Oleh:
Ni Komang Dessy Kumarayanti
H1A016063
Pembimbing:
dr. Monalisa Nasrul, Sp.M
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Alis
Palpebra Superior
Sistem Lakrimal
Kornea
Iris
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran ± 3 mm ± 3 mm
3.2. Assessment
Landasan teori :
• Low: 0,25-1,5 D
• Medium: >1,5 hingga <3 D
• High: >3 D
Kacamata
Lensa Kontak
Tindakan Bedah
3.3. Planning
i. Planning Diagnostik
Diagnosis astigmatisma dapat ditegakkan dengan menggunakan
koreksi visus terbaik menggunakan lensa silinder. Pemeriksaan slit
lamp dapat dilakukan untuk memastikan tidak ada kelainan struktural
mata yang lain.
ii. Planning Terapi
Pada kasus astigmatisma koreksi dengan pemberian kacamata
merupakan pilihan pertama. Koreksi astigmatisma menggunakan
lensa silinder dapat digabungkan dengan menggunakan kelainan
refraksi yang lain, baik miopia, hipermetropia dan presbiopia. Untuk
mengurangi distorsi bayangan yang terjadi, lensa silinder yang biasa
digunakan untuk koreksi astigmatisma adalah lensa silinder negatif.
Opsi lain koreksi astigmatisma dapat dengan pemakaian lensa kontak
atau dengan tindakan pembedahan refraktif yaitu LASIK (Laser in
situ keratomileusis) atau Photorefractice Keractomy (PRK).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S, Yulianti SR. 2018. Ilmu Penyakit Mata. Ed 5. Jakarta: FKUI, 2018; Hal 64-81
WHO. 2018. World Health Organization Publication Data Visual Impairement and
Blindness. Available on: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs282/en/
Sitorus, Rita ; Sitompul, Ratna; Widyawati, Syska ; Bani AP. Buku Ajar Oftalmologi.
Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2017.
Núñez MX, Henriquez MA, Escaf LJ, Ventura B V., Srur M, Newball L, et al.
Consensus on the management of astigmatism in cataract surgery. Clin Ophthalmol.
2019;13:311–24.