Anda di halaman 1dari 3

NAMA: INDHIRA PINASTITA

NIM:044822017

PRODI: SISTEM INFORMASI

1.Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-Baqarah
(2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

A). ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ۗ ِ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ۙ ِ َولَوْ يَ َرى‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيع ًۙا َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ۙ ‫الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬
Artinya: “da nada di antara manusia mengambil dari selain allah sebagai tandingan, mereka
mencintainya sebagaimana mencintai allah. Dan orang yang beriman, bersangatan cintanya
kepada allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesunggunya seluruh kekuatan itu kepunyaan allah dan
sesungguhnya allah itu sangat keras azabnya (pasti mereka menyesal)” (QS al-Baqarah: 165).

B). berdasarkan ayat tersebut, iman identic dengan asyadduh hubban lillahi. hub/hubbban artinya
kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap
yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.

C). dari ayat tersebut iman yang dimaksud adalah sikap (attitude), yaitu kondisi mental yang
menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.

D). َ‫صرُون‬ ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُ ْب‬ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َرْأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
ٓ ٓ
َ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬
َ ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬ٌ ‫بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬
Artinya: ”Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
E). beriman kepada allah menurut Q.S. Al-A’raaf (7): 179 adalah orang mempunyai hati untuk digunakan
untuk memahami ayat-ayat allah, orang yang memiliki mata digunakan untuk melihat tanda-tanda
kekuasaan allah, dan orang yang memiliki telingah digunakan untuk mendengar ayat-ayat allah.

F). kecintaan dan kerinduan yang sangat luar biasa dan menggunakan dan menggunakan mata, hati,
telingah untuk mendekatkan diri kepada allah swt.
2).Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya. Namun,
kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan
tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran
(3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

A). Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (191). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (191)

Hakikat dari kedua ayat tersebut adalah makhluk yang diberikan akal untuk selalu mengingat allah swt
dan kekuasaanya.

B). Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Hakikat dari ayat tersebut adalah telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk
menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik
kebaikan maupun kejahatan.

C).

 Allah telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna bentuknya tanpa ada kekurangan.
 Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang membuat manusia dapat berpikir.
 Allah mencipatakan manusia dan makhluk lainnya tidak ada yang sia-sia.

3).Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi dengan
sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

A). terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat yang
disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi  dan hukum yang mengarah kepada
kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat saling berhubungan satu
sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.

B).

 Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
 Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat.
Untuk bisa saling mengenal.
 Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
 Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian yang lain
beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.
 Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan
kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).

C). Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu masyarakat
yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan memiliki sikap persatuan dan kesatuan
dalam masyarakatnya.

D).

 Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh masyarakat
untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.
 Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang terjadi
dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.
 Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya perbedaan
yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
 Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota masyarakat
tidak bersifat homogen.
 Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-
masing individu.

Anda mungkin juga menyukai