Anda di halaman 1dari 5

Nama : LIA DWI FEBRIANTI

NIM : 858730875
Tugas Tutorial 2
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai dengan
kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?

2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajarannya.


Anda diminta untuk menjelaskan:
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan tersebut.

3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait
dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti sekarang
ini!

JAWAB :
1.a.. kebijakan perubahan kurikulum merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas
pendidikan Indonesia agar mempunyai daya saing dengan negara maju di era global, tentunya
menuju perubahan yang lebih baik, inovatif. Bukan hanya sekedar formalitas sehingga
orientasinya tidak pada “ganti menteri ganti pula kurikulum. Salah satunya menerapkan Standar
Nasional Pendidikan dan Badan Nasional Standar Pendidikan sebagai acuan dasar pelaksanaan
Pendidikan di Indonesia. Walaupun dalam perjalananya, Kebijakan perubahan kurikulum (sebut
saja yang paling mutahir KTSP) mulai terlihat beberapa kelemahan, baik secara konseptual,
muatan kurikulum maupun sistem pembelajaran. Alih-alih mereformasi, sekadar kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di mana
pedoman dan alat ukur keberhasilannya masih tetap sentralistik.
b. Apabila kurikulum tidak dikembangkan, maka akan sulit dalam mengatasi situasi yang cepat
berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
2. a.. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip
yang ditemukan.
- pendekatan saintifik ada beberapa tahapan antara lain: Observing, Questioning, Associating,
Experimenting, Processing, Conclusing, Presenting.
1. Observing adalah proses mengamati suatu fakta.
2. Questioning adalah proses menanyakan atau membuat hipotesis segala sesuatu seputar fakta
yang diamati.
3. Associating adalah menalar atau melakukan asosiasi antara yang diketahui
sebelumnya dengan apa yang baru diketahui.
4. Experimenting adalah menguji pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis yang muncul dalam
questioning.
5. Processing adalah kegiatan yang dilakukan untuk merumuskan pengetahuan yang
diperoleh dari empat proses sebelumnya.
6. Conclusing adalah merumuskan atau menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh.
7. Presenting adalah menyajikan pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain.
b. Rencana pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Karang Tengah 04


Kelas/Semester : 4/1
Tema/Sub Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup / Ayo Cintai Lingkungan
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaaanTuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
IPS
Kompetensi Dasar :
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, udaya,
dan ekonomi.
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi.
Indikator
 Menemukan contoh interaksi manusia dengan lingkungan alam, yang berkaitan dengan
cinta lingkungan.
IPA
Kompetensi Dasar :
3.7 mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4.6 menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfatannya oleh masyarakat
Indikator :
 Menjelaskan pemanfaatan salah satu sumber daya alam, yaitu tanaman obat dalam
bentuk laporan tertulis
 Mengumpulkan informasi tentang empat cara merawat tumbuhan dan hewan
Bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teksa cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosa kata buku
4.4 menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara
mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa
kata baku.
Indikator :
 Menulis Kembali kisah petualangan dengan menggunakan kosa kata baku
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan laporan tertulis, siswa mampu menjelaskan pemanfaatan tanaman obat dengan
rinci
2. Dengan wawancara, siswa mampu mengumpulkan informasi tentang empat cara
merawat tumbuhan dan hewan dengan rinci.
3. Dengan menggunakan kosakata baku, siswa mampu menuliskan kembali kisah
petualangan dengan runtut.
4. Dengan diskusi, siswa mampu menemukan contoh interaksi manusia dengan lingkungan
alam yang menunjukkan sikap cinta lingkungan.
D. Materi Pembelajaran
1. Pemanfaatan Lahan Kosong (Halaman 84)
2. Simaklah informasi berikut (Halaman 85)
3. Merawat Tumbuhan dan Hewan (Halaman 87)
4. Cara mecintai tumbuhan dan hewan (Halaman 88)
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab,
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengkomunokasikan)
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Kunyit, jahe kencur atau tanaman obat yang lainnya
2. Buku Guru dan Buku Siswa
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan 15 Menit
menanyakan kabar mereka
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta
salah seorang siswa memimpin doa.
3. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi
guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan
yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang
akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa
yang sederhana dan dapat dipahami.
6. Guru melakukan kegiatan penyegaran untuk
membuat siswa bersemangat dengan mengajak siswa
bernyanyi lagu “ Satu-satu”
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan 145 Menit
mempelajari pemanfaatan lahan kosong.
2. Guru mengajak siswa membaca cerita tentang
pemanfaatan lahan kosong di rumah.
3. Siswa diajak untuk menyebutkan lingkungan sekitar
yang memiliki lahan kosong dan dapat dimanfaatkan,
4. Siswa diminta mengamati tanaman obat yang dibawa
oleh guru
5. Guru mengajak siswa untuk membaca informasi
tentang 3 jenis tanaman obat, yaitu kencur, kunyit,
dan jahe, yang berisi tentang manfaat dan cara
merawatnya.
6. Siswa menjawab pertanyaan setelah membaca teks
yang ada
7. Siswa diminta membentuk kelompok.
8. Guru membimbing siswa dalam membuat tabel
wawancara
9. Masing-masing kelompok diminta mewawancarai
tentang cara merawat tumbuhan dan hewan dari
narasumber (guru, pegawai sekolah, dan siswa lain di
sekolah) dan menuliskan hasil wawancara ke dalam
tabel.
10. Setelah waktu wawancara selesai, masing-masing
kelompok diminta untuk menyampaikan hasil
wawancara di depan kelas.
11. Guru meninjau ulang dan meluruskan informasi yang
didapat oleh siswa.
12. Siswa diminta untuk menceritakan kembali kisah
petualangan siti yang berisi informasi tentang cara
merawat tumbuhan dan hewan.
13. Guru memberi penekanan bahwa merawat tumbuhan
dan hewan merupakan salah satu contoh peduli
ligkungan.
14. Siswa diminta membaca senyap dan menggaris
bawahi kata-kata yang dianggap penting dalam teks
bacaan.
15. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menggali
informasi tentang cara lain yang menunjukan sikap
mencintai tumbuhan dan hewan.
16. Kegiatan di tutup dengan guru membimbing dan
meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusi atau
renungannya di buku siswa.
Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang 15 menit
belum dipelajari. Dengan arahan guru siswa
melakukanrefkeksi dari kegiatan yang sudah di
lakukan.
2. Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri
pelajaran dan meminta salah seorang siswa
memimpin doa.
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Percaya diri, rasa ingin tahu, dan kerjasama.
b. Unjuk Kerja : Mewawancarai dan menyampaikan hasil wawancara.
c. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan terhadap siswa di kelas/sekolah
Minggu ke.......Bulan.........
NO NAMA PERUBAHAN TINGKAH LAKU
PESERTA PERCAYA RASA KERJASAMA
DIDIK DIRI INGIN
TAHU
BT T M BT T M BT T M
1. NINA
2 ERVA
3 AGUNG
4 NOVI
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
T : Terlihat
M : Menonjol
Berilah dengan centang () pada kolom yang sesuai.
b. Penilaian Pengetahuan
Bentuk soal

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian : Observasi (Pengamatan)
Lembar Pengamatan
d. Penilaian Unjuk Kerja
Rubrik kegiatan wawancara dan penyampaian hasil wawancara
NO KRITERIA BAIK BAIK CUKUP PERLU
SEKALI BIMBINGAN
3 2 1
4
1 Kerja sama Seluruh Setengah atau Kurang Seluruh anggota
kelompok anggota lebih anggota arisetengah kelompok terlihat
kelompok kelompok anggota pasif
berpartisipasi berpartisipasi kelompok
aktif aktif berpartisipasi
aktif
2 Kualitas hasil  Objek  Objek  Objek  Objek gambar
gambar gambar gambar terdiri dari
terdiri terdiri dari terdiri dari salah satu
dari lingkaran salah satu (lingkaran
lingkaran dan segi (lingkaran atau segi
dan segi empat atau segi empat saja).
empat  Tidak ada empat saja).  Tidak ada
 Ada tambahan  Ada tambahan
tambahan hisan dan tambahan hiasan dan
hiasan pewarnaan hiasan dan pewarnaan.
dan pewarnaan.
pewarnaa
n
3 Kemampuan Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan
menceritakan kelompok kelompok kelompok kelompok
gambar menceritakan menceritakan menceritakan belum mampu
gambar gambar gambar hanya menceritakan
mencakup hanya dari menyebutkan gambar
dua aspek aspek faktual nama gambar
(informasi atau imajinatif saja
yang faktual saja
dan
imajinatif)

3. a.. karena adanya wabah penyakit covid-19 pembelajaran secara tatap muka tidak
diperbolehkan. sehingga siswa hanya bisa belajar dirumah. belajar dirumah tentu sangat
berbeda dengan belajar langsung di sekolah. jika siswa belajar disekolah siswa langsung
bertemu dengan guru yang profesional maka berbeda dengan dirumah siswa hanya bisa
belajar secara mandiri dan ditemani orangtua siswa. akibatnya apa yang seharusnya
pembelajaran diberikan langsung oleh guru dengan segala model dan cara penaganan
yang profesional harus disampaikan orangtua yang tidak berprofesi sebagai guru. maka
apabila pembelajaran dirumah disamakan dengan pembelajaran disekolah maka akan
banyak kendala. maka sudah seharusnya pemerintah memberikan kebijakan pada situasi
tersebut. maka tepat bagi saya jika ada penyederhanaan kurikulum dimasa pandemi.
b. - Daring Method. Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode
daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari
Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi
permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung. Metode ini rupanya bisa
membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik.
Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah
maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Nah, metode daring
ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona merah.
Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang
disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-
masing dalam keadaan aman.

- Luring Method. Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di
luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka
dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini
sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan
protocol ketat new normal. Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara
bergiliran (shift model) agar menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model
pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi
penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini dirancang
untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit saat disampaikan
kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi
mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk sistem daring.

- Home Visit Method. Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah
satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti
kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar
mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir dari
Kumparan, metode ini disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Fullday Daarul
Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang kurang
memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi.
Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan
dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa
terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai