BAB II RENCANA BISNIS
2.1 Ringkasan Eksekutif
ESL adalah Lembaga kursus bahasa Inggris yang lebih berorientasi pada
2008 yang bersamaan dengan penerimaan siswa baru di sekolah‐ sekolah. Lokasi
ESL berada di jalan Ir.Juanda, Gumilir Indah blok XII no. 85, Cilacap utara.
Kekhususan dari ESL adalah memiliki program khusus yang dikemas dalam
kurikulum penyaluran bakat, yang dibagi dalam 3 (tiga) kategori meliputi : 1.
kategori entertainment ; 2. kategori jurnalistik; 3. kategori ilmiah.
Keunggulan ESL adalah selain memberikan kurikulum khusus yang diharapkan
dapat meningkatkan minat anak‐anak untuk belajar serta menambah kemampuan
yang memadai serta atmosfer dan pengalaman tersendiri bagi anak‐anak melalui
design fasilitas baik eksterior maupun interior. Selain itu, ESL juga memberikan
pengajaran yang ramah dan responsif.
sebesar Rp 341,000,000,‐ juta, ESL akan mencapai payback period pada jangka
waktu 3 tahun, dihitung dari awal kegiatan dilaksanakan. Dengan dana investasi
7
RENCANA BISNIS
demikian, nilai NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp 337,294,204 selama 5 tahun
dan menghasilkan IRR sebesar 28%.
2.2 Profil Perusahaan
Berisi profil mengenai ESL menyangkut kepemilikan, lokasi, key member, visi misi
dan tujuan, rencana pendirian dan status hukum.
2.2.1 Kepemilikan Perusahaan
Bisnis ESL ini merupakan bisnis bersama antara 2 wanita dimana mereka
pelaksanaannya diawasi dan dibina oleh bapak Bambang Edy W. selaku Pembina.
2.2.2 Letak
Secara geografis, letak ESL berada di jalan Ir.Juanda, Gumilir Indah blok XII no.
85, Cilacap bagian utara. Meskipun tidak berada di pusat kota, tetapi daerah
konsumen.
2.2.3 Key Member
perencanaan dan penyelenggaraan bisnis ESL ini.
1. Advisor/ Pembina : Drs. Bambang Edy Wahyono, MBA
Pendidikan :
a. S1 : Unsri – Manajemen Pemasaran
Marketing Management
‐ Saint Louis University; General Business.
8
RENCANA BISNIS
Pengalaman kerja :
a. Bidang logistik di unit pengolahan minyak
Proyek‐proyek
masyarakat di sekitar operasi Pertamina
2. Pimpinan : Gita Aroma Sari
Pendidkan :
a. S1 : UII – Ilmu Hukum
b. S2 : ITB – Manajemen Bisnis; Enterpreneurship
2.2.4 Visi, Misi, dan Tujuan ESL :
Agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan, maka pada tahap
awal ditetapkan nilai‐nilai yang diyakini meliputi : visi, misi, dan tujuan sebagai
indicator dalam pencapaian cita‐cita ESL.
2.2.4.1 Visi dari ESL :
yang lebih baik dengan menjadi lembaga kursus bahasa Inggris yang
terkemuka di Cilacap yang bertaraf internasional.
2.2.4.2 Misi dari ESL :
melalui metode berbeda yaitu “Learning by Doing (fun)” dan kurikulum
berpengalaman.
9
RENCANA BISNIS
2.2.4.3 Tujuan dari ESL :
hidup anak bangsa dimasa yang akan datang.
perkembangan dan prospek ESL dimasa yang akan datang.
• Menjaga image dan reputasi ESL berkaitan dengan kelangsungan usaha di
masa datang.
melalui berbagai usaha.
kerjasama untuk mewujudkan cita‐cita dari ESL.
lingkungan ESL.
berlaku. (Fibriani,2006:8)
2.2.5 Rencana Pendirian
Sebagai tahap awal dalam membangun bisnis baru, setelah proses pencarian
direncanakan akan menghabiskan waktu selama kurang lebih 8 (delapan) bulan.
Untuk detail dari rencana pendirian ESL dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
10
RENCANA BISNIS
Tabel 2.1 Rencana Pendirian ESL
2007 2008
No Kegiatan I II III IV I II III IV
1 Penyusunan kurikulum
2 Pengurusan ijin
3 Persiapan sarana dan prasarana
4 Perekrutan SDM
5 Pemasangan iklan
6 Peresmian ESL
7 Promosi
2.2.6 Status Hukum
Nasional dikelompokkan menjadi tiga jalur, masing‐masing adalah:
1. Pendidikan Formal
2. Pendidikan Nonformal
3. Pendidikan Informal
Lembaga ini mempunyai sifat dan tujuan yakni sebagai penunjang atau
pelengkap dari sistem persekolahan yang ada. (wikipedia.org, 2007)
Selan itu dasar hukum tentang penyelenggaraan kursus diatur dalam Keputusan
11
RENCANA BISNIS
masyarakat. (depdiknas.go.id, 2001)
Mengenai detail rencana kerja ESL dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2 Rencana Perijinan Penyelenggaraan
No KEGIATAN PERINCIAN
1 Pengurusan ijin :
a. Lingkungan Ijin pendirian
b. Kelurahan dan Kecamatan Ijin pendirian
c. Kantor Dinas Kabupaten/Kota Ijin pendirian
d. Departemen pendidikan Penetapan kurkulum
2 Kantor perpajakan Pembuatan NPWP
3 Surat kehakiman Menyerahkan bukti setoran tabungan
4 Pendaftaran ke deperindag Pengurusan tanda daftar perusahaan
2.3 Deskripsi Produk
ESL adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang bahasa yang menyediakan
program bahasa Inggris untuk anak‐anak sekolah dasar. Staf pengajar di ESL
dididik khusus untuk membimbing dan mengajar anak‐anak dengan cara yang
komunikatif. Untuk sistem pembelajarannya dilakukan melalui suatu seri latihan‐
latihan yang mudah, serta berkembang secara cepat dan bertahap pada latihan‐
latihan yang lebih sulit.
