Marketing
Finance
Production
R&D Purchasing
Personel Maintenance
Gambar 6.1.
Keterkaitan Sasaran Untuk Mendukung Tujuan. Tidak Ada Kedudukan
Yang Signifikan Untuk Berbagai Fungsi Pada Model Di Atas.
VI-1
Manajemen pada industri pertambangan sangat berbeda dengan
manajemen industri lainnya. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.1.
Perbedaan Antara Industri Pertambangan Dengan Industri Lain
VI-2
Persoalan ini dikonsentrasikan pada pekerja sebagai individu, kepuasan
pekerja, komunikasi, motivasi, dan produktivitas.
(20)
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang
paling dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh
manusia dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan
mempertahankan eksistensinya. Perilaku manusia di dalam organisasi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pribadi pekerja itu sendiri, serta situasi
dan kondisi saat itu. Perilaku yang muncul merupakan hasil interaksi dari
faktor-faktor tersebut.
VI-3
pengembangan, pemberian imbalan, integrasi, pemeliharaan dan
pemberhentian personil dalam rangka mencapai tujuan individu pekerja,
tujuan organisasi, serta tujuan sosial (lingkungan) dimana organisasi itu
berada.
(24)
Analisa jabatan adalah suatu studi yang mendalam dan mendetail
terhadap semua jabatan dalam organisasi untuk mendapatkan informasi
tentang kerja yang dilakukan, kondisi kerja dan persyaratan kualitas individu
yang mengerjakannya atau suatu proses untuk mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan
kewajiban suatu jabatan. Analisa jabatan mencakup dua elemen utama
yaitu uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job
specification).
VI-4
Tabel 6.2. Keahlian Umum Manajer
KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
• Mendefinisikan masalah yang dihadapi
• Menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan
Kemampuan
KT. 0004TD masalah yang timbul
merencanakan, mengatur
• Menyiapkan rencana penyelesaian masalah
dan menyelesaikan
pekerjaan • Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
rencana
• Membuat perencanaan dan persiapan untuk
menghasilkan pekerjaan yang berkualitas
KT. 0005TD Kemampuan menjaga • Berusaha mencapai dan memelihara kualitas
kualitas pekerjaan kerja yang baik
• Mematuhi peraturan-peraturan lingkungan
• Berkomunikasi dengan rekan kerja
• Mengakses informasi pada pihak-pihak yang
berkaitan dengan pekerjaannya
KT. 0007TD • Memahami operasi penggunaan sistem
Kemampuan
komunikasi tambang
berkomunikasi
• Berpartisipasi dalam komunikasi tim
• Terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam
komunikasi
KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI
• Mengoperasikan komputer untuk menunjang
KT. 0008TD pekerjaan
Kemampuan
• Menyimpan data-data
menggunakan komputer
• Menghasilkan dokumen
• Mengidentifikasi tugas-tugas pokok pekerjaan
bawahan/karyawan
• Menentukan tujuan yang spesifik dan
menantang bagi masing-masing tugas pokok
• Merinci batas waktu pencapaian bagi setiap
tujuan
KM. 0009 Menyusun tujuan • Membuat skala prioritas tujuan
organisasi/perusahaan • Mengelompokan tujuan dalam tingkat kesulitan
dan derajat kepentingan
• Membangun mekanisme umpan balik bagi
evaluasi pencapaian tujuan
• Menetapkan hubungan antara pencapaian
tujuan dan remunerasi bagi bawahan/karyawan
• Mengamati dan memahami permasalahan yang
sedang terjadi dengan baik
• Menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah
KM. 0010 Menyelesaikan masalah dengan baik
secara kreatif • Membuat suatu sistem pemecahan masalah
secara tim/kelompok
• Menyelesaikan masalah secara kreatif
• Mengembangkan jadwal proyek
KM. 0011 • Mengelola jadwal proyek
Mengelola waktu
• Menilai hasil manajemen waktu
VI-5
• Mengembangkan anggaran proyek
KM. 0014 • Mengelola biaya proyek
Mengelola biaya
• Mengelola penyelesaian masalah finansial
• Mengembangkan persyaratan kualitas
KM. 0017 Mengelola pengendalian • Mengelola jaminan kualitas
mutu • Melakukan perbaikan kualitas proyek
• Mengelola proses organisasi dan staffing proyek
KM. 0020 Mengelola sumber daya • Mengelola kinerja staf
manusia • Memimpin tim proyek
• Menetapkan standar peraturan dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan
KM. 0024 • Mengawasi kinerja karyawan sebagai sarana
Mengelola disiplin SDM pengontrolan disiplin karyawan
• Memberi motivasi dalam hal ketaatan terhadap
sistem norma disiplin yang berlaku
VI-6
• Memberikan keterangan yang tepat sehubungan
kondisi dan informasi-informasi yang
berkembang dalam perusahaan
• Merencanakan sistem komunikasi dalam operasi
penambangan
KM. 0036 Mengelola komunikasi • Mengelola informasi proyek
• Mengelola komunikasi
• Menganalisis hasil manajemen komunikasi
• Menentukan garis tanggung jawab dalam
KM. 0039 Menyusun denah pelaksanaan suatu pekerjaan
pengendalian • Melakukan pengawasan terhadap kelangsungan
pekerjaan
• Merencanakan manajemen resiko
KM. 0041 Mengelola resiko • Mengelola resiko proyek
• Menilai hasil manajemen resiko
• Merencanakan prokurmen proyek
• Menyusun proses prokurmen
KM. 0044 Mengelola prokurmen • Mengelola proses prokurmen
• Mengelola kontrak
• Menyempurnakan (finalise) kontrak
VI-7
• Memprakarsai pengembangan operasi yang
berkelanjutan
• Mengawasi kinerja sumberdaya manusia di
tambang
• Mengidentifikasi kriteria perencanaan tambang
• Memahami prosedur operasi penambangan
Kemampuan dalam hal yang dilaksanakan
KM.0197T
perencanaan tambang • Memahami informasi-informasi yang dibutuhkan
dalam perencanaan tambang
• Membuat rencana manajemen operasi tambang
• merencanakan sistem dan metode
penambangan yang akan diterapkan
Kemampuan • memahami prinsip perencanaan dan
merencanakan sistem perancangan tambang
KM.0194T
dan metode • mengidentifkasi sumberdaya yang diperlukan
penambangan dalam perencanaan tambang
• mengotrol dan mengevaluasi sistem dan metode
penambangan
• Merencanakan operasi peralatan angkut secara
Kemampuan tentang
terpadu
KM.0017T operasi alat angkut
• Merencanakan dan mengelola sistem
terpadu
pengangkutan (pemindahan material)
VI-8
Dengan adanya uraian jabatan dan spesifikasi jabatan dapat
direncanakan program latihan bagi karyawan sesuai dengan
kebutuhannya
4. Perupahan
Analisa jabatan merupakan dasar dari sistem penilaian jabatan yang
akan menentukan struktur dan sistem perupahan.
5. Penilaian dan pengukuran hasil kerja
Dalam uraian jabatan ditunjukkan sasaran yang hendak dicapai dalam
pengerjaan tugas-tugas. Berdasarkan hal ini dapat dilakukan penilaian
terhadap hasil/prestasi karyawan.
6. Promosi dan mutasi karyawan
Dengan memperhatikan informasi yang dihasilkan dari analisa jabatan
maka dapat hasil kerja/ prestasi karyawan dapat diketahui dan dinilai.
7. Pencegahan terjadinya dualis pekerjaan
Dengan adanya uraian jabatan yang jelas untuk tiap-tiap jabatan maka
terjadinya dualis pekerjaan dapat dihindari.
8. Konsultasi
Karyawan yang tidak merasa cocok dengan pekerjaan sebelumnya
dapat ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Berikut ini adalah salah satu contoh uraian jabatan (job description) dari
seorang general plant manager pada sebuah perusahaan kertas.
VI-9
Number of employee in the plant : 40 exempt, 36 nonexempt salaried, and 150 hourly paid.
Reporting directly to him are 7 department heads. General manager has full authority to take
action necessary to meet the goals for which he is responsible. He is supported fully in this by
the company president.
