Anda di halaman 1dari 1

PROFESIONAL

1. Memiliki integritas yang tinggi : seorang profesional tidak akan melakukan hal-hal yang
dapat menodai profesionalismenya. Dalam bekerja, dia harus senantiasa melandaskan diri
pada nilai-nilai kejujuran dan moral positif. Seorang profesioan harus memiliki integritas
tinggi. Dengan integritas tinggi, dia tidak akan tergoda untuk melakukan sesuatu yang dapat
merusak moral dan nama baiknya sendiri. Untuk menjadi profesional, seseorang tidak cukup
hanya menjadi ahli dan pandai dalam pekerjaan saja. Ia juga harus didukung oleh moral yang
positif.

2. Mampu bekerja keras : seorang profesional senantiasa mampu bekerja keras untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Dia juga mempunyai daya juang yang tinggi dan tidak mudah
menyerah jika menghadapi kesulitan. Sikap selalu ogah-ogahan dan malas, bukanlah sikap
seorang profesional.

3. Mampu untuk bekerjasama : selain mampu bekerja secara mandiri, seorang profesional
juga mampu bekerjasama dalam team untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Karena
seberapa pun hebatnya seorang profesioal, dia tidak bisa mengandalkan kekuatannya sendiri.
Ia tetap membutuhkan kehadiran orang lain untuk mencapai visi dan misi lembaganya.

4. Menguasai pekerjaan : seorang profesional tahu secara pasti bagaimana menyelesaikan


pekerjaan seberapa sulitnya pun. Dia juga tahu bagaimana mengatasi setiap persoalan dalam
bidangnya. Intinya, seorang profesional adalah seorang problem solver atau pemecah
masalah, bukan trouble maker atau pencipta masalah.

5. Memiliki loyalitas : seorang profesional selalu bekerja secara total dan tidak setengah-
setengah. Dengan loyalitas, seorang profesional tidak akan merasa terbebani dengan
pekerjaan. Dengan loyalitas pula ia akan semakin mencintai pekerjaannya.

6. Komitmen : semakin tinggi tingkat komitmen seseorang terhadap pekerjaannya, semakin


tinggi pula jiwa profesionalisme seseorang. Karena dengan komitmen, orang akan menjalani
pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Sehingga seberapa pun beratnya pekerjaan,
dia akan menjalaninya dengan penuh sukacita.

7. Bisa membedakan mana kepentingan pribadi mana kepentingan tugas : seorang


profesional bisa membedakan secara jelas mana kepentingan lembaga dan mana yang
menyangkut kepentingan pribadi. Misalnya : ia tidak akan menggunakanfasilitas lembaga
untuk kepentingan pribadi; ia tidak akan menggunakan waktu kerja untuk kepentingan lain di
luar kepentingan lembaga atau melibatkan masalah dan kepentingan sendiri dalam lembaga.

8. Memiliki motivasi tinggi : tanpa motivasi sulit rasanya untuk mencapai tujuan. Motiviasi
membantu orang untuk mencapai tujuan, harapan dan cita-citanya dan dapat membuatnya
lebih bersemangat dalam bekerja. Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi
dirinya sendiri, tidak gampang “down” kalau menghadapi masalah sulit. Dia mampu
membangkitkan gairah dan semangatnya sendiri, di saat orang lain sudah nyaris kehilangan
gairah. Karena itu tidak jarang seorang profesional juga bisa menjadi motivator bagi yang
lain. ( Mgr Haryo)

Anda mungkin juga menyukai