Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEKTE SYIAH : DEFINISI DAN POSISINYA DALAM ISLAM

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ASWAJA

DOSEN PENGAMPU :

NUR FAUZI, S.Hum., M.Pd

Disusun Oleh :

Aisyatur Ridha

Syanita

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN
2021/2022

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat, rahmat
serta keridhaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sekte syiah:definisi
dan posisinya dalam islam”. Makalah ini dapat terselesaikan atas kerjasama, motivasi, dan doa dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar menjadi perbaikan pada makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Bangkalan, Mei 2023

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermula dari wafatnya sayyidina Utsman bin Affan, Ummat islam pada saat itu terpecah
belah menjadi beberapa golongan: 1) golongan yang beranggapan bahwasanya harus
menetapkan hukum qishos terlebih dahulu pada pelaku pembunuh Sy. Utsman sebelum
menetapkan pengganti kekhalifahan nya, sebagian besar dari golongan ini merupakan
pembela Sy. Utsman,diantaranya s. Muawiyah bin Abi Sufyan, sayyidah Aisyah s. Amron
bingung Ash dll. 2) golongan yang beranggapan bahwasanya lebih baik menetapkan pengganti
Kekhalifahan Sy. Ustman sebelum kemudian menetapkan hukum qishos terhadap
pembunuhnya, diantaranya adalah sy. Ali dan banyak sahabat-sahabat Rosulullah yang lain.
3) golongan ke tiga yang beranggapan bahwasanya apa yang terjadi pada Sy. Utsman
merupakan musibah, sehingga tidak perlu adanya qishos bagi pelaku.

Nah, beberapa orang yang pro terhadap sy. Ali bin Abi Thalib, ada yang keterlaluan dalam
mencintai sy. Ali dan juga sangat fanatik terhadap beliau hingga melewati batas, inilah yang
menjadi cikal bakal lahir nya syiah, sebagaimana yang di sebutkan dalam kitab “KAWAKIBUL
LAMA'AH”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sekte Syi’ah?
2. Bagaimanakah posisi Syi’ah dalam islam?

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan definisi Syi’ah.
2. Dapat menjelaskan bagaimana posisi Syi’ah dalam islam.

2
DEFINISI SEKTE SYI’AH

A. Definisi Syi’ah
Syi’ah dari segi bahasa (etimologi)
berarti pengikut, pecinta, pembela, yang ditujukan kepada ide, individu atau kelompok
tertentu (Shihab, 2007). Syiah dalam arti kata lain dapat disandingkan juga dengan
kataTasyayu’ yang berarti patuh/mentaati secara agama dan
mengangkat/mengikuti kepada orang yang ditaati dengan penuh keikhlasan tanpa keraguan.
Adapun Syiah dalam arti terminologi terdapat banyak pengertian yang sangat sulit dapat
mewakili seluruh pengertian Syiah. Dalam Ensiklopedi Islam, Syiah yaitu kelompok aliran atau
paham yang mengidolakan bahwa Ali bin Abi Thalib ra dan keturunannya adalah Imam-Imam
atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad SAW.(Ensiklopedi Islam,
1997). Pengertian ini dibantah oleh kelompok di luar Syiah karena dinilai tidak dapat mewakili
fakta yang sebenarnya. KH Srajuudin Abas menilai bahwa tidak semata-mata
kelompok Syiah saja yang mencintai (mengidolakan) sy. Ali bin Abi Thalib tetapi kelompok
Ahlus Sunnah juga mencintai Sy. Ali, dan bahkan seluruh umat muslim juga mencintai sy. Ali
dan keturunannya.
Qurais Shihab, dengan mengutip Pendapat Ali Muhammad al-Jurjani mendefinisikan bahwa
Syiah, yaitu mereka yang mengikuti Sayyidina Ali ra dan percaya bahwa beliau adalah Imam
sesudah Rasul saw, dan percaya bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya.
Pendapat Qurais Shihab ini lebih mencerminkan sebagian dari golongan dalam Syiah, dan juga
dapat diterima karena telah mencerminkan definisi untuk kelompok Syiah terbesar yaitu Syiah
Itsna Asyariyah. (Shihab 2007).
Adapun sekte Syi’ah sendiri disebutkan terbagi menjadi 5 kelompok dalam kitab
KAWAKIBUL LAMA’AH, yakni:
1. ‫الكيسانية‬
2. ‫الزيدية‬
3. ‫اإلمامية \ إثنى عشرية \ جعفرية‬
4. ‫( الغالية‬Ekstrimis)
5. ‫اإلسماعلية‬
Ada empat dasar konsepsi yang amat penting dan populer dalam Syi'ah, yaitu: 1.al-ishmah
2.al-Mahdiyah 3.ar-Raj’ah 4.at- Taqiyah.

1) Al-ishmah
Yang dimaksud dengan al-ishmah adalahkeyakinan terhadap adanya imam yang
terjaga dari perbuatan salah dan dosa (baik dosa besar maupun dosa kecil) selama
hidupnya. Mereka seperti juga para nabi tidak pernah berbuat maksiat tidak pernah
salah dan lupa.
2) Al-mahdiyah
Yang dimaksud dengan al-Mahdiyah adalah, keyakinan akan adanya imam yang
ditunggu-tugngu, yang akan turun ke bumi pada akhir masa dengan membawa
keadilan dan keamanan setelah bumi itu penuh dengan keburukan.
3) Ar-raj’ah
Yang dimaksud dengan ar-Raj’ah adalah keyakinan akan kembalinya nabi Muhammad
SAW Ke dunia dan semua para imam.

3
Menurut keyakinan mereka sahabat Abu Bakar dan sahabat Umar pada saat itu juga
akan kembali dan mereka akan diadili karena mereka dianggap musuh (perampas hak
kekhalifahan sy. Ali r.a.) Lalu setelah itu semuanya mati dan akan hidup kembali di
hari kiamat.
4) At-taqiyah
Yang dimaksud dengan at-Taqiyah adalah sikap menyembunyikan ajarannya untuk
sementara. Ajaranini merupakan bagian agama yang harus disembunyikan dari
manusia di saat mereka ada di dalam kekuasaan orang lain, berpura-pura
menampakkan ketaatannya dan secara sembunuyi tetap mentaati imamnya,
kemudian setelah kuat, mereka mengadakan perlawanan, bahkan revolusi terhadp
penguasa yang dianggap zalim. Ajaran tersebut lebih mengarah kepada sikap politis
dan strategi untuk melawan pihak yang dianggap musuh.

B. Posisi Syi’ah dalam Islam


Syi’ah adalah cabang Islam terbesar kedua di dunia, sebagai mana kita ketahui bahwa agama
Islam sendiri terpecah menjadi banyak golongan, sebagaimana hadist nabi :
Hadits Tirmidzi Nomor 2565
‫َّللا ب ِْن يَ ِزي َد‬ َ ‫ع ْن‬
ِ َّ ‫عبْ ِد‬ َ ِ ‫عبْ ِد ال َّر ْح َم ِن ب ِْن ِزيَا ٍد ْاْلَفْ ِريقِي‬ َ ‫ع ْن‬ َ ِ ‫ع ْن سُفْيَانَ الثَّ ْو ِري‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫َاو َد الْ َحف َِر‬ ُ ‫غي ََْلنَ َح َّدثَنَا أَبُو د‬ َ ‫َح َّدثَنَا َم ْح ُمودُ بْ ُن‬
‫علَى بَنِي ِإس َْرائِي َل َح ْذ َو النَّعْ ِل ِبالنَّعْ ِل‬ َ ‫علَى أُ َّمتِي َما أَتَى‬ ْ
َ َّ‫سلَّ َم لَيَأتِيَن‬ َ َ ‫و‬ ‫ه‬ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫َّللا‬
ُ َّ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬َ ِ ‫َّللا‬
َّ ‫ل‬ُ ‫ُو‬ ‫س‬ ‫ر‬
َ ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ر‬ٍ ‫ع ْم‬
َ ‫َّللا ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
ِ َّ ‫عبْ ِد‬ َ
ْ ً َّ
‫سبْعِينَ ِملة َوتَفت َِر ُق‬ ْ َ
َ ‫على ثِنتَي ِْن َو‬ َ
َ ْ‫صنَ ُع ذلِكَ َوإِنَّ بَنِي إِس َْرائِي َل تَف ََّرقَت‬ ْ
ْ َ‫عَلنِيَة لكَانَ فِي أ َّمتِي َمن ي‬ُ َ ً َ ُ َ ْ ْ
َ ُ‫َحتى إِن كَانَ ِمن ُه ْم َمن أتَى أ َّمه‬ ْ َّ
‫ص َحابِي قَا َل أَبُو‬ ْ َ‫علَيْ ِه َوأ‬َ ‫َّللا قَا َل َما أَنَا‬ِ َّ ‫ِي يَا َرسُو َل‬ َ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
َ َ‫و‬ ‫وا‬ ُ ‫ل‬‫ا‬ َ ‫ق‬ ً ‫ة‬‫د‬َ ِ‫اح‬ ‫و‬ َ ً ‫ة‬ َّ ‫ل‬ ‫م‬ِ ‫َّل‬ َّ ‫إ‬
ِ ‫ر‬
ِ ‫ا‬َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ‫م‬ ْ ‫ه‬
ُ ُّ ‫ل‬ ُ‫سبْعِينَ ِملَّةً ك‬ َ ‫ث َو‬ ٍ ‫علَى ثَ ََل‬ َ ‫أُ َّمتِي‬
‫س ٌن غ َِريبٌ ُمفَس ٌَّر ََّل نَ ْع ِرفُهُ مِثْ َل هَذَا ِإ ََّّل م ِْن هَذَا الْ َو ْج ِه‬ َ ‫ِيث َح‬ ٌ ‫سى هَذَا َحد‬ َ ‫عِي‬

Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami
[Abu Daud Al Hafari] telah bercerita kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abdurrahman bin
Ziyad Al Afriqi] dari [Abdullah bin Yazid] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pasti akan datang kepada ummatku, sesuatu yang
telah datang pada bani Israil seperti sejajarnya sandal dengan sandal, sehingga apabila di
antara mereka (bani Israil) ada orang yang menggauli ibu kandungnya sendiri secara terang
terangan maka pasti di antara ummatku ada yang melakukan demikian, sesungguhnya bani
Israil terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh
puluh tiga golongan semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan, “ para sahabat
bertanya, “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Mereka adalah golongan
yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya”. Abu Isa berkata; ‘Hadits ini
hasan gharib mufassar, kami tidak mengetahuinya seperti ini kecuali dari jalur sanad seperti
ini.’
[Tirmidzi]
Karena Syi’ah merupakan golongan terbesar kedua dalam islam, maka posisi nya pun cukup
kuat, Syiah merupakan agama mayoritas di Iran (90-95%), Azerbaijan (65-75%) dan Irak (65-
70%)
Berikut Populasi Syiah menurut negara:
Afghanistan 3.000.000-4.000.000
Azerbaijan 5.000.000-7.000.000
Bahrain 400.000-500.000
Bulgaria 100.000
India 16.000.000-24.000.000
Irak 19.000.000-22.000.000

4
Iran 66.000.000-70.000.000
Jerman 400.000-600.000
Kuwait 500.000-700.000
Lebanon 1.000.000-2.000.000
Nigeria <4.000.000
Oman 100.000-300.000
Pakistan 17.000.000-26.000.000
Qatar 100.000
Saudi Arabia 2.000.000-4.000.000
Suriah 3.000.000-4.000.000
Tajikistan 400.000
Tanzania <2.000.000
Turki 7.000.000-11.000.000
Uni Emirat Arab 300.000-400.000
Amerika Serikat 200.000-400.000
Yaman 8.000.000-10.000.000
Belum lagi negara-negara lain yang memang belum di sebutkan riset nya, seperti di Indonesia
sendiri, banyak saudara sebangsa dan setanah air kita yang juga menganut paham Syi’ah tsb.
Hal ini menunjukkan posisi Syi’ah dalam Islam juga patut untuk di perhitungkan.
Negara-negara Syi’ah yang di bentuk oleh penganut aliran Syi’ah ini di tandai dengan
munculnya berbagai dinasti, diantaranya dinasti Idrisiyah di Maghribi (Afrika Utara) 788-
985M, yang di bentuk oleh tokoh-tokoh Syi’ah Isma'iliyah, Demikian juga dinasti Fathimiyyah
di Mesir tahun 909-1171M, yang di nasabkan pada sayyidah Fatimah binti Rasulullah SAW,
kemudian dinasti Bani Buwaihi di Baghdad tahun 932-1055M, dinasti tersebut telah mampu
menguasai setiap kebijakan pemerintah Abbasiyah, di Persia, muncul pula dinasti Safawiyah
pada zaman Pertengahan, dan terakhir muncul Republik Islam Iran di zaman modern
sekarang.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Syiah adalah paham keagamaan yang menyandarkan pada pendapat
Sayidina Ali (khalifah ke empat) dan keturunannya yang muncul sejak awal
Pemerintahan Khulafah Arrasyidin.
Syiah berkembang menjadi puluhan aliran-aliran karena perbedaan paham
dan perbedaan dalam mengangkat Imam.
Kedudukan Syi’ah dalam Islam bisa dikategorikan cukup kuat karena Syi’ah
merupakan paham terbesar kedua yang di anut dalam Islam.

DAFTAR PUSTAKA

5
Fadhol abi bin Syaikh Abdus syukur, Syarh kawakibul lama'ah, Maktabah hidayah Surabaya.

Shihab quraish, Sunnah-syiah bergandengan tangan! Mungkinkah?, Ipusnas.

Prof. Dr. Ibrahim wajdi farid, MA, Negara-negara Syi’ah dalam lintasan sejarah, Ipusnas.

Imam Al-Hafiz Muhammad Abu Isa bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami
At-Tirmidzi, sunan at tirmidzi, Ipusnas.

Anda mungkin juga menyukai