Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
PT. CAHAYA MENARA
DENGAN
PT. CENTRAL INVESTINDO

NOMOR : ...................................................................................

Perjanjian ini dibuat pada hari ini, ........................., tanggal .......................................................,


oleh dan antara :

1. PT. CAHAYA MENARA, Suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Bandung, didirikan


berdasarkan hukum Indonesia, yang anggaran dasar perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan DESIYANA CHAFSAH, SH., Notaris di
Bandung, Nomor : 11, Tertanggal 11 April 2007, anggaran dasar mana telah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
ternyata dalam keputusannya Nomor : W8-01644.HT.01.01-TH2007, Tertanggal 13 Juni
2007, bertalian dengan perubahannya yang tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Para Pemegang Saham, yang dibuat di hadapan INDARTI HARTAWANI, SH.,
Notaris di Bandung, Nomor : 1, Tertanggal 8 Oktober 2008, dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor :
AHU-77451.AH.01.02, Tertanggal 23 Oktober 2008.
- Dalam tindakan hukum ini diwakili oleh EVITA ANGGRAENI, SH., lahir di
…………………, pada tanggal ………………………………, Warga Negara Indonesia,
bertempat tinggal di Jl. ……………………………………………………………..,
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 32.0406.650959.001, yang bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur, demikian berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 huruf a.
anggaran dasar perseroan sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu bertindak untuk
dan atas nama Perseroan Terbatas tersebut di atas.
-- Untuk selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA” .

2. PT. CENTRAL INVESTINDO, Suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Surabaya,


didirikan berdasarkan hukum Indonesia, yang anggaran dasar perseroan sebagaimana
dimaksud dalam Akta Pendirian, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU JATMIKO, SH.,
MH., Notaris di Surabaya, Nomor : 2, Tertanggal 7 September 2005, anggaran dasar mana
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana ternyata dalam Keputusannya Tertanggal 3 Oktober 2005, Nomor :
C-2755.HT.01.01.TH.2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 20 Juli 2007, Nomor : 58, Tambahan Nomor : 7258/2007, bertalian dengan
perubahan-perubahannya yang tercantum dalam :
- Akta tertanggal 26 Agustus 2006, Nomor : 52, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU
JATMIKO, SH., MH., Notaris di Surabaya, akta mana telah diterima pemberitahuannya
oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, demikian berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Direksi dan Komisaris, tertanggal 1
September 2006, Nomor : W10-HT.01.10-20;
- Akta tertanggal 28 Mei 2007, Nomor : 50, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU
JATMIKO, SH., MH., Notaris di Surabaya;
- Akta tertanggal 17 Juli 2007, Nomor : 24, yang dibuat di hadapan SRI WAHYU
JATMIKO, SH., MH., Notaris di Surabaya;

LEGAL DOCUMENT
1
- Akta tertanggal 15 Agustus 2008, Nomor : 14, tentang Perubahan Seluruh Anggaran
Dasar Perseroan Untuk Disesuaikan Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No.
40 Tahun 2007, yang dibuat di hadapan INEU MAULENI, SH., Notaris di Surabaya, akta
mana telah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang, demikian berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tertanggal
19 September 2008, Nomor : AHU-66107.AH.01.02.Tahun 2008;
Dalam tindakan hukum ini diwakili oleh TRIANDY GUNAWAN, lahir
di ................................, pada tanggal ......................................, Warga Negara Indonesia,
bertempat tinggal di Jl. ……………………………………………………………..,
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 12.5612.280382.0002, yang bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur Utama, demikian berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 huruf a.
anggaran dasar perseroan sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu bertindak untuk
dan atas nama Perseroan Terbatas tersebut di atas.
-- Untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA” .

(Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut
“Para Pihak” dan masing-masing disebut “Pihak”)

Para pihak sebelumnya menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu perusahaan yang mempunyai salah satu jenis
bidang usaha yaitu pembangunan menara telekomunikasi;
b. bahwa PIHAK PERTAMA pada saat ini telah mendapatkan izin dari Bupati Bandung
berdasarkan Surat Bupati Bandung tertanggal 10 September 2008, Nomor :
004/I/BPMP/2008, Perihal : Persetujuan Prinsip Penyedia Menara Telekomunikasi
Seluler Bersama di Kabupaten Bandung, sebagaimana direkatkan pada Perjanjian ini
sebagai Lampiran I;
c. bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan penyedia jasa pembangunan,
pengoperasian, dan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi bersama di Indonesia;
d. bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk membiayai pembangunan menara
telekomunikasi tersebut dan kemudian memasarkannya kepada pihak lain dengan
memberikan kompensasi kepada PIHAK PERTAMA.

Oleh karena itu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan itikad baik sepakat untuk
saling mengikatkan satu terhadap lainnya ke dalam Perjanjian Kerja Sama (untuk selanjutnya
disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

Istilah-istilah berikut dalam kerja sama ini mempunyai arti yang harus dipahami dalam bentuk
suatu penafsiran yang sama seperti tercantum di bawah ini, kecuali ditentukan lain dalam
keterangannya :

1. Kerja sama, yaitu perikatan subyek hukum antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam hubungan kerja yang melahirkan suatu hak dan kewajiban bagi para pihak guna
tercapainya tujuan dari para pihak tersebut dalam Perjanjian ini;
2. Perjanjian Kerja Sama, yaitu kesepakatan para pihak yang tertuang dalam suatu perjanjian
tertulis, baik itu perjanjian yang bersifat di bawah tangan maupun notariil akta termasuk
tetapi tidak terbatas pada perubahan suatu perjanjian (Amandemen), perjanjian tambahan
(Addendum) yang mencakup semua dari isi, maksud dan tujuan dari para pihak;

LEGAL DOCUMENT
2
3. Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi, adalah obyek kerja sama yang sudah
ditentukan dalam Surat Persetujuan Prinsip Penyedia Menara Telekomunikasi Seluler
Bersama di Kabupaten Bandung, diterbitkan oleh Bupati Bandung, Nomor :
004/I/BPMP/2008, Tertanggal 10 September 2008, sebagaimana direkatkan pada Perjanjian
ini sebagai Lampiran II;
4. Pembangunan Menara Telekomunikasi, yaitu keseluruhan tahap dalam lingkup proses
pekerjaan meliputi pekerjaan pembangunan menara telekomunikasi di lokasi pembangunan
menara telekomunikasi, aspek pengelolaan/manajemen keuangan hingga pemasarannya
kepada pihak ketiga/operator.

PASAL 2
OBYEK PERJANJIAN

Obyek dari perjanjian ini adalah penunjukan dari PIHAK PERTAMA meliputi kegiatan
pengelolaan, pembangunan, pembiayaan, dan pemasaran menara telekomunikasi yang diberikan
secara penuh kepada PIHAK KEDUA, yang lokasi-lokasinya telah ditentukan dan menyelesaikan
keseluruhan tahap proses pembangunan menara telekomunikasi sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditentukan sesuai Surat Persetujuan Prinsip tersebut di atas, antara lain sebagai berikut :
- Kecamatan Pasir Jambu
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Pasir Jambu
- 3 (tiga) menara telekomunikasi di Desa Cukang Genteng
- Kecamatan Soreang
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Sukajadi
- 2 (dua) menara telekomunikasi di Desa Pamekaran
- 5 (lima) menara telkomunikasi di Desa Sadu, Kramatmulya
- Kecamatan Marga Asih
- 3 (tiga) menara telekomunikasi di Desa Lagadar, Marga Asih
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Marga Asih
- Kecamatan Cimaung
- 3 (tiga) menara telekomunikasi di Desa Cikalong
- Kecamatan Margahayu
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Sulaeman
- 3 (tiga) menara telekomunikasi di Desa Margahayu Tengah
- Kecamatan Dayeuh Kolot
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Cangkuang Kulon
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Citeureup
- Kecamatan Bale Endah
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Andir
- 3 (tiga) menara telekomunikasi di Desa Warga Mekar
- 5 (lima) menara telekomunikasi di Desa Bojong Malaka, Rancamanyar
- Kecamatan Bojongsoang
- 2 (dua) menara telekomunikasi di Desa Cipagalo
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Tegaluar
- Kecamatan Cileunyi
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Cibiru Hilir
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Cimekar, Cinunuk, Cileunyi Kulon
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Cileunyi Kulon, Cimekar
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi Kulon
- Kecamatan Majalaya
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Bojong

LEGAL DOCUMENT
3
- Kecamatan Kutawaringin
- 4 (empat) menara telekomunikasi di Desa Jatisari, Cilame
- Kecamatan Cangkuang
- 1 (satu) menara telekomunikasi di Desa Bandasari, Nagrak
- Kecamatan Ciwidey
- 5 (lima) menara telekomunikasi di Desa Rawabogo

PASAL 3
JANGKA WAKTU

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak
tanggal ...................................................... sampai dengan
tanggal ................................................................. dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan
para pihak yang akan dituangkan dalam suatu amandemen atau addendum tersendiri namun tetap
menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA :


a. Memberikan kuasa baik secara di bawah tangan maupun notariil untuk pengelolaan,
pembangunan, dan pemasaran menara telekomunikasi secara penuh kepada PIHAK
KEDUA atas lokasi pembangunan menara telekomunikasi tersebut di atas;
b. Mengurus segala perijinan yang berkaitan dengan pembangunan menara telekomunikasi
tersebut di atas dari instansi yang berwenang sampai dengan selesai termasuk tetapi tidak
terbatas pada perpanjangan ijin prinsip serta ijin-ijin lainnya apabila ijin prinsip berakhir
akan tetapi pembangunan menara telekomunikasi belum selesai;
c. Menerima kompensasi/fee/pembagian keuntungan atas perjanjian ini dari PIHAK
KEDUA yang besarnya akan ditentukan dalam Pasal 5 (lima) perjanjian ini.

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA :


a. Menyediakan dana serta mengerjakan dan menyelesaikan seluruh pembangunan menara
telekomunikasi di seluruh lokasi pembangunan menara telekomunikasi sesuai waktu yang
telah ditentukan dalam Surat Persetujuan Prinsip tersebut di atas;
b. Memasarkan lokasi pembangunan menara telekomunikasi kepada pihak ketiga/operator;
c. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan seluruh pembangunan menara
telekomunikasi di lokasi pembangunan menara telekomunikasi sesuai Surat Persetujuan
Prinsip tersebut di atas, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukannya kepada
PIHAK PERTAMA minimal 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu dari
Surat Ijin Prinsip tersebut di atas. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengerjakan sendiri
sisa menara telekomunikasi yang belum dibangun dan/atau mencari investor lain guna
menyelesaikan pembangunan menara telekomunikasi tersebut;
d. Memperoleh hak pengelolaan atas menara telekomunikasi di lokasi pembangunan menara
telekomunikasi sesuai Surat Persetujuan Prinsip tersebut di atas.

PASAL 5
KOMPENSASI

Atas perjanjian ini, PIHAK PERTAMA selaku pemegang Ijin Prinsip Pembangunan menara
telekomunikasi berhak untuk menerima fee dan/atau pembagian keuntungan dari PIHAK

LEGAL DOCUMENT
4
KEDUA sebesar ....... % (.............................................. persen), yang mana harus dibayarkan oleh
PIHAK KEDUA selambat-lambatnya setelah proses pemasaran kepada pihak ketiga/operator
terealisasi atau pada tanggal ............................................................, selain dari pada itu, PIHAK
PERTAMA juga berhak
atas ..............................................................................................................................., dengan
ketentuan bahwa apabila hal-hal yang diatur dalam Pasal 4 ayat 2 huruf c. tersebut di atas
terpenuhi, maka PIHAK PERTAMA tidak diwajibkan untuk mengembalikan fee dan/atau
pembagian keuntungan yang telah diterima dari PIHAK KEDUA.

PASAL 6
PAJAK-PAJAK

Segala pajak yang timbul sehubungan dengan perjanjian ini menjadi tanggung jawab dan harus
dibayar oleh PIHAK KEDUA akan tetapi untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
FORCE MAJEURE

1. Salah satu atau kedua belah pihak dalam Perjanjian ini tidak dapat dianggap sebagai
melakukan kelalaian atau pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, apabila pihak atau
pihak-pihak tersebut mengalami hambatan yang disebabkan karena Force Majeure (keadaan
kahar), sehingga pihak yang mengalami hambatan Force Majeure (keadaan kahar) harus
dibebaskan dari pemenuhan kewajiban yang bertalian dan risiko yang terjadi menjadi risiko
masing-masing pihak;
2. Yang dimaksudkan dengan Force Majeure (keadaan kahar) dalam ayat 7.1 adalah keadaan
atau peristiwa yang meliputi tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah longsor, angin
taufan, petir, banjir besar, wabah penyakit, pemogokan massal, pemberontakan atau tindakan
militer lainnya, perang, sabotase, huru-hara, dan sejenisnya;
3. Kerugian yang diderita oleh salah satu pihak karena Force Majeure (keadaan kahar) bukan
merupakan risiko dan atau tanggung jawab pihak lainnya dan kedua belah pihak dengan ini
melepaskan haknya untuk menuntut terhadap risiko atau akibat Force Majeure (keadaan
kahar) demikian;
4. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dari Perjanjian ini apabila Force Majeure
terjadi atau berlangsung lebih dari 2 ( dua ) bulan.

PASAL 8
PENGAKHIRAN

1. Perjanjian ini tidak dapat diakhiri oleh salah satu pihak kecuali apabila terdapat kesalahan,
kelalaian dan/atau pelanggaran oleh salah satu Pihak terhadap ketentuan Perjanjian ini;
2. Perjanjian ini tidak berakhir karena para pihak dibubarkan dan/atau terjadi penggantian
pengurus perseroan akan tetapi berlaku terus dan wajib dipenuhi oleh pengurus yang baru
selama perjanjian ini berlaku;
3. Apabila terjadi pengakhiran yang disebabkan oleh kesalahan, kelalaian dan/atau pelanggaran
sebagaimana dimaksud pada Pasal 8.1, kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan
keberlakuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran
Perjanjian ini tidak memerlukan suatu keputusan/penetapan pengadilan.

PASAL 9
AMANDEMEN

LEGAL DOCUMENT
5
1. Perjanjian ini tidak dapat diubah oleh salah satu pihak tanpa persetujuan tertulis dari pihak
lainnya;
2. Apabila masih terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksanaan Perjanjian ini tetapi
belum diatur dalam pasal-pasal Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menuangkannya ke dalam suatu addendum terhadap dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila dikemudian hari timbul perselisihan, ketidak sepakatan terhadap penafsiran dan/atau
pelaksanaan perjanjian ini, para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara
musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Apabila musyawarah yang telah dilaksanakan para
pihak tidak berhasil mencapai kata mufakat, maka para pihak sepakat untuk memilih
menyelesaikan perselisihan di tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung di Kabupaten Bandung.

PASAL 11
KETENTUAN UMUM

1. Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terdapat pasal yang menjadi tidak sah karena
hukum, tidak dapat dilaksanakan atau bertentangan dengan ketentuan perundangan yang
berlaku di wilayah hukum Negara Republik Indonesia, selanjutnya dimengerti dan disetujui
oleh para pihak bahwa pasal yang tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau pasal yang
bertentangan dengan ketentuan perundangan tersebut tidak mengakibatkan berakhirnya
Perjanjian ini dan karenanya pasal-pasal yang lain masih tetap berlaku dan mengikat para
pihak;
2. Perjanjian ini mengikat dan berlaku atas Para Pihak.

PASAL 12
LAMPIRAN

Perjanjian ini memiliki lampiran-lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini, yang terdiri atas :

a. Lampiran I : Surat Bupati Bandung tertanggal 10 September 2008, Nomor :


004/I/BPMP/2008, Perihal : Persetujuan Prinsip Penyedia Menara
Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Bandung
b. Lampiran II : Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Sesuai
Dengan Surat Persetujuan Prinsip Penyedia Menara Telekomunikasi Seluler
Bersama di Kabupaten Bandung

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, keduanya mempunyai bunyi yang sama serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh wakil-wakil sah kedua belah pihak pada
hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini.

LEGAL DOCUMENT
6
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

EVITA ANGGRAENI, SH. TRIANDY GUNAWAN


qq. PT. CAHAYA MENARA qq. PT. CENTRAL
INVESTINDO

LEGAL DOCUMENT
7

Anda mungkin juga menyukai