Pendahuluan
Pada awal abad ke-20, para ilmuwan sudah memiliki pemahaman yang relatif baik
tentang atom, tetapi masih banyak aspek dari struktur atom yang belum dipahami dengan
baik. Pada waktu itu, teori atom yang paling populer adalah teori atom Thomson, yang
menyatakan bahwa atom terdiri dari muatan positif yang tersebar merata di dalam bola
elektron. [1]
Namun, Ernest Rutherford dan rekan-rekannya di Laboratorium Cavendish di University of
Cambridge, Inggris, tidak sepenuhnya yakin dengan teori atom Thomson. Mereka
memutuskan untuk melakukan eksperimen untuk menguji teori tersebut. [2]
Pada tahun 1909, Rutherford dan Hans Geiger melakukan eksperimen hamburan partikel
alfa pada foil emas yang sangat tipis. Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa
melintasi foil emas tanpa mengalami hamburan apa pun, tetapi beberapa partikel alfa
mengalami hamburan yang sangat besar, bahkan mengalami pembalikan arah. Temuan ini
menunjukkan bahwa teori atom Thomson mungkin tidak akurat. [3]
Kemudian, pada tahun 1911, Rutherford dan dua mahasiswa doktornya, Hans Geiger dan
Ernest Marsden, melakukan eksperimen hamburan partikel alfa yang lebih canggih pada foil
emas. Eksperimen ini menggunakan partikel alfa yang lebih terfokus dan foil emas yang lebih
1
tipis daripada eksperimen sebelumnya. Hasil dari eksperimen ini menunjukkan bahwa
sebagian besar partikel alfa melintasi foil emas tanpa hamburan yang signifikan, tetapi
sejumlah kecil partikel alfa mengalami hamburan yang sangat besar. [2]
Temuan ini sangat mengejutkan, karena berarti atom harus terdiri dari dua bagian utama: inti
atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang sangat besar, dan elektron yang berputar
di sekitarnya. Eksperimen Hamburan Rutherford menjadi salah satu titik balik penting dalam
sejarah fisika modern, membantu memperkuat pemahaman kita tentang struktur atom dan
mengarah pada pengembangan teknologi seperti sinar-X dan radioaktif. [4]
2
Menghitung N(θ)
2𝜋 sin(𝜃)𝑁𝑑𝜃 (3)
Keterangan:
Nm (θ) = Menghitung rata-rata
NAU (θ) = Menghitung nilai foil emas
NAL (θ) = Menghitung nilai foil alumunium
ZAL = menghitung AL
dAU (θ) = Menghitung AU
𝜋 = Digunakan 3,14
Metodologi Eksperimen
Set-up Alat
3
Diagram Alir
Main Main
End 4 End
Hasil dan Pembahasan
3
5º 10 442 449,33 44,93 24,42
453
344
10 º 10 474 368,66 36,86 40,20
288
457
15 º 10 456 450,33 45,03 73,67
438
260
20 º 10 155 279,33 27,93 39,99
423
Tabel 3. kurva hamburan fungsi sudut (θ) dan counting rate Nd (θ) pada sampel aluminium
Dapat dilihat setelah melakukan percobaan berikut grafik antara sudut (θ) dan counting
rate Nd (θ) pada foil emas dan alumunium, berdasarkan pada sampel emas diketahui jika
semakin besar sudut hamburan, maka tingkat hamburan pada partikel alfa meningkat.
2
Begitupun grafik antara sudut sudut (θ) dan counting rate Nd (θ) pada alumunium,
dapat dilihat dari Gambar 3 kurva tersebut dapat dilihat bahwa nilai counting rate pada
sampel alumunium tersebut tidak konsisten.
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan grafik F(θ) terhadap (θ) dapat dilihat
pada Gambar 4 grafik yang didapat dilihat yaitu sudut positif tingkat hamburan partikel alfa
berbanding lurus dengan frekuensinya.
