Anda di halaman 1dari 1

Revisi Tatalaksana Farmakologi

Tatalaksana
Pasien dirujuk ke dokter spesialis kejiwaan (Sp. KJ). Terapi yang diberikan pada kasus ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien. Pada kasus ini, diberikan
penanganan untuk meringankan gejala pada pasien sebelum dilakukan rujukan

a. Tatalaksana farmakologi:
Penanganan awal yang dapat dilakukan sebelum merujuk ke spesialis kejiwaan untuk
penanganan lebih lanjut yaitu dengan mengajak pasien untuk berbicara dan membuat
pasien menjadi tenang. Hal ini ditujukan untuk mencegah agar pasien tidak melukai diri
sendiri dan/atau orang lain di sekitarnya, mengendalikan perilaku destruktifnya
(melempar barang), mengurangi agitasi/mengamuk, agresi, gaduh, dan gelisah.
Kemudian dapat dilakukan tindakan pemberian obat jika pasien melakukan hal berbahaya
atau ketika usaha untuk melakukan tindakan restriksi tidak berhasil. Usaha restriksi yang
dapat dilakukan adalah dengan pengikatan sementara selama 2-4 jam dan pada kondisi ini
bisa digunakan untuk memulai pengobatan. Untuk mencapai onset segera dan gejala bisa
teratasi dapat diberikan terapi dalam bentuk injeksi. Jika memungkinkan dapat diberikan
dalam bentuk tablet secara peroral. Obat yang diberikan sesuai dengan ketersediaan di
faskes tingkat pertama.

 Difenhidramin sebagai obat yang dapat diberikan sebagai penanganan awal.


Diinjeksikan secara intravena atau intramuskulus untuk mengatasi gejala tremor dan
gerakan involunter otot yang tidak dapat dikendalikan (gejala sindrom
ekstrapiramidal).

R/ Inj. Diphenhydramine 10 mg/mL Amp. I


S.i.m.m.

R/ Spuit 3 cc No. I
S.i.m.m.

Anda mungkin juga menyukai