Fiqh 1 Thaharah - 040856
Fiqh 1 Thaharah - 040856
SPIRITUALNYA
Pengertian Thaharah
Kata thaharah berasal dari bahasa Arab ُاَل َط َهار yang secara
bahasa artinya kebersihan atau bersuci.
Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah menyucikan
badan,pakaian, dan tempat dari hadas dan najis dengan cara
yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.
Menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua,
yaitu :
1. Thaharah dari hadats, yaitu membersihkan diri dari hadats
kecil (sesuatu yang diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan
dari hadats besar (sesuatu yang diminta bersucinya dengan
mandi).
2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri,
pakaian, dan tempat ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.
Najis, hadas, alat dan cara membersihkan /
mensucikannya
PENGERTIAN NAJIS
Najis menurut bahasa adalah apa saja yang kotor .
Sedangkan menurut syara’ berarti kotoran yang
mengakibatkan shalat/ ibadah tidak sah, seperti darah dan
kencing.
Cara membersihkan najis
- Istinja’ dan Istijmar
- Menggosok dan menyiram
PENGERTIAN HADAS
1. Air,
Dasar penggunaan air untuk bersuci dari najis adalah pernyataan
Rasulullah berikut ini:
ُعلَى َط ْع ِم ِهُ ا َ ُْو لَ ْو ِن ِه
َُ ُب َ ش ْي ُء ا َُِل َما
َ غ ِل ُ ا َ ْل َم
َ اء َُل ينَ ِجس ُه
ا َ ْو ِر ْي ِح ُِه
Artinya:
“Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya,
warnanya atau baunya.”(HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)
Pembagian Air yang digunakan untuk bersuci :
• Air Mutlak
• Air musta’mal
• Air Mutanajis
• Air Musyammas
7 Macam-macam air yang boleh dan sah untuk bersuci:
D. AIR MATA AIR G. AIR SUMUR
A.AIR HUJAN
E. AIR SUNGAI
B. AIR LAUT
F AIR EMBUN
C. AIR SALJU
Adapun cara untuk menyucikan najis ini adalah dengan diperciki air
sampai merata, baik najis itu bersifat ‘ainiyah maupun hukmiyah, baik
berada pada tubuh, pakaian maupun tempat shalat.
· Hadas kecil
Hadas kecil ialah bila seseorang dalam keadaan
bernajis disebabkan buang hajat selama belum
beristinjak, maka ia tetap dalam keadaan berhadas
kecil.
· Hadas besar
Hadas besar ialah seseorang dalam keadaan
bernajis yang mewajibkan ia mandi sesudah berhadas
besar itu, baru dinamakan ia suci dari hadas besar.
SEBAB-SEBAB ORANG BERHADAS
.1. Karena bersenggama (bersetubuh suami istri) biar keluar mani atau
tidak, maka wajib mandi.
Firman Allah swt. Dalam surat Al-Maidah ayat 6:
َوا ِْنُك ْنت ْمُجنبًاُفَاُ َط َهر ْوا
Artinya:
“Jika kamu junub (bersutubuh) maka hendaklah kamu mandi.”
2. Keluar mani baik karena bersutubuh atau tidak seperti bermimpi dan
sebagainya, maka wajib mandi.
3. Sebab buang kotoran (haid). Sabda Rasululloh saw. Dari ‘Aisyah r.a.
berkata: telah bersabda Rasululloh saw. Kepada Fatimah binti Hubaisyi,
“Bila datang haidh maka tinggalkanlah shalat (sembahyang) dan bila
telah habis maka mandilah Anda.” HR.Bukhari
4. Karena nifas (darah yang keluar sesudah melahirkan), bila darah nifas
itu telah berhenti, maka diwajibkan mandi.
ISTINJA, ISTIJMAR, WUDHU, MANDI, TAYAMUM,
MENYAPU DUA SEPATU
Pengertian Istijmar
2. Hilang baunya
3. Hilang warnanya
Pengertian Wudhu
Menurut bahasa, Wudhu artinya Bersih dan Indah. sedangkan
menurut istilah (syariah islam) artinya menggunakan air pada
anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai
dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu
merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan
sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu
shalatnya tidak sah).
Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepada
kita bahwa beliau akan mengenali ummatnya di Padang Mahsyar
dengan adanya cahaya pada anggota tubuh mereka, karena
pengaruh wudhu’ mereka ketika di dunia.
ETIKA MANDI
- Jangan masuk ke masjid dalam keadaan junub kecuali setelah mandi, untuk
wanita jangan masuk majid dalam keadaan haid atau nifas kecuali setelah mandi.
- Jangan membiarkan aurat terbuka.
- Membasuhi seluruh badan dan menggosok-gosoknya.
- Basuh kepala lebih dahulu (bersamaan dengan niat), kemudian badan sebelah
kanan setelah itu bagian kiri masing-masing 3 kali basuhan.
ETIKA SOSIAL DAN AKTUALISASI
IBADAH THAHARAH DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Islam menyatakan bahwa bersuci melahirkan banyak sifat, sikap, nilai serta
pesan yang akan berdampak kepada perilaku seseorang. Banyak hadits-
hadits yang menerangkan keutamaan thaharah, yang apabila dilakukan dapat
membersihkan dosa dan kesalahan manusia. Oleh karenanya, apabila
tahaharah atau bersuci selalu diamalkan sebagaimana sunnahnya, maka
akan mampu menghadirkan kesucian lahir dan batin.