Anda di halaman 1dari 3

LATIHAN 1V UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA

1. TULISKAN ISI DARI PASAL 368 DAN 378 KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM PIDANA). SELANJUTNYA SEBUTKAN UNSUR ACTUS REUS
(PERBUATAN) DAN MENS REA (PEMBUAT)!
2. JELASKAN PERBEDAAN ANTARA MELAWAN HUKUM FORMIL DAN
MATERIEL!
3. BAGAIMANA PENDAPAT NICO KEIJZER TENTANG SIFAT MELAWAN
HUKUM, JELASKAN!
4. JELASKAN PENGERTIAN DARI:
a. DAYA PAKSA ABSOLUT
b. DAYA PAKSA RELATIF
c. ALASAN PEMBENAR
d. ALASAN PEMAAF
5. JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBELAAN TERPAKSA!
6. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MENJALANKAN KETENTUAN
UNDANG-UNDANG!
7. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MENJALANKAN PERINTAH JABATAN!

Latihan 4 hukum pidana

1. Pasal 368 KUHP Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang
lain dengan melawan hak, memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, supaya
orang itu memberikan barang, yang sama sekali atau sebagaiannya termasuk kepunyaan orang
itu sendiri kepunyaan orang lain atau supaya orang itu membuat utang atau menghapus piutang,
dihukum karena memeras, dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.

• Pasal 378 KUHP (penipuan) pada anak kalimat “menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dll.
Pada prinsipnya seseorang hanya dapat dibebani tanggungjawab pidana bukan hanya karena ia
telah melakukan suatu perilaku lahiriah yang harus dapat dibuktikan oleh seorang penuntut
umum. Dalam ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu dikenal sebagai actus reus, Dengan kata
lain, actus reus adalah elemen luar (eksternal element). Dalam kepustakaan hokum actus reus ini
sering digunakan padanan kata “conduct” untuk perilaku yang menyimpang menurut kaca mata
hukum pidana. Atau dengan kata lain, actus reus dipadankan dengan kata conduct. Sementara
itu, dalam kepustakaan hukum dikatakan bahwa actus reus terdiri atas “act and
omission”atau“commission and omission”, di mana dalam kedua frasa tersebut, act sama dengan
commission

2. Wederrechtelijk formil, yaitu apabila sesuatu perbuatan dilarang dan diancam dengan
hukuman oleh undang-undang. Wederrechtelijk materiil, yaitu sesuatu perbuatan yang
“mungkin” bersifat wederrechtelijk, walaupun tidak dengan tegas dilarang dan diancam dengan
hukuman oleh undang-undang.

3. Nico Keijzer dalam ceramahnya pada Penataran Nasional Hukum Pidana di Undip Semarang
pada tanggal 6 sampai dengan 12 agustus 1987 mengatakan bahwa dalam dogmatik hukum
pidana istilah sifat melawan hukum itu mempunyai empat makna yang berbeda, yakni Sifat
melawan hukum formil,sifatmelawan hukum materil,sifat melawan hukum umum, sifat melawan
hukum khusus

4 a. Paksaan mutlak atau “dipaksa oleh kekuatan yang tidak dapat ditahan adalah keadaan yang
menyebabkan pelaku tidak mempunyai pilihan lain, kecuali melakukan perbuatan tersebut.
Karena keadaan yang ada pada diri pelaku maka tidak mungkin baginya untuk menolak atau
memilih ketika melakukan perbuatan tersebut.

b. Yang dimaksud dengan “dipaksa oleh adanya ancaman, tekanan, atau kekuatan yang tidak
dapat dihindari

c. . Alasan pembenar, yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan,
sehingga apa yang dilakukan oleh terdakwa lalu menjadi perbuatan yang patut dan benar.

d. Alasan pemaaf, Alasan pemaaf, yaitu alasan yang menghapuskan kesalahan terdakwa.
5. Pembelaan Terpaksa (Noodweer) merupakan alasan pembenar yang menghapus elemen
“Melawan Hukum” dari perbuatan orang yang membela dirinya. Misalnya, jika ada begal yang
menodong kita dengan pisau, hukum pidana membenarkan tindakan kita untuk melawan
penodong tersebut.

6.Pasal 50KUHP menyatakan (terjemahan): “Barang siapa yang melakukan perbuatan untuk
melaksanakan ketentuan undang-undang tidak dipidana.”

7. Pasal 51 KUHP menyatakan: (1) Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan


perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.

Perintah itu karena jabatan. Jadi, antara yang memberi perintah dan yang diperintah ada
hubungan hukum publik.

Anda mungkin juga menyukai