Anda di halaman 1dari 5

Ujian Tengah Semester Genap

Tahun Akademik 2022/2023

Nama. : Anisa Riani

Npm : 120090022

Mata Kuliah : Administrasi Keuangan Negara Dan Daerah

Dosen Penguji : Drs. A. Rifai Yusuf,.MS.i

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Mei 2023

Tingkat/Kelas, : III/ 3 AP A

Waktu : 15 .00 – 16,30

Program Studi : S- 1 Ilmu Administrasi Negara

Sifat Ujian : Cloos Book.

1. Dalam pengurusan Keuangan Negara ada hak-hak dan kewajiban negara


Jelaskan :
a.Hak-Hak Negara, meliputi apa saja Hak- Hak tersebut
b.dan Kewajiban Negara yang saudara Ketahui !

2. Jelaskan menurut hemat saudara, berdasarka PP 6 Tahun 2006 yang disebut


barang yang berasal dari perolehan lain yang sah meliputi apa saja !

3. Pengelolaan keuangan negara dikelola secara profesional dan bertanggung jawab


jelaskan meliputi apa saja !

4. Keuangan Negara dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian sebagai berikut;

a) Yang pengelolaannya dipisahkan


b) Yang pengelolaannya langsung oleh Negara
Jelaskan berikut contohnya menurut hemat saudara ?

5. Jelaskan fungsi APBN menurut UU No, 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara yang saudara pahami !

Jawaban :

1. Dalam kepengurusan keuangan negara, hak dan kewajiban negara dapat


dijelaskan sebagai berikut:
A. Hak negara: Negara memiliki hak untuk mengatur, mengelola,
damengalokasikan keuangan negara untuk membiayai berbagai kegiatan dan
program pemerintah. Negara juga memiliki hak untuk mengumpulkan pajak dari
masyarakat, baik perorangan maupun badan, serta mengatur penggunaan sumber
daya alam yang menjadi sumber pendapatan negara.

B. Kewajiban negara: Negara memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa


penggunaan keuangan negara dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Negara juga memiliki
kewajiban untuk memprioritaskan penggunaan keuangan negara untuk program-
program yang berdampak positif bagi masyarakat, seperti program kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, negara juga memiliki kewajiban
untuk memastikan keberlangsungan keuangan negara dengan menjaga stabilitas
ekonomi dan menghindari defisit anggaran yang berkelanjutan.

Dalam praktiknya, hak dan kewajiban negara dalam kepengurusan keuangan


negara diatur dalam peraturan perundang-undangan, seperti UUD 1945, Undang-
Undang Keuangan Negara, dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara.

2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik


Negara/Barang Milik Daerah menyebutkan bahwa barang yang diperoleh dari
yang lain yang sah meliputi:

Hibah: Barang yang diberikan oleh pihak lain kepada instansi pemerintah dengan
tidak menimbulkan kewajiban penggantian.

Sumbangan: Barang yang diberikan oleh pihak lain kepada instansi pemerintah
dengan tujuan tertentu.

Wakaf: Barang yang diberikan oleh orang atau pihak lain untuk dimanfaatkan
selamanya dan hasilnya diwakafkan untuk kepentingan umum.

Hibah dari Pemerintah Asing: Barang yang diberikan oleh pemerintah asing kepada
instansi pemerintah Indonesia dalam rangka kerjasama bilateral atau multilateral.

Barang temuan: Barang yang ditemukan dan tidak diketahui pemiliknya sehingga
menjadi milik negara atau daerah.

Warisan: Barang yang diterima sebagai harta peninggalan dari seseorang yang
meninggal dunia.

Barang rampasan: Barang yang diperoleh oleh negara atau daerah dari hasil
pengambilalihan barang oleh pihak yang berwenang karena pelanggaran hukum.

Barang yang berasal dari yang lain yang sah ini harus dikelola dengan baik oleh
instansi pemerintah, termasuk pencatatan, inventarisasi, perawatan, dan
pemanfaatannya yang optimal. Selain itu, pengelolaan barang tersebut juga harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mekanisme pengelolaan keuangan negara sebenarnya dibagi menjadi 2


bagian, yaitu:

Pengelolaan Keuangan Negara yang Terpusat: Pengelolaan keuangan negara yang


terpusat dilakukan oleh instansi pemerintah tertentu, seperti Kementerian Keuangan,
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), atau Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Pada pengelolaan keuangan negara terpusat ini, kebijakan
keuangan negara diputuskan oleh pemerintah pusat dan dikelola secara terintegrasi
dan terpusat, seperti dalam hal pengelolaan anggaran, pajak, dan utang negara.

Pengelolaan Keuangan Negara yang Terdesentralisasi: Pengelolaan keuangan


negara yang terdesentralisasi dilakukan oleh instansi pemerintah di daerah atau
lokal, seperti pemerintah provinsi atau kabupaten/kota. Pada pengelolaan keuangan
negara terdesentralisasi ini, kebijakan keuangan negara diambil oleh pemerintah
daerah dan pengelolaannya bersifat terdesentralisasi dan terdesentralisasi, seperti
dalam hal pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan program sosial.

Pengelolaan yang dipisahkan dan pengelolaan langsung oleh pemerintah, seperti


KIA dan Pegadaian, sebenarnya termasuk dalam pengelolaan keuangan negara
yang terpusat atau terdesentralisasi, tergantung pada kebijakan dan wewenang
pengelolaannya. Contohnya, KIA merupakan BUMN yang berada di bawah
pengawasan Kementerian Keuangan, sehingga termasuk dalam pengelolaan
keuangan negara yang terpusat. Sementara itu, Pegadaian merupakan BUMN yang
berada di bawah Kementerian BUMN, sehingga termasuk dalam pengelolaan
keuangan negara yang terpusat.

4. Keuangan Negara dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian sebagai


berikut;

A. Keuangan Negara yang Dipisahkan Dikaitkan dengan pengelolaan keuangan


negara yang dipisahkan di BUMN, UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara telah menegaskan bahwa uang negara yang dipisahkan pada BUMN secara
yuridis normatif termasuk dalam keuangan negara sebagaimana diatur pada pasal 2
huruf g yang menyatakan bahwa kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelolah
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-
hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/perusahaan daerah.

Pasal 1 butir 10 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
mendefinisikan bahwa kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara
yangberasal dari Anggaran Pendapatan dan Belana Negara (APBN) untuk dijadikan
penyertaan modal negara pada Persero dan/atau Perum serta perseroan terbatas
lainnya. Dari penjelasan ini, posisi BUMN dalam perspektif hukum positif adalah
melakukan pengelolaan keuangan negara. Artinya, pengelolaan keuangan negara
oleh BUMN tidak menghilangkan sifat dari kekayaan negara yang dipisahkan
sebagai uang negara, tidak berubah sifatnya menjadi uang privat.

B. Yang pengelolaannya langsung oleh Negara : Pengelolaan Keuangan Negara


adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan
kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pertanggungjawaban.

Jelaskan berikut contohnya: KAI, PEGADAIAN

5.Adapun fungsi Anggaran menurut UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara adalah sebagai berikut:

Sebagai dasar perencanaan keuangan negara dan daerah, yang mencakup rencana
dan program pembangunan nasional dan daerah.

Sebagai alat pengendalian penggunaan sumber daya negara, yang mencakup


penerimaan dan pengeluaran negara.

Sebagai alat pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan fiskal, yang


mencakup pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah serta
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya negara.

Sebagai sarana transparansi penggunaan sumber daya negara, yang mencakup


penyampaian informasi kepada publik tentang penerimaan dan pengeluaran negara.

Sebagai alat untuk memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, yang


mencakup pengawasan oleh DPR, Badan Pemeriksa Keuangan, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai