Anda di halaman 1dari 168

Morning Report

DM Radiologi Periode 13 Februari s.d. 12 Maret 2023


Kamis, 02 Maret 2023

SPV Pembimbing:
dr. Farah Nurdiana, Sp.Rad (K)
Stase Baca Foto
Kamis, 02 Maret 2023

Aisha Putri S 200070200011045

SPV Pembimbing:
dr.Dini Rachma Erawati, Sp.Rad (K)
Identitas

Nama : Ny. S
Usia : 64 thn

Alamat : Malang

Agama : Islam

No.RM : 1156xxxx

Tgl Pemeriksaan : 02 Maret 2023


Anamnesis
• Keluhan Utama
Sesak

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien merupakan pasien rujukan RS Bangil, mengeluh sesak sejak 2 bulan yang lalu,
sesak seperti berat menarik nafas, sesak saat beraktivitas dan berkurang dengan istirahat, sulit
tidur di malam hari karena sesak, tidur dengan 2 bantal, nyeri dada yang menjalar ke punggung
(-) VAS (2/10) kaki dan tangan tidak bisa digerakkan, pasien tidak bisa berjalan, lemas (+),
demam (+) naik turun, mual (-), muntah (-), batuk (-), penurunan BB (+) ±6 kg 2 bulan terakhir,
nafsu makan menurun. Pasien didiagnosa tumor paru kiri sejak Februari 2023.

Riwayat Penyakit Dahulu


HT (-), DM (-), penyakit jantung, penyakit serupa (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluhan serupa (-), HT (-), DM (-), keganasan (-)
Anamnesis

Riwayat Alergi
Makanan (-), obat (-)

Riwayat Pengobatan
- O2 2-4 lpm NC
- Paracetamol PO 3 x 500 mg
- Transfusi PRC 1x di RS Bayman Probolinggo
- Transfusi PRC 2x di RSSA

Riwayat Sosial
Pasien adalah ibu rumah tangga, sering memasak dengan kayu bakar, merokok (-), alkohol (-)
Pasien tinggal bersama anak dan menantu. Anak pasien merokok.
Pemeriksaan Fisik (02/03/2023)
Kepala/ Leher
KU : Tampak sakit sedang
GCS : 456 Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)
TD : 79/48 mmHg Pulmo
HR : 106x/min Inspeksi : Dinding thorax simetris, retraksi (-)
RR : 24x/min Perkusi :
Temp : 37,0°C
SpO2 : 97% on NC 4 lpm D S
sonor | hiposonor
sonor | sonor
BB : 45 kg Sonor | sonor
TB : 165 cm
BMI : 16,5 (underweight) Auskultasi : Suara napas Rhonki Wheezing
D S D S D S
ves | bv↓ - | - - | -
ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -
Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-), iktus cordis teraba di ICS
V MCL S
Abdomen : flat, soefl, BU(+), tenderness (-)
Extremitas : Akral hangat, CRT <2s, edema (-/-) ekstremitas superior;
ekstremitas inferior (-/-) minimal
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (01/03/2023)

LAB VALUE NORMAL

Hemoglobin 7,70 g/dL 13,40-17,30 g/dl

Leukocyte 12,80 x 103/mm3 5,07 - 11,10 x 103/mm3

Haematocrit 31,70 % 39,90 - 51,10 %

Thrombocyte 514,00 x 103/µL 185,00 - 398,00 x 103/µL

MCV 80,50 µm3 73,40 - 91,00 µm3

MCH 20,70 pg 24,20 - 31,20 pg

Eo/Bas/Neu/ 0,0/0,2/80,50/6,4/ 9,8 % 0,7-5,4/0-1/42,5-71/20,4-4


Limf/Mon 4,6/3,6–9,9%
KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi bu, perkenalkan saya dokter muda Aisha yang hari ini stase di Foto rontgen. Hari
ini akan dilakukan pemeriksaan Foto rontgen pada dada ibu untuk membantu menegakkan
diagnosis dari keluhan yang ibu rasakan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat organ di
rongga dada ibu untuk melihat apakah terdapat kelainan.

● Pemeriksaan foto rontgen ini menggunakan radiasi. Prosedurnya nanti akan terdapat alat yang
diposisikan sejajar dengan dada ibu dan sinar akan datang dari belakang kemudian akan
dilakukan penangkapan gambar. Dan juga dimohon melepaskan aksesoris yang mempunyai
bahan logam seperti gelang, cincin, jam tangan, maupun logam lainnya.

● Selama pemeriksaan ibu tidak bisa ditemani oleh pengantar, nanti akan ada petugas yang akan
memberikan arahan dan mengawasi bapak
Foto CXR (02/03/2023)
Cor :Ukuran membesar dengan CTR ±69%, posisi normal
Aorta :Tidak tampak elongasi, dilatasi, kalsifikasi
Trachea :Di tengah
Pulmo :Tampak opasitas lobulated, berbatas tidak tegas, tepi
spiculated pada lapang tengah paru kiri, membentuk
sudut lancip dengan mediastinum, dengan ukuran
±8,5x6,2 cm, pada foto lateral tampak opasitas berada
pada sisi anteromedial
Sudut costophrenicus D/S :Lancip
Hemidiaphragma D/S :Dome shaped
Skeleton :Intak, tidak tampak lesi
osteolitik/osteoblastik/garis fraktur
Soft tissue :Normal

Kesimpulan::

● Opasitas lobulated paru kiri ec massa paru kiri


● Cardiomegaly dengan aorta sclerosis
Foto CXR (02/03/2023)
TERIMA KASIH
Stase Baca Foto
Kamis, 02 Maret 2023

Lolita Fitriani 210070200111018

SPV Pembimbing:
dr.Dini Rachma Erawati, Sp.Rad (K)
Identitas

Nama : Tn. SA
Usia : 39 thn

Alamat : Malang

Agama : Islam

No.RM : 1013xxxx

Tgl Pemeriksaan : 02 Maret 2023


Anamnesis
• Keluhan Utama
Sesak

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh sesak sejak Desember 2022 dan memberat 1 bulan terakhir, sesak seperti
berat menarik nafas, sesak saat beraktivitas dan berkurang dengan istirahat, sulit tidur di malam
hari karena sesak, tidur dengan 2 bantal, nyeri dada yang menjalar ke punggung (-), bengkak
(-), demam (+) naik turun, mual (-), muntah (-), batuk (+) berdahak berwarna putih encer sedikit,
penurunan BB (+) ±7 kg 2 bulan terakhir, nafsu makan menurun. Pasien didiagnosa Limfoma
Hodgkin sejak Desember 2022.

Riwayat Penyakit Dahulu


HT (-), DM (-), penyakit jantung, penyakit serupa (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Keluhan serupa (-), HT (-), DM (-), keganasan (-)
Anamnesis

Riwayat Alergi
Makanan (-), obat (-)

Riwayat Pengobatan
- Post thoracentesis 3 minggu yang lalu ±1000 cc
- Kemoterapi 2 series
- Radioterapi 20x

Riwayat Sosial
Pasien bekerja wiraswasta, merokok (+) ±10 tahun, alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik (02/03/2023)
Kepala/ Leher
KU : Tampak sakit sedang Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (+) submandibula
GCS : 456 D ukuran ±1cmx2cm; Axilla S ukuran ±1cmx2cm , pembesaran tiroid (-)
TD : 132/95 mmHg Pulmo
HR : 110x/min Inspeksi : Dinding thorax simetris, retraksi (-)
RR : 22x/min Perkusi :
Temp : 37,0°C D S
SpO2 : 97% on NC 4 lpm sonor | sonor
sonor | hiposonor
BB : 58 kg hiposonor | hiposonor
TB : 168 cm Auskultasi : Suara napas Rhonki Wheezing
BMI : 20,5 (normoweight)
D S D S D S
ves | ves - | - - | -
ves | bv↓ - | + - | -
↓ ves | bv ↓ - | + - | -
Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-), iktus cordis teraba di ICS
V MCL S
Abdomen : flat, soefl, BU(+), tenderness (-)
Extremitas : Akral hangat, CRT <2s, edema (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (01/03/2023)

LAB VALUE NORMAL

Hemoglobin 10,70 g/dL 13,40-17,30 g/dl

Leukocyte 12,80 x 103/mm3 5,07 - 11,10 x 103/mm3

Haematocrit 34,70 % 39,90 - 51,10 %

Thrombocyte 514,00 x 103/µL 185,00 - 398,00 x 103/µL

MCV 86,50 µm3 73,40 - 91,00 µm3

MCH 26,70 pg 24,20 - 31,20 pg

Eo/Bas/Neu/ 0,0/0,2/83,60/6,4/ 9,8 % 0,7-5,4/0-1/42,5-71/20,4-4


Limf/Mon 4,6/3,6–9,9%
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (01/03/2023)

Serum Elektrolit
Faal Ginjal
Sodium (Na) 133 136 – 145 mmol/L
Ureum 19,5 mg/dL 16,6 - 48,5
Potassium (K) 4,08 3.5 – 5.0 mmol/L
Kreatinin 0,60 mg/dl <1,2
Chloride (Cl) 111 98 – 106 mmol/L
eGFR 126,652
Kalsium (Ca) mL/menit/1.73 m2
9,1 mg/dL 7,6 - 11,0 mg/dL

Phosphor 3,5 mg/dL 2,7 - 4,5 mg/dL

Magnesium (Mg) 1,9 mg/dL 1,6 - 2,6 mg/dL

Faal Hati

AST/SGOT 13 U/L 0 - 32 U/L

ALT/SGPT 13 U/L 0 - 33 U/L


KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi bapak, perkenalkan saya dokter muda Lolita yang hari ini stase di Foto rontgen.
Hari ini akan dilakukan pemeriksaan Foto rontgen pada dada bapak untuk membantu
menegakkan diagnosis dari keluhan yang bapak rasakan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
melihat organ di rongga dada bapak untuk melihat apakah terdapat kelainan.

● Pemeriksaan foto rontgen ini menggunakan radiasi. Prosedurnya nanti akan terdapat alat yang
diposisikan sejajar dengan dada bapak dan sinar akan datang dari belakang kemudian akan
dilakukan penangkapan gambar. Dan juga dimohon melepaskan aksesoris yang mempunyai
bahan logam seperti gelang, cincin, jam tangan, maupun logam lainnya.

● Selama pemeriksaan bapak tidak bisa ditemani oleh pengantar, nanti akan ada petugas yang
akan memberikan arahan dan mengawasi bapak
Foto CXR (02/03/2023)
Cor :Sulit dievaluasi, batas kanan dan kiri jantung tertutup
opasitas
Aorta :Tidak tampak elongasi, dilatasi, kalsifikasi
Trachea :Deviasi ke kanan
Pulmo :Tampak nodul multiple ukuran ± 1-2 cm pada lapang paru
kanan bawah, dan konsolidasi disertain gambaran air
brochogram pada lapang paru kanan atas.
Sudut costophrenicus D/S :Tertutup opasitas
Hemidiaphragma D/S :Tertutup opasitas
Skeleton :Intak, tidak tampak lesi
osteolitik/osteoblastik/garis fraktur
Soft tissue :Normal

Kesimpulan (dibandingkan dengan CXR tanggal 06-02-2023) saat ini :

● Opasitas homogen pada mediastinum superior kanan suspek


limphoma ⇒ukuran tetap
● Pneumonia dengan nodul multiple paru kanan susp. ec proses
metastasis⇒ Infiltrat tetap, ukuran nodul tetap
● Efusi Pleura bilateral dominan kiri ⇒ komponen cairan tetap
Perbandingan Foto CXR

(02/03/2023) (06-02-2023)
Perbandingan Foto CXR

(30/01/2023) (16-01-2023)
CT Scan Thorax (22/03/2022)
MRCP + K (01/03/2023)

Kesimpulan :

● Multipel choledocolithiasis yang menyebabkan pelebaran ductus intra dan extrahepatal


● Cholelithiasis dengan chronic cholecystitis
● Efusi pleura minimal bilateral
KIE setelah Pemeriksaan

● Selamat siang bapak, pemeriksaan rontgen dada bapak sudah selesai. Dari hasil
rongent ini masih ditemukan gambaran cairan dan massa di paru-paru bapak.
● Hasil pemeriksaan rongent ini akan kami serahkan kepada TS IPD untuk
penatalaksanaan selanjutnya untuk keluhan bapak dan penyakit yang mendasarinya,
serta untuk pertimbangan memulai kemoterapi bapak.
TERIMA KASIH
Pemeriksaan Fisik (21/02/2023)
Pemeriksaan Neurologis
KU : Tampak sakit sedang
GCS : 4x6 ● Nervus I-XII: SDE
TD : 136/102 ● Power: 3 | 3
HR : 73x/min 3|3
● Reflek Fsiologis:
RR : 24x/min B : +2 | +2
Temp : 36,7°C T : +2 | +2
SpO2 : 99% on RA K : +2 | +2
A ; +2 | +2

● Reflek Patologis:
H:-|-
T :-|-
B :-|-
C :-|-
O:-|-
G:-|-
S:-|-
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (22/02/2023)

LAB VALUE NORMAL Analisa Gas Darah

Hemoglobin 12,30 g/dL 10,85-14,90 g/dl pH 7,23 7.35-7.45

Leukocyte 5,64 x 103/mm3 4,79 - 11,34 x 103/mm3 pCO2 46,7 mmHg 35-45

pO2 19,9 mmHg 80-100


Haematocrit 39,40 % 34,00 - 45,10 %
HCO3 19,6 mmol/L) 21-28
Thrombocyte 302,00 x 103/µL 185,00 - 398,00 x 103/µL
BE -8,2 mmol/L (-3)-(+3)

MCV 89,30 µm3 73,40 - 91,00 µm3 SaO2 23,5 % >95

MCH 27,90 pg 24,20 - 31,20 pg Asidosis respiratorik

Eo/Bas/Neu/ 2,8/0,9/72,50/17,2/ 6,6 % 0,7-5,4/0-1/42,5-71/20,4-4


Limf/Mon 4,6/3,6–9,9%
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (22/02/2023)

Serum Elektrolit Faal Hemostasis

Sodium (Na) 127 136 – 145 mmol/L PPT 10,30 detik 9,4-11,3

Potassium (K) 4,53 3.5 – 5.0 mmol/L INR 0,99 < 1,5

Chloride (Cl) 117 98 – 106 mmol/L APTT 30,30 detik 24,6-30,6

Faal Hati

Bilirubin Total 0,28 mg/dL < 1,0 mg/dL Faal Ginjal

Bilirubin Direk 0,17 mg/dL <0,25 mg/dL Ureum 20,9 mg/dL 16,6 - 48,5

Bilirubin Indirek 0,11 mg/dL 0,75 mg/dL Kreatinin 1,57 mg/dl <1,2

AST/SGOT 19 U/L 0 - 32 U/L eGFR 36,2205


mL/menit/1.73 m2
ALT/SGPT 9 U/L 0 - 33 U/L

Albumin 2,85 g/dL 3,5-5,5


Pemeriksaan Laboratorium RSSA (22/02/2023)

Serum Elektrolit Faal Hati

Sodium (Na) 127 136 – 145 mmol/L Bilirubin Total 0,28 mg/dL < 1,0 mg/dL

Potassium (K) 4,53 3.5 – 5.0 mmol/L Bilirubin Direk 0,17 mg/dL <0,25 mg/dL

Chloride (Cl) 117 98 – 106 mmol/L Bilirubin Indirek 0,11 mg/dL 0,75 mg/dL

AST/SGOT 62 U/L 0 - 32 U/L

Faal Ginjal ALT/SGPT 28 U/L 0 - 33 U/L

Ureum 20,9 mg/dL 16,6 - 48,5 Albumin 2,85 g/dL 3,5-5,5

Kreatinin 1,57 mg/dl <1,2

eGFR 36,2205
mL/menit/1.73 m2

Asam Urat 7,2 mg/dL 2,4 - 5,7 mg/dL


Cara Kerja Foto Polos
Sinar-X adalah jenis radiasi yang dapat menembus tubuh. Saat sinar-X melewati tubuh,
energi dari sinar-X diserap pada tingkat yang berbeda oleh bagian tubuh yang berbeda.
Sebuah detektor di sisi lain tubuh mengambil sinar-X setelah mereka melewatinya dan
mengubahnya menjadi sebuah gambar. Sifat sinar-x adalah menghitamkan film.
Organ dengan densitas tinggi lebih banyak menyerap sinar-x sehingga hanya sedikit sinar
yang diteruskan dan menghasilkan gambaran radioopaque. Contohnya adalah tulang.
Organ dengan densitas yang lebih rendah akan lebih mudah meneruskan sinar-x sehingga
menghasilkan gambaran yang lebih gelap.
ACR
KIE Pasien Sebelum MRI
● Selamat siang Pak, perkenalkan saya Dokter Muda Lolita dan Aisha yang bertugas di ruang MRI hari ini.
Hari ini akan dilakukan prosedur pemeriksaan MRI untuk batu di saluran empedu bapak. Hasil dari MRI
ini diharapkan akan dapat membantu dokter untuk menentukan diagnosis dan merencanakan
tatalaksana lebih lanjut secara tepat untuk bapak.
● Perlu diketahui pak, pada pengambilan MRI ini bapak akan dimasukan ke dalam alat berbentuk seperti
tabung dan bapak diharapkan untuk dapat tenang dan tidak bergerak selama kurang lebih 30-40 menit
selama pemeriksaan. Pemeriksaan MRI ini menggunakan media magnet dan tidak berbahaya, namun
segala jenis atau aksesoris berbahan logam harap dilepas agar tidak tertarik oleh alatnya dan melukai
bapak pada saat pemeriksaan serta jika bapak menggunakan pacemaker atau ring jantung sangat tidak
disarankan melakukan pemeriksaan MRI
● Sebelum melakukan prosedur ini bapak akan kami suntikkan obat kontras untuk mempermudah
pembacaan hasil pemeriksaan. Zat yang digunakan dalam pemeriksaan ini tidak berbahaya untuk dapat
melihat organ di perut. Kontras untuk melihat apakah ada peningkatan pembuluh darah di benjolan
bapak. Namun pada beberapa orang zat ini dapat menyebabkan alergi.
● Selama pemeriksaan keluarga tidak diperbolehkan menemani di dalam ruangan pemeriksaan, demi
keamanan bapak dan ibu, namun disana terdapat dokter, perawat, dan operator yang mengawasi dan
mengarahkan bapak.
ACR
KIE sebelum CT scan
● Selamat pagi bapak Ibu, perkenalkan saya dari Dokter Muda Aisha dan Lolita izin untuk
menjelaskan kepada ibu dan bapak mengenai prosedur CT scan yang akan dilakukan kepada
Ibu

● CT scan ini digunakan untuk membantu penegakan diagnosis terkait keluhan benjolan bapak
serta dapat melihat jika memang terdapat penyerta lain yang mungkin terkait dengan keluhan
bapak. Terkait prosedurnya, CT scan ini menggunakan sinar yang mengandung radiasi. Nanti
bapak akan berbaring diatas bed yang akan dimasukkan ke dalam suatu alat/tabung, namun
pemeriksaannya hanya sebentar, yaitu dalam beberapa menit saja.

● Bapak nanti akan disuntikan zat kontras ke pembuluh darah. Zat yang digunakan dalam
pemeriksaan ini tidak berbahaya untuk dapat melihat organ di perut. Kontras untuk melihat
apakah ada peningkatan pembuluh darah di benjolan bapak. Namun pada beberapa orang zat
ini dapat menyebabkan alergi.
KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi bu, perkenalkan saya dokter muda yang hari ini stase di Foto kontras. Hari
ini akan dilakukan pemeriksaan Foto dengan memasukan zat kontras ke dalam sistem
pencernaan anak ibu melalui stoma untuk membantu menegakkan diagnosis dari
keluhan yang terjadi pada anak ibu. Zat yang digunakan dalam pemeriksaan ini tidak
berbahaya untuk dapat melihat organ di perut anak ibu untuk melihat apakah terdapat
kelainan. Namun pada beberapa orang zat ini dapat menyebabkan alergi.

● Saat pemeriksaan dilakukan anak ibu akan diposisikan miring dan terlentang sehingga
kami perlu bantuan ibu untuk memposisikan anak ibu sekaligus untuk menenangkan
anak ibu selama pemeriksaan.

● Pemeriksaan foto dengan kontras juga menggunakan radiasi maka dari itu ibu/bapak
yang menemani selama pemeriksaan diharuskan menggunakan APD yang telah
disediakan
KIE setelah Pemeriksaan

● Selamat pagi ibu, pemeriksaannya sudah selesai. Setelah pemeriksaan ini diperlukan
evaluasi ulang 24 jam untuk memastikkan diagnosis dari keluhan anak bapak. Jadi
besok pada jam yang sama diharapkan bapak datang kembali kesini untuk pemeriksaan
ulang.
● Hasil pemeriksaan ini akan kami serahkan kepada TS Bedah sehingga selanjutnya
dapat dilakukan tatalaksana yang tepat.
● Apakah ada yang ingin Ibu tanyakan?

● Jika tidak ada, Terima kasih ibu, semoga anak ibu dapat segera mendapatkan
pengobatan secepatnya nggih
KIE setelah MRI

● Selamat siang pak, pemeriksaan perut dan saluran empedu bapak sudah diselesai.
Dari hasil MRI ini ditemukan adanya beberapa batu pada kantung empedu bapak
sampai ke saluran empedu bapak yang menyebabkan keluhan yang bapak rasakan
● Hasil pemeriksaan MRI ini akan kami serahkan kepada TS Bedah sehingga selanjutnya
dapat dilakukan tatalaksana yang tepat.
KIE setelah CT Scan

● Bapak CT scan nya telah selesai, dari hasil CT scan menunjukkan adanya massa pada
hepar bapak.
● Terkait dengan keluhan bapak, akan kami konsultasikan lebih lanjut kepada TS IPD
yang menangani masalah hepar, untuk mendapatkan terapi lanjutan kepada bapak.
KIE Sebelum Embolisasi
Selamat pagi Bu, saya DM dari Stase Radiologi Intervensi akan menjelaskan mengenai tindakan
yang akan dilakukan.

Tindakan yang akan dilakukan adalah Embolisasi. Tindakan ini dilakukan untuk membuat pembuluh
darah berlebih yang di massa menjadi buntu supaya saat operasi nanti diharapkan dapat
mengurangi resiko pendarahan.

Sebelum melakukan tindakan ini nanti, ibu akan diberikan dibius local terlebih dahulu supaya pada
saat melakukan sayatan ibu tidak merasakan sakit. Lalu setelah dibius, di bagian kanan atas perut
ibu ini akan disayat sedikit dan dimasukkan jarum dengan bantuan USG juga untuk melihat posisi
jarumnya. Nanti saat jarum dimasukkan akan terasa sakit nggih Bu. Setelah itu, kami akan
memasukkan kateter/selang untuk memberikan cairan embolisasi di pembuluh darahnya

Apakah ibu ada yang ingin ditanyakan? Terima kasih bu


KIE Setelah Embolisasi
Baik bu, tindakannya sudah selesai nggih. Jika nanti muncul
keluhan seperti pendarahan, nyeri, atau yang lainnya pada area
dilakukn sayatan ibu bisa segera melaporkan ke dokter/perawat di
ruangan, nggih. Apakah ibu ada yang ingin ditanyakan? Terima
kasih bu
Stase Kontras
Jumat, 3 Maret 2023

Nabila Anisa 210070200011033

SPV Pembimbing:
dr. Dini Rachma Erawati, Sp.Rad (K)
Identitas
Nama : Ny. N
SUsia : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Malang
Nomer RM : 0203xxxxx
Tanggal Pemeriksaan : 2 Maret 2023
Anamnesis
Keluhan Utama:
Sulit Hamil

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien merupakkan rujukkan dari klinik dr. Novina dengan keluhan kesulitan untuk hamil.
Pasien sudah menikah sejak tahun 2020, namun tidak pernah mengalami kehamilan. Pasien juga
saat ini sedang menjalani program hamil sejak 4 bulan yang lalu dan sudah dilakukan USG dengan
hasil tidak terdapat kelainan pada organ reproduksinya. Pasien rutin berhubungan seksual dengan
suami, nyeri saat berhubungan (-), riwayat pendarahan (-), menstruasi (+) tiap bulan dengan siklus
28-30 hari, nyeri haid (+) kadang-kadang di hari pertama, durasi menstruasi selama 5-7 hari,
keputihan (+) kadang-kadang, riwayat obat hormonal (-)

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keguguran (-), Riwayat infeksi (-)
Riwayat Keluarga :
(-)
Riwayat Operasi
(-)

Riwayat Pengobatan
(-)

Riwayat Alergi
(-)

Riwayat Sosial
Pasien merupakkan IRT
Suami pasien bekerja sebagai tukang daging di pasar
Pasien memiliki peternakkan sapi didekat rumah
Pemeriksaan Fisik (02/03/22)
KU : Baik Kepala/ Leher
GCS : 456 Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran
TD : 121/87mmHg Tiroid (-), sianosis (-)
HR : 89 x/min
RR : 20x/min
Temp : 36,8°C Pulmo
SpO2 : 98% on RA Inspeksi : Dinding thorax simetris, retraksi (-), deviasi trakea (-)
Perkusi :
BB : 61 kg
D S
TB : 146 cm sonor | sonor
BMI : 28.6 (Obesitas I) sonor | sonor
sonor | sonor

Auskultasi : Suara napas D S Rhonki D S Wheezing D S


ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -
ves | ves -|- - | -

Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : soefl, BU (+) normal, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), spleenomegali (-)

Extremitas : Akral kering hangat, CRT <2s, edema (-/-)


KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi bu, perkenalkan saya dokter muda yang bertugas di ruangan kontras. Nanti ibu
akan dilakukan pemeriksaan foto untuk menilai kondisi dari saluran reproduksi ibu yang dapat
berkaitan dengan keluhan ibu. Pemeriksaan ini nantinya akan memasukkan cairan melalui
selang kateter melalui lubang vagina ya bu, sehingga rasanya kurang nyaman. Sebelum
pemeriksaan, nanti ibu akan diberikkan obat anti nyeri melalui lubang dubur ibu karena saat
pemeriksaan dapat terasa seperti dilepan di area perut. Pemeriksaan akan dilakukan 10 menit
setelah pemberian obat tersebut ya bu.
● Sebelumnya, pemeriksaan ini harus dilakukan pada hari ke 10-12 HPHT dan tidak boleh
berhubungan seksual sebelumnya ya bu.
● Sekiranya, apakah ibu setuju? Apakah ada yang ingin ditanyakkan bu?
Histerosalphingography RSSA (02/03/2023

R
Hysterosalphingography RSSA (02/03/2023

Anterior View
Anatomy

R
Anatomy

Spill Tuba falopi S


Fundus

Tuba falopi D

Spill
Histerosalphingography RSSA (02/03/2023

Oblique View
Histerosalphingography RSSA (02/03/2023

R
Histerosalphingography RSSA (02/03/2023

● Pasien diposisikan, kemudian dilakukan tindakan asepsis dan antiseptik, kemudian ditutup dengan doek steril
● Dilakukan pemasangan vaginal speculum, kemudian dilakukan antiseptik pada vagina dan portio.
● R
Kemudian foley cateter ukuran 10 F dimasukkan pada ostium uteri externum dan balon dikembangkan sebanyak 4cc
dengan menggunakan udara.
● Kontras water soluble dimasukkan melalui foley catether ± 7 cc. Tampak kontras mengisi cavum uteri, tuba fallopii D/S,
cervix uteri.

Uterus : Posisi retroversi, dinding irreguler. Tidak tampak filling defect.

Cervix : Ukuran dan bentuk normal

Tuba D : Tampak kontras mengisi pars isthmus dengan diameter ± 1,1 mm, pars ampulla diameter ± 3,4 mm, pars
infundibulum diameter ± 7,1 mm. Tampak spill (+).
Tuba S : Tampak kontras mengisi pars isthmus dengan diameter ± 1,2 mm, pars ampulla diameter ± 4,1 mm, pars
infundibulum diameter ± 6,5 mm. Tampak spill (+).

Kesimpulan:

● Paten tuba fallopi bilateral


● Suspek endometritis
● Uterus posisi retroversi
KIE Setelah Pemeriksaan
● Selamat pagi bu, pemeriksaannya sudah selesai. Dari hasilnya didapatkan bahwa tidak terlihat
adanya sumbatan pada saluran reproduksi ibu dan juga posisi dari uterus ibu adalah
retroversi. Untuk hasilnya nanti dapat diambil ke loket pengambilan foto ya bu

● Apakah ada yang ingin ditanyakan?


Assessment
● Paten tuba fallopi bilateral
● Susp. endometritis

Planning
Konsul dengan Klinik
Fertilisasi

Spill Tuba falopi S


Fundus

Tuba falopi D

Spill
Stase Kontras
Kamis, 2 Maret 2023

Dita Widirahmayanti 210070200011100


Vely Eva Meria 210070200011101

SPV Pembimbing:
dr. Farah Nurdiana, Sp.Rad (K)
Identitas
Nama : Tn MR
Usia : 65 th
Alamat : Malang
Nomor RM : 1156xxx
Tanggal Pemeriksaan : 1 Maret 2023
Anamnesis
Keluhan Utama:
Sulit berkemih

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan sulit berkemih sejak November 2022. Keluhan memberat
dalam 1 bulan terakhir. Keluhan berkemih lainnya tidak diperhatikan. Kencing berdarah (-),
demam (-), kencing dengan nanah atau pus (-). Pasien riwayat terpasang kateter pada bulan
Desember 2022 selama 1 minggu namun setelah dilepas kembali mengalami kesulitan
berkemih. Pasien kemudian dipasangkan sistosomi hingga saat ini. Sebelumnya pada bulan
Januari pasien dirawat di RSSA terkait keluhan sesak dan gangguan berkemih. Keluhan BAB
(-), keluhan mual muntah (-)

Riwayat Penyakit Dahulu


HT (-), DM (-), Prostat (-), keluhan serupa (-)
Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluhan serupa
Riwayat Pengobatan dan Operasi
(-)

Riwayat Alergi
(-)

Riwayat Sosial
Pasien bekerja sebagai tukang parkir
Memiliki 2 anak
Riwayat merokok sejak remaja namun telah berhenti lama (pasien tidak ingat waktu tepatnya)
Pemeriksaan Fisik (28/02/22)
KU : Tampak sakit sedang Kepala/ Leher
GCS : 456 Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-), sianosis (-)
TD : 118/86
HR : 83 x/min Pulmo
RR : 20x/min Inspeksi : Dinding thorax simetris, retraksi (-),
Temp : 36,4°C
Perkusi :
SpO2 : 98% on RA D S
sonor | sonor
sonor | sonor
sonor | sonor

Auskultasi : Suara napas Rhonki Wheezing


D S D S D S
ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -

Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Soefl, BU (+) normal, hepatomegali (-), splenomegali (-),


Extremitas : Akral kering hangat, CRT <2s, edema (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (17/02/2023)

LAB VALUE NORMAL

Hemoglobin 9,40 g/dL 13,40-17,30 g/dl

Leukocyte 7,92 x 103/mm3 5,07 - 11,10 x 103/mm3

Haematocrit 27,50 % 39,90 - 51,10 %

Thrombocyte 155,00 x 103/µL 185,00 - 398,00 x 103/µL

MCV 90,80 µm3 73,40 - 91,00 µm3

MCH 31,00 pg 24,20 - 31,20 pg

Eo/Bas/Neu/ 1,4/0,1/79,60/13,30/ 5,60 % 0,7-5,4/0-1/42,5-71/20,4-4


Limf/Mon 4,6/3,6–9,9%
Pemeriksaan Laboratorium RSSA (17/02/2023)

Serum Elektrolit (11/02/23) Inflamasi


Sodium (Na) 127 136 – 145 mmol/L CRP Kuantitatif 0,97 mg/dL <0,3

Potassium (K) 3,77 3.5 – 5.0 mmol/L Procalcitonin 0,15 ng/mL <0,5

Chloride (Cl) 98 98 – 106 mmol/L

Faal Hati
Faal Ginjal (11/02/23)
Albumin 2,80 g/dL 3,5 - 5,5
Ureum 39,7 mg/dL 16,6 - 48,5
AST/SGOT 19 U/L 0 - 32 U/L
Kreatinin 0,46 mg/dl <1,2
ALT/SGPT 13 U/L 0 - 33 U/L
eGFR 117,685
mL/menit/1.73 m2
KIE Sebelum pemeriksaan (01/03/23)

● Selamat pagi bapak Ibu, perkenalkan saya dari Dokter Muda yang bertugas pada hari ini izin untuk
menjelaskan kepada ibu dan bapak mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan kepada bapak
● Nanti kita akan melakukan pemeriksaan untuk menilai saluran kencing bapak. Saat pemeriksaannya
nanti kami mengambil gambar menggunakan sinar yang mengandung radiasi. Nanti kami akan
memasukan cairan yang berisi kontras dari atas melalui kateter bapak serta dari bawah melalui
saluran kencing bawah. Cairan kontras ini akan membantu kami menilai saluran kemih bapak nanti.
Namun pada beberapa orang cairan kontras ini dapat menimbulkan alergi
● Saat pemeriksaannya nanti kami akan meminta bapak untuk melakukan beberapa instruksi seperti
mengatur posisi tertentu ataupun menahan kencing ya pak.
● Mungkin sekian yang dapat saya jelaskan, dari bapak atau ibu apakah ada hal yang perlu
ditanyakan kembali ?
BCVUG (01/03/23)

Cystografi Cystoureterografi
BCVUG (01/03/23)
Foto Abdomen bawah centrasi pada pelvis

- Alignment : Tidak tampak disaligment


- Tulang : Tidak tampak fraktur/lesi osteolitik/osteoblasik. Tampak osfeofit multilevel pada v. lumbal
- Celah sendi : Tidak tampak penyempitan/pelebaran celah sendih
- Soft tissue : Normal
BCVUG (01/03/23)
Pemeriksaan BVCUG dengan hasil :
● Cystografi (hasil kurang maksimal karena pasien kurang koperatif):
- Vesica urinaria dikosongkan terlebih dahulu. Kontras water soluble yang diencerkan 1:3 dimasukkan ke
dalam vesika urinaria melalui kateter cystostomi, sebanyak ± 100 cc, secara pasif (gaya gravitasi dengan
ketinggian 1 meter) diikuti dengan flouroskopi, pasase kontras lancar tidak ada tahanan, pasien miksi
spontan sebelum vesica urinaria terisi optimal
- Tampak kontras mengisi vesica urinaria, urethra pars prostatica, pars membranacea, pars bulbosa, pars
penile, dan keluar melalui meatus urethra externum. Permukaan ireguler, tidak tampak additional shadow,
filling defect, maupun extravasasi kontras.
- Tampak dinding vesika urinaria sebagian irregular dengan multiple outpouching dengan narrow
neck pada dinding lateral-anterior-posterior kesan membentuk gambaran pine tree
BCVUG (01/03/23)
Uretrografi :
- Kontras water soluble non ionic yang diencerkan 1:1 dimasukkan melalui metal canule yang di pasang
pada meatus uretra eksterna volume sebanyak ± 20 cc bersamaan dengan pengisian kontras pada vesica
urinaria hingga trigonum terbuka, tampak kontras backflow.
- Tampak kontras mengisi urethra pars penile, pars bulbosa, pars membranacea, pars prostatica, hingga
vesica urinaria, pasase kontras lancar. Pasien di eksposes posisi oblique kanan.
- Tampak kaliber uretra pars penile ±8,0mm, pars bulbosa ±14,0 mm, pars membranacea ± 10,0 mm, pars
prostatica ± 5,0 mm, tidak stenosis, filing defect, additional shadow maupun ekstravasasi kontras

Kesimpulan :
- Mengesankan neurogenic bladder tipe spastic dengan multipel divertikulosis bladder
- Tidak tampak gambaran stenosis urethra
- Spondylosis lumbal
KIE setelah pemeriksaan (01/03/23)

● Baik pak bu, untuk pemeriksaannya sudah selesai. Hasil pemeriksaan menunjukan tidak ada
sumbatan pada saluran kemih bapak namun pada kantung kemih bapak mengalami kesulitan
untuk menahan kencing
● Hasil pemeriksaanya nanti akan kami serahkan pada TS Urologi dan nanti saat kontrol akan
dijelaskan lebih lajut mengenai hasil pemeriksaannya
● Mungkin sekian yang dapat saya jelaskan, dari bapak atau ibu apakah ada hal yang perlu
ditanyakan kembali ?
● Baik terimakasih pak bu, semoga lekas sembuh
Assessment
• Susp. neurogenic bladder tipe spastic dengan multipel divertikulosis bladder

Planning
Konsul TS Sp.U
Neurogenic bladder
Neurogenic bladder

Clinical presentation
Depending on the level of the injury in the nervous system, patients typically present with increased frequency, nocturia, urinary incontinence/urgency,
urinary tract infection and urinary retention. The bladder may be hyperreflexic, hyporeflexic or areflexic with impaired to no sensation.

Classification
Several classifications are available for neurogenic bladders, but the Lapides classification has been remained popular and includes the following:

● sensory (afferent) neurogenic bladder: posterior columns of the spinal cord or afferent tracts leading from the bladder
● motor (efferent) paralytic bladder: damage to motor neurons of the bladder
● uninhibited neurogenic bladder: incomplete spinal cord lesions above S2 level or cerebral cortex or cerebropontine axis lesions
● reflex neurogenic bladder: complete spinal cord lesions above S2 level - may lead to pine cone (Christmas tree) bladder
● autonomous neurogenic bladder: conus medullaris or cauda equina lesions
Neurogenic bladder
KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi Pak, perkenalkan saya dokter muda yang hari ini stase di Foto rontgen. Hari ini
akan dilakukan pemeriksaan Foto rontgen pada dada bapak untuk membantu menegakkan
diagnosis dari keluhan bapak serta mengevaluasi terkait pengobatan yang telah bapak terima.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat progres dan respon pengobatan yang telah bapak
jalani serta melihat perkembangan penyakit atau keluhan bapak.

● Pemeriksaan foto rontgen ini menggunakan radiasi. Prosedurnya nanti akan terdapat alat yang
diposisikan sejajar dengan bapak dan sinar akan datang dari belakang kemudian akan
dilakukan penangkapan gambar. Dan juga dimohon melepaskan aksesoris yang mempunyai
bahan logam seperti gelang, cincin, jam tangan, maupun logam lainnya.
KIE Setelah Pemeriksaan
● Selamat pagi Pak, berikut ini hasil pemeriksaan rontgen dadanya. Dari hasil rontgen dada ini
masih ditemukan ada benjolan terkait dengan keluhan bapak.
● Hasil pemeriksaan rontgen ini akan kami serahkan kepada TS Sp.P sehingga selanjutnya dapat
dilakukan tatalaksana yang tepat.
● Apakah ada yang ingin bapak tanyakan?

● Jika tidak ada, Terima kasih banyak pak, semoga lekas sembuh
KIE sebelum CT scan

● Selamat pagi bapak, perkenalkan kami dari Dokter Muda yang saat ini bertugas pada
CT scan. Saya izin untuk menjelaskan kepada ibu dan bapak mengenai prosedur CT
scan yang akan dilakukan kepada bapak

● CT scan ini digunakan untuk membantu penegakan diagnosis terkait keluhan bapak
serta dapat melihat jika memang terdapat penyerta lain yang mungkin terkait
dengan keluhan bapak. Terkait prosedurnya, CT scan ini menggunakan sinar yang
mengandung radiasi. Nanti bapak akan berbaring diatas bed yang akan dimasukkan
ke dalam suatu alat/tabung, namun pemeriksaannya hanya sebentar, yaitu dalam
beberapa menit saja.
KIE Pasien Sebelum Pemeriksaan
● Selamat siang Bu, perkenalkan kami Dokter Muda yang bertugas di ruang MRI hari ini. Hari ini akan dilakukan
pemeriksaan MRI lumbosacral untuk mengetahui penyebab dari keluhan nyeri pinggang ibu. Hasil dari MRI ini
diharapkan akan dapat membantu dokter untuk menentukan diagnosis dan merencanakan tatalaksana lebih
lanjut secara tepat untuk bapak.
● Perlu diketahui bu, pada pengambilan MRI ini ibu akan dimasukkan ke dalam alat berbentuk seperti tabung
dan ibu diharapkan untuk dapat tenang dan tidak bergerak selama kurang lebih 30-40 menit selama
pemeriksaan. Pemeriksaan MRI ini menggunakan media magnet dan tidak berbahaya, namun segala jenis
atau aksesoris berbahan logam harap dilepas agar tidak tertarik oleh alatnya dan melukai ibu pada saat
pemeriksaan.
● Selama pemeriksaan keluarga tidak diperbolehkan menemani di dalam ruangan pemeriksaan, demi
keamanan ibu, namun disana terdapat dokter, perawat, dan operator yang mengawasi bapak, apakah ibu
bersedia ?
● Sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan, pak bu?
KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi Mbak, perkenalkan saya dokter muda yang hari ini stase di Foto rontgen. Hari ini
akan dilakukan pemeriksaan Foto rontgen pada dada mbak untuk membantu menegakkan
diagnosis dari keluhan yang mbak rasakan serta mengevaluasi terkait jarum pentul yang
tertelan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat lokasi dari jarum pentul yang tertelan dan
apakah ada kelainan yang disebabkan oleh jarum pentul di rongga dada mbak.

● Pemeriksaan foto rontgen ini menggunakan radiasi. Prosedurnya nanti akan terdapat alat yang
diposisikan sejajar dengan mbak dan sinar akan datang dari belakang kemudian akan dilakukan
penangkapan gambar. Dan juga dimohon melepaskan aksesoris yang mempunyai bahan logam
seperti gelang, cincin, jam tangan, maupun logam lainnya.
Cara Kerja Foto Polos
Sinar-X adalah jenis radiasi yang dapat menembus tubuh. Saat sinar-X melewati tubuh, energi
dari sinar-X diserap pada tingkat yang berbeda oleh bagian tubuh yang berbeda. Sebuah
detektor di sisi lain tubuh mengambil sinar-X setelah mereka melewatinya dan mengubahnya
menjadi sebuah gambar. Sifat sinar-x adalah menghitamkan film.
Organ dengan densitas tinggi lebih banyak menyerap sinar-x sehingga hanya sedikit sinar
yang diteruskan dan menghasilkan gambaran radioopaque. Contohnya adalah tulang.
Organ dengan densitas yang lebih rendah akan lebih mudah meneruskan sinar-x sehingga
menghasilkan gambaran yang lebih gelap.
KIE setelah MRI

• Selamat siang bu, berikut ini hasil pemeriksaan MRI lumbosacral ibu. Dari hasil
MRI ini ditemukan adanya saraf yang terjepit,hal ini juga kemungkinan yang
menjadi penyebab keluhan nyeri pinggang hingga ke kaki sebelah kiri yang ibu
alami.
• Hasil pemeriksaan MRI ini akan kami serahkan kepada TS IKFR sehingga
selanjutnya dapat dilakukan tatalaksana yang tepat.
• Apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
• Jika tidak ada, Terima kasih ibu, semoga ibu dapat segera mendapatkan
pengobatan secepatnya nggih
KIE setelah CT Scan

● Pak CT scan nya telah selesai, dari hasil CT scan menunjukkan adanya batu pada
ginjal bapak yang hingga menyebabkan ginjalnya bengkak. Selain menemukan
adanya batu, kami juga menemukan ada masa pada perut bagian bawah namun
masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dimana nanti kami memerlukan
tambahan pemberian kontras saat foto nanti.
● Terkait dengan keluhan bapak, akan kami konsultasikan lebih lanjut kepada TS Bedah
Urologi yang menangai masalah batu bapak serta untuk mendapatkan terapi
lanjutan
Anatomi
Anatomi
Dermatome
Grading HNP
Grading HNP
Anatomi
Anatomi
Stase Kontras

Kamis, 2 Maret 2023

Dita Widirahmayanti 210070200011100


Vely Eva Meria 210070200011101

SPV Pembimbing:
dr. Indrastuti Normahayu, Sp.Rad (K)
Identitas
Nama : Tn MR
Usia : 65 th
Alamat : Malang
Nomor RM : 1156xxx
Tanggal Pemeriksaan : 1 Maret 2023
Anamnesis
Keluhan Utama:
Sulit berkemih

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan sulit berkemih sejak November 2022. Keluhan memberat
dalam 1 bulan terakhir. Keluhan berkemih lainnya tidak diperhatikan. Kencing berdarah (-),
demam (-), kencing dengan nanah atau pus (-). Pasien riwayat terpasang kateter pada bulan
Desember 2022 selama 1 minggu namun setelah dilepas kembali mengalami kesulitan
berkemih. Pasien kemudian dipasangkan sistosomi hingga saat ini. Sebelumnya pada bulan
Januari pasien dirawat di RSSA terkait keluhan sesak dan gangguan berkemih. Keluhan BAB
(-), keluhan mual muntah (-)

Riwayat Penyakit Dahulu


HT (-), DM (-), Prostat (-), keluhan serupa (-)
Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluhan serupa
Riwayat Sosial
Ayah/40 th/Swasta
Ibu/38 th/IRT
Anak 1/22 th/perempuan
Anak 2/6 th/perempuan/pasien

Riwayat Kehamilan
• Ibu pasien hamil saat usia 32 th, saat hamil rutin kontrol ke Sp.OG dan dilakukan USG setiap
bulan, dikatakan normal, tidak ada keluhan saat hamil

Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara normal, BBL 2400gr PBL 48cm, lahir tidak langsung menangis, kuning (-), biru (-),
mekoneum dikatakan keluar <24 jam berwarna kuning

Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Nutrisi
Pasien sempat ASI selama hingga usia 18 bulan
Pemeriksaan Fisik (28/02/23)
KU : Baik
Kepala/ Leher
GCS : 456
Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-), sianosis (-)
HR : 98x/min
RR : 22x/min
Pulmo
Temp : 36,7°C
Dinding thorax simetris, retraksi (-)
SpO2 : 99% on room air
Ves/ves, rh -/-, wh -/-

Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Soefl, BU (+) normal, hepatomegali (-), splenomegali (-), stoma


(+) pada abdomen regio iliaca kiri, eritema (-)

Extremitas : Akral hangat, CRT <2s, edema (-/-)


Video Klinis
KIE Sebelum Pemeriksaan
● Selamat pagi Bu, perkenalkan saya dokter muda yang hari ini berjaga di stase radiologi
kontras. Hari ini akan dilakukan pemeriksaan lopografi untuk mengetahui apakah ada
saluran pada daerah lain untuk mengeluarkan feses pada anak ibu, nanti akan dimasukkan
cairan pada lubang stoma sambil dilakukan foto secara bersamaan, ibu dapat menunggu
dan menjaga anak ibu namun harus dengan menggunakan baju ini, nggih, bu, apakah ada
yang ditanyakan?
Foto BNO

● Preperitoneal fat line D/S : normal


● Kontur hepar normal, kontur lien
normal
● Kontur ren D/S tertutup udara usus
● Psoas line D/S normal
● Distribusi udara usus menurun tidak
tampak distribusi udara usus pada
cavum pelvis
● Tidak tampak gambaran batu
radioopak pada proyeksi traktus
urinarius D/S
● Tulang : tampak osteofit pada
vertebrae lumbal I-V dengan curva
melurus
● Tampak terpasang marker 6 buah
(pada proyeksi stoma kotor, stoma
bersih, ostium uretra eksternum,
vagina, lubang vestibular, dan
proyeksi anus)
Foto Lopografi

● Pada pemeriksaan abdomen didapatkan 2 lubang


stoma
● Kontras water soluble iodine dengan pengenceran
1:3 dimasukkan melalui kateter dengan balon yang
dikembangkan 5 cc (udara) pada lubang stoma
sebanyak ± 100 cc, diikuti fluoroscopy pada
proyeksi AP, oblique dan lateral pasase kontras
lancar lalu pasien diekspose.
● Tampak kontras mengisi colon transversum, colon
descendens, colon sigmoid hingga rectum, dan
keluar melalui vestibular dengan fistular tract
sepanjang ± 2.3 cm.
● Kaliber stoma bersih ± 3.1 cm, colon transversum
± 1.2 cm, colon descendens ± 1.2 cm, sigmoid ±
3.0 cm, dan rectum ± 5.0 cm.
● Tampak kaliber colon transversum hingga colon
descenden mengecil dan dengan haustra yang
mulai menghilang.
● Mukosa regular, tidak tampak filling defect,
maupun additional shadow.
● Kesimpulan:
● Atresia ani dengan fistula recto vestibular, fistular
tract sepanjang ± 2.3 cm
● Disused mirocolon transversum hingga descenden
Video Lopografi
KIE Setelah Pemeriksaan
Selamat pagi bu, untuk pemeriksaan lopografinya sudah selesai, dari pemeriksaan
didapatkan ada saluran lain dibawah vagina anak ibu. hasil pemeriksaan ini akan diberikan
ke bedah anak, ibu dapat mengambil hasilnya pada 3 hari kedepan nanti dibawa saat kontrol
ke bedah anak ya bu. Ada yang ingin ditanyakan?
Assessment
• Atresia ani dengan fistula recto vestibular

Planning
Konsul TS bedah anak
Media kontras iodium (water soluble) Kontras positif lainnya yang biasa dipakai ialah zat yang
mengandung unsur iodium untuk pemeriksaan ginjal, kandung empedu, pembuluh darah, limfe, dan
sumsum tulang belakang. Beberapa pemeriksaan saluran pencernaan terkadang tidak menggunakan
barium sulfat sebagai kontras media misalnya pada penyakit hirschprung disease (megacolon
congenital) dan atresia esophagus. Dalam hal ini, media kontras yang dipakai adalah zat-zat yang
mengandung iodium. Karena, media kontras yang berbasis iodium dapat larut dalam air dan tidak
berbahaya bagi tubuh (Rasad, 2015).
Morning Report
DM Radiologi Periode 13 Februari s.d. 12 Maret 2023
Kamis, 02 Februari 2023

SPV Pembimbing:
dr.Dini Rachma Erawati, Sp.Rad (K)
Identitas

•Nama : Ny. P
•Usia : 49 tahun
•Gender : Wanita
•No RM : 11342509

•Alamat : Tulungagung
•Tanggal pemeriksaan : 02 Maret 2023
Anamnesis
Keluhan utama:
• Kepala pusing berputar
Riwayat penyakit sekarang :
• Wanita berusia 49 tahun datang bersama keluarga, mengeluhkan sering
kepala pusing berputar, pusing dirasakan hingga pasien merasa berputar
hingga merasa mau jatuh kurang lebih 1 bulan. Membaik jika pasien tidur,
memberat jika berdiri lama atau beraktifitas terlalu lama.
• Sakit kepala (+), mual (+), muntah (-), telinga terasa berdengung sebelah
kanan (+), nyeri telinga (+), pendengaran berkurang (+), keluar cairan dari
telinga (+), batuk (-), pilek berulang (+), kemerahan di belakang telinga (-).
• kejang (-), gerak bola mata normal, terkadang merasa kebingungan (+),
penurunan berat badan (+)
Anamnesis

Riwayat dahulu:

• HT (+), DM (-), Ca mammae (+) sejak Oktober 2021


Riwayat alergi:

• Obat- obatan (-), makanan (-).


Riwayat keluarga :

• Tidak ada keluhan serupa, HT (-), DM (-), tumor/cancer (+)


Riwayat Pengobatan :

• Kemoterapi, operasi, radioterapi


Pemeriksaan Fisik (02/03/2023)
Kepala/ Leher
KU : Tampak sakit sedang
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-).
GCS : 456
TD : 131/95
Pulmo
HR : 97x/min
Inspeksi : Dinding thorax simetris, retraksi (-)
RR : 19x/min
Perkusi :
Temp : 36,8°C D S
SpO2 : 99% on RA sonor | sonor
BB : 47 hiposonor | sonor
TB : 157 hiposonor | hiposonor
BMI : 19,07 (normoweight)
Auskultasi : Suara napas Rhonki Wheezing
D S D S D S
ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -
ves | ves - | - - | -
Cor
S1 S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-), iktus cordis teraba di ICS V
MCL S
Abdomen : Soefl, flat, BU(+)
Extremitas : Akral hangat, CRT <2s, edema (-)
Assesment

•Susp Vertigo Central dt SOP Cerebri Supratentorial et


Infratentorial dt Susp. Metastasis Process
KIE sebelum pemeriksaan

• Selamat pagi ibu P dan keluarga. Perkenalkan saya dokter muda Yohana. Sebelumnya
tadi ibunya sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya terkait keluhan
ibu. Saat ini untuk mengetahui monitoring serta diagnosa lebih lanjut terkait penyakit ibu,
ini akan dilakukan namanya pemeriksaan MRI.
• Di sini saya akan menjelaskan sedikit terkait pemeriksaan ini. Jadi nanti ibu akan berganti
baju dari sini nggeh kemudian, diposisikan tidur di bed dengan tenang saat MRI, waktu
MRI cukup lama kurang lebih 1 jam
• Serta tidak menggunakan apapun yang dari bahan metal, karena MRI kan ada medan
magnet yang besar, nanti akan merusak. Untuk lebih detail, akan diarahkan dengan
radiologi terkait, sehingga kami memerlukan kerjasama ibu dan keluarga dalam
pemeriksaan ini.
• Apakah ibu bersedia ?
• Tampak lesi extraaxial multiple isointens
T1WI, iso-hiperintens T2WI/FLAIR,
restricted DWI, menyangat homogen
pasca penambahan kontras, pada regio
frontoparietal kiri, disertai
gambaran dural tail, ukuran terbesar ±5.9
x 1.0 x 1.1 cm.
• Sulci, fissura sylvii dan gyri normal,
tampak penyangatan pachymeningeal
patologis pada regio frontoparietal kiri.
• Diferensiasi gray dan white matter baik
• Sistem ventrikel dan sisterna normal
• Tampak lesi isointens T1WI, hiperintens T2WI pada air cell mastoid kanan
• Sinus paranasal yang tervisualisasi normal
• Diferensiasi gray dan white matter
baik.
• Infratentorial : mesencephalon, pons
dan cerebellum normal
• Orbita kanan kiri dan aircell mastoid
kiri normal.
• Tampak lesi isointens T1WI,
hiperintens T2WI pada air cell
mastoid kanan
• Sinus paranasal yang tervisualisasi
normal
•Tampak pergeseran garis tengah
ke kanan sejauh ±6.6 mm.
Kesimpulan

• Tampak lesi extraaxial multiple isointens T1WI, iso-hiperintens T2WI/FLAIR, restricted DWI, menyangat homogen pasca penambahan kontras, pada regio frontoparietal kiri, disertai gambaran dural tail, ukuran
terbesar ±5.9 x 1.0 x 1.1 cm.

• Sulci, fissura sylvii dan gyri normal, tampak penyangatan pachymeningeal patologis pada regio frontoparietal kiri.

• Diferensiasi gray dan white matter baik

• Sistem ventrikel dan sisterna normal

• Infratentorial : mesencephalon, pons dan cerebellum normal

• Tampak pergeseran garis tengah ke kanan sejauh ±6.6 mm.

• Orbita kanan kiri dan aircell mastoid kiri normal.

• Tampak lesi isointens T1WI, hiperintens T2WI pada air cell mastoid kanan

• Sinus paranasal yang tervisualisasi normal

• Kesimpulan

• Lesi extraaxial multipel disertai penyangatan pachymeningeal patologis pada regio frontoparietal kiri suspek ec. dural metasases

• Herniasi subfalcine ke kanan sejauh ±6.6 mm

• Mastoiditis kanan
Kesimpulan

•Lesi extraaxial multipel disertai penyangatan pachymeningeal


patologis pada regio frontoparietal kiri suspek ec. dural metasases
•Herniasi subfalcine ke kanan sejauh ±6.6 mm
•Mastoiditis kanan
KIE setelah pemeriksaan

• Ibu P dan keluarga, tadi sudah dilakukan pemeriksaan MRI.


Untuk hasilnya dapat diambil minggu depan diloket
pengambilan.
• Selanjutnya untuk pemeriksaan dan tatalaksana selanjutnya
bapak dapat berkonsultasi kembali dengan dokter penanggung
jawab ibu nggeh.
• Apakah ada yang akan ditanyakan ?
• Trimakasih
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai