Anda di halaman 1dari 1

Tugas 2 Hukum Perlindungan Konsumen

1. Kasus Dokter dengan Pasien di atas masuk dalam ranah hukum perlindungan konsumen. Hal ini
berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang
mengatur hak-hak konsumen, kewajiban produsen atau penyedia barang/jasa, serta mekanisme
penyelesaian sengketa konsumen. Pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang
memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diharapkan. Apabila ada ketidakpuasan, Pasien
berhak untuk mengajukan gugatan atau pengaduan ke lembaga yang berwenang.

2. Dalam aspek hukum pidana, apabila terbukti bahwa Dokter telah melakukan tindakan yang
merugikan Pasien dengan sengaja atau karena kelalaiannya, maka bisa dikenakan sanksi pidana.
Misalnya, jika Dokter telah melanggar pasal 53 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang
mengatur tindakan medis yang harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab, serta
melindungi keselamatan dan kesehatan pasien.

3. Apabila Pasien meminta pengembalian dana dan Dokter menolak dengan alasan sudah terdapat
struk pembayaran yang menyatakan bahwa uang yang sudah diberikan tidak dapat dikembalikan,
maka hal tersebut bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen. Pasal 18 UUPK menyatakan bahwa konsumen berhak
mendapatkan pengembalian uang atau ganti rugi jika barang atau jasa yang diberikan tidak sesuai
dengan perjanjian atau tidak memenuhi persyaratan yang diharapkan. Oleh karena itu, Pasien
memiliki hak meminta pengembalian uang atau ganti rugi jika dokter tidak memberikan hasil yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai