“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kukiah Manajemen Pengelolaan
Laboratorium”
DI SUSUN OLEH
NIM : 4203121075
PENDIDIKAN FISIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah yang maha esa atas limpahan seluruh nikmat dan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini, tugas CRITICAL BOOK REPORT pada mata
kuliah manajemen laboratorium. Saya berharap isi dari materi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, dalam memahami materi pengenalan alat laboratorium.
Saya juga meminta maaf kepada para pembaca dalam bila terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan dalam tulisan ini. Karena itu saran serta kritikan para pembaca sangat saya
harapkan, untuk perbaikan agar kedepannya dapat menyusun suatu tulisan lebih baik lagi.
Pasmayana sinaga
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengenalan alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses peneitian. Selain itu juga pengenalan alat laboratorium bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama, fungsi dan cara penggunaan alat laboratorium. Alat
laboratorium sangat dibutuhkan dan diperlukan sekali dalam proses suatu praktikum. Ada
banyak sekali alat-alat yang digunakan . alat laboratorium juga berbahaya jika terjadi
kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat
laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar sehingga kesalahan dapat diminimalisir sedikit mungkin.
Hal ini penting agar mendapatkan hasil yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
B. Rumusan masalah
a. Peralatan apa saja yang terdapat di dalam laboratorium
b. Apa fungsi dan bagaimana cara penggunaan peralatan laboratorium yang baik
C. Tujuan
Memahami nama, funsi, serta kegunaan peralatan yang ada di dalam laboratorium
D. Identitas buku
a. Buku pertama
Judul buku : PENGANTAR KIMIA
Pengarang : Darmin sumardjo
Penerbit : Buku kedokteran EGC
Tahun terbit : 2009
ISBN : 978-979-448-902-4
BAB II
pengelolaan laboratorium
1 Mikroskop cahaya
Berguna untuk mempermudah
perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diingkubasi
didalam cawan karena adanya
kaca pembesar alat ini juga
2 dilengkapi dengan skala yang
Colony counter sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan
koloni yang banyak.
Berfungsi secar aseptis karna
memiliki pola pengaturan dan
penyaring aliran udara
3 sehingga menjadi steril dan
Biological safety aplikasi sinar uv beberapa jam
cabinet sebelum digunakan
5
inkubator
Untuk sterilisasi kering .
6
oven
Merupakan alat pemanas
tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan
7 bertekanan tinggi selama
kurang lebih 15 menit
autoklaf
Berfungsi untuk melihat objek
yang membutuhkan
pembesaran yang tidak terlalu
besar. Dan biasanya digunakan
untuk mengamati secara detail
8 bentuk koloni dan jamur
Mikroskop stereo
Berfungsi untuk
mengembangbiakkan
(kultivasi) mikroorganisme.
9
Cawan petri
Untuk menyimpan media agar
( yang digunakn untuk analisa
dengan tekik tuang/pure plate)
10 supaya media tetap dalam
Penangas air (water kondisi cair/leleh,biasanya
bath) diatur pada kisaran 40-45
derajat celcious.
Bahan kimia yang ada dilaboratorium jumlahnya relative banyak, disamping jumlahnya
banyak bahan kimia dapat menimbulkan resiko bahaya cukup tinggi. Oleh Karena itu penataan
dan pemeliharaan bahan kimia merupakan bagian penting yang harus diperhatikan. Hal yang
perlu diperhatikan meliputi aspek pemisahan,tingkat resiko berbahaya, pelabelan, fasilitas
penyimpanan, bahan kadarluarsa dan dan informasi resiko bahaya. Penyimpanan dan penataan
tidak boleh sesuai abjad, kebutuhan hanya diperlukan untuk proses pengadministrasian.
Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat menurut sifat dan sifat kimianya terutama tingkat
kebahayaannya. Bahan kimia tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain,harus disimpan
secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti, api, gas beracu, ledakan, atau degrdasi kimia.
Banyak bahan kimia yang memiliki sifat lebih dari satu jenis tingkat bahaya. Penyimpanan bahan
kimia tersebut harus didasarkan atas tingkat resiko bahayanya paling tinggi.
Wadah bahan kimia harus diberi label yang jjelas. Label wadah harus mencatumkan
nama bahan, tingkat bahaya, tanggal diterima dan dipakai. Alangkah baiknya jika tempat
penyimpanan masing-masing kelompok bahan tersebut diberi label dengan warna berbeda .
misalnya warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk oksidator, biru untuk toksik, putih
untuk bahan korosif dan hijau untuk bahan yang bahayanya rendah, pelabelan pada botol reagen
juga perlu dan jauh lebih penting. Informasi yang harus dicantumkan pada botol reagen
diantaranya, nama kimia da rumusnya, konsentrasi, tanggal penerimaan, tanggal pembatan, nama
orang yang membut reagen, lama hidup, tingkat bahaya, klasifikasi penyimpanan dan nama serta
alamat pabrik. Sebaiknya bahan kimia ditempatkan pada fasilitas penyimpanan secara tertutup
seperti dalam cabinet, loker dan sebagainya. Tempat penyimpanan harus bersih kering dan jauh
dari sumber matahari atau kena sengatan sinar matahari, tempat penyimpanan harus dilengkapi
dengan ventilasi yag menuju ruang asap atau keluar lapangan.
a. Harmfull (berbahaya)
Merupakan bahan kimia iritan yang menyebabkan luka bakar pada kulit, mengganggu
sistem pernapasan,. Semua bahan kimia yang mempunyai sifat harmful khususnya bila
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.
b. Toxic (beracun)
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan ini masuk
kedalam tubuh melalui pernafasa, menghirup uap, bau atau debiu atau penyerapan
melalui kulit.
c. Corrosive (korrosif)
Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal
bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas .
d. Flammable (mudah terbakar)
Senyawa ini meiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi denan air atau
membasahi udara(berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakarseperti
misalnya hidrogen dari hidrida metal. Sumber nyala dapat berasal dari api Bunsen,
permukaan metal panas, dan loncatan bunga api.
e. Explosive(mudah meledak)
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau
gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang ekxplosif pada kontak(singgungan
dengan logam/metal).
f. Oxidator (pengoksidasi)
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada
kontak dengan bahan organic dan agen pereduksi (reduktor)api listrik dan lain-lain.
BAB IV
Melalui materi ini pengetahuan mahasisiwa mengenai alat laboratorium, baik dari segi fungsi
maupun cara penggunaannya tidak diragukan lagi. Mahasiswa akan sudah mampu menggunakan
alat laboratorium tersebut terlebih lagi saat melakukan praktikum, baik praktikum biologi, kimia,
manajemen laboratorium maupun fisika. Selain mampu menggunakan alat-alat laboratorium
dengan baik kecelakaan dalam praktikum pun akan dapat diminimalisirkan bahkan dapat
dihindari.
Kelebihan buku
Kelemahan buku
Meskipun buku pertama jelas dan lengkap, buku tersebut masih kurang dan perlu
diberikan penambahan materi untuk semakin meningkatkan pemahaman terhadap materi
pengenalan alat dan bahan laboratorium.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tulisan ini masih memerlukan banyak perbaikan, baik dari segi tanda baca, materi dan
ketepatan kata yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA