3. Peran penting guru dalam kegiatan bermain adalah untuk memastikan anak
mendapat dukungan ketika bermain. Saat guru melibatkan diri, maka anak
akan lebih merasa percaya diri, tidak cemas, berani, dan lebih responsif. Hal
tersebut akan nampak berbeda ketika guru kurang melibatkan diri dalam
kegiatan bermain anak. Sebaliknya bila guru terus memberikan perannya saat
anak bermain maka:
- Anak akan lebih betah melakukan kegiatan bermain bersama teman
- Anak lebih bisa diajak untuk kerja sama dalam permainan ketika
bersama teman-teman yang lain
- Perkembangan kognitif anak bisa lebih meningkat.
4. Perbedaan belajar antara anak laki-laki dan perempuan dalam belajar pada
anak usia TK. Perbedaan yang terjadi merupakan pengaruh dari beberapa
faktor seperti, biologis, lingkungan, pola asuh, dari guru maupun teman
sebaya. Saat berada di TK, kegiatan belajar antara laki-laki dan perempuan
dapat dibedakan seperti:
- Bermain fisik
Anak laki-laki lebih sering bermain di lingkungan terbuka dan
mengandung unsur tantangan seperti kekuatan dan kecepatan.
Anak perempuan bermain dalam lingkungan tertutup dan lebih
menyenangi hal-hal keindahan.
- Bermain sosial
Perbedaan antara lak-laki dan perempuan dalam bermain sosial tidak
begitu signifikan.
Anak perempuan mungkin cenderung lebih sopan sedangkan anak
laki-laki mungkin akan mudah jenuh saat bermain pada permainan
yang sama.
- Bermain dengan objek
Anak laki-laki lebih suka pda permainan yang beradadi lantai seperti
bola, balok, roda.
Sedangkan anak perempuan menykai permainan di atas meja seperti
boneka, mewarnai, puzzle.
- Bermain pura-pura
Dalam bermain pura-pura, anak laki-laki biasanya akan memilih tema
petualangan maupun tema pahlawan/superhero.
Sedangkan anak perempuan akan menyenangi tema yang erat dengan
keseharian seperti peran dokter, peran pergi ke salon dan sebagainya.
5. Minat yang dapat mempengaruhi belajar anak adalah saat anak tersebut
memiliki kesukaan atau ketertarikan pada suatu hal. Dalam hal belajar,
beberapa minat yang dimiliki oleh seorang anak akan membuat:
- Anak memiliki cita-cita yang berkaitan dengan minat.
Seperti anak yang memiliki ketertarikan pada fungsi organ tubuh
manusia, mungkin dia akan senang sekali ketika guru menerangkan
pelajaran biologi, bahkan dia akan cenderung memiliki cita-cita untuk
menjadi seorang perawat/dokter.
- Anak memiliki motivasi yang kuat.
Mereka akan terdorong untuk terus belajar, mmebaca, mengumpulkan
informasi bahkan memiliki pengetahuan yang luas akan sesuatu yang
sangat diminatinya. Hal in akan membuat anak akan bersunggh-
sungguh dalam mewujudkan apa yang diinginkannya.
- Anak memiliki prestasi pada bidang yang dia minati
Minat besar yang dimiliki seorang anak akan menghantarkan mereka
pada perestasi-prestasi yang dapat diraih. Seperti minat yang tinggi
terhadap angka dan hitung-menghitung akan dapat disalurkan dalam
lomba olimpiade atau yang lainnya.
Sumber: