Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sabila Puti Rahmanda

NIM : 2007010226
Lembar jawab UAS Psikologi Abnormal & Psikopatologi
1. Secara klinis abnormal merupakan kondisi penyimpangan dari kondisi rata-rata yang
terjadi. Secara budaya abnormal merupakan perilaku yang menyimpang dari norma
sosial. Secara islam abnormal merupakan perilaku yang tidak dapat di terima secara
agama.
2. Takabur merupakan suatu tindakan dimana seseorang yang kagum pada dirinya
sendiri secara berlebihan. Seeorang dengan sifat takabur biasanya memandang dirinya
lebih tinggi dari yang lain. Cara mengurangi sifat takabur adalah dengan terapi
sufistik, yaitu berderah diri kepada Tuhan-Nya sebagaima kedudukannya dihadapan
Tuhan-Nya.
3. Skizofrenia pada DSM 5
 Tidak ada pengklasifikasikan dari setiap sub tipe lagi
 Disusun oleh APA
 Konsep gangguan mental : clinically significant behavioral or psychological
syndrome/pattern that occurs in an individual & associated with present
distress
Skizofrenia pada PPDGJ
 Gangguan skizofrenik diklasifikasikan dengan menggunakan kode lima
karakter (F)
 Disusun oleh departemen kesehatan RI
 Konsep gangguan mental : keterbatasan untuk melakukan aktivitas pada
tingkat personal yang ditandai dengan adanya gejala klinis yang bermakna
(sindrom pola perilaku dan psikologi) yang dapat menimbulkan penderitaan
dan ketidak berdayaan

4. a. Sindrom Koro
Sindrom Koro merupakan kelainan kecemasan dan ketakutan berlebih jika penis
semakin mengecil dan lama-lama akan menghilang. Sindrom Koro dapat ditangani
dengan terapi pemberian pijatan yang kuat dan penekanan kelenjar sampai pasien
berhenti kesakitan. Selain itu juga pemberian obat antidepresan juga diperbolehkan
untuk mengurangi kecemasan.
b. Sindrom Bebainan
Sindrom Bebainan merupakan keadaan yang disebut juga dissosiasi. Bebai muncul
secara tiba-tiba, biasanya klien akan berteriak histeri disertai dengan menurunnya
ingatan dan seperti orang mengingau. Bebainan dapat ditangani dengan melakukan
upacara Ayurveda, yaitu dengan pembacaan ajian Nawa Sangan menggunakan
sarana air dengan irisan bun ceruti, cabang kemangi dan dimantrai. Kemudian
sarana tersebut disemburkan ke pasien adalah sirih, pisang dan kapur kinang.
5. Identifikasi perilaku anomali dalam budaya ini dapat terjadi di setiap daerah
tergantung pada keunikan budayanya. Pola perilaku yang tidak normal dan adanya
faktor sosial budaya seperti jenis kelamin, suku, dan status ekonomi dalam labelling
“tidak normal”
6. Jika saya dihadapkan klien seperti pada nomor 4, sebagai ilmuwan psikologis langkah
yang saya ambil adalah memberikan penanganan atau intervensi budaya yang bisa
dilakukan sesuai sindrom kebudayaan tersebut. Sindrom terkait budaya tidak selalu
bisa disembuhkan dengan terapi yang biasa diberikan oleh psikolog, sindrom terkait
budaya biasanya memiliki intervensi khusus yang dihubungkan dengan lingkungan
kultural tempat ia berada.
7. Setelah mempelajari mata kuliah ini ternyata konsep abnormalitas itu memiliki
berbagai sudut pandang. Selain itu banyak paotologis yang bukan hanya datang dari
klinis tapi juga ada dari budaya dan sudut pandang islam.

Anda mungkin juga menyukai