Pada nilai laju hamburan digunakan untuk mendapatkan nomor atom dari lempeng
yang dtembakan oleh partikel alfa. Secara teori nilai pada alumunium yaitu 13 kemudian
setelah perhitungan mendapatkan nilai yang sangat bervariasi, dan nilai yang paling
mendekati yaitu 24,42. Secara teori dengan hasil yang di dapat karena counting rate yang di
dapat belum sesuai dengan nilai secara teori.
3
Percobaan hamburan Rutherford ini dapat dilihat di set-up alat pada Gambar 1. Untuk
yang pertama digunakan chamber untuk dihubungkan pada discriminator, kemudian
hubungkan kabel pada dicriminator dan counter ke tegangan listrik, pasangkan preparasi
Am-241 dan alumunium/emas pada chamber scattering ke soket, tutup rapat chamber sampai
tidak bisa terbuka lalu nyalakan dan tunggu vacum chamber selama 2 menit, Atur
diskriminator dan siapkan stopwatch digital untuk perhitungan waktu, Atur sudut scattering
rutherford pada sudut -20°, -15°, -10°, -5°, 5°, 10°, 15°, 20° kemudian catat laju cacahan
hamburan dan waktu untuk mencacah selama 3 kali perulangan.
Percobaan ini digunakan partikel alfa karena bermuatan positif, percobaan ini
dilakukan Rotherford karena hamburan sinar alfa lembaran yang sangat tipis hanya setebal
atom emas dan sebagian partikel alfa dapat tembus karena melalui daerah hampa.
Chamber digunakan agar sinar alfa yang diterima dapat dihentikan oleh media udara
dalam waktu yang sangat singkat sehingga mudah dihamburkan. Chamber diperlukan untuk
menghindari tumbukan dengan molekul udara yang dapat mengurangi energi sebenarnya.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil eksperimen Hamburan Rotherford
ini antara lain yaitu
1. Menguji teori atom merupakan bola pejal positif yang apabila terkena partikel alfa
akan dipantulkan atau dibelokan.
2. Grafik hubungan antara sudut sudut (θ) dan counting rate Nd (θ) Alumunium
maupun emas tidak konsisten karena tidak sesuai dengan teori.
3. Pada hasil nomor atom pada alumunium berbeda dengan nomor atom alumunium
secara teoritis.
4. Berkas partikel alfa yang diteruskan menandakan bahwa terdapat ruang yang kosong
di sekitar inti atom yang merupakan orbit elektron
5. Pada nilai laju hamburan mendapatkan nomor atom, secara teori nilai pada
alumunium yaitu 13 kemudian setelah perhitungan mendapatkan nilai yang sangat
bervariasi, dan nilai yang paling mendekati yaitu 24,42.
Apresiasi
Kami sangat mengapresiasi kepada pihak-pihak yang telah membatu kami dalam
melaksanakan praktikum terutama kepada kampus Institut Teknologi Sumatera yang telah
memfasilitasi kami dalam melaksanakan praktikum, kami ucapkan juga kepada dosen yang
telah membimbing dan memberikan materi pengenalan praktikum beberapa minggu sebelum
praktikum dilaksanakan, kepada asisten praktikum kami ucapkan terima kasih telah
membimbing dan menuntun kami dalam melaksanakan praktikum serta kepada teman teman
satu kelas mata kuliah eksperimen fisika yang telah membantu kami memberikan informasi
tentang praktikum.
4
Referensi
[2] R. L. Sime, "Lise Meitner and the discovery of nuclear fission," Physics Today, pp. 26-32, 1995.
[5] J. L. Campbell, "Rutherford’s gold foil experiment," Nature Education Knowledge, p. 4, 2017.
[7] Rutherford, "The scattering of α and β particles by matter and the structure of the atom.,"
Philosophical Magazine, pp. 669-688, 1911.
[8] K. Krane, Modern Physics, 2nd ed., John Wiley & Sons, 1996.
3
Lampiran
𝑛𝑚(𝜃) 20,33
Nd(θ) = = = 2,03
𝑡 10
𝑛𝑚(𝜃) 13,66
Nd(θ) = = = 1,36
𝑡 10
𝑛𝑚(𝜃) 7,66
Nd(θ) = = = 0,76
𝑡 10
• Sudut (θ) = -5 º
∑ 𝑛(𝜃) 14+11+13
Nm(θ) = = = 12,66
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 12,66
Nd(θ) = = = 1,26
𝑡 10
• Sudut (θ) = 5 º
∑ 𝑛(𝜃) 16+20+6
Nm(θ) = = = 14
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 14
Nd(θ) = = = 1,4
𝑡 10
6
• Sudut (θ) = 10 º
∑ 𝑛(𝜃) 9+362+278
Nm(θ) = = = 216,33
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 216,33
Nd(θ) = = = 21,63
𝑡 10
• Sudut (θ) = 15 º
∑ 𝑛(𝜃) 404+487+330
Nm(θ) = = = 407
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 407
Nd(θ) = = = 40,7
𝑡 10
• Sudut (θ) = 20 º
∑ 𝑛(𝜃) 411+131+464
Nm(θ) = = = 335,33
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 335,33
Nd(θ) = = = 33,53
𝑡 10
𝑛𝑚(𝜃) 394,66
Nd(θ) = = = 34,46
𝑡 10
𝑛𝑚(𝜃) 125,66
Nd(θ) = = = 12,56
𝑡 10
3
∑ 𝑛(𝜃) 478+479+266
Nm(θ) = = = 407,66
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 407,66
Nd(θ) = = = 40,76
𝑡 10
• Sudut (θ) = -5 º
∑ 𝑛(𝜃) 469+358+136
Nm(θ) = = = 321
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 321
Nd(θ) = = = 32,1
𝑡 10
• Sudut (θ) = 5 º
∑ 𝑛(𝜃) 453+442+453
Nm(θ) = = = 449,33
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 449,33
Nd(θ) = = = 44,93
𝑡 10
• Sudut (θ) = 10 º
∑ 𝑛(𝜃) 344+374+288
Nm(θ) = = = 368,66
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 368,66
Nd(θ) = = = 36,86
𝑡 10
• Sudut (θ) = 15 º
∑ 𝑛(𝜃) 457+456+438
Nm(θ) = = = 450,33 =
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 450,33
Nd(θ) = = = 45,03
𝑡 10
• Sudut (θ) = 20 º
∑ 𝑛(𝜃) 15+24+22
Nm(θ) = = = 20,33 = 279,33
𝑁 3
𝑛𝑚(𝜃) 279,33
Nd(θ) = = = 27,93
𝑡 10
N(θ) = 2𝜋 sin(𝜃)𝑁𝑑𝜃 = 2 × 3,14(sin 20°) (27,93) = 59,99
8
3. Nilai Fungsi Sudut
1
• Sudut -20 = −20 = 1099,81
sin4 ( 2 )
1
• Sudut -20 = −15 = 3445,15
sin4 ( 2 )
1
• Sudut -20 = −10 = 17330,69
sin4 ( 2 )
1
• Sudut -20 = −5 = 276256,93
sin4 ( 2 )
1
• Sudut -20 = 5 = 276236,93
sin4 ((2)
1
• Sudut -20 = 10 = 17330,69
sin4 ( )
2
1
• Sudut -20 = 15 = 3445,15
sin4 ( 2 )
1
• Sudut -20 = 20 = 1099,81
sin4 ( 2 )
4. Nilai ZAL
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 −74,02×2×792
• -20 = √ =√ = 162,73
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 −4,36×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 −20,41×2×792
• -15 = √ =√ =120,03
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 −2,21×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 −44,45×2×792
• -10 = √ =√ = 290,82
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 −0,82×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 −17,57×2×792
• -5= √ =√ = 200,78
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 −0,68×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 24,42×2×792
• 5=√ =√ = 223,90
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 0,76×8
3
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 40,20×2×792
• 10 = √ =√ = 51,57
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 23,58×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 73,67×2×792
• 15 = √ =√ = 41,68
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 66,15×8
𝑁𝐴𝐿(𝜃)×𝑑𝑎𝑈×𝑧𝐴𝑈 59,99×2×792
• 20 = √ =√ = 36,05
𝑁𝐴𝑈𝜃×𝑑𝐴𝐿 72,01×8
5.
10
3