MAKALAH
Dosen pengampu: Dr. H. Mahfud, M.M.
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih muamalat kontemporer
Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “AL-QARDH”.
Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar mata
kuliah Fiqih muamalat kontemporer atas bimbingan dan arahan dalam penulisan
makalah ini. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
masukan dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 4
C. Tujuan Masalah.................................................................................... 4
BAB II PEBAHASAN...................................................................................... 5
E. Jenis-jenis Al-Qardh........................................................................... 12
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran.................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam mengakui adanya perbedaan pendapatan dan kekayaan pada
setiap orang dengan syarat bahwa perbedaan tersebut diakibatkan karena
setiap orang mempunyai perbedaan keterampilan, inisiatif, usaha dan
resiko. Namun perbedaan itu tidak boleh menimbulkan kesenjangan yang
terlalu jauh antara yang kaya dengan yang miskin karena kesenjangan
yang terlalu dalam tidak sesuai dengan syariah Islam yang menekankan
bahwa sumber-sumber daya bukan saja karunia dari Allah bagi semua
manusia, melainkan juga merupakan suatu amanah.1
1
Ismail Hannanong, “Al-Qardh Al-Hasan: Soft and Benevolent Loan Pada Bank Islam”
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum, Vol. 16, No. 2 (Desember 2018) Sekolah Tinggi Agama
Islam Al-Gazali Barru, h. 171.
2
Nur Afni Hairudin, dkk, “Penerapan Aplikasi Qawaidul Fiqhiyyah Pada Al-Qardh Di
Lembaga Keuangan Syari’ah Kontemporer” QISTHOSIA: Jurnal Syariah dan Hukum, Vol. 3, No.
1 (Juni 2022) UIN, UNISA Palu, h. 63-64.
1
2
...َۚك ْي اَل يَ ُكو َن ُدولَةًۢ َبنْي َ َأْل ْغنِيَ ِاء ِمْن ُك ْم
3
Julfan Saputra, dkk, “Konsep Al-Ariyah, Al-Qardh, dan Al-Hibah” AL-SHARF: Jurnal
Ekonomi Islam, Vol. 2, No. 1 (2021) UIN Sumatera Utara, h. 20.
4
Rukyal Aini, “Penerapan Konsep Al-Qardh Pada Kelompok Banjar Daging Di
Kabupaten Lombok Tengah” MU’AMALAT: Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 9, No. 2 (Desember
2017) h. 103.
3
5
Rukyal Aini, “Penerapan Konsep Al-Qardh… h. 104.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan konsep al-qardh?
2. Apa dasar hukum al-qardh?
3. Apa saja syarat dan rukun al-qardh?
4. Bagaimana aplikasi al-qardh?
5. Apa saja jenis-jenis al-qardh?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep al-qardh.
2. Untuk mengetahui dasar hukum al-qardh.
3. Untuk mengetahui syarat dan rukun al-qardh.
4. Untuk mengetahui aplikasi al-qardh.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis al-qardh?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep al-Qardh
5
6
10
Akhmad Farroh Hasan, Fiqih Muamalah dari Klasik Hingga Kontemporer (teori dan
praktiknya) (Malang: UIN-Maliki Press, 2018), h. 60.
7
11
Akhmad Farroh Hasan, Fiqih Muamalah… h. 61.
8
2. Hadits
12
Ismail Hannanong, “Al-Qardh Al-Hasan: Soft and Benevolent Loan… h. 175.
9
ِ ِ
ُ َما م ْن ُم ْسل ٍم يُ ْق ِر:عن ابن مسعود أ ّن النيب صلى اللّه عليه و سلّم قال
ض
3. Ijma’
13
Nur Afni Hairudin, dkk, “Penerapan Aplikasi Qawaidul Fiqhiyyah… h. 68.
14
Akhmad Farroh Hasan, Fiqih Muamalah… h. 63.
10
a. Benda bernilai
b. Dapat dimiliki.
c. Dapat diberikan kepada pihak yang berutang.
d. Telah ada pada masa perjanjian dilakukan.
c. Maudhu’ al- ‘aqd (tujuan akad)
ialah “pengakuan dari pihak yang memberi utang dan qabul ialah
penerimaan dari pihak yang berutang. Ijab qabul harus dengan
lisan, seperti yang telah dijelaskan di atas, tetapi dapat pula dengan
isyarat bagi orang bisu”.
E. Jenis-jenis Al-Qardh
1. Al-Qardhul Hasan
15
Akhmad Farroh Hasan, Fiqih Muamalah… h. 69-71.
13
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Al-Qardhul Hasan
2. Al-Qardhul muntahiyah bi tamlik
3. Al-Qardhul muntahiyah bi al-ajal
4. Al-Qardhul muntahiyah bi al-wakalah
14
15
oleh kedua belah pihak agar transaksi berjalan dengan baik dan sesuai
dengan hukum Islam.
B. Saran
Sebagai penutup, disarankan bagi kita semua untuk memahami
dengan baik konsep dan aplikasi al-qardh dalam kehidupan sehari-hari,
serta memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjaga
keabsahan dan keberkahan dalam melaksanakan al-qardh. Selain itu,
diharapkan pula agar kita senantiasa menghindari praktek riba dalam
bentuk apapun, karena hal tersebut dilarang oleh hukum Islam. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan pemahaman
tentang al-qardh dalam perspektif hukum Islam.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
16