VI-10
3. To motivate and develop subordinates. 3. Establises effective managerial control
4. To assure participation of all subordinates through delegation and coordination.
in group management. 4. Establishes policies and procedures for
5. To initiate and assure completion of personnel programs to maintain group
actions. satisfaction, stimulate their achievement,
and evaluate performance.
5. Works effectively with superiors, peers,
and subordinates.
6. Conducts regular participative meetings.
7. Initiates the action toward meeting broad
goals.
Source : J.C. Wofford, “Behavior Styles and Performance Effectiveness,” Personnel Psychology, vol.
20, no. 4, Winter 1967, pp. 470-471
VI-11
Rekrutmen tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan biasanya
dilakukan dengan cara :
• Melakukan pemasangan iklan
• Melalui biro tenaga kerja
• Rekomendasi dari pegawai yang sudah ada
• Sekolah atau perguruan tinggi
• Persatuan buruh
• Pelamar biasa
(20)
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dalam suatu organisasi adalah dengan mengadakan suatu program
pelatihan bagi pekerja baru maupun yang sudah lama sesuai dengan
kebutuhan organisasi tersebut. Penentuan kebutuhan program pelatihan
dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :
1. Penilaian prestasi (performance appraisal)
2. Analisa persyaratan jabatan
3. Analisa organisasi
4. Survey personil
(21)
Salah satu contoh pelatihan yang biasa dilakukan oleh perusahaan
tambang adalah pelatihan keselamatan kerja bagi para pekerja baru.
Pelatihan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab utama
manajemen dalam melaksanakan program pencegahan kecelakaan.
Sebuah teori yang populer menyebutkan bahwa untuk mempelajari suatu
kebiasaan baru ataupun meninggalkan kebiasaan lama akan memerlukan
VI-12
waktu tujuh tahun. Artinya pelatihan sangat penting bagi pekerja baru
terutama dalam mengubah kebiasaan mereka.
Beberapa kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh buruknya pelatihan atau
bisa juga disebabkan oleh supervisor telah menganggap bahwa
bawahannya telah memahami prosedur kerjanya. Ada empat tahap dalam
melakukan pelatihan dasar keselamatan kerja yaitu :
1. Menjelaskan tugas dari pekerja tersebut dan menekankan pada
masalah keselamatan kerja
2. Mendemonstrasikan cara kerja pada pekerja tersebut dengan
menekankan aspek keselamatan kerja pada tiap langkah kerja
3. Menanyakan tanggapan mereka dan dengan sabar, tenang dan jelas
menjawab pertanyaan yang diajukan
4. Meminta pekerja tersebut untuk mendemonstrasikan apa yang telah
dipelajarinya dengan menekankan aspek keselamatan pada setiap
tahapan kerjanya
(20)
Selain program pelatihan dan pendidikan, mekanisme lain yang
termasuk dalam pengembangan personil adalah alih jabatan (mutasi) dan
promosi. Pelaksanaan mutasi harus dilakukan antar karyawan dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.
Maksudnya adalah untuk mendapatkan “orang yang tepat pada tempat
yang tepat”.
VI-13
4. Kejujuran
5. Tanggung jawab
6. Kepandaian bergaul
7. Prestasi kerja
8. Inisiatif dan kreativitas
(20)
Pemberian imbalan atau kompensasi merupakan suatu bentuk
penghargaan atas jerih payah seseorang selama bekerja. Kompensasi
dapat berupa upah (uang), fasilitas (perumahan, kendaraan) atau bentuk-
(6)
bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. Tujuan dari pemberian
imbalan (kompensasi) adalah :
1. Sebagai daya tarik perusahaan bagi pekerja yang kompeten
2. Untuk memotivasi pekerja agar dapat memberikan hasil kerja yang
terbaik
3. Untuk menghargai pengabdian pekerja selama periode tertentu
(20)
Menurut Nitisemito, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam sistem pemberian imbalan (kompensasi) antara lain :
1. Agar kompensasi yang diberikan memberi dampak yang positif maka
jumlah minimum yang diberikan haruslah dapat memenuhi kebutuhan
secara minimal dan sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku.
2. Selain harus dapat memenuhi kebutuhan minimal, maka kompensasi
yang diberikan hendaknya dapat mengikat personil yang ada sehingga
kemungkinan terjadinya keluar masuknya karyawan dapat ditekan
sekecil mungkin.
3. Kompensasi yang diberikan harus mampu pula meningkatkan semangat
dan kegairahan kerja sehingga efektifitas dan efisiensi kerja para tenaga
kerja dapat dipertahankan dan ditingkatkan
VI-14
4. Untuk dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja maka dalam
menetapkan jumlah kompensasi harus selalu bersifat dinamis artinya
sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi
5. Selain jumlah kompensasi yang diberikan perlu pula dipikirkan
komposisi dari kompensasi yang diberikan, sebab dengan komposisi
yang tepat maka akan memberikan dampak yang positif baik terhadap
personil maupun terhadap organisasi secara keseluruhan
(6)
Penentuan besarnya jumlah kompensasi yang diberikan dalam bentuk
uang merupakan hal yang paling sulit. Bukan hanya karena hal tersebut
merupakan pekerjaan yang kompleks tetapi juga karena merupakan hal
yang terpenting bagi perusahaan (merupakan pengeluaran terbesar)
maupun pekerja (merupakan kebutuhan hidup dan faktor yang berpengaruh
dalam menentukan status sosial). Jika kita menginginkan agar perusahaan
memiliki daya tarik bagi pekerja yang kompeten maka pekerja tersebut
harus merasa bahwa besarnya kompensasi yang diberikan cukup adil dan
sesuai dengan unjuk kerjanya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
pekerja dalam menilai besarnya kompensasi yang diberikan adalah :
1. Perbandingan antara kompensasi yang diberikan terhadap usaha,
pendidikan, pelatihan dan lamanya pekerja tersebut bekerja di
perusahaan
2. Perbandingan kompensasi yang didapatkannya terhadap kompensasi
yang diperoleh pekerja lain
(24)
Penentuan besarnya kompensasi yang sesuai dapat dilakukan dengan
melakukan penilaian jabatan (job evaluation). Penilaian jabatan ini
berdasarkan pada hasil analisa jabatan. Umumnya ada 4 metoda yang
digunakan dalam penilaian jabatan yaitu :
1. Metoda ranking (the ranking method)
2. Metoda klasifikasi (the classification method)
3. Metoda perbandingan faktor (the factor comparison method)
VI-15
4. Metoda point (the point rating method)
Metoda pertama dan kedua bersifat kualitatif sedangkan metoda ketiga dan
keempat bersifat kuantitatif.
VI-16
3. Melakukan penilaian terhadap faktor jabatan kunci sehingga dihasilkan
urut-urutan terhadap faktor jabatan kunci.
4. Melakukan pengalokasian nilai uang untuk tiap faktor penilaian jabatan
sehingga dapat disusun struktur upah untuk jabatan-jabatan kunci.
5. Melakukan penilaian untuk jabatan-jabatan lainnya dengan
membandingkan faktor jabatannya dengan jabatan kunci sehingga upah
untuk setiap jabatan dapat ditentukan.
VI-17
(20)
Kemampuan pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan keinginan
organisasi dimana ia bekerja sebagian besar ditentukan oleh kemampuan
pihak manajemen dalam mengintegrasikan berbagai kepentingan dan
kebutuhan pekerja dengan tujuan-tujuan organisasi yang hendak dicapai.
Dengan demikian performansi pekerja yang tercermin dari perilakunya
sehari-hari akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri pekerja
yang bersangkutan, lingkungan serta situasi dan kondisi yang terjadi pada
saat itu.
VI-18
5. A laissez-fairre approach
Cara memimpin dimana pemimpin bertindak sebagai rekan kerja bagi
bawahannya walaupun pengambilan keputusan tetap berada pada
tangan pemimpin.
