Anda di halaman 1dari 1

Taman Nasional Wakatobi

Provinsi Sulawesi Tenggara


TARGET KINERJA TARGET KONSERVASI HASIL
Pengembangan Terumbu karang Rencana pengelolaan
mata pencaharian kolaboratif Cagar Biosfer
alternatif di desa Lamun Wakatobi
pesisir
Mangrove Praktik pengelolaan sumber
Peningkatan daya laut dan pesisir yang
kapasitas mitra lokal Setasea (lumba-lumba, paus) berkelanjutan secara
ekonomi dan ekologi
Fasilitasi pemetaan Lokasi peneluran penyu*
dan pengakuan Modul pengelolaan terkait
wilayah adat dalam Lokasi pemijahan ikan karang penyadartahuan, monitoring,
pengelolaan sumber pengawasan dan zonasi
daya pesisir dan laut Lokasi peneluran burung pantai kawasan

Database wilayah Biota laut dan pesisir yang Perencanaan pembangunan


adat di Kaledupa memberikan manfaat di 3 desa (Desa Tampara,
dan Tomia ekonomis bagi masyarakat Desa Kasuwari dan Peropa)

Pengembangan Masyarakat dan pemangku Revitalisasi aturan adat


pengelolaan Taman kepentingan untuk pengelolaan sumber
Nasional dan Cagar daya alam
Biosfer Wakatobi
Luas Kawasan Konservasi: 1.390.000 Hektar secara kolaboratif Rekomendasi RPJMD
Kabupaten Wakatobi
2017-2021
ISU PROGRAM UTAMA PENERIMA MANFAAT
Kurangnya kerjasama Penguatan kapasitas 4 Forum Pulau di Wakatobi
kolaboratif dalam pengelolaan kelompok masyarakat MITRA
kawasan TN Wakatobi Lembaga adat di Pulau Pemerintah Kabupaten Wakatobi
Penguatan kapasitas desa Kaledupa Balai Taman Nasional Wakatobi
Luas: 1.390.000 Hektar
Kurangnya pengembangan Lembaga adat Barata Kahedupa
ekonomi berbasis masyarakat Penguatan kelembagaan Balai Taman Nasional Wakatobi
Loka Perekayasaan dan Teknologi
adat Kelautan
Pemanfaatan sumberdaya laut Pemerintah Kabupaten
yang berlebih dan praktik Wakatobi Sekolah Tinggi Perikanan Kampus
Dukungan pengelolaan yang
perikanan yang destruktif efektif untuk Taman Konservasi Wakatobi
Nasional Wakatobi Sekolah Tinggi Perikanan Forum Pulau Wakatobi: KOMANANGI,
Terbatasnya kapasitas Kampus Konservasi Wakatobi FORKANI, KOMUNTO, dan FONEB
pengelolaan
LSM Yascita
Penduduk di Desa Tampara,
Kurang efektifnya pengelolaan Kasuwari, Peropa, Balasuna dan Swisscontact
kawasan perairan Balasuna Selatan, Kaledupa

Yayasan Konservasi Alam Nusantara, 2018

Anda mungkin juga menyukai