Anda di halaman 1dari 3

Machine Translated by Google

Program Pemanfaatan Lahan untuk Budidaya Hidroponik Perempuan


Kelompok Tani (KWT) Anggraeni Rumpun Gerbosari
Samigaluh Kulonprogo

Muhammad Nizar Hasan*, Achmad Ibnu Masngud, Muhammad Wahyudi


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta - Indonesia
Korespondensi email: mnizarhasan@gmail.com*

Abstrak

Program pengabdian masyarakat berupa program budidaya hidroponik pemanfaatan lahan oleh Kelompok Wanita Tani Anggraeni di Rumpun,
Gebosari, Samigaluh, Kulon Progo diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber penghidupan yang cukup. penghasilan. Hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan media
tanam berupa batu apung, kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu dan busa. Hal ini diimplementasikan karena fungsi tanah adalah untuk
mendukung perakaran tanaman dan larutan nutrisi perantara dapat diganti dengan mengalirkan atau menambahkan nutrisi, air dan oksigen melalui media terseb
Penyuluhan program ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat.

Kata kunci: budidaya hidroponik, penggunaan lahan, larutan nutrisi.

Perkenalan seperti bentuk, ukuran, warna, kebersihan dapat ditingkatkan


karena kebutuhan unsur hara tanaman diberikan secara
Clumprit adalah salah satu desa di Gerbosari, Samigaluh, terkendali dan tidak tergantung musim, waktu tanam dan
Kulon Progo, DIYogyakarta. Clumprit memiliki lokasi yang panen, sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan pasar.
strategis karena dekat dengan balai desa dan fasilitas umum
lainnya. Hampir setiap rumah memiliki pekarangan untuk Model sistem hidroponik meliputi DWC (Deep Water
menanam berbagai macam sayuran. Para ibu-ibu Rumpun Culture), Wick System, NFT (Nutrient Film Technique), DFT
berkumpul di Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni. (Deep Film Technique), Aeroponik.
Kelompok Wanita Tani Anggraeni beranggotakan 30 orang DWC (Deep Water Culture) merupakan model yang paling
dan satu rumah tanaman. sederhana, dengan cara mengapungkan akar pada air nutrisi
Bercocok tanam hidroponik sudah banyak dilakukan oleh di tempat yang telah didesain sesuai dengan kebutuhan tanaman.
masyarakat dengan menggunakan lahan yang tidak luas. Sedangkan Wick System, prinsipnya hanya membutuhkan
Banyak keuntungan dan manfaat dari sistem tersebut, seperti sumbu yang menghubungkan unsur hara dan media tanam.
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, Air dan unsur hara akan sampai ke akar tanaman dengan
memaksimalkan lahan pertanian, dan tidak membutuhkan memanfaatkan kapak yang dibuat dengan prinsip kapiler.
lahan yang luas. Keunggulan DWC dan Wick System adalah penanaman
mendapatkan suplai air dan nutrisi yang kontinyu, biaya murah,
Hidroponik : budidaya tanaman tanpa tanah peralatan mudah didapat, dan tidak ada sistem pengaturan
menggunakan pompa yang membutuhkan listrik. Sedangkan
Secara harfiah Hidroponik berarti Hydro = air, dan phonic = kekurangan sistem sumbu adalah air dan unsur hara tidak
pengolahan. Secara umum berarti suatu sistem budidaya dapat kembali sehingga lebih boros air, volume air yang
tanaman tanpa tanah, tetapi menggunakan air yang digunakan besar, sulit untuk mengatur kebutuhan air yang
mengandung larutan hara. Budidaya hidroponik biasanya dibutuhkan tanaman.
dilakukan di dalam rumah kaca untuk pertumbuhan optimal
dan perlindungan dari pengaruh luar seperti hujan, hama,
penyakit, iklim, dll. metode
Keunggulan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik
adalah kerapatan tanaman per satuan luas dapat Kegiatan ini mengawali pertemuan dengan perwakilan dari
dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan. Kualitas produk
Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni di
Machine Translated by Google

Clumprit untuk menjelaskan kegiatan pengabdian yang Pertama bak plastik dipotong sesuai kebutuhan, kemudian
direncanakan. Kemudian dilakukan survey lokasi lahan pertanian dibuat lubang pada permukaan styrofoam, jarak antar lubang
dan mengunjungi Balai Besar Pertanian dan Pangan (BPP) di agak rapat. Lubang ini untuk tempat segelas air mineral. Bagian
kecamatan Samigaluh yang merupakan instansi pemerintah yang bawah gelas air mineral berlubang. Selanjutnya atur net pot ke
menaungi sektor pertanian. Kami mengajukan permintaan dari dalam lubang styrofoam. Putar dan susun alas pada netpot,
narasumber dan mendiskusikan model hidroponik yang cocok hingga menyentuh permukaan larutan nutrisi. Setelah itu,
untuk warga. tempatkan benih di dasar pot jaring.

Tahapan perawatan tanaman yaitu Pertama, tempatkan bak


plastik di tempat yang terkena sinar matahari. Kedua, pertahankan
cairan nutrisi pada tempatnya. Ketiga, pastikan akar tetap
menempel pada larutan nutrisi.

Hasil dan Diskusi

Program penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2018.


Program ini berhasil mempraktekkan sistem hidroponik model
rakit dan sumbu apung serta berhasil membuat larutan nutrisi
yang cocok untuk tanaman hidroponik.
Gambar 1. Pembuatan media tanaman hidroponik model rakit apung.

Kemudian dilaksanakan kegiatan penyuluhan budidaya


hidroponik pada tanggal 14 Agustus 2018 mulai pukul 10.00-13.00
WIB yang dilaksanakan di balai pertemuan kompleks Clumprit
oleh Suryono STP dari BPP Samigaluh. Kegiatan penyuluhan ini
diikuti oleh seluruh anggota kelompok wanita tani (KWT) yang
berjumlah 30 orang.
Anggraeni. Hidroponik yang disosialisasikan untuk KWT
Anggraeni yaitu rakit apung dan model wick . Dimulai dengan
model rakit apung sederhana, peralatan yang perlu disiapkan
adalah sebagai berikut: bak plastik yang berguna untuk Gambar 3. KWT Anggraeni setelah kegiatan penyuluhan.
menampung air yang telah dicampur larutan nutrisi, Rockwool
sebagai media tanam, gelas air mineral sebagai net pot (tempat
tumbuh tanaman), styrofoam, cutter dan paku untuk melubangi Respon dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni dan
air mineral. warga dusun Clumprit yang mengikuti penyuluhan tanaman
hidroponik sangat baik karena cara menanamnya mudah dan
alat yang digunakan tidak mahal. Selain itu, masyarakat dapat
memanfaatkan barang bekas tersebut. Ada satu di rumah milik
Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni. Beberapa anggota
KWT Anggraeni juga tertarik menanam dengan sistem hidroponik
di pekarangan rumah.

Kesimpulan

Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni mampu menanam


dengan sistem hidroponik, model rakit apung dan model sumbu.
Tanaman dengan sistem hidroponik lebih bersih dan segar
dibandingkan dengan tanaman dengan media tanah dan polybag.
Tanaman hidroponik ditanam di rumah kaca meski dengan ruang
terbatas.

Gambar 2. Pencampuran larutan nutrisi untuk tanaman hidroponik.


Machine Translated by Google

Referensi Krismawati, A. 2012. Teknologi Hidroponik Dalam


Pemanfaatan Lahan Pekarangan. BPTP: Malang.
Ida Syamsu Roidah. Pemanfaatan Lahan Dengan http:// www.kebunhidro.com/ 2015/01/ cara-menanam
Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas hidroponik- sederhana.html
Tulungagung Bonorowo Vol. 1.No.2 Tahun 2014 http:// www.hidroponik.web.id/ 2016/10/21/ hidroponik-sistem
Istiqomah, S. 2006. Menanam Hidroponik. Pers Azka : rakit-apung/
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai