Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1.

Bahan Ajar RPP Kls 8

Materi Pokok : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan


Kebangsaan
Sub Materi : Pengertian Mobilitas Sosial dan Bentuk-bentuk Mobilitas
Sosial
Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
2. Membedakan mobilitas sosial vertikal dengan
mobilitas sosial horizontal

PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL


DAN
BENTUK-BENTUK MOBILITAS SOSIAL

A. Pengertian Mobilitas Sosial

Pernahkah kamu berpikir mengapa terdapat kesenjangan sosial di


sekitar kita? Mengapa ada perbedaan posisi sosial antara si kaya dan si
miskin? Mengapa sebagian besar individu berlomba-lomba untuk mengubah
taraf kehidupannya untuk mendapatkan tempat terhormat dimata masyarakat?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui konsep Sosiologi yang
dikenal dengan istilah mobilitas sosial.

Realitanya pada masyarakat kita terdapat suatu sistem yang dikenal


dengan istilah hirarki sosial, adapun hirarki sosial itu sendiri dapat kita
ibaratkan sebagai tangga, terdapat individu-indivudu tersebar di tingkatan
tangga, ada yang sudah berada di tangga atas dan ada yang masih di tangga
bawah, ada pula yang berada di tengah sedang berusaha untuk berpindah
posisi ke puncak tangga.Nah, para individu/kelompok yang melakukan upaya
perpindahan posisi sosial disebut dengan istilah mobilitas sosial.

1
Secara alamiah, sebagian besar individu berlomba-lomba merubah
posisi sosialnya dan mencapai puncak hirarki sosial, tujuannya bisa
bermacam-macam: ada yang ingin mendapatkan pengakuan oleh masyarakat
luas (status sosial), ada yang ingin keluarganya dihormati, dan lain
sebagainya. Apapun tujuannya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari
mobilitas sosial.

Istilah mobilitas sosial serta hirarki sosial sangat erat kaitannya dengan
istilah meriktorasi. Meriktorasi digunakan untuk menggambarkan tipe
masyarakat dimana kekayaan, pendapatan dan status sosial didapatkan melalui
kompetisi. Artinya, kesempatan setiap individu dalam mencapai puncak
hirarki tidaklah pernah sama.

Mobilitas berasal dari bahasa latin Mobilis, yang berarti mudah


dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata
sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok
warga dalam kelompok sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi
seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain,
baik menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih rendah. Contoh : seorang anak
petani yang belajar gigih dan berhasil lulus perguruan tinggi sehingga
mendapatkan pekerjaan dan jabatan sebagai manager di sebuah perusahaan
ternama.

B. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial

1. Mobilitas Sosial Vertikal

Pernahkah kamu mendengar ada berita yang cukup viral di Indonesia


mengenai kisah perempuan berprestasi bernama Raeni yang merupakan anak
tukang becak? Raeni yang bukan berasal dari keluarga berada dan terpandang
di Semarang berhasil dikenal orang sebagai wisudawan terbaik di Universitas
Negeri Semarang dengan IPK 3.96. Tak selesai disitu, ia kemudian

2
melanjutkan studi S2 dan S3 melalui beasiswa LPDP di Universitas
Birmingham di Inggris.

Kisah hidup Raeni dengan jelas menggambarkan adanya fenomena


mobilitas sosial vertikal ke atas / naik. Raeni berhasil mengubah posisi sosial
dirinya serta keluarganya menjadi lebih baik dibandingkan keadaan
sebelumnya dengan segala keterbatasan ekonomi yang ada. Meskipun ayah
Raeni berpendidikan rendah dan berprofesi sebagai tukang becak namun
Raeni mampu menempuh jenjang pendidikan tertinggi berkat usaha dan kerja
kerasnya hingga akhirnya Raeni mampu berprofesi sebagai dosen . Kisah
Raeni merupakan contoh mobilitas sosial vertical ke atas (Social
Climbing)

Gambar .Anak tukang becak yang hidup sukses mengalami mobilitas sosial vertikal ke atas
Sumber gambar: i.ytimg.com

3
Beralih ke contoh selanjutnya, masih ingat mantan ketua DPR RI,
Setya Novanto yang terbukti bersalah dalam kasus korupsi e-KTP? Karena
kasus korupsinya tersebut ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, denda 500
juta dan dicabut hak politiknya selama 5 tahun oleh pengadilan. Hal yang
dialami Setya Novanto dapat kita sebut sebagai mobilitas sosial vertikal ke
bawah / turun. Dalam hal ini, Setya Novanto telah berpindah posisi sosial
menjadi lebih rendah dibandingkan keadaannya sebelumnya. Ia yang
sebelumnya memiliki jabatan terhormat sebagai ketua DPR kemudian
berubah menjadi seorang narapidana dan kehilangan status sosialnya di mata
masyarakat. Kisah Setya Novanto diatas merupakan contoh mobilitas
sosial vertical ke bawah ( Sosial Sinking)

2. Mobilitas Sosial Horizontal

Dalam mobilitas horizontal, perpindahan posisi sosial individu tidak


menjadi lebih tinggi ataupun lebih rendah, melainkan sejajar seperti pada
posisi sosial sebelumnya. Itulah mengapa dikategorikan horizontal.

Sebagai contoh, seorang guru SMA dipindah tugaskan dari Bandung


ke Jakarta. Guru tersebut tergolong mengalami mobilitas sosial horizontal
karena ia hanya berpindah tempat kerja namun tidak berpindah posisi sosial.
Ia tidak mengalami perubahan jabatan menjadi lebih tinggi atau rendah
dibandingkan sebelumnya.

4
5

Anda mungkin juga menyukai