12
RENCANA BISNIS
2.3.1 Jenis produk yang ditawarkan :
pencapaian tujuan dari program ESL ini. Kurikulum tersebut dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) bagian.
2.3.1.1 General English
dan informal.
2.3.1.2 Uniqueness :
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Gerda K Wanei mengemukakan : ”Belajar
kurikulum penyaluran bakat, yang dibagi dalam 3 (tiga) kategori meliputi : 1.
kategori entertainment ; 2. kategori jurnalistik; 3. kategori ilmiah. Untuk sub
kemampuan menjadi presenter dan penyiar radio ; sedangkan untuk sub ketegori
jurnalistik meliputi : kemampuan membaca berita, dan reporter; dan untuk sub
kategori ilmiah meliputi : kemampuan berpidato.
Hal terpenting dalam menyusun kegiatan untuk anak adalah selain sesuai
13
RENCANA BISNIS
tema dan mengemas seluruh program melalui berbagai kegiatan menarik dan
lebih fokus dan wawasan anak akan berkembang secara lebih terprogram. Untuk
audio dan video, proyek‐proyek kelas dan berbagai aktifitas lainnya yang
memicu daya kreatifitas dan interaksi sosial anak.
2.3.2 Program ESL
program sebagai rencana detail / tahap demi tahap untuk menjaga agar
kurikulum tersampaikan dengan tuntas dan anak‐anak mampu berbahasa Inggris
secara lancar dan aktif.
Program ini meliputi :
• Memberikan kesempatan berlatih percakapan dalam bahasa Inggris untuk
berbagai situasi;
komunikatif;
• Pola latihan yang meyeluruh sehingga pelajaran bahasa Inggris yang telah
lalu tidak terlupakan melainkan menjadi bagian dari latihan keseluruhan;
dengan memberikan model pengucapan penutur asli.
14
RENCANA BISNIS
mengajar dan pengajar yang kreatif memungkinkan peserta aktif.
anak merasa rileks.
dikemas dalam penyaluran bakat.
2.4 Marketing Analysis Summary
Dalam bab ini membahas peran yang dimainkan persaingan dan bagaimana
perusahaan memposisikan diri berhadapan dengan pesaing. Hal ini menyangkut
advantage.
2.4.1 Trend pertumbuhan industri
Tidak dapat dipungkiri lagi, saat ini banyak perusahaan yang mengutamakan
bahasa Inggris tetap menjadi nilai tambah bagi pihak perusahaan dalam melihat
si applicant/ pelamar.
Menurut Lawrence J. Greene, terdapat jendela peluang yang merupakan fase
tertentu dimana otak sangat efisien bagi jenis pelajaran yang spesifik, misalnya
anak‐anak paling cepat mempelajari bahasa asing yaitu usia antara 5 sampai 10
15
RENCANA BISNIS
karena pada masa kanak‐kanak lebih mudah dalam mengingat dan berbicara
sehingga diharapkan pada saat mereka menginjak dewasa, mereka sudah siap
dan lebih percaya diri.
Kontribusi kursus / les‐les di luar sekolah bagi pengembangan kemampuan anak
tidak diperuntukkan mengejar nilai atau prestasi tetapi lebih untuk memenuhi
kebutuhan pelipatgandaan inteligensi yang belum bisa dipenuhi di sekolah. Oleh
karena itu cara belajar eksperimental‐ tidak sekadar duduk, mendengar, dan
mencatat sangat ditekankan di lembaga kursus. Aktivitas di luar ruangan,
mendengarkan kaset, dan menonton film, pun dikenalkan. Sehingga diharapkan
dapat meningkatkan minat anak‐anak.
Meski kursus masih dipandang sebelah mata, anak tiri dalam sistem pendidikan
di Indonesia itu kini telah tumbuh menjadi sebuah bidang usaha yang nyaris
terakhir tumbuh sangat pesat dan berkembang menjadi industri mimpi yang
Inggris di Cilacap sedang pada tahap tumbuh (growth), hal ini dibuktikan dengan
adanya 8 lembaga pendidikan bahasa (data BPS 2005).
2.4.2 Persaingan Industri
Michael Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba
jangka panjang intrinsik dari suatu pasar atau segmen pasar. Lima kekuatan
tawar menawar dari pembeli dan pemasok (Kotler,2000:248) seperti yang dapat
dilihat pada gambar berikut.
16
RENCANA BISNIS
Pendatang baru
Ancaman pendatang
baru
Kekuatan tawar-
menawar pemasok Persaingan
dalam industri
Pemasok Pembeli
Ancaman produk
substitusi
Produk substitusi
Gambar 2.1 Five Forces Porters
Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
sebagai bisnis dengan penawaran yang serupa dengan ESL, yaitu sarana
pendidikan bahasa Inggris untuk anak‐anak usia sekolah dasar.
di Cilacap sejumlah 8 buah. Tetapi hanya terdapat 2 (dua) buah lembaga
kursus bahasa Inggris untuk anak‐anak usia sekolah dasar (SD), antara lain
: IC (International College) dan ITC (Intensive Training Centre). Penjelasan
rinci akan dibahas pada sub bab dibawah ini.
terhadap ESL adalah sedang.
17
RENCANA BISNIS
penawaran yang serupa dengan ESL. Pendatang baru adalah para pebisnis
yang benar‐benar baru memasuki bisnis ini, atau pebisnis yang melakukan
ekspansi sehingga dapat termasuk dalam kriteria bisnis ini.
ekonomis, diferensiasi produk, pengalaman serta proses pembelajaran.
Sehingga secara umum barriers to entry bagi pendatang baru adalah
sedang.
3. Substitusi atau pengganti; didefinisikan sebagai substitusi atau pengganti
dari fungsi lembaga bahasa Inggris ini sebagai sarana pendidikan bahasa
untuk anak‐anak usia sekolah dasar, seperti kursus privat. Kekuatan tawar
tetapi masih banyak keunggulan yang dimiliki oleh lembaga kursus ini
yang tidak dapat dipenuhi oleh kursus privat.
4. Buyer atau pembeli; didefinisikan sebagai para pengguna jasa atau para
menawar pembeli adalah tinggi. Dilihat dari lingkungan kompetitif, selain
ESL juga ada lembaga kursus bahasa inggris lainnya yang menyediakan
program kursus bahasa Inggris untuk anak‐anak sekolah dasar. Selain itu,
konsumen.
18
RENCANA BISNIS
pada kinerja dan keahlian dari staf pengajar. Sedangkan sebuah lembaga
pemasukan yang berarti bagi pemasok.
Berdasarkan analisis Five Porters diatas, agar ESL dapat menjadi lembaga
mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya adalah :
substitusi : ESL memiliki keunggulan bersaing diantara pemain lain
competitive advantage dibawah ini.
• Menyangkut daya tawar pembeli : ESL memiliki kemampuan untuk
pengajar dan kurikulum.
• Untuk daya tawar pemasok : Memberikan pendidikan dan pelatihan
kebebasan berekspresi untuk mengembangkan ide pribadi.
19
RENCANA BISNIS
2.4.3 Kompetitor
Saat ini jumlah lembaga kursus bahasa di Cilacap menurut data BPS adalah
sebanyak 8 buah. Tetapi lembaga pendidikan khusus bahasa Inggris untuk anak‐
anak usia sekolah dasar hanya ada 2 (dua) lembaga saja dan berada pada Cilacap
selatan dan utara. Lembaga‐lembaga tersebut adalah :
1. International College (IC)
Gambar 2.2 International College
sekolah lanjutan tingkat atas maupun tingkat universitas. Memiliki jumlah
pengajar keseluruhan sebanyak 20 orang dengan porsi 10 pengajar untuk
program anak‐anak usia sekolah dasar. Lokasi IC berada di Jl. MT Haryono
no. 31‐33 yang terletak di Cilacap bagian selatan. Bangunan IC terdiri dari
program bahasa Inggris.
20
RENCANA BISNIS
IC memiliki program English Fun Kids (EFK) yang meliputi :
• Step A Program untuk SD kelas 1‐3
intensitas 2x (kali) dalam satu minggu, dan lamanya proses belajar
mengajar selama 90 menit. Kursus dilaksanakan pada hari rabu dan
kamis.
Harga per level sebesar Rp 250.000.
• Step B program untuk SD kelas 4‐6
(kali) dalam satu minggu dan durasinya selama 90 menit. Kursus
dilaksanakan pada hari selasa dan jumat.
Harga per level sebesar Rp 300.000.
waktu pelaksanaan dilakukan yaitu pada jam 14.00 dan jam 16.00.
itu diadakan permainan agar menarik minat si anak untuk belajar.
Untuk kondisi ruangan, terdapat minimnya dekorasi yang menarik untuk
dapat membangkitkan kreatifitas anak, hanya ruangan polos dengan meja
dan kursi seperti kondisi yang anak‐anak dapatkan di sekolah. Selain itu
kebersihan dan kenyamannya pun kurang terjaga.
21
RENCANA BISNIS
2. Intensive Training Centre) ITC
Gambar 2.3 ITC
komputer dan bahasa Inggris. Bertempat di Jl. Bali no. 35 Kebon Manis,
lantai. Selain itu ITC memiliki tenaga pengajar khusus program bahasa
Inggris sebanyak 6 (enam) orang.
(empat) level.
Besarnya biaya untuk program English for Children adalah RP 275.000
dengan 2x (kali) pertemuan dalam satu minggu selama 1 ½ (satu setengah
terdiri dari 4 siswa.
22
RENCANA BISNIS
dimana anak‐anak dirangsang untuk dapat berbicara secara aktif. Namun
seperti kaset video atau kaset audio yang berbasis bahasa Inggris. Ruangan
kelasnya pun kurang mendukung untuk membangkitkan minat anak‐anak,
terlihat dari minimnya dekorasi yang lucu‐lucu yang dapat menarik minat
anak.
kebutuhan anak‐anak usia sekolah dasar, namun pada prakteknya lembaga
ini lebih memfokuskan pada kursus untuk usia SMP maupun SMA,
sehingga kurang memperbaiki fasilitas penunjang sebagai daya pikat anak‐
Gerda K Wanei mengemukakan : ”Belajar harus ada unsur menyenangkan,
bukan paksaan” (kompas.com, 2003). Dalam hal ini, ITC tidak memiliki
fasilitas penunjang sebagai motivator ketertarikan anak‐anak.
2.4.4 Competitive Advantage
Meskipun di Cilacap terdapat 2 lembaga bahasa Inggris khusus anak‐anak usia
differensiasi yang meliputi berbagai segi yaitu :
1. Keunggulan Pengajar
23
RENCANA BISNIS
memberikan ilmu dan pengajaran yang baik.
Oleh karena itu, ESL menyediakan personel‐personel yang dipilih melalui
serangkaian tahapan dan diberi pelatihan secara khusus dan intensif agar
professional dan benar‐benar mampu menangani anak‐anak.
yang telah berpengalaman hidup di luar negeri dan memiliki gaya
mampu mengucapkan sesuai penuturan asli dan sekaligus dapat lebih bisa
2. Keunggulan kurikulum
dipadukan dengan metode Fun yang akan menambah nilai tambah bagi
sejak dini dalam hal berbicara bahasa Inggris secara fasih, anak‐anak juga
dapat berani tampil di muka umum dengan keahlian khusus yang dapat
menghibur.
