Rumusan masalah adalah pengarah tujuan dari sebuah tulisan ilmiah agar fokus
terhadap pembahasan hal tertentu. Solusi untuk memudahkan penulis dalam meneliti
karena fokus penelitian yang sudah dipersempit, rumusan suatu masalah digunakan
untuk menghindari adanya fokus penelitian yang bisa melebar dan tidak sesuai
dengan tujuan awal pembuatan.
Pengertian lain menyebutkan apa itu rumusan masalah sebagai tulisan singkat yang
berisi pertanyaan mengenai topik yang diangkat oleh pembuat karya tulis atau tulisan
ilmiah. Adanya rumusan suatu masalah membuat penulis mencari jawaban atas
pertanyaan yang dikemukakan, sehingga penelitian nantinya memiliki sebuah
kesimpulan.
Beberapa kata yang digunakan dalam membuat rumusan masalah seperti mengapa
dan bagaimana, kedua kata ini membuka peluang dalam penelitian untuk dilakukan
secara mendalam. Rumusan masalah yang baik dibuat dengan terencana, efektif dan
memiliki karakteristik. Masalah yang diangkat mencerminkan kebutuhan dan
keresahan yang dirasakan.
Rumusan masalah harus dirumuskan dengan jelas, baik bagi peneliti sendiri maupun
pembaca. Rumusan masalah yang jelas akan memudahkan peneliti menjalankan
tahap-tahapan penelitian. Sebaliknya, masalah yang tidak jelas akan menyulitkan
peneliti dalam banyak hal.
Bernard dkk. (1987:4) mencoba merumuskan masalah itu sebagai “kesenjangan antara
apa yang sebenarnya terjlidi dengan sesuatu yang seharusnya terjadi sekarang”.
Dalam kalimat lain dapat pula dirumuskan sebagai “kesenjangan antara tujuan yang
hendak atau seharusnya tercapai dengan keadaan yang sudah tercapai.” Sebagai
contoh, idealnya semua anak usia sekolah, dalam hal ini digunakan usia wajib belajar
(7 – 12 tahun), seluruhnya atau 100% bersekolah. Jika dalam kenyataan baru terdapat
sebesar 75% saja yang bersekolah, maka terdapat masalah, yakni kesenjangan sebesar
25% antara yang ditargetkan dengan yang sudah tercapai atau dengan keadaan
sekarang.
Contoh lain lagi, diharapkan atau ditargetkan lulusan pendidikan dasar (SD dan yang
sederajat) tertampung atau dapat melanjutkan studinya ke tingkat menengah sebesar
85%. Apabila hanya 40% saja dari lulusan pendidikan dasar itu yang melanjutkan
pendidikannya ke tingkat menengah, berarti ada masalah, yakni ada kesenjangan
sebesar 45% dari yang ditargetkan.
Kekacauan, krisis, kemiskinan, dan stagnasi hanyalah sebagian kecil dari pernyataan
yang sering didengar dalam masyarakat kita dan tentang upaya yang diambil untuk
mengatasinya. Pendidikan memiliki struktur tertentu dengan 'batas' yang terbuka.
Masalah pendidikan, sampai batas tertentu, karena kegagalan untuk
mengkomunikasikan peran pendidikan, pada gilirannya, kegagalan tersebut dapat
difsirkan karena masyarakat yang telah berubah.
Ini adalah tugas utama pendidik untuk merumuskan solusi untuk masalah atas dasar
berbagai kebutuhan dan sering bertentangan yang dihadapi mereka. Banyak pendidik
yang memperdebatkan masalah fungsional pendidikan karena mereka tidak setuju
pada apa yang menjadi tujuan pendidikan yang diinginkan, atau karena mereka gagal
memahami bagaimana tujuan pendidikan dapat dirumuskan, atau diterjemahkan ke
dalam kerangka pendidikan.
Dimensi Pendukung
Dimensi pendukung dalam hal ini adalah penunjang utama dalam sekolah
unggulan, seperti :
Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan
Rencana strategis bertahap
Koordinasi yang efisien dan efektif
Staf kunci yang berkelanjutan
Dukungan institusi pengambil kebijakan
Dimensi Efisiensi
Hal-hal yang mencakup dimensi efisiensi adalah sebagai berikut :
Penggunaan waktu pengajaran yang efaktif
Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin
Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan
Kegiatan kelas terstruktr dengan baik
Petunjuk pembelajaran dipahami dan dilaksanakan dengan baik
Penguatan terhadap karakter mulia
Penekanan terhadap pengetahuan dan keterampilan yang tinggi
Kesempatan untuk belajar bagi seluruh warga sekolah secara maksimal
Dimensi Efektivitas
Hal-hal yang mencakup dimensi efektivitas adalah sebagai berikut :
Harapan berprestasi tinggi
Reward untuk prestasi dan kinerja tinggi
Kerjasama dan interaksi dalam kelas efektif
keterlibatan semua staf dalam peningkatan kinerja sekolah
otonomi dalam melaksanakan proses pembelajaran sekolah
Guru memiliki empati dan kemampuan interpersonal dengan peserta didik
Akuntabilitas hasil belajar kepada seluruh stakeholder
Interaksi sesama guru yang baik.
Sekolah unggul dalam berbagai dimensi tersebut akan dapat menciptakan sebuah
institusi pendidikan yang memberikan layanan pendidikan optimal kepada seluruh
peserta didik dengan mengakomodasi bakat minat siswa sesuai kebutuhan belajar.
Terlebih dengan adanya kolaborasi antarguru dan seluruh warga sekolah yang
akan mewujudkan sekolah berdaya saing tinggi di tengah percaturan dunia. Dalam
jangka panjang, sekolah unggul mampu menciptakan organisasi pembelajar dan
berprestasi tinggi.
Sekolah yang unggul dapat dipastikan memiliki kualias SDM yang memadai. Maka
dari itu, salah satu upaya untuk mewujudkan sekolah menjadi unggul yaitu dengan
peningkatan manusianya atau SDM-nya. Mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan,
siswa tentu harus memiliki keterampilan yang sesuai di bidangnya, hal ini juga
disesuaikan dengan standar kualifikasi sebagai seorang kepala sekolah maupun guru.
1. Menyeleksi Calon Siswa yang Akan Masuk Menjadi Siswa Tetap dengan Ketat
dan Penuh Pertimbangan
Saat kita akan membangun sekolah yang unggul, kita pasti memerlukan siswa
yang unggul juga. Siswa tersebut tidak harus unggul dalam semua bidang, tetapi
minimal siswa harus memiliki salah satu keunggulan yang dapat dikembangkan
untuk ke depannya. Kita bisa menyeleksi calon siswa dengan ketat dan penuh
pertimbangan. Bisa disimpulkan bahwa dalam menyeleksi calon siswa baru harus
penuh dengan pertimbangan dan tidak asal menerima calon siswa. Menyeleksi
calon siswa baru di sini dapat menggunakan tes tulis yang ketat atau
menggunakan jalur prestasi. Hal ini termasuk dalam peningkatan kualitas
siswanya.
Pemilihan guru yang sesuai dengan bidangnya merupakan salah satu inti dalam
membangun sekolah yang unggul. Pemilihan guru yang sesuai dengan bidangnya
amat perlu dilakukan. Pasalnya, pemahaman guru akan materi pelajaran di bidang
yang ia geluti semakin berpengaruh pada hasil kerja kinerjanya. Jika seorang guru
tidak paham akan bidang yang ia geluti, itu mungkin berpengaruh pada anak didik
atau siswa yang ia ajar nantinya. Maka dari itu, penting sekali memilih guru yang
ahli dalam bidangnya. Hal ini termasuk upaya dalam peningkatan kuaitas sekolah
melalui gurunya.
Setelah menyeleksi calon siswa dan pemilihan guru yang sesuai bidang, sudah
saatnya sekolah membuat program baru yang mengarah pada pembangunan
sekolah yang unggul. Sekolah tersebut adalah sekolah yang unggul tidak hanya
dalam satu bidang. Pihak sekolah dapat memilih berbagai bidang yang bisa
dikembangkan. Usahakan dalam pembentukan program ini tidak membebani
siswa, jika siswa merasa nyaman dan menyukai program ini. Program yang dibuat
akan membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti program sekolah. Semakin
siswa menyukai program, akan banyak perkembangan dan terwujudnya sekolah
unggul yang diinginkan. Dengan demikian, sekolah juga memiliki potensi untuk
unggul di daerah, nasional, bahkan internasional. Hal ini merupakan harapan
banyak sekolah unggul. Jika SDM-nya berkualitas, tentu akan lebih mudah dan
sesuai dalam pembuatan program sekolah unggul.
Program pelatihan untuk guru ini sangat penting untuk menunjang kinerja guru
dalam mengajar di kelas. Pelatihan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, agar
guru memiliki sistem atau teknik belajar yang beragam. Jika guru hanya
menggunakan cara lama atau monoton, siswa dapat merasa bosan dan kurang
produktif di kelas. Kemudian, siswa yang kurang produktif di kelas, bisa jadi
mengalami penurunan nilai akademik. Program pelatihan untuk guru ini bisa
dilakukan sebulan sekali atau dua kali. Merancang program untuk guru sangat
bermanfaat untuk kemajuan sekolah dalam membangun sekolah yang unggul
dalam berbagai bidang yang diinginkan. Tentu hal ini merupakan upaya yang
umum dalam peningkatan kualitas SDM melalui gurunya.
Selain peningkatan kualitas SDM-nya, teamwork yang solid juga menjadi kunci
dalam pembangunan sekolah yang unggul. Karena jika teamwork sudah solid,
sudah bisa dipastikan memiliki tujuan yang sama. Hal ini akan mempermudah
dalam menyusun rencana dan tujuan. Strategi yang bertahap pun akan lebih
mudah dicapai. Visi dan misi yang sama akan memudahkan dalam mewujudkan
sekolah yang unggul dalam berbagai bidang. Dalam pembentukan teamwork yang
solid, harus memiliki skill dalam menyatukan berbagai isi kepala. Karena dalam
satu Teamwork pasti memiliki berbagai pemikiran yang susah disatukan. Akan
tetapi, hal ini pasti akan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi antar
anggota.
Contoh:
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka penelitian ini difokuskan pada
peningkatan kualitas SDM dan penyerapan anggaran. Adapun rumusan
permasalahannya yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara peningkatan dan pengembangan kualitas SDM yang
dibutuhkan untuk menuju sekolah unggul?
2. Bagaimanakah penyerapan anggaran yang baik dalam menyongsong sekolah
unggul?
b. Pengelolaan Anggaran yang Baik
Anggaran di sekolah merupakan bagian yang yang sangat penting untuk perencanaan
efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelengaraan anggaran
meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pemasukan dan pengeluaran selama satu
tahun itu.
Banyak sekolah yang kurang terbuka terhadap sistem pengelolaan keuangan sekolah
kepada masyarakat, sehingga berakibat adanya tuduhan penyelewengan dana terhadap
sekolah. Orang tua siswa mengeluhkan banyaknya biaya pembayaran sekolah
terkesan mahal tanpa melaukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai pungutan dana
sekolah. Masyarakat terkadang menilai bahwa biaya sekolah terlalu berat dipenuhi,
bahkan bagi masyarakat yang tidak mampu, karena pendidikan bukan lagi sebagai
kebutuhan primer dengan biaya terjangkau.
Dalam penyerapan anggaran tentu ada tahapan yang harus dilaksanakan yaitu meliputi
tahapan perencanaan anggaran, tahapan penggunaan anggaran, dan tahapan
pengawasan anggaran. Sebagai seorang pemimmpin di sekolah, kepala sekolah di
harapkan menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).
Untuk itu kepala sekolah hendaknya mengetahui sumbersumber dana yang
merupakan sumberdaya sekolah. Sumber dana tersebut meliputi anggaran rutin, dana
penunnjang pendidikan (DPP), subsidi bantuan penyelenggaraan pendidikan (SBPP),
Bantuan operasional dan perawatan (BOP), badan pembantu penyelenggaraan
pendidikan (BP3), donatur, badan usaha serta sumbangan lain lain.
Dalam mempergunakan anggaran, ada azas yang lazim di jadikan pedoman yaitu azas
umum pengeluaran negara, bahwa manfaat pengunaan uang negara minimal harus
sama apabila uang tersebut di pergunakan sendiri oleh masyarakat. Pelaksanaan
anggaran sekolah dengan melalui berbagai pengarahan dan motivasi dari kepala
sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengembangkan sejumlah dimensi perbuatan
administrasi. Kegiatan pelaksanaan anggaran belanja sekolah harus disusun secara
terperinci agar dana yang akan di anggarkan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Pengawasan anggaran merupakan fungsi manajemen yang sangat penting dalam suatu
sekolah. Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.
Pengawasan anggaran adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan
c. Reporting result, menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draft atau rencana
akhir
Final plan (rencana akhir) kbl,i,p Sebuah peta, layout, atau desain konstruksi dengan
skala dan siap untuk pelaksanaan proyek yang direncanakan.
Hal ini berarti menyusun hasil rumusan dari formulasi masalah yang terjadi ke dalam
bentuk final plan draft (gambaran/ pemetaan perencanan akhir).Pemetaan statistik dan
pemetaan data diperlukan untuk memahami masalah rumit penggunaan lahan.
Spesifikasiumum untuk grafik atau presentasi statistik termasuk klasifikasi umum,
seperti tempat tinggal, bisnis/ perdagangan, jenis transportasi; utilitas, komunikasi,
dan kelompok industri; danlainnya. Semua ini harus dikombinasikan untuk
membentuk berbagai kelompok yang dapatdiklasifikasikan ke dalam kelompok yang
dapat dibaca. Secara tradisional, peta telah disajikansebagai grafik teknik, topografi,
dan bagan propert; foto udara; dan berbagai macam petalainnya. Peta teknik biasanya
dalam bentuk atlas besar dan menyerupai gambar teknik rinci. Peta topografi
menggunakan garis kontur untuk menunjukkan berbagai ketinggian fisiografidan
menunjukkan pandangan seluas mungkin dari area tersebut. Hal-hal tersebut seperti
sungai dan sungai, daerah berhutan, dan karakteristik geografis lainnya, bersama
dengan jalan, relkereta api, dan struktur utama. Bagan property biasanya
menunjukkan properti tertentu daripada area regional. Foto udara, gambar teknik, dan
sumber lain yang sah, hal demikian biasanya menunjukkan garis-garis properti dan
melayani tujuan tertentu. Kemudian, Peta lainnya termasuk peta jalan raya, peta
sensus, saluran komersial, dan sebagainya.
Rencana Judul
Rencana judul penelitian ini adalah “Sebuah Perencanaan Menuju Sekolah Unggul”.
Bahan Penelitian
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
Data jenis kegiatan yang telah dilaksanakan di sekolah
Data pencapaian sekolah, meliputi program kerja
Data siswa yang dibutuhkan
Peta sekolah
Informasi mengenai syarat sekolah dapat dikatakan unggul dari sumber yang
terpercaya
Pendapat anggota kelompok kami