Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HUKUM HUKUM SEPUTAR PASUTRI

KELOMPOK 3

MUTHIARA NUR RAHMAN (225031047)

AFINA TUTIN NAJAH (2250341080)

ARDEIA AZIZAH SYLVIANDI (2250341092)

KELAS : 1 B – S1 KEBIDANAN

MATA KULIAH : AGAMA

MAKALAH INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AGAMA


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 2

BAB 2 ISI (HUKUM HUKUM SEPUTAR PASANGAN SUAMI ISTRI) ......................................... 2

A. MENELAN SPERMA .............................................................................................................. 2


B. MINUM AIR ASI PASANGAN .............................................................................................. 3
C. PASUTRI BERHUBUNGAN SECARA ORAL ..................................................................... 3
D. MINUM OBAT PENAHAN NAFSU .................................................................................... ..3
E. PASUTRI MENONTON VIDEO PORNO LALU MEMPRAKTEKANNYA ....................... 3
F. PASUTRI MEREKAM HUBUNGAN INTIM ........................................................................ 3

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................................. 3

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 3


BAB 1

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam membina kehidupan berumah tangga ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
masing-masing suami dan istri. Kewajiban suami kepada istri adalah mempergaulinya secara ma’ruf,
memberinya nafkah, lahir dan batin, mendidik istri, dan menjaga kehormatan istri dan keluarga.
Adapun kewajiban istri kepada suami, taat kepada suami, menjaga amanat sebagai istri/ibu dari anak-
anak, rabbatu al-bayt atau manajer rumah tangga, menjaga kehormatan dan harta suami dan meminta
izin kepada suami ketika hendak bepergian dan puasa sunnah.
Kewajiban bersama suami istri yakni menjaga iman dan meningkatkan ketaqwaan, menjaga
agar senantiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan dalam sikap menjadikan syariat Islam sebagai
tolok ukur perbuatan (miqyasu al-’amal) dalam semua aspek kehidupan, seperti beribadah bersama,
menjaga makanan dan minuman agar halal, selalu menutup aurat, dan mendidik anak agar menjadi
anak yang shaleh.
Suami istri harus pula selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dengan cara
selalu bersabar ketika menghadapi kesulitan, tawakal bila mempunyai rencana, selalu bermusyawarah
dalam menyelesaikan persoalan, saling mengingatkan dalam kebaikan, mempererat tali silaturahim
dengan keluarga suami istri dan lain sebagainya. Bila semua hak dan kewajiban  suami dan istri serta
kewajiban bersama ditunaikan dengan sebaik-baiknya, Insya Allah keluarga sakinah akan terwujud.
Karena keluarga sakinah adalah buah dari ketundukan suami istri kepada ajaran dan nilai-nilai Islam."
Tutup Hj. Khairiyah.

BAB 2

ISI

HUKUM HUKUM SEPUTAR PASANGAN SUAMI ISTRI

A. MENELAN SPERMA

Menurut berbagai penelitian, wanita atau istri yang langsung terkena air mani maka terhindar
dari serangan depresi. Juga mempengaruhi suasana hati menjadi lebih tenang. Di dalam air mani atau
sperma ini mengandung melatoni, di mana akan membuat seseorang itu kualitas tidurnya menjadi
lebih baik. Sementara itu menurut pandangan Islam, Hukum menelan sperma ini terbagi menjadi dua
kelompok. Terdapat berbagai pendapat, yaitu ada yang mengatakan bahwa sperma adalah hal
menjijikkan dan tidak boleh masuk atau menelannya. Namun ada juga yang berpendapat, menelan
sperma diperbolehkan.

Namun kebanyakan ulama berpendapat bahwa menelan sperma tidak diperbolehkan atau
najis. Pertama menurut pandangan Imam Malik, Abu Hanifah, Tsauri, Uzair dalam kitab Syarh Fathul
Qadr, menelan air mani adalah najis. Ada dua pendapat yang menyebutkan istri menelan sperma
suami adalah tidak halal alias haram. Sebagaimana firman dari Allah SWT yang menyebutkan,
“Diharamkan bagi kalian hal-hal yang buruk.” Selain itu, ada pula fatwa Asy-Syabakah Al-
Islamiyah. Dijelaskan dalam fatwa tersebut, istri yang menelan sperma suaminya merupakan hal yang
bertentangan dengan fitrah.

Dari beberapa pendapat di atas, hukum menelan sperma adalah haram alias tidak halal, karena
3 alasan sebagai berikut.

1) ketika seseorang menelan sperma bisa bisa najis yang masuk ke tubuh. Sebab, tidak
bisa menjamin ketika sperma keluar bercampur dengan madzi atau sisa air kencing.
2) Meski ada ulama yang mengatakan sperma adalah suci, tetapi tidak boleh
menelannya karena merupakan hal yang menjijikkan dan kotor.
3) istri menelan sperma suami bisa menyerupai orang kafir maupun pelaku zina yang
hanya mengedepankan kelezatan syahwat semata.

Maka jika terkena bagian tubuh atau pakaian, wajib dibersihkan. Menurut Abu Hanifah, jika
sperma itu sudah kering maka cara membersihkannya cukup digosok. Pandangan ulama kedua
menurut Imam Malik dan Imam Auzai mengatakan bisa membersihkan sesuatu yang terkena sperma
cukup dibersihkan dengan cara dicuci.

Pandangan para ulama cara menyucikan sperma berpedoman menurut hadits, dari Aisyah
Rasulullah SAW bersabda:

"Aku mengerik mani dari pakaian Rasullullah SAW, jika ia kering dan mencucinya (membasuhnya)
jika ia basah." (HR. Daruqhutni).

Begitu juga dengan riwayat hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda:

"Air mani itu hukumnya seperti dahak atau lendir, cukup bagi kamu mengelapnya dengan kain."

