Dosen Pengampu :
Drs. I Dewa Gde Bisma, MM.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Analisis merger
Perusahaan pengambil alih cukup melakukan analisis penganggaran barang modal
untuk menentukan apakah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari merger
tersebut akan melampaui harga yang dibayar untuk perusahaan sasaran. Jika nilai
sekarang itu positif, perusahaan pengambil alih akan menindak lanjuti rencana merger
tersebut. Di pihak lain, pemegang saham perusahaan sasaran seharusnya menyetujui
rencana merger jika harga yang diterimanya melebihi nilai sekarang dari arus kas yang
akan diterima di masa mendatang apabila perusahaan tetap beroperasi secara mandiri.
Persiapan Merger
Bank-bank investasi besar mempunyai grup merger dan pengambilalihan dibawah
departemen (bagian) keuangan korporasinya. (Departemen keuangan korporasi
memberikan nasihat kepada perusahaan - perusahaan, bukan memberikan penjaminan
dan jasa pialang) para anggota grup ini berupaya mengidentifikasi perusahaan yang
mempunyai kas berlebih yang mungkin ingin membeli perusahaan lain, perusahaan yang
ingin dibeli, atau perusahaan yang karena sesutatu hal,ingin bergabung dengan
perusahaan lain.
Aliansi Korporasi
Merger bukanlah satu-satunya cara menggabungkan dua perusahaan. Dalam
kenyataannya banyak perusahaan melakukan kerja sama yang tidak tergolong
sebagai merger. Usaha kerja sama itu disebut aliansi korporasi. Bentuknya ada beberapa
macam, mulai dari kerja sama pemasaran sampai dengan pemilikan bersama atas operasi
berskala internasional. Salah satu bentuk dari aliansi korporasi adalah usaha patungan
(joint venture) yaitu penggabungan atas bagian - bagian tertentu dari dua atau lebih
perusahaan untuk mencapai tujuan khusus dalam jangka waktu tertentu. Usaha patungan
kendalikan oleh manajemen gabungan dari perusahaan - perusahaan berperan serta.
DAFTAR PUSAKA