Keseimbangan Tubuh
Keseimbangan Tubuh
KESEIMBANGAN TUBUH
Oleh
BONYTASARI W (J055221002)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Keseimbangan Tubuh ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
bidang studi Ortodonti. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
topik makalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.drg. Eddy Heriyanto H., Sp.Ort (K), yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Keseimbangan adalah istilah yang sering digunakan oleh para profesional kesehatan yang
bekerja di berbagai spesialisasi klinis. Tidak ada definisi yang diterima secara universal tentang
keseimbangan manusia, atau istilah terkait. Definisi keseimbangan mekanis dan
memperkenalkan definisi klinis keseimbangan dan kontrol postural. Kontrol postural
didefinisikan sebagai tindakan mempertahankan, mencapai atau memulihkan keadaan
keseimbangan selama postur atau aktivitas apa pun. Strategi kontrol postural dapat berupa
prediktif atau reaktif, dan mungkin melibatkan dukungan tetap atau respons perubahan
dukungan. Tes klinis keseimbangan menilai komponen yang berbeda dari kemampuan
keseimbangan. Profesional kesehatan harus memilih penilaian klinis berdasarkan pengetahuan
dan pemahaman yang baik tentang klasifikasi strategi keseimbangan dan kontrol postural
(Alexandra S Pollock 2000). Keseimbangan merupakan kemampuan dasar gerak manusia.
Menjaga keseimbangan selama aktivitas anti-gravitasi serta postur tubuh yang tepat merupakan
landasan untuk pelaksanaan gerakan sekunder lainnya. Ini digunakan untuk mendorong diri kita
sendiri melewati ruang atau memanipulasi dengan lingkungan sekitarnya (panjan 2010).
TINJAUAN PUSTAKA
Keseimbangan
Semakin besar perpindahan garis gravitasi sebelum suatu objek menjadi tidak seimbang
semakin besar stabilitas objek itu. Demikian pula, semakin besar gaya eksternal yang dapat
diterapkan pada objek sebelum menjadi tidak seimbang semakin besar stabilitas objek itu. 3
Dengan demikian, prinsip-prinsip mekanis menentukan bahwa stabilitas ada jika garis gravitasi
berada di dalam BoS, dan meningkat dengan BoS yang lebih besar, CoG yang lebih rendah, atau
CoG yang lebih sentral dalam BoS.5 (Alexandra S Pollock 2000)
Keseimbangan Manusia
Kontrol postural
Prinsip-prinsip mekanika newtonian dan hubungan yang dijelaskan antara stabilitas, BoS, garis
gravitasi dan CoG sama-sama berlaku untuk keseimbangan manusia (atau hewan) seperti halnya
benda mati. Selama tegak, tubuh manusia memiliki CoG yang relatif tinggi dan BoS yang relatif
kecil, yang mempersulit masalah pemeliharaan stabilitas. 6,7 Untuk benda mati, jika garis gravitasi
jatuh dari BoS gaya gravitasi menentukan bahwa objek itu akan jatuh (atau bergerak). Namun,
ketika, pada manusia, garis gravitasi jatuh dengan BoS tubuh manusia memiliki kemampuan
yang melekat untuk merasakan ancaman terhadap stabilitas dan menggunakan aktivitas otot
untuk melawan gaya gravitasi untuk mencegah jatuh.8 Dengan demikian, manusia memiliki
kontrol atas keseimbangan ('kontrol keseimbangan' atau, lebih umum, 'kontrol postural'),
sementara benda mati tidak.
Tubuh kita menjaga keseimbangan menggunakan strategi yang berbeda. Dua yang paling
umum adalah strategi pinggul dan pergelangan kaki. Pertama digunakan oleh tubuh kita ketika
permukaan penyangga berubah, atau ketika gangguan keseimbangan lebih besar. Strategi kedua
biasanya digunakan untuk mengkompensasi gangguan rotasi atau lebih kecil. Diferensiasi ketat
antara keduanya hanya dapat ditarik dalam gerakan yang lebih sederhana. Ketika intensitas
keseimbangan meningkat, keduanya tampaknya bekerja secara sinkron, mengimbangi berbagai
jenis gangguan (panjan 2010).
2.2
DAFTAR PUSTAKA
Review of Methods for the Evaluation of Human Body Balance Andrej PANJAN • Nejc
SARABON Sport Science Review, vol. XIX, No. 5-6, December 2010 DOI:10.2478/v10237-
011-0036-5
Sarabon, N., Mlaker, B., & Markovic, G. (2010). A novel tool for the assessment of dynamic
balance in healthy individuals. Gait & Posture, 31(2), 261-264.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Balance
The term balance (or equilibrium), as used in mechanics, is defined as the state of an object when
the resultant load actions (forces or moments) acting upon it are zero (Newton’s First Law).3 The
ability of an object to balance in a static situation is related to the position of the centre of mass
(also referred to as the centre of gravity or CoG4,5) and the area of the base of sup- port (BoS) of
that object.4 If the line of gravity of an object falls within the BoS of that object then the object
is balanced.3 The object becomes unbalanced, and will fall, if the line of gravity is displaced out
of the base of support.3 This is illus- trated in Figure 1
Stability
The greater the displacement of the line of gravity before an object becomes unbalanced the
greater the stability of that object. Similarly, the greater the external force that can be applied to
the object before it becomes unbalanced the greater the stability of that object.3 Thus,
mechanical principles dictate that stability exists if the line of gravity falls within the BoS, and
increases with a larger BoS, a lower CoG, or a more central CoG within the BoS.3
Human balance
Postural control
The principles of newtonian mechanics and the relationships described between stability, the
BoS, the line of gravity and the CoG are equally applicable to the balance of humans (or
animals) as they are to inanimate objects. During upright stance, the human body has a relatively
high CoG and a relatively small BoS, which complicates the problem of the maintenance of
stability.6,7 For an inanimate object, if the line of gravity falls out of the BoS the force of gravity
dictates that that object will fall (or move). However, when, in a human, the line of gravity falls
out with the BoS the human body has the inherent ability to sense the threat to stability and to
use muscular activ- ity to counteract the force of gravity in order to prevent falling. 8 Thus, a
human has control over balance (‘balance control’ or, more commonly, ‘postural control’), while
an inanimate object does not.