B. MINUM AIR ASI PASANGANNYA

Menurut Dewan Pembina Konsutasi Syariah, suami diperboehkan untuk menghisap puting
istrinya. Hal ini bahkan dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan biologis. Apabila saat menghisap,
sang suami secara sengaja / tidak sengaja menghisap menean ASI, maka itu hukumnya diperbolehkan.
Para ulama memperboehkan hal tersebut bila dibutuhkan semaam berobat. Misanya sang istri
mengaami penyakit Mastitis. Sebab husapan orang dewasa lebih kuat dibanding bayi sehingga suami
lebih sering berhasil menghilangkan penyumbatan pada payudara sang istri.

“Adapun menyusui orang dewasa tidak memberikan dampak apapun. Andaikan ada suami
yang minum ASI istrinya, maka suami ini hukumnya tidak kemudian menjadi anak sepersusuannya,”
(Fatawa Islamiyah, 3/338).

Hukum suami minum ASI istri tidaklah haram. Jadi, ASI istri yang tertelan oleh suaminya
saat berhubungan tidaklah haram hukumnya untuk berhubungan badan, tidak pula menjadikannya
sebagai anak dari istrinya, serta tidak pula berpengaruh apa-apa terhadap pernikahan keduanya. Ada
berikut beberapa alasan pasangan yang mungkin ingin menyusu:

1. Manfaat Kesehatan. Ada banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan ASI.
Bahkan, ASI digunakan sebagai pengobatan medis untuk kondisi tertentu menurut
International Journal of Environmental Research and Public Health.
2. Mencicipi ASI. Beberapa suami hanya ingin tahu bagaimana rasa ASI. Karena ASI
biasanya lembut dan manis.

"Seorang putera Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa seorang suami membawa isterinya
dalam sebuah perjalanan, dan isterinya melahirkan,

Si bayi tidak mau menyusu, maka sang suami menyedot susu isterinya dan memberikannya untuk si
bayi, hingga ia mendapatkan ada rasa susu di tenggorokannya,

Dia lalu datang dan bertanya kepada Abu Musa al-Asy’ari, maka Abu Musa mengatakan, “Isterimu
menjadi haram atas dirimu",

Kemudian sang suami datang kepada Abdullah bin Mas’ud, dan Abdullah berkata kepada Abu Musa,
“Engkau yang berfatwa demikian, sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda, ‘Persusuan tidak berpengaruh kecuali jika menguatkan tulang dan menumbuhkan
daging"[HR. al-Baihaqi no. 15.653, dihukumi dha’if oleh al-Albani]”

C. PASUTRI YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORAL

Hukum oral seks dalam Islam hendaknya diketahui setiap Muslim. Tujuannya agar pasangan
suami istri yang berhubungan intim tidak ragu atau justru melakukan kesalahan. oral seks boleh
dilakukan oleh pasangan suami istri. Sebab, perbuatan yang dilarang dilakukan suami istri ketika
berhubungan intim adalah meletakkan kemaluan di dubur.

"Dilaknat, orang yang mendatangi perempuan pada duburnya." (HR Abu Dawud dan An-Nasaa’i)

Menurut firman Allah SWT berbunyi,"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu
kehendaki.” (QS. Al Baqarah : 223).

Dalam hal ini, oral seks yang dimaksut ialah menyentuh, mencium, hingga menelan organ
kelamin pasangan hukumnya adalah makruh. Sebagaimana diriwayatkan oleh istri rasulullah, Aisyah,
yang mengatakan, “Aku tidak pernah melihat kemaluannya saw dan beliau saw tidak pernah
memperlihatkannya kepadaku.” (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz IV hal 2650).

Menurut pendapat pakar medis, dijelaskan bahwa oral seks boleh dilakukan oleh sepasang
suami istri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Meski begitu, oral seks boleh dilakukan asal tidak
sampai menjilat atau menelan madzi (cairan bening dan lengket yang keluar dari kemaluan).
BAB 3

PENUTUP

Keseimbangan hak dan kewajiban suami istri menurut hukum Islam ialah adanya hak-hak
berimbang dengan kewajibankewajibannya secara makruf (baik), artinya memang diantara suami istri
ini biasa saling memenuhi kewajibannya masing-masing secara baik, sehingga hak-hak mereka biasa
di dapatkan secara baik pula. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang harus didapatkan seseorang
dari orang lain dan harus melakukan sesuatu untuk orang lain, karena memang keduanya harus
berimbang sebagai salah satu kesetaraan yang merupakan jalan yang harus ditempuh oleh suami istri
sebagai pasangan yang menginginkan hidup rukun dalam rumah tangga. Dalam pelaksanaan
memenuhi kewajiban bagi suami atau istri, keduanya memiliki hak yang berimbang, akan tetapi baik
suami maupun istri memiliki tugas masing-masing, yaitu suami sebagai kepala keluarga sedangkan
ibu sebagai ibu rumah tangga.

TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA

https://kepri.kemenag.go.id/page/det/hak-dan-kewajiban-suami-istri-dalam-kehidupan-rumah-
tangga

https://www.celebrities.id/read/hukum-menelan-sperma-saat-berhubungan-intim-menurut-syariat-
islam-66I0IB

https://www.solopos.com/menelan-sperma-haram-atau-halal-1092850

https://id.theasianparent.com/hukum-suami-minum-asi-istri

https://www.suara.com/news/2022/06/16/164236/hukum-suami-minum-asi-istri-menurut-islam-
boleh-atau-haram

https://www.suara.com/news/2021/09/08/114912/hukum-oral-seks-dalam-islam-boleh-atau-tidak

https://muslim.or.id/60210-hukum-oral-seks.html

Anda mungkin juga menyukai