Npm : 120090022
Tingkat/Kelas, : III/ 3 AP A
Jawaban :
Hibah: Barang yang diberikan oleh pihak lain kepada instansi pemerintah dengan
tidak menimbulkan kewajiban penggantian.
Sumbangan: Barang yang diberikan oleh pihak lain kepada instansi pemerintah
dengan tujuan tertentu.
Wakaf: Barang yang diberikan oleh orang atau pihak lain untuk dimanfaatkan
selamanya dan hasilnya diwakafkan untuk kepentingan umum.
Hibah dari Pemerintah Asing: Barang yang diberikan oleh pemerintah asing kepada
instansi pemerintah Indonesia dalam rangka kerjasama bilateral atau multilateral.
Barang temuan: Barang yang ditemukan dan tidak diketahui pemiliknya sehingga
menjadi milik negara atau daerah.
Warisan: Barang yang diterima sebagai harta peninggalan dari seseorang yang
meninggal dunia.
Barang rampasan: Barang yang diperoleh oleh negara atau daerah dari hasil
pengambilalihan barang oleh pihak yang berwenang karena pelanggaran hukum.
Barang yang berasal dari yang lain yang sah ini harus dikelola dengan baik oleh
instansi pemerintah, termasuk pencatatan, inventarisasi, perawatan, dan
pemanfaatannya yang optimal. Selain itu, pengelolaan barang tersebut juga harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 1 butir 10 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
mendefinisikan bahwa kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara
yangberasal dari Anggaran Pendapatan dan Belana Negara (APBN) untuk dijadikan
penyertaan modal negara pada Persero dan/atau Perum serta perseroan terbatas
lainnya. Dari penjelasan ini, posisi BUMN dalam perspektif hukum positif adalah
melakukan pengelolaan keuangan negara. Artinya, pengelolaan keuangan negara
oleh BUMN tidak menghilangkan sifat dari kekayaan negara yang dipisahkan
sebagai uang negara, tidak berubah sifatnya menjadi uang privat.
Sebagai dasar perencanaan keuangan negara dan daerah, yang mencakup rencana
dan program pembangunan nasional dan daerah.