Anda di halaman 1dari 3

Penyerahan Barang /Jasa

Kena Pajak
Berdasarkan UU No 18 tahun 2000 pasal 1A menyebutkan beberapa
jenis transaksi yang termasuk dalam jenis penyerahan barang kena
pajak. Jenis penyerahan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian
2. Pengalihan Barang Kena pajak oleh karena suatu perjanjian sewa beli
dan perjanjian leasing;
3. Penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau
melalui juru lelang;
4. Pemakaian sendiri dan atau pemberian cuma-cuma atas Barang Kena
Pajak;
5. Persediaan Barang Kena Pajak dan aktiva yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat
pembubaran perusahaan, sepanjang Pajak Pertambahan Nilai atas
perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan;
6. Penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya
dan penyerahan Barang Kena Pajak antar Cabang;
7. Penyerahan Barang Kena Pajak secara konsinyasi
Semua jenis transaksi di atas termasuk dalam jenis penyerahan barang
kena pajak. Jadi setiap ada transaksi yang disebutkan di atas dilakukan
oleh pengusaha kena pajak maka harus dipungut PPN.

Di dalam akuntansi khususnya bagi perusahaan dagang maupun


manufaktur, ada dua metode pencatatan persediaan yaitu metode
perpetual dan metode fisik.

1. Metode Perpetual
Metode perpetual ini mencatat persediaan/barang kena pajak
berdasarkan pada akun persediaan, sehingga mutasi persediaan setiap
waktunya dapat diketahui. Ketika perusahaan membeli
barang/persediaan, maka perusahaan akan mencatat :
Persediaan xxx
Kas/Hutang Dagang xxx
Ketika Barang / Persediaan tersebut dijual maka perusahaan akan
mencatat :
Kas/Piutang Dagang xxx
Persediaan xxx

2. Metode Fisik
Metode Fisik ini mencatat persediaan/barang kena pajak bukan pada
akun persediaan, sehingga mutasi persediaan setiap waktunya tidak
dapat diketahui. Untuk mengetahui jumlah persediaan setiap periodenya
perlu dilakukan perhitungan fisik persediaan atau stock opname.
Oleh karena itu perusahaan perlu mencatat penyesuaian atas persediaan
tersebut. Ketika perusahaan membeli barang / persediaan, maka
perusahaan akan mencatat :
Pembelian xxx
Kas/Hutang Dagang xxx
Persediaan xxx
Harga Pokok Persediaan xxx
Ketika Barang/Persediaan tersebut dijual maka perusahaan akan
mencatat:
Kas/Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Persediaan xxx
Persediaan xxx
Selain ada beberapa transaksi yang tergolong dalam penyerahan, ada
juga beberapa transaksi yang tergolong tidak termasuk dalam
penyerahan.
Meskipun transaksi ini secara perpajakan tidak dianggap sebagai
penyerahan bukan berarti tidak perlu ada pencatatan. Secara akuntansi
semua transaksi yang dilakukan harus dicatat sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

Transaksi tersebut diantaranya adalah:


1. Penyerahan Barang Kena Pajak kepada makelar sebagaimana
dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang
2. Penyerahan Barang Kena pajak untuk jaminan utang piutang
3. Penyerahan Barang Kena Pajak dalam hal Pengusaha Kena Pajak
memperoleh ijin pemusatan tempat pajak terutang.

Anda mungkin juga menyukai