Anda di halaman 1dari 7

Ketika seorang anggota kelompok belajar tidak berkontribusi dan tidak peduli dengan kelompok

belajar tersebut, itu dapat mempengaruhi kinerja dan motivasi anggota lainnya. Ada beberapa

tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

● Komunikasi yang efektif: Penting untuk memastikan bahwa anggota kelompok belajar

yang bermasalah merasa didengar dan dimengerti. Anggota kelompok belajar dapat

mencoba untuk berbicara dengan anggota yang bermasalah untuk mencari tahu apa yang

membuat mereka tidak berkontribusi dan tidak peduli. Komunikasi yang baik dapat

membantu anggota yang bermasalah untuk merasa lebih terlibat dan terhubung dengan

kelompok belajar.

Komunikasi yang efektif merujuk pada kemampuan untuk membangun hubungan

interpersonal yang baik melalui saling berbagi informasi, gagasan, dan persepsi dengan

jelas dan terbuka. Dalam konteks tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi anggota

kelompok yang bermasalah, komunikasi yang efektif berarti memastikan bahwa anggota

kelompok yang bermasalah merasa didengar dan dimengerti. Hal ini dapat dilakukan

dengan:

 Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif berarti memberikan perhatian

penuh pada apa yang sedang diucapkan oleh anggota kelompok yang bermasalah, dan

menunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai perspektif mereka.


 Bertanya: Bertanya kepada anggota kelompok yang bermasalah dapat membantu Anda

memahami apa yang sedang mereka alami dan bagaimana mereka merespons situasi

tersebut.

 Menghindari asumsi dan penilaian: Menghindari asumsi dan penilaian dapat membantu

menghindari konflik yang tidak perlu dan memperkuat hubungan dengan anggota

kelompok yang bermasalah. Dalam hal ini, penting untuk memahami bahwa setiap orang

memiliki latar belakang dan perspektif yang berbeda.

 Memberikan umpan balik yang konstruktif: Memberikan umpan balik yang konstruktif

dapat membantu anggota kelompok yang bermasalah memahami bagaimana mereka

dapat meningkatkan kontribusinya. Umpan balik yang baik seharusnya bersifat positif,

spesifik, dan memotivasi anggota kelompok untuk melakukan perubahan yang

diperlukan.

 Mencari solusi bersama: Mencari solusi bersama dapat membantu menciptakan

kesepahaman dan menghindari konflik yang tidak perlu. Anggota kelompok dapat

bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi semua pihak, termasuk

anggota kelompok yang bermasalah. Dengan melakukan komunikasi yang efektif,

anggota kelompok yang bermasalah dapat merasa lebih terhubung dengan kelompok

belajar dan memahami pentingnya kontribusinya terhadap kelompok belajar.


● Identifikasi peran yang sesuai: Ada kemungkinan bahwa anggota kelompok belajar yang

bermasalah tidak merasa nyaman dengan perannya dalam kelompok belajar. Mungkin

mereka tidak tahu bagaimana cara memberikan kontribusi atau mungkin mereka tidak

memiliki keterampilan yang diperlukan. Dalam hal ini, anggota kelompok belajar dapat

mencoba untuk mengidentifikasi peran yang lebih sesuai untuk anggota yang bermasalah

dan membantunya untuk memahami cara memberikan kontribusi yang efektif.

Identifikasi peran yang sesuai merujuk pada tindakan untuk menetapkan peran atau

tanggung jawab yang sesuai bagi setiap anggota kelompok, termasuk anggota kelompok

yang bermasalah. Dalam konteks mengatasi anggota kelompok yang bermasalah,

identifikasi peran yang sesuai dapat membantu mengoptimalkan kontribusi anggota

kelompok dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengidentifikasi peran yang sesuai bagi

anggota kelompok yang bermasalah, antara lain:

 Membahas peran dan tanggung jawab kelompok secara terbuka: Mengadakan

diskusi terbuka mengenai peran dan tanggung jawab anggota kelompok dapat

membantu menetapkan peran yang sesuai dan mengurangi ketidakjelasan.

 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota kelompok:

Dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota

kelompok, Anda dapat menetapkan peran yang sesuai berdasarkan kemampuan

dan minat anggota kelompok. Ini dapat membantu anggota kelompok yang

bermasalah merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi.

 Memberikan tanggung jawab yang sesuai: Setelah menetapkan peran yang sesuai,

Anda dapat memberikan tanggung jawab yang sesuai untuk masing-masing


anggota kelompok, termasuk anggota kelompok yang bermasalah. Ini dapat

membantu meningkatkan partisipasi dan kontribusi anggota kelompok.

 Menghindari memaksakan peran: Penting untuk menghindari memaksakan peran

pada anggota kelompok, termasuk anggota kelompok yang bermasalah.

Sebaliknya, cobalah untuk bekerja sama dengan anggota kelompok tersebut untuk

menemukan peran yang sesuai dan dapat diterima oleh semua pihak.

Dengan mengidentifikasi peran yang sesuai, anggota kelompok yang bermasalah dapat

merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi, sementara kelompok secara

keseluruhan dapat berfungsi dengan lebih efektif dan produktif.

● Buat tujuan yang jelas: Tujuan kelompok belajar yang jelas dapat membantu memotivasi

anggota kelompok belajar, termasuk anggota yang bermasalah. Anggota kelompok

belajar dapat bekerja sama untuk menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur sehingga

anggota kelompok belajar yang bermasalah dapat melihat nilai dari partisipasi mereka.

Membuat tujuan yang jelas dalam mengatasi anggota kelompok yang bermasalah berarti

menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur untuk mencapai hasil yang diinginkan

dalam proses mengatasi masalah tersebut. Dalam konteks ini, tujuan tersebut dapat

membantu untuk mengarahkan upaya kelompok dan memberikan fokus pada solusi yang

tepat untuk mengatasi masalah. Beberapa tindakan yang dapat diambil untuk membuat

tujuan yang jelas dalam mengatasi anggota kelompok yang bermasalah, antara lain:

 Diskusikan tujuan bersama-sama: Libatkan seluruh anggota kelompok dalam

diskusi untuk menetapkan tujuan yang jelas dalam mengatasi masalah yang
dihadapi. Dalam diskusi ini, pastikan bahwa semua anggota kelompok memahami

tujuan tersebut dan setuju untuk mencapainya.

 Tentukan target yang spesifik: Setelah menetapkan tujuan umum, tentukan target

yang spesifik yang dapat diukur untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan

membantu mengukur kemajuan dan menentukan apakah strategi yang diambil

efektif dalam mencapai tujuan.

 Prioritaskan tujuan: Jika terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai, prioritaskan

tujuan yang paling penting dan buat rencana tindakan yang tepat untuk

mencapainya.

 Tentukan batas waktu: Tetapkan batas waktu yang realistis untuk mencapai tujuan

tersebut. Hal ini akan membantu mengarahkan upaya kelompok dan memotivasi

anggota kelompok untuk mencapai tujuan tepat waktu.

Dengan membuat tujuan yang jelas, anggota kelompok dapat bekerja dengan lebih

terfokus dan terorganisir untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, adanya

tujuan yang jelas dapat membantu anggota kelompok yang bermasalah untuk melihat

kontribusinya dalam proses mencapai tujuan tersebut, sehingga dapat meningkatkan.

partisipasinya dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam mengatasi masalah

yang dihadapi.

● Berikan umpan balik yang konstruktif: Penting untuk memberikan umpan balik yang

konstruktif kepada anggota kelompok belajar yang bermasalah. Umpan balik yang baik

dapat membantu anggota kelompok belajar memahami bagaimana mereka dapat

meningkatkan kontribusinya dan merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi.


Memberikan umpan balik atau feedback dalam mengatasi anggota kelompok yang

bermasalah berarti memberikan evaluasi secara terbuka dan konstruktif terhadap perilaku

atau tindakan anggota kelompok yang bermasalah. Dalam konteks ini, umpan balik yang

diberikan harus memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu anggota

kelompok yang bermasalah untuk memperbaiki perilakunya. Beberapa tindakan yang

dapat diambil untuk memberikan umpan balik yang efektif dalam mengatasi anggota

kelompok yang bermasalah, antara lain:

 Sampaikan umpan balik dengan jelas dan tepat waktu: Berikan umpan balik yang

langsung terkait dengan masalah yang dihadapi dan berikan secepat mungkin

setelah perilaku tersebut terjadi.

 Gunakan bahasa yang jelas dan konkret: Hindari bahasa yang ambigu dan

gunakan contoh konkret untuk menjelaskan masalah dan saran yang diberikan.

 Berikan umpan balik yang konstruktif: Fokuskan umpan balik pada perilaku atau

tindakan yang dapat diubah dan berikan saran yang spesifik dan bermanfaat untuk

membantu anggota kelompok yang bermasalah memperbaiki perilakunya.

 Sampaikan umpan balik secara pribadi: Hindari memberikan umpan balik secara

terbuka di depan kelompok, karena hal ini dapat membuat anggota kelompok

yang bermasalah merasa malu atau terpojok.

Dengan memberikan umpan balik yang efektif, anggota kelompok yang bermasalah dapat

memahami bagaimana tindakannya mempengaruhi kelompok dan dapat memperbaiki

perilakunya untuk mencapai tujuan kelompok. Selain itu, memberikan umpan balik
secara teratur dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara anggota

kelompok dan meningkatkan kinerja kelompok secara keseluruhan.

Namun, jika setelah melakukan semua hal di atas anggota kelompok belajar yang

bermasalah tetap tidak berubah, maka kelompok belajar dapat mempertimbangkan opsi

lain seperti mencari anggota baru yang lebih terlibat atau memutuskan untuk melanjutkan

tanpa anggota yang bermasalah. Tetapi, penting untuk mengambil keputusan ini dengan

hati-hati dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kelompok belajar secara

keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai