Sejarah
John Pemberton
Tidak lama setelah penjualan itu, John Pemberton meninggal pada 16 Agustus 1888, yang
memudahkan Candler untuk berekspansi dengan Coca-Cola miliknya. Awalnya, ia hanya
memiliki hak formula, sedangkan hak mereknya tetap dipegang putra John, Charley Pemberton.
Charley yang merupakan seorang pemabuk dan pecandu narkoba, kemudian menjual begitu
saja hak merek "Coca-Cola" ke Candler dengan harga US$ 300 pada 30 Agustus 1988.[15]
[16]
Sejak 1 Mei 1889, seluruh hak formula dan merek Coca-Cola sudah ada di tangan Candler.
[17]
Pada tahun 1892 didirikan perusahaan yang memayungi Coca-Cola saat ini, The Coca-Cola
Company.[18] Candler dikenal piawai menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat
berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut
kemudian dibagikan di lokasi-lokasi penjualan penting secara berkesinambungan. Gaya
periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca,
serta serangkaian cinderamata seperti kipas, kalender dan jam dipakai untuk memasyarakatkan
nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.[19]
Di bawah Candler jugalah, citra Coca-Cola berubah dari minuman obat berbentuk sirup (yang
harus diencerkan kembali) menjadi minuman ringan siap saji.[20] Coca-Cola dibuat dalam versi
botol siap minum pertama kali oleh Biedenharn Candy Company yang berbasis di Vicksburg,
Mississippi pada 12 Maret 1894.[21] Joseph A. Biedenharn merupakan pelopor teknik pembotolan
ini,[22] dengan bentuk botol yang berbeda dengan model yang digunakan sekarang.
Namun produksi massal Coca-Cola diperkenalkan oleh Benjamin F. Thomas dan Joseph B.
Whitehead dari Chattanooga, Tennessee, yang membeli kontrak produksi dari Candler dengan
hanya seharga US$ 1[23] dan memulai produksinya di tahun 1899. Model bisnis The Coca-Cola
Company pun lahir di saat bersamaan dengan hanya menjual formula konsentrat kepada para
pembotol.[24]
Pada 12 September 1919, Candler menjual The Coca-Cola Company kepada sejumlah investor
di bawah pimpinan Ernest Woodruff.[25][26] Putra Ernest, Robert W. Woodruff yang terpilih menjadi
direktur utamanya di tahun 1923, berusaha memperluas pemasaran Coca-Cola ke seluruh
dunia. Ia juga memperkenalkan Coca-Cola yang mudah dibawa-bawa dalam kemasan six pack.
[27]
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut:
"Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan
akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera pasar. Tahun itu juga, nama dagang
Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945,
Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Periode 1970-an dan 1980-an diwarnai upaya Coca-Cola untuk mengubah komposisinya. Pada
tahun 1974, penggunaan gula dalam produk Coca-Cola di AS diganti dengan sirup jagung
fruktosa tinggi dikarenakan harganya yang semakin meningkat.[28][29] Lalu di tanggal 23 April 1985,
menghadapi persaingan ketat dengan Pepsi, The Coca-Cola Company memperkenalkan formula
baru minuman ini yang disebut "Coke Baru" (New Coke, kemudian menjadi Coke II) untuk pasar
AS dan Kanada. Bukannya berhasil, justru publik menolak membeli produk baru tersebut,
sehingga Coca-Cola terpaksa mengembalikan formulanya pada 10 Juli 1985. Memasuki abad
ke-21, Coca-Cola semakin memperluas jangkauannya, dengan memasuki kembali
pasar Irak pada 5 Juli 2005[30] dan Myanmar pada tahun 2012.[31][32]
Jenis-jenis Coca-Cola
New Coke (baru)
Diet Coke (bebas gula dan kalori)
Coca-Cola C2
Coca-Cola Zero Sugar (bebas gula namun rasanya tetap)
Cherry Coke (buah ceri)
Vanilla Coke (vanilli)
Coca-Cola with Lime (jeruk nipis)
Raspberry Coke (frambus)
The Coca-Cola Company juga telah memperkenalkan beberapa minuman kola lainnya di bawah
merek Coke. Yang paling terkenal adalah Diet Coke, yang telah menjadi kola diet utama. Selain
itu, ada juga Caffeine free Coke, Cherry Coke, Coke ZERO, Vanilla Coke, dan edisi khusus
lainnya dengan rasa lemon, jeruk nipis dan kopi.
Komposisi Coca-Cola umumnya adalah air berkarbonasi, gula, pewarna karamel (kelas IV),
konsentrat kola, pengatur keasaman (asam fosfat) dan kafein. Isi dari konsentrat kola milik Coca-
Cola merupakan salah satu rahasia dagang paling dikenal di dunia. Kini formula tersebut
disimpan di brankas yang ditampilkan di museum World of Coca-Cola, Atlanta, AS.[33] Namun dua
komponen utamanya yang diketahui adalah daun koka dan kacang kola (cola nut). Mulanya
daun koka yang dipakai juga mengandung kokain (9 mg/gelas);[34] pada tahun 1903 kokain
dihilangkan dari produk Coca-Cola[35] dan sejak saat itu hanya menggunakan daun koka yang
sudah dihilangkan/diekstraksi kokainnya.[36] Sedangkan kacang kola membuat Coca-Cola
memiliki sekitar 2-3,5% kafein sehingga rasanya agak pahit.
Mulanya, Coca-Cola dikemas dalam botol kaca berbentuk khusus yang sangat terkenal,
bernama "botol kontur" (contour bottle). Botol ini diciptakan oleh Earl R. Dean dan Harold
Hirsch di tahun 1915, ketika The Coca-Cola Company membuka kompetisi untuk menciptakan
botol "yang jika ada di dalam gelap maupun pecah, orang bisa tahu dari mana asalnya".[37][38][39]
[40]
Uniknya, botol ini terinspirasi bukan dari daun koka atau kacang kola, melainkan biji kakao.
[37]
Setelah beberapa penyempurnaan, botol tersebut mulai digunakan secara resmi pada tahun
1920.[41] Botol ini kemudian juga diadaptasi dalam bentuk kemasan plastik dan dibuat
menyesuaikan ukuran. Sedangkan untuk versi kalengnya sendiri, baru diluncurkan pada tahun
1955.[42]