3. Keunggulan Sarana dan prasarana
tersendiri bagi anak‐anak melalui lay out dan desain fasilitas baik ekterior
maupun interior, serta fasilitas penunjang yang memadai.
24
RENCANA BISNIS
4. Keunggulan metode pengajaran
secara lisan apa yang pengajar katakan. Dengan kata lain, si anak hanya
fokus pada menghafal apa yang ia lihat atau dengar tanpa kegiatan berarti
yang dapat lebih membantu anak mengingat‐ingat dalam belajar. Berbeda
dengan ESL yang pada proses belajar mengajar, selain anak dituntun untuk
membaca, mendengarkan dan mempraktekkan, siswa juga dituntun untuk
mengimplementasikan metode “Learning by Doing (Fun)”.
5. Lokasi ESL yang berdekatan dengan target operasi dari ESL yaitu anak‐
anak usia sekolah dasar yang tinggal di perumahan Gunung Simping.
jarak lokasi yang diinginkan.
Jarak lokasi
(c)
10%
(a) < 1 km
(b) 1km ‐ 3km
(c) > 3km
(a)
(b)
41% 49%
Gambar 2.4 Preferensi Jarak Lokasi
25
RENCANA BISNIS
Dari hasil riset yang telah dilakukan bahwa sebanyak 49% dari 200
responden berpendapat bahwa jarak lokasi yang diinginkan adalah kurang
dari 1 (satu) km. Hasil kuisioner secara keseluruhan dapat dilihat pada
lampiran F.
Selain itu, akses dari perumahan sangat terjangkau untuk anak‐anak yang
akan ke lokasi dengan bersepeda ataupun berjalan kaki. Orang tua juga
tidak perlu terlalu khawatir karena jarak dari rumah ke lokasi kursus tidak
Gunung Simping, sehingga orang tua dapat mengawasi dari jauh atau
mengantar dengan berjalan kaki bersama anaknya ke lokasi. ESL juga
menyebrang.
6. Lingkungan tempat ESL berada sangat kondusif untuk belajar, karena juga
berada di dalam perumahan dan di dekat lokasi kursus terdapat kantor
kepolisian sehingga untuk keamanannya lebih terjamin.
Dari hasil riset juga didapat bahwa 44% responden beranggapan kondisi
lingkungan yang dapat mendukung anak‐anak agar dengan mudah dapat
lancar apabila berada di lingkungan yang aman. Dapat dilihat dari gambar
berikut :
26
RENCANA BISNIS
Lingkungan
(d)
8%
(c) Bersih
(d) Indah
(b)
44%
Gambar 2.5 Preferensi Lingkungan
konsumen dan profit yang bertambah.
2.5 Marketing and Sales Strategy
Untuk melakukan usaha pemasaran dan penjualan, pada tahap awal dilakukan
proses indentifikasi pasar yang meliputi : market segmentation, target pasar, dan
strategic opportunities, yang selanjutnya menentukan strategi pemasaran.
2.5.1 Market segmentation
(Fibriani,2006:20). Untuk mengetahui segmen mana yang dipilih oleh ESL, maka
digunakan variable‐variabel segmentasi pemasaran antara lain :
27
RENCANA BISNIS
2.5.1.1 Segmentasi geografik
Kota Cilacap sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah kecamatan yaitu kecamatan
Untuk batasan wilayahnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.3 Segmentasi Geografis
Variabel Deskripsi
Sumber : BPS Cilacap
2.5.1.2 Segmentasi demografik
jenis kelamin, tingkat penghasilan, pekerjaan, pendidikan dan kelas sosial. Dapat
dijelaskan secara rinci pada table berikut :
Tabel 2.4 Segementasi demografis
Variabel Deskripsi
Usia Anak‐anak, remaja, dewasa / orang tua
Jenis Kelamin laki‐laki dan perempuan
Pendapatan rumah tangga rendah – sedang‐ tinggi
Pekerjaan pegawai BUMN, pegawai swasta, PNS,
wirausaha , ibu rumah tangga
Kelas social bawah ‐ menengah – atas
28
RENCANA BISNIS
2.5.2 Target pasar
berikut :
Untuk segmen geografis, ESL membidik pasar yang berada pada :
• Wilayah
kelurahan Kutawaru, kelurahan Lomanis, kelurahan Donan, dan kelurahan
Sidanegara.
• Ukuran kota
Luas wilayah kecamatan Cilacap Tengah ini adalah 22,15 km2 dengan
jumlah kepadatan penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 3.772 jiwa/
km2.
Sedangkan untuk segmen demografik dari ESL dapat dilihat sebagai berikut :
• Usia
Yang termasuk segmentasi usia dari ESL adalah anak‐anak sekolah dasar.
• Jenis kelamin
Dalam memberikan jasa, ESL memberikan pengajaran bahasa Inggris
untuk anak laki‐laki maupun perempuan.
• Pendapatan rumah tangga
5.000.000 sampai Rp 10.000.000.
• Pekerjaan
Segmentasi pekerjaan konsumen ESL adalah pegawai negeri, pegawai
swasta, pegawai BUMN, wirausaha, dan ibu rumah tangga.
29
RENCANA BISNIS
• Kelas sosial
Sedangkan kelas sosial dari konsumen ESL berasal dari kelas menengah ‐
atas.
Setelah melakukan survey terhadap 200 responden yang tinggal di komplek
Gunung Simping, hasil survey menunjukkan :
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Jenis Kelamin
(b)
19%
(a) Pria
(b) Wanita
(a)
81%
Gambar 2.6 Jenis Kelamin Responden
adalah Sarjana (75%), Master (9%), Diploma (8%), SMA (7%), dan
Sekolah lanjutan tingkat menengah (1%).
30
RENCANA BISNIS
Pendidikan terakhir
(a) (b)
(c )
(g) 0% 1%
7% (d)
9% (a) SD
8% (b) SMP
(e) (c) SMA
0%
(d) Diploma
(e) Doctoral
(f) Sarjana
(f) (g) Master
75%
Gambar 2.7 Pendidikan Responden
3. 83% pegawai BUMN, 11% ibu rumah tangga, 3% Pegawai swasta, 2%
Pegawai Negeri Sipil, dan 1% wirausaha. Perumahan Gunung Simping
oleh para laki‐laki.
Pekerjaan
(e) (f)
(d) 1% (a)
0%
3% 2%
(c)
11% (a) PNS
(b) BUMN/BUMD
(c) Ibu RT
(d) Peg. Swasta
(e) Wirausaha
(b) (f) Lainnya
83%
4. 67% berpenghasilan Rp 5‐10 juta, 17% berpenghasilan diatas Rp 10 juta,
Rp 3‐5 juta.
31
RENCANA BISNIS
Pendapatan
(a) (b)
0% 10%
(e ) (c)
17% 6% (a) under 1jt
(b) 1 - 3 jt
(c) 3 - 5 jt
(d) 5 - 10 jt
(e) over 10 jt
(d)
67%
Gambar 2.9 Pendapatan Responden
500 ribu‐ 1 juta, 38% mengeluarkan dibawah Rp 500 ribu, 6%
mengeluarkan Rp 1,5‐2 juta, sedangkan 3% mengeluarkan Rp 1‐1,5 juta
untuk biaya kursus atau les satu anak.
Pengeluaran untuk ekskul
(d) (e )
(c)
6% 0%
3%
(a) under 500rb
(b) 500 rb - 1 jt
(a)
38% (c) 1 - 1,5 jt
(d) 1,5 - 2 jt
Gambar 2.10 Pengeluaran Untuk Ekskul
Dapat diambil kesimpulan bahwa data umum tersebut sesuai dengan segmen
yang dituju secara demografis.
32
RENCANA BISNIS
anak, ada 5 (lima) peran yang dimainkan (Kotler,2000:202), yaitu :
1. Pencetus : Ide untuk masuk dalam kursus bahasa Inggris bisa diawali dari
kekhawatiran orang tua akan pentingnya belajar bahasa Inggris atau minat
dari anak sendiri yang ingin belajar bahasa Inggris.
2. Pemberi pengaruh : Selain antar sesama pasangan orang tua, pengambilan
sepergaulan yang memiliki potensi terbesar dalam hal mempengaruhi pola
pikir dan daya beli seseorang.
tahapan pertimbangan mengenai baik buruknya suatu lembaga kursus.
menentukan apakah pada akhirnya mereka menginginkan anaknya untuk
masuk dalam kursus bahasa Inggris atau sebaliknya.
Sehingga secara keseluruhan yang akan menjadi pengguna jasa ESL adalah
Inggris.
Menurut data kependudukan kota Cilacap tahun 2005, jumlah anak‐anak usia
sekolah dasar di daerah Cilacap adalah sebagai berikut :
33
RENCANA BISNIS
Tabel 2.5 Jumlah anak usia sekolah dasar di Cilacap tahun 2005
Kecamatan Jumlah Murid
Cilacap Selatan 7.723
Cilacap Tengah 7.372
Cilacap Utara 7.762
Total 22.857
Sumber : BPS Cilacap
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa market size anak usia sekolah dasar di
kota Cilacap yang bisa menjadi pengguna layanan jasa pendidikan di ESL adalah
sebesar 22.857 jiwa.
2.5.3 Strategic opportunities
Analisis SWOT
a. Keunggulan
• Lokasi ESL yang berdekatan dengan target pasar dari ESL.
metode “Learning by Doing (Fun)”.
Inggris pada umumnya.
• ESL mempekerjakan tenaga –tenaga ahli yang diberi pelatihan agar lebih
menyediakan staf yang berkompetensi dalam melayani konsumen.
belajar.
34
RENCANA BISNIS
• ESL memiliki tenaga ahli yang dapat menciptakan design interior maupun
eksterior yang unik yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi
ESL dan membuat ESL lebih menarik (eye‐catchy).
• Untuk fasilitas ruangan, ESL didesign senyaman mungkin agar anak‐anak
merasa di rumah sendiri yang akhirnya anak‐anak tidak kaku dan dapat
dengan mudah menerima pelajaran.
b. Kelemahan
prasarana, juga diperlukan strategi pemasaran dan strategi promosi yang
dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangannya agar berlangsung
secara berkelanjutan di masa yang akan datang.
• Harga yang ditawarkan ESL lebih tinggi diatas harga lembaga kursus
lebih tinggi dapat menjadi tantangan tersendiri.
• Brand ESL adalah brand baru dalam dunia pendidikan lembaga bahasa.
keras dan tepat.
c. Peluang
• Jumlah anak‐anak usia sekolah dasar di kota Cilacap juga sangat besar
namun sarana pendidikan bahasa yang ada masih mengalami keterbatasan
menyediakan sarana pendidikan yang memadai.
35
RENCANA BISNIS
• Secara psikologis pada usia antara 5‐10 tahun, anak‐anak lebih cepat untuk
belajar bahasa asing.
paspor untuk studi lebih lanjut ke seluruh dunia, dan memperoleh karir
menyediakan kursus bahasa Inggris dapat diakui.
bahasa Inggris adalah penting.
Pentingkah
(b) (c)
0% 1%
(a) Ya
(b) Tidak
(c) Ragu-ragu
(a)
99%
Gambar 2.11 Presentase Pentingnya Bahasa Inggris
Sedangkan untuk presentase ketertarikan responden untuk memasukkan
anaknya dalam kursus bahasa Inggris adalah sebesar 96%, dan 4% lainnya
berpendapat ragu‐ragu.
(c)
Tertarik
(b)
4%
0%
(a) Ya
(b) Tidak
(c) Ragu-ragu
(a)
96%
Gambar 2.12 Presentase Ketertarikan Responden
36
RENCANA BISNIS
ditawarkan oleh pesaing juga dapat menjadi peluang bagi berkembangnya
bisnis lembaga kursus bahasa Inggris ini.
d. Ancaman
• Ancaman bagi lembaga kursus ini adalah adanya substitusi dari fungsi
yang menawarkan jasa pengajaran bahasa inggris door to door atau
ekonomis.
• Masuknya lembaga‐lembaga bahasa yang sudah memiliki nama seperti EF,
LIA atau TBI ke daerah Cilacap menjadi ancaman tersendiri bagi ESL.
mengalami kemajuan dalam berbahasa Inggris.
• Ancaman lainnya adalah market driven akibat dari posisi bahasa Inggris
sehingga pasar lebih menginginkan untuk belajar bahasa mandarin.
2.5.4 Strategi Pemasaran
dari suatu perusahaan, (Kotler,2000:91) :
mencapai profit yang diinginkan maka ditentukan sasaran dan strategi yang
memberi keuntungan kepada perusahaan.
37
RENCANA BISNIS
berdasarkan 4P yang meliputi Product, Price, Place and Promotion, selain itu khusus
produk berupa jasa terdapat tambahan 3P meliputi People, Process, dan Physical
Evidence (Kotler, 2000:493) yang dijelaskan secara rinci dibawah ini :
Product
metode “Learning by Doing (Fun)” yang dikemas dalam kurikulum penyaluran
bakat. Prinsip utama dari ESL adalah siswa dapat aktif berbicara. Hal ini juga
didukung oleh pendapat para orang tua siswa yang menyatakan motivasinya
dalam memasukkan anak ke lembaga bahasa sesuai dengan gambar dibawah ini
Alasan
(a)
(e)
22%
30%
(a) Membiasakan
(b) Sosialisasi
(b) (c) Tuntutan Zaman
12%
(d) Wawasan
(e) Dapat Berbicara
(d)
16% (c)
20%
Gambar 2.13 Motivasi Responden
Price
Harga agak lebih tinggi diatas pesaing dengan diimbangi oleh kualitas dan
layanan jasa yang unggul. Selain itu menawarkan value‐added berupa pemberian
diskon apabila pembayaran dilakukan cash pada awal pendaftaran.
38
RENCANA BISNIS
Place
Pemilihan lokasi berada di dalam perumahan Gumilir Indah yang aman dan
kondusif serta sangat strategis, karena bersebrangan dengan target pasar. Selain
itu akses menuju lokasi sangat mudah, karena hanya berjarak beberapa meter dari
jalan utama.
Promotion
konsumen terhadap ESL untuk menstimulasi pembelian.
Pendekatan yang dilakukan ESL adalah penetrasi pasar yang akan diupayakan
melalui :
1. Penguasaan pasar
segmen yang dituju, dengan komunikasi yang tepat dan intensif.
banyak konsumen baru.
ingin mencari informasi lebih mengenai program kursus bahasa inggris ini.
dijelaskan secara rinci pada kategori promotion dibawah ini.
39
RENCANA BISNIS
adalah personel selling, advertising, sales promotion, dan publicity.
dilakukan oleh Mark Plus & co (2005:35), 3 (tiga) dari 5 (lima) ibu‐ibu
para ibu‐ibu sangat rutin melakukan kegiatan perkumpulan seperti arisan
Rukun Tetangga (RT), arisan Rukun Warga (RW), arisan bidang, selain itu
membuat kegiatan‐kegiatan yang melibatkan para ibu tidak hanya berupa
kegiatan promosi tetapi juga kegiatan yang bersifat edukatif spt ceramah,
seminar dan sejenisnya.
• Advertising : dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet atau brosur atau
maupun di jalan raya. Selain itu dapat membuat artikel yang akan dimuat
di Buletin PERTAMINA.
presentasi yang diselenggarakan di ESL (open house) yang juga dihadiri
oleh native speaker, dan memberi calendar ESL sebagai buah tangan.
masuk dalam ranking 3 (tiga) besar. Selain itu ESL akan mensponsori
sekolah‐sekolah ataupun di perumahan seperti acara 17 agustusan.
40
RENCANA BISNIS
People
motivasi tinggi untuk dapat menangani anak‐anak dengan cara yang “fun”.
Selain itu tim personel juga diberi kebebasan berekspresi dalam menciptakan
didasarkan pada tingkah laku, sikap dan appearance mereka. Selain tim personel,
“fun”. Atmosfer yang “fun” dapat terwujud apabila pelanggan menuruti apa
yang diajarkan padanya dan mengimplementasikannya.
Physical Evidence
kinerja atau komunikasi dari layanan tersebut. Memiliki tampilan warna yang
atau “fun”. Tampilan lainnya yang juga memposisikan “fun” dari ESL adalah tim
menggambarkan karakter tertentu. Sebagai salah satu selling uniqueness dari ESL,
untuk tampilan ruangan sebagai penunjang kegiatan penyaluran bakat maka ESL
tertentu. Sebagai contoh, dibuat tampilan seperti di studio televisi atau stasiun
radio dengan menyediakan alat‐alat on‐air, antara lain seperti kamera buatan, mic,
dan headset.
Process
Di dalam proses terdapat mekanisme, prosedur, dan aliran kegiatan layanan yang
diberikan pada pelanggan. Proses dalam kegiatan operasional merupakan bagian
41
RENCANA BISNIS
pelanggan. Aliran operasional ESL sangat sederhana dan tidak melalui proses
sehingga dalam proses belajar mengajar tidak mengalami halangan apabila ada
anak‐anak lupa membawa buku.