(6,14)
Teori McGregor. Berdasarkan hasil riset psikologi dan sosial maka
McGregor mengajukan suatu sistem penilaian kemampuan manusia yang
lebih relialistis yaitu :
1. Usaha yang dikeluarkan secara fisik dan mental dalam bekerja adalah
sama besarnya dengan bermain ataupun beristirahat
2. Manusia akan belajar untuk mengarahkan dan mengendalikan dirinya
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya
3. Komitmen terhadap suatu tujuan merupakan fungsi dari hasil yang akan
diperolehnya
4. Manusia umumnya belajar tidak hanya untuk menerima tapi juga untuk
mencari tanggung jawab
5. Kemampuan untuk melatih imajinasi, ingenuity dan kreativitas dalam
menyelesaikan masalah sangatlah beragam dalam suatu populasi
6. Dalam kondisi industri yang modern, manusia hanya menggunakan
sebagian dari potensi intelektual yang dimilikinya
VI-19
(20)
Mempertahankan dan meningkatkan kondisi di mana para pekerja
mampu dan mau menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kebutuhan
(11)
organisasi merupakan inti permasalahan pemeliharaan personil. Salah
satu cara untuk memelihara sikap para personil agar sesuai dengan yang
diinginkan adalah dengan melakukan komunikasi dan penyuluhan.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan bahwa
komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen
sumber daya manusia.
(23)
Ada berbagai definisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya adalah :
1. C.A. Brown
Komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang
kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam
diri orang lain yang menerimanya.
2. J.P. Chaplin
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berita atau
sinyal/tanda/isyarat.
3. K. Davis
Komunikasi adalah proses penyaluran informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain.
4. R.A. Baron
Komunikasi adalah proses dimana satu pihak (pengirim)
mentransmisikan informasi (berita) kepada pihak yang lain (penerima).
5. J.A.F. Stoner
Komunikasi adalah proses dengan mana orang berusaha untuk memiliki
pengertian yang sama lewat transmisi dari pesan-pesan simbolis.
VI-20
pembicara/pengirim berita tersebut. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengupayakan efektivitas komunikasi yaitu :
1. Kepekaan pembicara terhadap orang yang diajak berkomunikasi
2. Pemilihan saat yang tepat untuk menyampaikan berita
3. Pemilihan saluran (media) komunikasi yang tepat
4. Pemilihan simbol yang tepat (suara, huruf, angka, gambar, isyarat, dll)
5. Perhatian pada isyarat-isyarat non-verbal
6. Penggunaan umpan balik
MEMANCARKAN MENERIMA
GANGGUAN
UMPAN BALIK
VI-21
(20)
Menurut Nitisemito, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berkenaan
dengan masalah komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Agar yang disampaikan dapat mencapai sasaran maka ketetapan waktu
sangat diperlukan
2. Agar komunikasi yang disampaikan dapat efektif, maka proses
komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang sebaik-
baiknya
3. Evaluasi terhadap efektivitas komunikasi harus diadakan agar dapat
dilakukan perbaikan dalam proses komunikasinya
4. Hambatan dalam komunikasi harus bisa diketahui agar organisasi
mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan tersebut
5. Salah satu landasan yang mendasar untuk melaksanakan komunikasi
adalah adanya rasa saling percaya antara pemberi dan penerima
komunikasi
6. Proses penyampaian informasi melalui komunikasi dapat dilakukan
melalui tiga cara yaitu tertulis, lisan, dan dengan gambar
Media komunikasi dua arah antara pemberi dan penerima di atas dapat
dipergunakan dalam proses pemberian bimbingan dan penyuluhan.
Pemutusan hubungan kerja terjadi jika salah satu pihak (karyawan atau
pihak organisasi) merasa dirugikan apabila hubungan kerja kedua belah
VI-22
pihak tetap dipertahankan. Organisasi yang melakukan pemutusan
hubungan kerja terhadap salah satu personilnya harus bertanggung jawab
terhadap proses pemutusan hubungan kerja tersebut.
Dalam prakteknya, proses pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi atas
kehendak dari pihak karyawan. Kerugian yang diderita oleh perusahaan
akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri di antaranya adalah :
1. Biaya untuk mengontrak pekerja baru termasuk waktu dan fasilitas yang
digunakan untuk rekrutmen, wawancara dan pemeriksaan
2. Biaya pelatihan, termasuk waktu yang digunakan oleh supervisor,
personalia dan departemen pelatihan
3. Bayaran yang diberikan kepada orang yang masih dalam pelatihan
adalah melebihi hasil yang dapat diberikannya
4. Tingkat kecelakaan pekerja baru biasanya lebih tinggi
5. Hilangnya produksi pada selang waktu pergantian pekerja lama dan
baru
6. Alat-alat produksi tidak dipakai sepenuhnya selama proses pencarian
pekerja baru dan pada saat pelatihan
Kerugian terbesar ( 70% dari total kerugian) terjadi saat posisi tersebut
belum tergantikan dan pada saat proses pelatihan tenaga kerja baru.
6.1.9. Kajian
1. Pengambilan Keputusan
Anda adalah seorang manajer di suatu perusahaan yang bergerak di
bidang informasi. Lingkup kerja divisi anda adalah merancang dan
mengoperasikan suatu sistem informasi manajemen. Pekerjaan ini
melibatkan pengolahan sejumlah besar data yang harus disiapkan
menjadi laporan yang terperinci yang akan dibagikan pada divisi-divisi
lain dan juga ke kantor pusat. Pekerjaan ini tidak hanya sekedar rutinitas
VI-23
saja tetapi juga menuntut keahlian dalam hal teknis, salah satunya
adalah kemampuan untuk mengatasi konflik yang terjadi antar divisi.
VI-24
Winter telah beristri, mempunyai dua anak dan ia juga tertarik untuk
mengembangkan karirnya.
VI-25
7. Herzberg, Frederick, et al., “The Motivation to Work”, John Wiley &
Sons, Inc., New York, 1959
8. Herzberg, Frederick, “Work and the Nature of Man”, The World
Publishing Company, Cleveland, 1966
9. Jack R Meredith & Samuel J Mantel, Jr, Project Management, A
th
Managerial Approach, 2 ed, University of Cincinnati, Ohio, John
Willey & Sons.Inc, 1999
10. Kosmo, Richard and Behling, Orlando, “Single Continuum Job
Satisfaction vs. Duality : An Empirical Test”, Personnel Psychology,
vol.22, 1969
11. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Laporan Akhir
“Penyusunan Pola Dasar Berkelanjutan untuk Mendukung
Kompetensi Jabatan pada Industri Pertambangan”, Institut Teknologi
Bandung, 2001
12. Manajemen Alat-alat Besar, PT United Tractors, 1984
13. Maslow, Abraham H., “A Theory of Human Motivation”, Psychological
Review, vol. 50, no. 4, Juli 1943
14. McGregor, Douglas, “The Human Side of Enterprise”, McGraw-Hill
Book Company, New York, 1960
15. MICHELIN, Seminar Sehari Direktorat Jenderal Pertambangan
Umum, PPTP, “Pemahaman atas Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Umur Pakai Ban sebagai Upaya Awal untuk Mencapai
Umur Pakai Ban secara Optimum”, Bandung, 27 Juli 2000
16. Pfeleider, Eugene P., “Surface Mining”, Society of Mining Engineers
of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers,
Inc., New York, 1968
17. PT INCO, “Peluang dan Tantangan Penggunaan Ban pada Alat-alat
Berat Tambang”, Bandung, 27 Juli 2000
18. PT PAMAPERSADA NUSANTARA, Seminar Sehari Direktorat
Jenderal Pertambangan Umum, PPTP, “Manajemen Penggunaan
VI-26
Ban pada Alat-alat Berat dalam Operasi Penambangan”, Bandung,
27 Juli 2000
19. Robert Stefanko, “Coal Mining Technology – Theory and Practice”,
Society of Mining Engineers of The American Institute of Metalurgical
and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968
20. Siregar, Ali Basyah, “Manajemen”, Institut Teknologi Bandung, 1988
21. Sloan, Douglas A., “Mine Management”, Chapman and Hall, 1983,
USA
22. Stephen P Robbin & Marry Coulter, Management, Sixth Edition,
Prentice Hall, 1999
23. Sunaryo, Indryati, “Manajemen Sumberdaya Manusia dan Motivasi”,
modul pendidikan dan pelatiha “Mine Management”, 1999
24. Suryadi, Kadarsyah, Dr. Ir., “Manajemen dan Komunikasi”, Jurusan
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, 1996
VI-27