BAB 6
SELEKSI DAN PENEMPATAN
KELOMPOK 4:
Sindi Kharisyani Sujendi
Dorotea Fenisa
Wilson Edizon Manafe
1 www.rrgraph.com
Basic Point.
01 KAJIAN TEORI
DATA SITUASIONAL
02 PERUSAHAAN DAN
KASUS
ANALISIS DAN
03 PEMBAHASAN KASUS DI
PERUSAHAAN
KESIMPULAN DAN
04
SARAN
05 DAFTAR PUSTAKA
2
Basic Point.
KAJIAN TEORI
• Seleksi Personel : Proses dimana perusahaan memutuskan siapa yang akan
dan tidak akan diizinkan masuk ke dalam organisasi
• Standar yang harus dipenuhi dalam proses seleksi:
❖ Reliabilitas
❖ Validitas
❖ Generalisasi
❖ Utilitas
❖ Legalitas
3
Basic Point.
Reliabilitas Utilitas
Legalitas
(Keandalan) (Kegunaa)
Validitas
Generalisasi Sejauh mana
(Keabsahan) Semua metode
Konsistensi informasi yang
seleksi harus
ukuran kinerja; Tingkat validitas disajikan oleh
Sejauh mana ukuran sesuai dengan
sejauh mana suatu metode metode seleksi
kinerja terkait undang-undang
ukuran kinerja seleksi yang dapat
dengan kinerja pada dan preseden
bebas dari random ditetapkan dalam meningkatkan
pekerjaan. hukum yang
error satu konteks ke efektivitas dalam
berlaku
konteks lain seleksi personil
dalam organisasi
4
Basic Point.
RELIABILITAS
(KEANDALAN
Memperkirakan Standar
Keandalan Keandalan
Pengukuran
5
Basic Point.
VALIDITAS (KEABSAHAN)
Studi validitas terkait kriteria dibagi
dalam 2 variasi :
1. Validasi Bersamaan
6
Basic Point.
2. Validasi Prediktif
Pekerjakan beberapa
pelamar dan tolak yang lain Dapatkan korelasi antara
dua set angka ini
GENERALIZABILITY (GENERALISASI)
Generalisasi yang valid adalah proses tiga langkah
1 Perusahaan memberikan bukti dari studi validitas terkait kriteria sebelumnya yang
dilakukan dalam situasi lain yang menunjukkan bahwa tes tertentu (seperti tes stabilitas
emosi) adalah prediktor yang valid untuk pekerjaan tertentu
2 Perusahaan memberikan bukti dari analisis pekerjaan untuk mendokumentasikan bahwa
pekerjaan yang ingin diisi serupa dalam semua hal utama dengan pekerjaan yang divalidasi
di tempat lain
3 Perusahaan dapat menunjukkan bahwa ia menggunakan tes yang sama atau mirip
dengan yang digunakan dalam pengaturan yang divalidasi, maka seseorang dapat
menggeneralisasikan validitas dari konteks pertama ke konteks baru
8
Basic Point.
UTILITAS (KEGUNAAN)
Metode seleksi yang lebih andal, valid, dan dapat digeneralisasikan, semakin banyak
utilitas yang dimilikinya
LEGALITAS
Perundang-undangan
Legalitas
Perintah Eksekutif
9
Basic Point.
WAWANCARA
01 REFERENSI,
APLIKASI
KOSONG, DAN
PEMERIKSAAN
02
Jenis
LATAR
UJI KEMAMPUAN BELAKANG
03
FISIK
Metode 04
TES KEMAMPUAN
KOGNITIF
Seleksi 05
KEPRIBADIAN
CONTOH KERJA
06
07 UJI KEJUJURAN
DAN UJI NARKOBA
10
Basic Point.
wawancara
Langkah konkrit yang dapat diterapkan seseorang untuk meningkatkan
kegunaan wawancara seleksi personel, yaitu :
1.staf SDM harus menjaga agar wawancara tetap terstruktur, terstandarisasi, dan
fokus untuk mencapai sejumlah kecil tujuan
11
Basic Point.
wawancara
situasional
Berbasis berorientasi
Pengalaman Masa Depan
12
Basic Point.
Alasan utama reliabilitas dan validitas pemerikasaan referensi rendah dikarenakan penilaian yang diberikan di sebagian besar surat
referensi sangat positif sehingga sulit untuk membedakan pelamar.
Terdapat 17 tes yang harus dilakukan untuk uji kemampuan fisik, yang bertujuan untuk mengevaluasi :
1. Ketegangan Otot
2. Kekuatan Otot
3. Daya Tahan Otot
4. Daya Tahan Kardiovaskular
5. Fleksibilitas
6. Keseimbangan
7. Koordinasi
Adapun contoh jenis pekerjaan yang menuntut tes kemampuan fisik yaitu pemadam kebakaran.
13
Basic Point.
14
Basic Point.
Konsep “Kecerdasan Emosional” penting dalam konteks tim dan telah digunakan untuk menggambarkan
orang-orang yang sangat efektif dalam konteks yang cair dan intensif secara sosial.
Salah satu faktor yang membatasi validitas persediaan kepribadian adalah pelamar merasa lebih mudah
memalsukan ciri-ciri dengan memberikan tanggapan yang diinginkan secara sosial terhadap pertanyaan.
15
Basic Point.
Contoh Kerja
Tes sample kerja yang mensimulasikan pekerjaan dalam konteks pra-pekerjaan yang bertujuan untuk
mengamati bagaimana kinerja pelamar dalam pekerjaan yang disimulasikan.
Dalam seleksi manajerial, tes contoh kerja menjadi landasan di pusat penilaian, yakni sebuah proses dimana
beberapa penilai mengevaluasi kinerja karyawan pada sejumlah latihan
16
Basic Point.
Sedangkan untuk penerapan uji narkoba, pemberi kerja harus memastikan bahwa program tersebut sesuai
dengan beberapa peraturan umum, yaitu :
1. Tes harus dilakukan secara sistematis kepada semua pelamar untuk pekerjaan yang sama
2. Pengujian tampak lebih dapat dipertahankan untuk pekerjaan yang melibatkan bahaya keselamatan
terkait kegagalan untuk melakukan sesuatu
3. Hasil pengujian harus dilaporkan kembali kepada pelamar dan dijaga kerahasiaanya
4. Pemberi kerja yang melakukan tes uji narkoba harus mengakui perubahan status hukum untuk jenis
narkoba tertentu dari waktu ke waktu
17
Basic Point.
19
Basic Point.
DAFTAR PUSTAKA
Raymond.A.Noe (et.al), Human Resource Management, 2017
21