2.5.5 Branding
Pemilihan nama “ESL” dengan tujuan memberikan gambaran pembeda terhadap
pesaing. ESL artinya English as a Second Language, karena mother language kita
adalah bahasa Indonesia. Terdapat gambar toga pada logo ESL menggambarkan
bahwa ESL senantiasa mencetak generasi‐generasi yang pintar dan cerdas, karena
pencapaiannya dengan perjuangan dan dengan tingkat intelejensi yang tinggi.
2.6 Operational Plan
Program operasional dinyatakan dalam jumlah kelas dan jumlah shift. Dalam satu
hari, terdapat tiga shift yang berlangsung selama 1 ½ jam yang masing‐masing
shift terbagi dalam 5 kelas. Sedangkan jumlah murid dalam satu kelas adalah 6
sampai 8 anak.
2.6.1 Kapasitas
Dengan 6 hari kerja dalam satu minggu dan terdapat 5 kelas, sehingga kapasitas
maksimal dari ESL adalah sebanyak 360 siswa.
Menurut hasil survey, maka perbandingan jumlah pengajar dan jumlah anak
adalah 39% dari 200 responden berpendapat bahwa guru membawahi 6 (enam)
42
RENCANA BISNIS
sampai 8 (delapan) murid/anak dalam satu kelas. Dapat dilihat dari grafik
dibawah ini :
Pengajar : murid
(d)
2%
(a) (a) 1 : 5
(c) 22% (b) 1 : 6
40%
(c) 1 : 8
(d) 1 : 10
(b)
36%
Gambar 2.14 Perbandingan jumlah pengajar dan murid
2.6.2 Harga
(product,service, dan brand image benefits) dan perceived cost (price paid and non price
cost) mereka.(Best, R.J,2005:243)
rata‐rata harga pesaing. Harga yang ditetapkan mempertimbangkan benefit yang
masyarakat untuk menjadi konsumen ESL.
43
RENCANA BISNIS
2.6.3 Struktur organisasi
Pengelola
Team Pengajar Tenaga adm+keu
(7 orang) (1 orang)
Tenaga RT Tenaga Keamanan
(1 orang) (1 orang)
Gambar 2.15 Struktur organisasi
2.7 Human Resources Plan
Sebagai penunjang jalannya suatu program pendidikan di ESL, maka dibutuhkan
Sumber daya manusia yang dipilih adalah sumber daya manusia yang
pekerjaannya maupun tempat mereka bernaung. (Rostiany,2000:V‐20)
Pengoperasian tempat kursus melibatkan beberapa personel, yaitu :
jalannya seluruh kegiatan yang berlangsung di ESL.
Persyaratan akademis untuk menjadi pengelola : Wanita atau pria dengan
latar pendidikan strata satu dan berpengalaman dalam bidang menejemen
usaha maupun sumber daya manusia.
kurikulum yang telah ditetapkan.
44
RENCANA BISNIS
asing (khususnya bahasa Inggris) atau memahami ilmu bahasa dan fasih
dalam berbahasa Inggris lisan maupun tertulis.
3. Staf administrasi : Menangani urusan administrasi dan keuangan.
sekretraris atau akuntansi.
tempat kursus.
menata ruangan.
keamanan anak‐anak maupun tempat kursus.
keselamatan anak.
2.8 Financial Plan
diperlukan, dibuat aliran kas selama 5 tahun untuk melihat siklus dari operasi
keuangan perusahaan sehingga memudahkan dalam mengontrol pengeluaran
dan pemasukan.
2.8.1 Tujuan dan sasaran keuangan
Tujuan yang ingin dicapai oleh ESL melalui kebijakan strategi keuangannya
tahun. Adapun sasaran yang harus dicapai adalah : (Palesangi,2006:51)
45
RENCANA BISNIS
1. Mendapatkan nilai Net Present Value yang positif dari investasi yang
ditanamkan para pemegang saham pada bisnis ini.
2. Mencapai Payback period (jangka waktu pengembalian dari investasi) dalam
waktu dibawah 5 tahun.
3. Memiliki Internal Rate of Return melebihi presentase bunga bank.
2.8.2 Asumsi Dasar
performansi financial sebagai berikut :
• Suku bunga BI 8,25%
• Suku bunga pinjaman Bank 17%
• Kenaikan jumlah siswa sebesar 30% per tahun
• Depresiasi menggunakan metode straight line selama 5 tahun
• Pembagian deviden 20% setiap tahun
• Tidak terjadi kenaikan tarif listrik
• Non operating revenue berasal dari penjualan makanan dan buku
• Pajak menggunakan ketentuan UU perpajakan no.21 tahun 2007
• Turnover sebesar 20%
• Nilai MARR sebesar 21,5%
2.8.3 Investasi Awal
Alokasi dana yang diinvestasikan meliputi dua hal yakni biaya start up
(perijinan, papan nama dan pembuatan plang), dan biaya untuk kebutuhan
asset (aset lancar dan aset tetap). Sehingga total kebutuhan dana awal adalah
sebesar Rp 341.000.000,‐ Lihat pada Lampiran B.
46
RENCANA BISNIS
2.8.4 Analisis Titik Impas
analisis titik impas sehingga dapat diketahui titik impas berdasarkan unit
(dalam hal ini jumlah siswa). Untuk titik impas jumlah siswa adalah 50 siswa.
Tabel 2.6 Perhitungan BEP
CoS 215,000
KMS 485,000
BEP 50
2.8.5 Proyeksi Neraca Saldo
dan pendanaan.
2.8.5.1 Kebijakan Arus Kas
uang kas perusahaan dengan buffer kas Rp 24,000,000,‐ yang digunakan untuk
kasnya per tahun dalam bentuk deposito. Adapun salah satu alasan
deposito lebih tinggi jika dibandingkan dengan hanya disimpan dalam bentuk
tabungan atau giro bank.
47
RENCANA BISNIS
2.8.5.2 Kebijakan Persediaan
Untuk kebijakan persediaan berupa persediaan yang habis dibagikan kepada
siswa yaitu buku, CD, dan spidol. Pengalokasian persediaan cadangan adalah
sebesar kebutuhan untuk 30 siswa.
2.8.5.3 Kebijakan pendanaan
• Kebijakan sumber modal
Pendanaan investasi awal ESL berupa modal gabungan antara dua orang
tambahan berasal dari pihak ke‐3 (investor).
Modal awal ESL akan disetorkan sepenuhnya pada awal pendirian usaha,
biaya operasional.
• Kebijakan struktur modal
dengan modal investor, maka kebijakan komposisi struktur modal adalah
berupa equitas dan long‐term debt.
• Kebijakan deviden
menghasilkan nilai yang positif. Pada tahun tersebut arus kas bersih yang
48
RENCANA BISNIS
yang stabil. Besarnya deviden yang akan dibagikan adalah 20% dari net
income sejak tahun ke 1. ketika keuangan sudah mengalami keadaan yang
stabil.
2.8.6 Proyeksi Laba Rugi
Dalam proyeksi laba rugi dapat dilihat laporan mengenai penghasilan, biaya
serta laba rugi perusahaan selama periode tertentu.
2.8.6.1 Kebijakan Operasional
yaitu penentuan harga pokok, biaya administrasi dan umum, serta biaya
pemasaran.
• Kebijakan Harga Pokok
buku, CD yang dibagikan dan biaya training guru.
• Kebijakan Biaya Administrasi dan Umum, meliputi :
1. Gaji manajer
2. Biaya kompensasi karyawan
3. Biaya listrik dan telepon
4. Biaya pemeliharaan
5. Biaya depresiasi
6. Biaya lain‐lain
49
RENCANA BISNIS
• Kebijakan Biaya Pemasaran
dapat mendukung pencapaian strategi pemasaran dari perusahaan.
Kenaikan atau penurunan biaya per tahun akan sangat dipengaruhi oleh
akan memberikan penjelasan mengenai proyeksi laba‐rugi.
2.8.7 Proyeksi Arus Kas
dana kas untuk memperoleh return yang menguntungkan, akan tetapi disisi
pada Lampiran B.
2.8.8 Penilaian Investasi
Metode penilaian investasi yang digunakan adalah metode NPV,IRR, Payback
period
1. Payback Period
investasi awal. Ekspetasi jumlah tahun yang diperlukan oleh ESL untuk
menutup investasi awalnya selama 3 tahun.
2. Net Present Value
50
RENCANA BISNIS
lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan
pada tahun ke 5 mencapai Rp 337,294,204.
3. Internal Rate of Return
IRR adalah ukuran untuk menilai suatu proyek menurut nilai mata uang
segi tingkat suku bunga simpanan.Apabila nilai IRR lebih besar daripada
tungkat suku bunga simpanan, maka proyek layak untuk didirikan.
Nilai IRR ESL adalah sebesar 28%, dimana nilai IRR tersebut lebih besar
dibandingkan dengan suku bunga bank di Indonesia sebesar 8,25%. Hal ini
berarti investor akan menerima keuntungan yang lebih besar apabila uang
di bank.
2.8.9 Analisa Sensitivitas
terjadi. Adapun situsi yang akan disimulasikan adalah variasi jumlah anak
yang akan menjadi siswa ESL.
Kondisi I : Jumlah anak = 15,4 % dari target market share
Kondisi II : Jumlah anak = 13,8 % dari target market share
51
RENCANA BISNIS
Kedua kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.7 Analisa Sensitivitas
Dari hasil analisa sensitivitas, dapat dilihat bahwa pendirian lembaga kursus
ESL ini cukup senstitif terhadap variasi jumlah anak. Jika terjadi penurunan
market share sebesar 1,6 %, maka jumlah siswa berkurang sebesar 11% yang
menyebabkan kriteria finansial menjadi tidak layak karena IRR yang semula
28% menjadi 19%. Jumlah 19% ini lebih kecil dari MARR sebesar 21,5%
(IRR=19%< MARR=21,5%).
share yang ditetapkan. (Rostiany,2000:V‐38)
2.8.10 Rasio Keuangan
rasio keuntungan. Adapun yang menjadi data utama dalam menghitung rasio‐
rasio ini adalah neraca dan laba rugi perusahaan. Rasio‐rasio yang digunakan
untuk menganalisa kinerja ESL antara lain :
1. Return on Investment (ROI)
tahun terhadap dana investasi sehingga dapat juga disebut pengembalian
atas asset per tahun.
52
RENCANA BISNIS
Net income
ROI =
investment
(Brigham,2002:84)
ROI yang diperoleh setelah pajak adalah
Tabel 2.8 Pertumbuhan ROI
1 2 3 4 5
ROI 20.3% 38.6% 60.4% 87.6% 90.6%
investasi bertambah dari tahun ke tahun, dan pada tahun ke‐5 dengan ROI
baru.
2. Return on Asset (ROA)
Dalam rasio ini akan diukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan memanfaatkan seluruh asset yang dimilki perusahaan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi rasio ini maka dapat
dimikilinya secara maksimal.
Net income
ROA =
Asset
(Brigham,2002:93)
Return on Asset (ROA) ESL selama 5 tahun adalah
53
RENCANA BISNIS
Tabel 2.9 PertumbuhanROA
1 2 3 4 5
ROA 20.3% 35.9% 47.8% 56.8% 46.2%
bahwa perusahaan pada tahap mature.
54