Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KONSEP KEMOTERAPI

A. Judul : Konsep Kemoterapi


B. Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti dan
memahami tentang pentingya kemoterapi bagi upaya penyembuhan
penyakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu:
o Memahami definisi dari kemoterapi
o Memahami factor-faktor penyebab kemoterapi.
o Memahami gejala pada kemoterapi.
o  Memahami strategi pencegahan pada kanker payudara.
o Memahami cara pemeriksaan sendiri payudara.

C. Sasaran : Pasien atau Keluarga Kemoterapi di RSPAL Dr. Ramelan


Surabaya
D. Tempat : RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
E. Waktu : 22 Desember 2022
F. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
G. Media : Leaflet
H. Materi :
o Menjelaskan tentang definisi kemoterapi
o Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat kemoterapi
o Menjelaskan tentang jenis kemoterapi
o Menjelaskan tentang persiapan sebelum kemoterapi
o Menjelaskan efek samping kemoterapi
I. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Estimasi Kegiatan penyuluhan Kegiatan Metode
waktu sasaran
Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab Ceramah dan
 Memperkenalkan diri salam Tanya jawab
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Memperhatik
 Menggali pengetahuan sasaran an san
tentang materi yang akan menjawab
disampaikan pertanyaan

Kegiatan 15 menit Menjelaskan materi tentang :  Menyimak Ceramah dan


inti o Menjelaskan tentang penjelasan tanya jawab
definisi kemoterapi  Mengajukan - Poster

o Menjelaskan tentang tujuan pertanyaan - Leaflet

dan manfaat kemoterapi seputar


o Menjelaskan tentang jenis materi
kemoterapi
o Menjelaskan tentang
persiapan sebelum
kemoterapi
o Menjelaskan efek samping
kemoterapi

Penutup 10 menit  Memberikan umpan balik (cara  Memperhatik Ceramah dan


merespon) materi yang diberikan an penjelasan Tanya jawab
 Kesimpulan dari materi  Menjawab
 Menutup acara dengan pertanyaan
mengucap salam dari penyuluh
J. Pembagian Kerja Tiap Anggota Kelompok
Moderator : Reza Dinda Pramesti
Pemateri : Ken Satyo Wicaksono
Fasilitator dan Observer : Dian Puspitaningtiyas
K. Evaluasi
Evaluasi diberikan dengan cara memberikan pertanyaan kepada sasaran
mengenai hal-hal yang telah dijelaskan oleh penyuluh. Adapun kriteria dari
evaluasi sebagai berikut :
1. Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan
lengkap yang diberikan secara rinci
2. Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan
singkat
3. Sasaran mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan benar dan
singkat
4. Sasaran mampu menjawab pertanyaan setelah diberikan bantuan
MATERI PENYULUHAN
KONSEP KEMOTERAPI

1. PENGERTIAN

Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan kanker dengan


menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat
proliferasi sel-sel kanker. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker
dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel
kanker atau menghambat proliferasi sel-sel kanker dan diberikan secara
sistematik. Obat anti kanker yang artinya penghambat kerja sel (Munir,2005).
Untuk kemoterapi bisa digunakan satu jenis stostika. Pada sejarah awal
penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis stostika, namun dalam
perkembangannya kini umumnya dipergunakan kombinasi stostika atau
disebut regimen kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan khasiat lebih
besar (Admin,2009).

2. TUJUAN
1) Pengobatan
2) Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi
3) Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup
4) Mengurangi komplikasi akibat metastase

3. MANFAAT
1. Pengobatan
Bebrapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu
jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi
2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain
3. Mengurangi gejala
Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka
kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala
yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan
memberikan perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran kanker
pada daerah yang diserang

4. OBAT- OBATAN KEMOTERAPI


Menurut Munir (2005), jenis obat yang digunakan pada Tindakan kemoterapi
ada beberapa macam, diantaranya adalah :
1) Obat golongan Alkylating agent, platinum compouns dan antibiotic
anthrasiklin obat golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA
di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi
2) Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel,
yang berakibat menghambat sintesis DNA
3) Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid dan Texanes
bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan
mitosis sel
4) Obat golongan Enzim seperti L-Asparaginase bekerja dengan menghambat
sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA
dari sel-sel kanker tersebut.

5. POLA PEMBERIAN KEMOTERAPI (Munir,2005)


1) Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau
jumlah sel kanker, contoh pada tumor ganas yang berukuran besar
(Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukimia atau
limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
2) Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan
atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang
masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
3) Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan
pada kankaer bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum
pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
4) Kemoterapi Non-Adjuvan
Dimaksudkan mendahului/sebelum pengobatan/Tindakan yang lain
seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan
kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor
yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

6. CARA PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI


a) Intra Vena (IV)
Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini dapat berupa bolus
IV pelan-pelan sekitar 2 menit dapat pula per drip IV sekitar 30-120
menit atau dengan continuous drip sekitar 24 jam dengan infusion
pump upaya lebih akurat tetesannya.
b) Intra Tekal (IT)
Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahakan
tumor dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX,
Ara.C.
c) Radiosensitizer, yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi,
tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi
ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere dan Hydrea
d) Oral
Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran, Alkeran, Myleran,
Natulan, Puri-netol, Hydrea, Tegafur, Xelode dan Gleevee
e) Subkutan dsan Intramuskular
Pemberian subkutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-
Asparaginase, hal ini sering dihindari karena risiko syok anafilaksis.
Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian
Bleomycin.
f) Topical
g) Intra Arterial
h) Intracavity
i) Intraperitoneal/Intrapleural
Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang
banyak pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplatin.
Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum pleuralis untuk
memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk
menghentikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak,
contohnya Bleocin.

7. EFEK SAMPING KEMOTERAPI (Herdata,2008)


Agen kemoterapi tidak hanya menyerang sel tumor tapi juga sel normal yang
membelah secara cepat seperti sel rambut, sumsum tulang dan sel pada traktur
gastrointestinal. Akibat yang timbul bisa berupa pendarahan, depresi sumsum
tulang yang memudahkan terjadinya infeksi. Pada traktur gastrointestinal bisa
terjadi mual, muntah anoreksia dan ulserasi saluran cerna. Sedangkan pada sel
rambut mengakibatkan kerontokan rambut.
Jaringan tubuh normal yang cepat proliferasi misalnya sumsum tulang,
folikel rambut, mukosa saluran pencernaan mudah terkena efek obat
sitostatika. Untungnya sel kanker menjalani sil=klus lebih lama dari sel
normal, sehingga dapat lebih lama dipengaruhi oleh sitostatika dan sel normal
lebih cepat pulih dari pada sel kanker.
Efek samping yang muncul pada jangka Panjang adalah toksisitas terhadap
jantung yang dapat dievaluasi dengan EKG dan toksisitas pada paru berupa
kronik fibrosis pada paru. Toksisitas pada hepar dan faal ginjalnya. Kelainan
neurologi juga merupakan salah satu efek samping pemberian kemoterapi .
Untuk menghindari efek samping intolerable, dimana penderita menjadi
tambah sakit sebaiknya dosis obat dihitung secara cermat berdasarkan luas
permukaan tubuh (m2) atau kadang-kadang menggunakan ukuran berat badan
(kg). selain itu factor yang perlu diperhatikan adalah keadaan umum (kuruse
sekali, tampak kesakitan, lemah sadar baik, koma, asites, sesak, dll), status
penampilan (skala karnofsky,skala ECOG), status gizi, status hematologis,
faal ginjal, faal hati, kondisi jantung, paru dan lain sebagainya.
Pemderita yang tergolong good risk dapat diberikan yang relative tinggi,
pada poor risk (apabila didapatkan gangguan berat pada faal organ penting)
maka dosis obat harus dikurangi, atau diberikan obat lain yang efek samping
terhadap organ tersebut lebih minimal. Intensitas efek samping tergantung dari
karakteristi obat, dosis pada setiap pemberian, maupun dosis kumulatif,s elain
itu efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda walaupun dengan
dosis yang sama, factor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengarub
bermakna. Efek samping kemoterapi dipengaruhi oleh :
1) Masing – masing agent memiliki toksisitas yang spesifik terhadap organ
tubuh tertentu
2) Dosis
3) Jadwal pemberian
4) Cara pemberian (IV,IM,Peroral,Perdrip infus)
5) Factor individual pasien yang memiliki kecenderungan efek toksisitas
pada organ tertentu

Berikut ini efek samping dari pemberian obat kemoterapi :


a) Rambut rontok
Efek kemoterapi pertama biasanya merusak folikel rambut,
menyebabkan rambut melemah, rontok dan rapuh. Rambut yang
Kembali pun mungkin jauh lebih tipis atau warnanya berbeda.
Kondisi ini biasanya berlanjut sampai kemoterapi berakhir.
Rambut hamper selalu tumbuh Kembali setelah kemo.
Tidak ada perawatan khusus yang dapat mencegah efek
kemoterapi ini, tetpi perawatan rambut yang tepat dapat
memperlambat kerontokan rambut dan mendorong tumbuh
kembali setelah melakukan perawatan.
b) Penyakit dan system kekebalan tubuh yang lemah
Kanker dan pengobatannya dapat melemahkan system
kekebalan tubuh. Karena pengobatan ini membunuh sel-sel
kekebalan yang sehat, yang membuat seseorang lebih rentan
terhadap infeksi. Karena system kekebalan tubuh seseorang akan
kurang mampu melawan kuman, infeksi mungkin juga bertahan
lebih lama
Cara mengurangi risiko infeksi serius dengan makan-
makanan yang sehat, menghindari orang yang sakit, mencuci
tangan dan mencuci perawatan medis segera untuk gejala penyakit.
c) Mual dan muntah
Mual dan muntah bisa datang tiba-tiba, biaanya setelah
menjalani pengobatan ini atau muncul secara acak.
Perubahan pola makan, seperti makan sedikit atau
menghindari makanan tertentu bisa membantu mengurangi efek
kemoterapi. Obat antimual juga dapat membantu, terutama bagi
orang yang mengalami mual dapat diprediksi, seperti setelah
kemoterapi.
d) Rentan memar dan pendarahan neuropati
Setiap menjalani kemoterapi dapat menyebabkan seseorang
lebih mudah memar atau berdarah. Tidak sedikit yang menjalani
kemoterapi mengalami efek samping ini, tapi biasanya tidak
emngkhawatirkan.
Namun, mengalami pendarahan setelah cedera serius bisa
berbahaya. Sebaiknya melakukan Tindakan pencegahan, seperti
menggunakan sarung tangan saat berkebun atau menyentuh
makanan. Juga berhati-hati untuk mengurangi jatuh dan risiko
cedera.
e) Sembelit dan diare
Efek kemoterapi dapat menyebabkan masalah pada
pencernaan karena dapat merusak sel yang membantu pencernaan.
Efek samping kemoterapi lainnya seperti mual, dapat memaksa
orang untuk mengubah diet. Perubahan mendadak ini dapat
menyebabkan masalah pencernaan. Jadi, hindarilah makanan yang
berisiko mengiritasi lambung dan konsumsi obat sembelit yang
dijual bebas seperti magnesium agar buang air besar tidak terlalu
menyakitkan. Hidrasi atau cukup minum air dapat mengurangi
keparahan sembelit dan juga mencegah dehidrasi karena diare,
yang juga dapat menjadi efek samping kemoterapi,
f) Neuropati
Neuropati merupakan nyeri saraf yang disebabkan oleh
saraf yang rusak. Kondisi ini biasanya menyebabkan kesemutan
dan mati rasa yang tidak biasa oada tangan dankaki. Kondisi ini
juga menyebabkan tubuh lemah dan dengung di telinga pada
beberapa orang.
Neuropati sering kali lebih buruk pada orang yang
menggunakan obat kemoterapi tertentu. Penelitian tentang
pencegahan neuropati dicampur, tetapi lotion yang mengandung
mentol dan suplemen, seperti kalsium dan magnesium dapat
membantu. Namun masih diperlukan lebih banyak penelitian.
g) Kesulitan bernapas
Efek kemoterapi terkadang dapat merusak paru-paru
dengan mengurangi kapasitasnya yang membuat lebih sulit untuk
mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan. Masalah pernapasan
juga bisa menjadi efek samping dari beberapa jenis kanker.
Bernapasan dalam-dalam dan duduk sambal mengangkat
tubuh bagian atas dengan bantal dapat membantu. Jika masalah
pernapasan berlanjut, dokter dapat meresepkan obat atau terapi
oksigen.
h) Ruam
Pengobatan ini dapat menyebabkan perubahan pada system
kekebalan tubuh yang memicu ruam dan perubahan kulit lainnya.
Ruam yang parah dapat menyebabkan gatal yang menyakitkan dan
berisiko infeksi jika menggaruk ruam sampai berdarah. Lotion
pelembab dan krim antigatal yang dijual bebas dapat membantu
mengatasi banyak ruam.
i) Nyeri
Efek pengobatan ini yang mungkin sering terjadi setelah
kemoterapi di antaranya sakit kepala, nyeri otot kronis dan nyeri
lainnya. Rasa sakit ini mungkin disebabkan oleh stress dan tekanan
diagnosis kanker pada sebagaian orang. Kerusakan saraf karena
kemoterapi juda dapat menyebabkan rasa sakit dan tingkat
keparahan rasa sakitnya bervariasi.
Hal yang dapat membantu mengatasi nyeri otot adalah
pijitan, latihan relaksasi dan istirahat.

8. CARA PENANGANAN EFEK KEMOTERAPI


a. Atasi kelelahan akibat kemoterapi dengan olahraga
Kelelahan mungkin merupakan efek samping paling umum
dari kemoterapi. Meskipun terdengar berlawanan, tapi salah satu
cara terbaik untuk mengurangi kelelahan akibat kemoterapi yaitu
dengan berolahraga. Tidak harus gym, cukup berjalan kaki sudah
cukup membantu.
Cara lainnya yaitu dengan tidur siang singkat atau istirahat
selama kurang dari 30 menit siang hari. Terapkan jadwal tidur dari
bangun yang teratur. Konsumsi juga makanan seimbang yang
mencakup protein, serta minum 8 hingga 10 gelas air (1.5 – 2 liter)
setiap hari.

b. Minum obat untuk mengatasi mual dan muntah


Salah satu efek samping umum kemoterapi yaitu mual dan
muntah. Untuk mengatasi hal ini dokter biasanya memberikan obat
antimual yang dikenal dengan antiemetika.

c. Kenakan cooling cap untuk meminimalkan rambut rontok


Beberapa obat kemoterapi membunuhkan sel-sel di folikel
rambut. Itylah yang menyebabkan rambut rontok dan menipis. Jika
obat kemoterapi yang diberikan menyebabkan rambut rontok,
tanyakan pada dokter apakah boleh menggunakan colling cap
selama kemoterapi. Cara ini bisa mengurangi risiko rambut rontok.
Colling cap bekerja dengan mendinginkan kulit kepala.
Teorinya, suhu dingin bisa menyempitkan pembuluh darah di kulit
kepala, sehingga mengurangi jumlah obat kemoterapi mencapai
sel-sel folikel rambut.

d. Atasi sariawan dengan es


Obat kemoterapi terkadang merusak sel-sel sehat di lapisan
mulut, yang menyebabkan luka di bibir atau sariawan. Belum ad
acara pasti untuk mencegah efek samping ini, tapi menghisap batu
es selama perawatan bisa mengurangi risiko.

e. Rajin cuci tangan untuk menghindari infeksi


Kemoterapi bisa menekan fungsi kekebalan tubuh, dengan
menurunkan jumlah sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum
tulang. Sel-sel ini berperan penting melawan virus dan bakteri.
Untuk mengurangi sakit selama perawatan, sebaiknya lebih rajin
dalam mencuci tangan. Terutama sebelum dan sesudah makan,
serta sebelum menyentuh mata, hidung atau mulut.

Anda mungkin juga menyukai