Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA INDONESIA

“ SENJA YANG KEHILANGAN ARAH “


Guru Pembimbing : Rita Purnama Sari, S.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. YOLA VANESSA OKTAVIA


2. MAYLANI PUTRI
3. RR IRMANDA TRI UTARI
4. IKHSAN RAHMA HIDAYAT
5. ADITYA
6. RAZIK ALBAWAZIR

KELAS : XI IPS 2

SMA NEGERI 1 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN 2022/2023
SENJA YANG KEHILANGAN ARAH

TOKOH :
1) YOLA SEBAGAI ANAK (YOMIRA)
2) MAYLANI SEBAGAI IBU (MAYNI)
3) IKHSAN SEBAGAI AYAH (ISMAN)
4) RAZIK SEBAGAI JURAGAN LADANG (RAMLI)
5) ADIT SEBAGAI TETANGGA LADANG SEBELAH (ADON)
6) MANDA SEBAGAI TETANGGA LADANG SEBELAH (MANAH)

SINOPSIS :
di sebuah desa yang kecil hiduplah seorang ibu dan anak yang telah lama
di tinggal oleh kepala keluarganya, yaitu seorang ayah, ayah yang entah
menghilang kemana itu telah lama di rindukan dan di butuhkan oleh
keluarga kecil tersebut, namun pada suatu ketika datang seorang lelaki
yang entah darimana, yang memberi alasan atas apa yang terjadi selama
ini.

kala senja itu ibu dan anak gadisnya seperti biasa duduk di bangku
panjang depan rumahnya. Mereka tengah menatap senja menunggu,
menanti seseorang yang telah lama dinanti. Setelah larut dalam diam
beberapa saat, sang anak memulai
pembicaraan.
Anak : "Ibu...jangan kau ceritakan lagi apa pun tentang ayah."
Ibu : "Kenapa?"
Anak : (Sambil memandang ke arah langit) "Karena Ayah tak pernah
datang, dan ku kira ia memang tak akan pernah datang."
Ibu : "Ayahmu berjanji akan datang saat senja."
Anak : "(Meninggikan nada bicara) Sudah tak terhitung lagi jumlah senja
yang kita lalui..di sini..tempat ini...sedari dulu waktu aku masih dalam
kandungan hingga kini, namun Ayah tak juga datang."
Ibu : "Ayahmu lelaki yang baik nak. Ia akan datang, ia pasti datang
menepati janjinya.
Anak : (Terus mencecar) "Kenapa Ayah berjanji akan datang saat senja?
Kenapa tidak pagi atau siang saja?"
Ibu : "Karena senja bukan akhir, ia adalah permulaan sebuah hari."
Anak : (Dengan nada tinggi) "Haaaaah. Sudahlah! Aku tak mengerti
maksud perkataan Ibu itu.
(Masuk ke dalam rumah)

ayah yang pamitnya untuk mencari sumber penghasilan untuk


menghidupi keluarga kecilnya itu tidak pernah pulang dari perantauannya,
yang membuat ibu dan sang anak berpikir bahwa ayah telah
meninggalkan mereka berdua demi keuntungan diri sendiri, namun apa
yang sebenarnya terjadi pada hari ayah menghilang, bukanlah hal yang di
sengaja, dan di kehendaki oleh sang ayah.

kemudian pada suatu hari ayah berkunjung kerumah pak isman.


ayah : “permisi pak”
juragan ladang : “mari duduk dulu pak”
ayah : “ada gerangan apa ya pak memanggil saya kesini”
juragan ladang : “jadi begini pak isman kamu akan saya gaji dengan
kesepakatan yang telah kita sepakati sebelumnya, namun saya harap
kamu dapat benar benar mengurus ladang pertanian saya ini dengan
sepenuh hati”
ayah : “baik pak, saya akan lakukan apa saja demi menjaga ladang
bapak”
juragan ladang : “baiklah pak saya ingin menyampaikan itu saja, sekarang
bapak sudah boleh pulang dan besok sudah boleh langsung bekerja di
ladang”

ayah : “baiklah pak, terimakasih atas kerja samanya, saya permisi dulu ya
pak”
dengan berakhirnya perbincangan tersebut, ada salah satu hal yang
dilupai oleh juragan ladang untuk di beritahu kepada ayah, bahwa di tepi
ladang ada suatu jurang terjal yang dapat membahayakan nyawa
seseorang apabila terjatuh ke dalam jurang tersebut

lalu besoknya ayah sudah mulai bekerja di ladang dan ayah berjalan
menuju ladang dengan gembira.
ayah : “aduh kotornya cangkul ini, bersihkan dulu ah” (sambil
membersihkan cangkul)

lalu tidak lama kemudian datanglah tetangga ladang sebelah bersama


istrinya, yaitu pak adon dan bu manah

pak adon : “eh ada siapa ini?”


ibu manah : “loh iya yah pak, ada orang baru”
pak adon : “orang baru ya pak?” (sambil mencangkul) ayah : “iya pak
baru kmren diterima sama pak juragan”

selanjutnya ayah dan tetangga ladang sebelah melanjutkan


pekerjaaannya.

ayah : (ayah mencangkul di ladang itu dengan semangat, ayah mundur


dan terus mundur hingga terjatuh ke jurang yang tidak diketahui ayah)
“AAAAHHH TOLONGGG—-“
pak adon : (mendengar suara teriakan, dan menoleh ke ladang ayah)
“PAK ISMANNN” bu manah : “tolong tolonggg tolong ada yang jatuh”
pak adon : “tolong ada yang jatuhh ke jurang, saya harus beritahu
tetangga lain”

suatu ketika senja datang, dan datang pula seorang lelaki yang tidak
dikenal ke rumah ibu dan sang anak
tetangga ladang sebelah : “Assalamualaikum, apa ada orang di rumah?.”
ibu : “Waalaikumsalam, siapa ya?.” (sambil membukakan pintu dan
mengajak tamu tersebut untuk duduk dan meminum secangkir teh”
tetangga ldg sebelah : “apa benar ini ibu mayni?”
ibu : “iya saya ibu mayni, ada apa ya?”

seketika sang anak mendengar suara orang yang datang, ia keluar dari
kamarnya
anak : “ada apa bu?”
ibu : “duduk saja dulu disini, ibu juga tidak tau”
tetangga ladang sebelah : “ibu perkenalkan saya adon, saya sudah
keliling kesana kemari demi mencari alamat ibu, akhirnya saya
menemukan ibu juga, ini semua tentang pak isman bu, selama
ini….bapak sudah tidak ada bu, ia telah meninggalkan kita semua…”

ibu : “ TIDAK! kamu pasti berbohongg, saya tidak percaya kamu.” (shock
dan nangis histeris di depan semua orang yang ada, di lanjuti dengan
sang anak yang mengikuti ibunya menangis, karena mereka menemukan
fakta bahwa ayahnya telah meninggal dunia)

ending :
Dengan berlalunya hari yang menjelaskan fakta bahwa ayah yang di
tunggu selama ini telah tiada, berlalu juga rasa penasaran yang
menghantui keluarga kecil yang sebatang kara tersebut.

Kisah ini menjelaskan bahwa jangan mudah menyimpulkan sesuatu


secara sepihak tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. Ayah,
yang berjuang demi menghidupi keluarga itu ternyata telah meninggalkan
keluarga kecil itu untuk selamanya.

“saat ini senja telat menemukan malamnya, berharap pagi akan


menyambutnya dengan ikhlas ”

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai