Anda di halaman 1dari 12

PERANAN GURU BIDANG STUDI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN BAGI

SISWA DI SEKOLAH

Mini Riset (MR) dan Rekayasa Ide (RI)

DOSEN PENGAMPU : PENY HUSNA HANDAYANI, S.Pd., M.Pd

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

Nama Kelompok

Nama : Muhammad Hafizh Zahri

Nim : 5211122001

Nama : Ardiansyah Putra

Nim : 5211122002

JURUSAN PENDIDIKAN OTOMOTIF

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Mini Riset dan Rekayasa Ide yang berjudul Peranan
Guru Bidang Studi DalamManajemen Pendidikan Bagi Siswa Di Sekolah tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari mini riset ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Selain itu, makalah laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang peranan guru bidang studi dalam memberhasilkan manajemen
pendidikan disekolah bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu PENY HUSNI HANDAYANI, S.Pd.,
M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah Profesi Kependidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.

Kami menyadari, makalah yang salah tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, Mei 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………………………………………….....

B. Rumusan Masalah………………………………………………………
C. Tujuan ………………………………………………………………….

Bab II Hasil Mini Riset……………………………………………………….

A. Hasil Wawancara………………………………………………………..

B. Gambaran Hasil Wawancara…………………………………………….


C. Pembahasan……………………………………………………………...

Bab III Rekayasa Ide ………………………………………………………...

A. Definisi Guru...........................................................................................

B. Masalah Pada Guru..................................................................................

C. Profesionalisme guru...............................................................................

Bab IV Kesimpulan…………………………………………………............
Daftar Pustaka………………………………………………………….........
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Djamarah dan Zain (2010:173) Manajemen kelas merupakan


masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak
didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efesien dan memungkinkan mereka
dapat belajar.

Menurut Mulyasa, (2005:35) Guru sangat berperan dalam membantu


perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.Tak
ada guru, tidak ada pendidikan, tidak ada pendidikan tidak ada proses pencerdasan,
tanpa proses pencerdasan yang bermakna, Statemen ini bermakna bahwa proses
peradaban dan pemanusiaan akan lumpuh tanpa kehadiran guru dalam
mentransformasikan proses pembelajaran anak bangsa. Peranan guru sangat penting
dalam pendidikan. Baik buruknya suatu pendidikan dipengaruhi oleh bagaimana
seorang guru dapat menyampaikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan serta nilai-
nilai kehidupan yang mampu membawapeserta didik mewujudkan citacitanya, baik
untuk dirinya, keluarga, masyakaratdan bangsanya. Terkait dengan pentingnya peran
seorang guru, maka seyogyanya guru harus memiliki berbagai kemampuan, tidak
hanya kemampuan akademik yang harus dimiliki oleh seorang guru, akan tetapi
bagaimana seorang guru mempunyai kemampuan untuk memotivasi peserta didik,
agar mau belajar yang nantinya akan meningkatkan prestasi serta cita-cita peserta
didik. Lebih spesifiknya lagi peran yang dimaksud disini berkaitan dengan peran
guru dalam proses pembelajaran.

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan


pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana
proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan


pembatasan masalah diatas, maka dapatlah rumusan masalah yang akan diteliti yaitu
apakah peranan guru dalam bidang studi dalam manajemen pendidikan bagi siswa di
sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan sudah berhasil atau tidak?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen pada mata kuliah Profesi
Kependidikan.

2. Untuk menambah informasi yang luas tentang ide yang dikembangan dari
permasalahan sebelumnya.

3. Untuk melatih diri berpikir kritis dalam mencari informasi.

4. Untuk mengkritisi satu topik materi kuliah Profesi Kependidikan dalam ide yang sudah
diberikan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Wawancara

 Hasil Wawancara 1

Wawancara dengan narasumber pertama yaitu Ibu Sri Widianty, S.Pd. yang merupakan
salah satu guru SMP Negeri 1Percut Sei Tuan, Medan.

Pertanyaan 1 : Apa suka duka ibu dalam menjalankan peran manajemen


pendidikan di SMP ?

Jawaban : Suka dukanya kita lihat adalah bagaimana siswa yang kesulitan belajar dan
bagaimana juga kita mengarahkan bagaimana siswa itu supaya siswa berminat
belajar. Kitalihat di desa tidak selengkap fasilitas yang ada di kota, tapi walaupun
demikian kita coba mengusahakan atau membimbing supaya bisa berhasil berhasil
kelak mengejar masa depan. Selain itu Suka duka yang saya alami sebagai guru
bidang studi ataupun mata pelajaran hanyalah seperti bagaimana menjumpai siswa.
Karena pada saat ini yang dilakukan adalah belajar daring, jadi sangat susah kita
melaksanakan tatap muka. Tetapi pada saat bukan covid 19, suka dukanya yaitu
orang tua yang terlalu campur tangan dengan kehidupan manajemen pendidikan.
Seperti orang tua tidak memberi anaknya untuk dimarahi demi perbaikan.

Pertanyaan 2 : Apa saja sebenarnya tugas guru dalam manajemen

pendidikan menurut ibu ?

Jawaban : Tugas guru dalam manajemen pendidikan adalahbagaimana kita


merencanakan atau bagaimana kitamengarahkan siswa supaya dia bisa mengerti dan
memahami yang diajarkan. Tugas seorang guru itu adalah Bagaimana cara ibu selaku
guru di SMP ini untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta
didik disini untuk pencapaian tujuan manajemen pendidikan yang telah ditentukan.
Tugas guru dalam manajemen pendidikan adalah menganggarkan. Bukan terkait dengan
dana BOS. Artinya mengupayakan proses pemebelajaran dapat tercapai dengan baik.

Pertanyaan 3 : Bagaimana cara ibu selaku guru di SMP ini untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi peserta didik disini untuk pencapaian
tujuan manajemen pendidikan yang telah ditentukan ?

Jawaban : Cara kita dengan tidak mengajar monoton, menggunakanberbagai


metode supaya siswa jangan vakum. Untuk suasana belajar yang menyenangkan, kita
harus melihat peserta didik kemauannya gimana. Artinya jika si anak lebih suka
diskusi berarti kita bawakan si anak untuk disksusi. Tetapi jika si anak lebih suka
tulisan, maka dibawakan pelajaran tulisan. Maka kita harus belajar kriteria setiap
anak. Kita tidak bisa dengan cara kita sendiri, kita juga bisa dengan cara ceramah
dan kriteria lainnya.

B. Gambaran Hasil Penelitian Wawancara

Pada saat pelaksanaan mini riset ini, peranan guru bidang studi dalam
memberhasilkan manajemen pendidikan di sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
sudah terlaksana dengan baik. Para narasumber yang kami wawancarai menjelaskan
dengan baik peranan yang mereka lakukan dalam menajemen pendidikan.

C. Pembahasan

Pada saat melakukan mini riset, kami menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan di
ajukan kepada tiga narasumber. Informasi yang kami dapat dari ketiga narasumber
dapat disimpulkan bahwa peranannya dalam manajemen pendidikan yaitu
merencanakan, mengarahkan siswa agar mengerti dan memahami yang diajarkan.
Serta menciptakan suasana belajar yang nyaman. Dalam menjalankan perannya
terhadap manajemen pendidikan guru bidang studi bertanggung jawab dalam proses
belajar yang berhasil menggunakan metode dan tekni pengajaran yang beragam.
Peranan narasumber dalam manajemen pendidikan juga memiliki sukaduka namun
mereka terus bergerak maju untuk dapat berhasil memerankan tugas dan kewajiban
mereka dalam dunia pendidikan.
BAB III

Rekayasa Ide

Identitas Permasalahan

A. Definisi Guru

Menurut Husnul Chotimah (2008), ”guru adalah orang yang memfasilitasi


alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik”. Memfasilitasi
berarti seorang guru berperan sebagai jembatan penghubung ilmu pengetahuan
kepada anak didiknya. Hal ini berarti peran seorang guru sangat menentukan kepada
anak didiknya.Hal ini berarti peran seorang guru sangat menentukan keberhasilan
dari suatu pendidikan, disamping orang tua. Oleh karena itu guru keberhasilan dari
suatu pendidikan, disamping orang tua. Oleh karena itu, guru sering disebut sebagai
orang tua kedua di sekolah. Guru adalah kunci keberhasilan anak didiknya. Seorang
guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik anak didiknya. Mengajar hanya
sebatas memberikan ilmu, namun mendidik adalah mentransformasikanilmu
pengetahuan sekaligusnilai-nilaimoralkepadaanakdidik.Untukituseorangguruharus
mempunyai keahlian dalam bidangnya. Jadi syarat yang paling utama yang harus
dimiliki oleh guru adalah memiliki dalam bidang tertentu dan mampu
mentranformasikan ilmu tersebut kepada anak dalam bidang tertentu. Oleh karena
itu, tidak semua orang bisa menjadi guru.

B. Masalah pada guru

Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar ditentukan oleh keberhasilan


murid- muridnya dalam studi berupa prestasi belajarnya. Guru dapat dipandang
sebagai sutradara sekaligus sebagai pemain dan penonton. Sebagai sutradara, guru
hendaknya mampu menyusun skenario danrencana yang akandilaksanakan. Sebagai
pemain, guruberkewajiban melaksanakan rencana yang dibuatnya, berinteraksi
dalam situasi belajar mengajar. Sebagai penonton, guru berkewajiban mengevaluasi
proses dan hasil belajar (MD. Dahlan, 1982: 14). Pengertian guru secara etimologi
adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Guru
dalam arti profesi mempunyai tugas mengajar dan mendidik dalam konteks
pendidikan (belajar-mengajar) sebab sementara ada guru yang mengajar
menganggap sebagai pekerjaan yang menyenangkan, menyebalkan dan
menjemukansehingga perlu dikaji mengenai hakikat guru yang sebenarnya (Imam
Syafi'ie, 1992: 30). Guruyangbaik selalu membantu satusama lain,selalu menjadi
barisan dalam menghadapi anak-anak tanpa memperhitungkan perasaan nilai atau
hukuman.

C. Profesionalisme Guru

Supriyadi (1999) mengatakan bahwa bahwa profesionalisme menunjuk pada


derajat penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan
sebagai profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah.
Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk
bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesi.

Dengandemikian, profesionalismemerupakan perforancequality


dansekaligussebagai tuntutan perilaku profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Konsekuensinya guru sebagai profesional dituntut untuk bisa bekerja dalam koridor
profesionalisme. Guru adalah pekerja profesi,olehkarenaituharusmenjunjung
profesionalisme.Pengertianumumprofesionalisme menunjukkan kerja keras secara
terlatih tanpa adanya persyaratan tertentu.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Guru adalah poros utama pendidikan. Guru menjadi penentu kemajuan suatu
negara di masa depan. Secara umum, tugas guru adalah mengajar siswa – siswi agar
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam masing – masing bidang pelajaran
serta guru memiliki tanggung jawab dalam mendidik siswa agar mempunyai sikap
dan tingkah laku baik, baik ketika berada di lingkungan sekolah ataupun masyarakat.

Maka dari itu, kesimpulan yang didapat dari ketiga narasumber yaitu di
sekolah dimana mereka mengajar, sudah memberikan dan berupaya untuk
memanajemen pendidikan dengan sangat baik dengan mengupayakan untuk
menerapkan metode-metode yang dapat membantu siswa dalam memahami
pelajaran yang disampaikan, akan tetapi proses tersebut masih terhambat karena
kurangnya fasilitas dan perilaku siswa yang tidak memberikan kesempatan pada
guru untuk bekerjasama.

Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan


melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Maba. Wayan, dkk. 2018. Conducting Assement Instrumenr Models for Teacher

Competence, Teacher Welfare as an Effort to Enhance Education Quality. International

Research Journal of Management, IT & Social Sciences. Vol 5(3): 46 – 52. Wau,

Yasaratodo. 2020. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press.

Mursalin, dkk. 2017. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Managemen Pendidikan di Kelas di

Gugus Bungang Seulanga Kecamatan Syah Kuala Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, volume 2 nomor 1, 105-114.

Agustina Nasution, Nurhafsah. 2018. Peranan Guru dalam Managemen Pendidikan bagi Siswa di

Sekolah. Jurnal Pendidikan, 1-9.

Anda mungkin juga menyukai