Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH KONSEP

TEORI AUTOIMUN

Disusun Oleh :
Arin Siti Nurhalipah AKX.18.003
Syfa Tasya Kamila AKX.18.045
Devi Fitri 201FK01001
Hasan Abdan Syakuuro 191FK01050
Rapli Haikal 201FK01008

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2022
1. Konsep fisikologis autoimun
Penyakit Autoimun merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia yang biasa terjadi pada kaum wanita. Autoimun merupakan gangguan sistem
kekebalan tubuh akibat gagalnya pertahanan kestabilan kondisi tubuh, sehingga sistem imun
menyerang tubuh yang sehat dianggap sebagai benda asing yang harus dimusnahkan.
Penyakit autoimun ini menyebabkan kerugian bagi organ tubuh manusia karena dapat
merusak organ-organ sel yang masih sehat dalam tubuh seseorang. Penyakit autoimun
merupakan respon imun yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh sendiri serta
mengganggu fungsi fisiologis tubuh. Penyakit autoimun dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor genetik, infeksi, lingkungan, hormonal, daerah/suku, diet dan
toksik/obat. Patogenesis autoimun terdiri atas gangguan aktivitas selular dan protein
regulator. Gangguan aktivitas selular dapat terjadi apabila tubuh gagal mempertahankan
toleransi akan self-antigen dan terjadi aktivasi autoreaktif sel imun terhadap self-antigen
tersebut. Mekanisme kegagalan toleransi tersebut diperankan oleh sel T perifer dalam
berbagai proses.

2. Kasus autoimun pada lansia


Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan
adanya proses peradangan kronik. Prevalensi penderita RA tertinggi di dunia berada di
negara Australia sedangkan penderita RA terendah berada di Afrika Selatan, Indonesia
sendiri daerah dengan prevalensi penderita RA tertinggi berada di Provinsi Aceh. Tujuan dari
Karya Ilmiah Akhir ini untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah rheumatoid
arthritis pada lansia dengan metode Studi Kasus. Diagnosa yang diangkat dalam masalah ini
adalah gangguan mobilitas fisik, defisit nutrisi dan resiko jatuh. Implementasi diberikan
selama 4 hari untuk diagnosa gangguan mobilitas fisik berupa latihan Range Of Motion
(ROM). Dari hasil evaluasi implementasi yang diberikan terhadap klien terdapat peningkatan
rentang gerak, dan kaku sendi berkurang. Disarankan kepada lansia untuk tetap melanjutkan
latihan ROM dengan dukungan keluarga. Rekomendasi bagi puskesmas, dan peneliti
selanjutnya untuk dapat melanjutkan asuhan keperawatan kepada klien terkait masalah defisit
nutrisi dan risiko jatuh
Artritis reumatoid adalah peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang
menyerang jaringannya sendiri atau gangguan autoimun. Pada pasien lansia yang mengalami
artritis reumatoid gangguan autoimun menyebabkan lansia mengalami radang, rasa nyeri,
kaku, dan bengkak pada sendi, serta mempengaruhi segala aktivitas sehari-hari yang dijalani
mulai dari aktivitas ringan hingga berat bahkan menimbulkan risiko jatuh. Ada beberapa cara
dalam pencegahan risiko jatuh pada lansia artritis reumatoid meliputi perawatan dan
pemenuhan kebutuhan lansia, memberikan informasi mengenai penyakit, cara pencegahan
risiko jatuh seperti menggunakan alat bantu yang sesuai, pencahayaan cukup, lantai tidak
licin, serta latihan keseimbangan The Berg Balance Scale.

a. Tanda dan Gejala Pada Lansia


1. Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari dan malam hari.
2. Kelelahan

b. Penyebab masalah timbul autoimun pada lansia

1. Kebiasaan yang tidak sehat


Kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehari-hari.
Kebiasaan buruk seperti merokok, minum kopi dan alkohol, stres, sampai
kurang tidur, akan membuat kulit menjadi lebih kering. Kulit yang kering
menjadi salah satu penanda dari faktor penuaan dini, karena pada usia
produktif kulit manusia sebenarnya masih memiliki tekstur yang baik. Namun
berbagai kebiasaan buruk itu membuat sel kulit menjadi rusak, dan kulit
menjadi lebih kering, karena kulit tidak mampu menangkap dan
mempertahankan air dalam lapisan kulitnya.
2. Efek lingkungan
Lingkungan juga bisa memberi pengaruh buruk bagi kulit Anda. Misalnya saja
terlalu sering berada di ruangan berpendingin udara, udara kotor, polusi,
sampai radiasi matahari. "Namun yang paling 'jahat' adalah radiasi. Sebaiknya
gunakan krim tabir surya agar kulit tidak rusak dan menjadi kanker,"
tambahnya.
3. Usia
Proses aging atau penuaan akan dimulai pada usia 20-an, namun kulit masih
akan mampu menyeimbangkan dan menghambat proses penuaan ini. Kulit
akan berkurang kemampuannya untuk memproduksi sel-sel kulit baru ketika
sudah memasuki usia di atas 30 tahun.
4. Genetik
"Pada kasus penuaan dini, ada juga orang yang mengalami masalah ini
karena faktor keturunan," ujarnya. Gen "aging" yang terbawa dalam diri
seseorang akan memungkinkan dirinya menjadi tua sebelum waktunya.
Sebaliknya, ada yang memiliki faktor keturunan untuk terlihat awet muda.
5. Kondisi fisik dan kesehatan
Kulit merupakan salah satu salah satu penanda fisik yang menonjol ketika
tubuh mengalami masalah kesehatan. "Ketika tubuh sedang sakit, efeknya
akan langsung terlihat pada kulit, misalnya menjadi kusam dan tidak
bercahaya," tukas Eddi. Jika kulit tidak dirawat dengan tepat setelah
mengalami sakit, kulit akan menjadi semakin bermasalah dan rusak.
6. Perawatan diri
Meski akan mengalami masalah penuaan kulit, namun untuk mengurangi
dampak kerusakan sebelum waktunya, Anda perlu melakukan perawatan
sejak dini. "Perawatan diri yang tepat sesuai kebutuhan kulit akan membuat
kulit menjadi sehat dan indah," paparnya.

KESIMPULAN

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan


kronis pada sendi. Rheumatoid Arthritis juga dapat menyebabkan pada jaringan di sekitar
sendi, serta pada organ-organ lain pada tubuh. Penyakit autoimun adalah penyakit yang
terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuh mereka sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai