Anda di halaman 1dari 2

Ilmu Perundang-undangan

1a. Pancasila disepakati sebagai sumber dari segala sumber hukum, tentunya akan menciptakan
sebuah asumsi bahwa pancasila merupakan sumber hukum yang sempurna yang mampu
menjangkau berbagai aspek. Hal tersebut mengartikan bahwa kualitas akan produk hukum kita
ditentukan oleh seberapa jauh bangsa Indonesia mampu memaknai atau memahami sumber
dasarnya itu sendiri. Pancasila dilihat sebagai cita hukum (rechtsidee) merupakan bintang pemandu.
Posisi ini mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk mencapai ide-ide dalam
Pancasila, serta dapat digunakan untuk menguji hukum positif. Sebagai norma dasar (grundnorm).
Makna Pancasila bagi negara hukum Indonesia menempatkan asas keseimbangan dalam seluruh
aspek penyelenggaraan negara antara lain; pertama, keseimbangan lahir dan batin seperti terlihat
dalam sila ketuhanan dan sila keadilan kesejahteraan dalam makna kemajuan ekonomi,kedua
keseimbangan antara internasionalitas (kosmopoliteisme) dan kebangsaan (nasionalisme) seperti
dalam sila kemanusiaan dan sila persatuan.
Pembangunan hukum dimulai dari pondasinya dan jiwa paradigma bangsa Indonesia, Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum (Staatsfundamentalnorm), yang dipertegas dalam UU No
10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terutama Pasal 2 yang
menyatakan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi
kehidupan hukum di Indonesia, maka hal tersebut dapat diartikan bahwa “Penempatan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan
ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa. Pancasila sebagai norma dasar grundnorm
merupakan landasan atau dasar dari semua pengembangan hukum baik secara teoritikal maupun
praktikal, Sebagai Grundnorm, pancasila senantiasa menjadi penerang dan pengarah dari setiap
bentuk aktifitas pengembanan sistem hukum yang terus berproses untuk mendekati cita hukum.
Kata Kunci : Pancasila, Pembangunan Hukum Nasional.

1b. Pancasila menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.


Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila
sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara
Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem
hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila
sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm
(norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam
jenjang norma hukum di Indonesia. Nilai - nilai pancasila selanjutnya
dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangam yang ada. Perundang -
undangan, ketetapan, keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program
pembangunan, dan peraturan - peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai
instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila.

2a. Perpu merupakan bagian dari hirarki dan setara dengan undang-undang. Perpu perlu ada
dalam situasi darurat. Adapun syarat “Kegentingan memaksa” sebagai dasar bagi pembentukan
Perpu perlu ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2b. dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa.

3a. Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
lembaga pemberantas korupsi yang kuat bukan berada di luar sistem ketatanegaraan, tetapi justru
ditempatkan secara yuridis di dalam sistem ketatanegaraan. Ada perubahan kedudukan dan peranan
KPK dalam struktur ketatanegaraan Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi Pasal 3, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan
eksekutif yang melaksanakan tugas pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sesuai
dengan Undang-Undang ini dan Untuk menegakan keadilan korupsi maka langkah pertama yang
berperan penting adalah lembaga KPK dimana penegak hukum tersebut harus amanah dalam
menindak lanjuti sebuah kasus dan bertanggung jawab besar atas pekerjaannya.

3b. Merupuk pada UU no. UU 2019 pasal 3 menyebutkan : komisi pemberantasan korupsi
adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang melaksanakan tugas dan
wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

Berdasarkan UU di atas terlihat bahwa kpk merupakan lembaga independen dan tidak
terpengaruh kekuasaan lembaga lain.

Kekuasaan KPK berada langsung di bawah presiden.

Sehingga dalam pelaksanaan kewenangannya, KPK wajib membuat laporan


pertanggungjawaban satu kali dalam setahun kepada presiden, DPR, dan BPK. Hal tersebut
sesuai dengan pasal 7 ayat 2 UU no 19 tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai