waktu dilakukannya
sebelum penyampaian SPT
penghitungan tahunan, dan jika masih
Tahunan PPh Pasal 21 selambat-
ada sisa kelebihan, maka
lambatnya tgl. 25 Maret tahun
diperhitungkan untuk bulan-bulan
takwim berikutnya. lainnya dalam tahun berikutnya.
KASUS 1
Bapak Andi mulai bekerja di PT
Indofood pada bulan Februari
2021 dengan status masih lajang
dan tidak punya tanggungan
dengan gaji Rp 8.000.000
sebulan dan memiliki NPWP. PT
Indofood memberikan tunjangan
NPJS Ketenagakerjaan dengan
iuran yang dibayarkan
perusahaan sebesar 3% dari gaji
dan iuran pensiun yang dipotong
dari Pak Andi sebesar dari gaji
setiap bulan. Berapa PPh 21 Pak
Andi setahun?
KASUS 2
Sisuka berstatus belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga. Ia bekerja pada PT
Adi Pratama Putra dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp
5.500.000 dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000.
Mulai bulan Juli 2019, Sisuka memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap bulan menjadi
sebesar Rp 7.000.000. Bagaimana Perhitungan PPh Pasal 21 pada akhir tahun?

Sisuka berstatus belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga. Ia bekerja pada PT
Adi Pratama Putra dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp
5.500.000 dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000.
Mulai bulan Juli 2019, Sisuka memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap bulan menjadi
sebesar Rp 7.000.000. Bagaimana Perhitungan PPh Pasal 21 pada akhir tahun?

Sisuka berstatus belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga. Ia bekerja pada PT
Adi Pratama Putra dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp
5.500.000 dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000.
Mulai bulan Juli 2019, Sisuka memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap bulan menjadi
sebesar Rp 7.000.000. Bagaimana Perhitungan PPh Pasal 21 pada akhir tahun?

HASIL AKHIR
KASUS 3
PT Abadi Berkarya memiliki perwakilan di luar negeri dan mengasuransikan
bangunan bertingkat ke PT XYZ yang merupakan perusahaan asuransi di luar negeri
dengan membayar jumlah premi pada tahun 2015 sebesar Rp 2 miliar. Hitunglah PPh
Pasal 26 dari PT Abadi Berkarya tahun 2015?

Sementara, apabila PT Abadi Berkarya mengikuti asuransi melalui perusahaan yang


ada di Indonesia, missal PT Asuransi Raya dengan membayar jumlah premi yang sama
sebesar Rp 2 miliar. Pt Asuransi Raya mengikutkan (reasuransi) perusahaan tersebut
ke perusahaan asuransi yang berada diluar negeri, misalnya PT XYZ dengan
membayar premi sebesar Rp 1 miliar. Maka ketentuan PPh Pasal 26, sebagai berikut:
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai