"AUDITING II"
Oleh :
Devi Yuliandari
Neneng Aisyah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-
Nya,sehingga kami berhasil menyelesaikan CBR Mata kuliah Auditing II Bab 16
sampai Bab 19.
Guna memenuhi tugas mata kuliah Auditing II di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Sultan Agung kota Pematangsiatar. Terimakasih kepada ibu Supitriyani, SE,
Msi. selaku Dosen pengampu mata kuliah Auditing II.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sebagai kesempurnaan selalu kami
harapkan, demikian CBR ini semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu serta
pengetahuan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis (kelompok 4)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 16 4
PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PENDEK 4
16.1. Pengertian Liabilitas Jangka Pendek 4
16.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Hutang/ Kewajiban 6
16.3. Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Pendek 11
BAB 17 15
PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG (LONG TERM
LIABILITIES) 15
17.1. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang 15
17.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kewajiban Jangka Panjang 18
17.3. Audit Prosedur yang Disarankan 19
BAB 18 22
PEMERIKSAAN EKUITAS 22
18.1. Sifat Dan Contoh Ekuitas 22
18.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectivies) Ekuitas 26
18.3. Prosedur Audit Yang Disarankan 29
BAB 19 35
PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI 35
19.1. Pengertian Perkiraan Laba Rugi 35
19.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objektives) Perkiraan Laba Rugi 38
Latihan Soal 39
Glosarium 48
DAFTAR PUSTAKA 51
3
BAB 16
PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PENDEK
Menurut (Soemarso, 2005) kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab
untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengingat atau atau
peraturan perundangan. Tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan
sesuatu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan perusahaan karena tindakan atau
transaksi sebelumnya.
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ke tiga, yang
jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun, atau
dalam satu siklus operasi normal perusahaan, biasanya dengan menggunakan harta
lancar (current asset) perusahaan.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 172), Liabilitas (obligation) kini entitas yang
timbul dari peristiwa lalu, penyeselainnya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Penyeselaian liabilitas masa
kini biasanya melibatkan pembayaran kas, penyerahan aset lain, pemberian jasa,
penggantian liabilitas tersebut dengan liabilitas lain, atau konversi liabilitas menjadi
ekuitas. Liabilitas juga dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditur
membebaskan atau membatalkan haknya.
Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8 ), Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai libiliatas
jangka pendek, jika :
2. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan (neraca).
4
Contoh perkiraan yang digolongkan sebagai liabilitas jangka pendek:
Kewajiban kepada pihak ketiga dari pembelian barang atau jasa secara
kredit yang harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu
tahun.
Pinjaman yang diperoleh dari bank dan didukung oleh suatu perjanjian
kredit (loan agreement), bisa dalam bentuk kredit modal kerja (working
capital loan) ataupun kredit rekening koran (overdraft facility).
3. Bagian dari kredit jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
kurang atau sama dengan satu tahun (current portion of long term
loan).
Per tanggal laporan posisi keungan, bagian dari liabilitas jangka panjang
yang jatuh tempo satu tahun yang akan datang harus direklasifikasi dari
liabilitas jangka panjang ke liabilitas jangka pendek.
Biaya yang sudah terjadi dan menjadi beban periode yang diperiksa, tetapi
baru akan dilunasi dalam periode berikutnya.
5
10. Utang pemengang saham.
Jika internal control atas liabilitas jangka pendek disimpulkan oleh auditor
cukup baik maka ruang lingkup pemeriksaan atas liabilitas jangka pendek
dapat dipersempit dan sebaliknya jika disimpulkan lemah maka ruang
lingkup pemeriksaan harus diperluas.
Beberapa ciri internal control yang cukup baik atas liabilitas jangka pendek:
6
a. Adanya pemisahan tugas antara bagian pembelian, bagian
penerimaan barang, bagian gudang, bagian akuntansi dan bagian
keuangan.
Jika liabilitas jangka pendek merupakan utang usaha, yang berasal dari
pembelian secara kredit, maka utang tersebut harus didukung oleh bukti-
7
bukti yang lengkap, seperti: purchase requisition, purchase order, supplier
invoice dan receiving report. Selain itu, pembelian tersebut harus diotorisasi
oleh pejabat perusahaan yang berwenang, misalnya: manajer pembelian, dan
manajer akuntansi dan keuangan. Jika liabilitas jangka pendek berupa utang
dividen, maka harus didukung oleh notulen rapat umum pemegang saham
yang memberika otorisasi untuk pembagian dividen, maka harus didukung
oleh notulen rapat umum pemegang saham yang memberikan otorisasi
untuk pembagian dividen. Jika berupa kredit bank, harus harus didukung
oleh perjanjian kredit dan notulen rapat direksi yang memberikan otorisasi
untuk peminjaman uang dari bank. Begitu juga jika berupa utang pemegang
saham, maka tidak boleh ada setoran modal yang belum dilunasi oleh
pemegang saham.
Dalam hal ini auditor harus meyakinkan diri bahwa tidak ada unrecorded
liabilities. Untuk itu auditor harus memeriksa semua perjanjian yang dibuat
perusahaan dengan pihak ketiga, memeriksa notulen rapat direksi dan
pemegang saham dan mengirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan.
8
5. Kewajiban leasing (sewa) jika ada, sudah dicatat sesuai dengan standar
akuntansi sewa guna usaha (PSAK 30)
Misalnya jika ada utang leasing untuk pembelian mesin pabrik, maka haga
perolehan mesin dan utang leasing harus dicatat sebesar nilai tunainya.
Selain itu, bagian dari utang leasing yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun yang akan datang harus dicatat sebagai liabilitas jagka pendek.
Sedangkan yang jatuh temponya lebih dari satu tahun yang akan datang
harus dicatat sebagai liabilitas jangka panjang.
6. Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal
neraca, sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia per tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi
sudah dibebankan/dikreditkan pada rugi laba tahun berjalan.
7. Biaya bunga dan bunga yang terhutang dari liabilitas jangka pendek telah
dicatat pertanggal neraca.
Dalam hal ini auditor harus yakin bahwa semua bunga liabilitas jangka
pendek, baik dari utang bank, utang pemegang saham dll. Sudah dicatat
sebagai beban perusahaan dan jika bunga tersebut belum dibayar, sudah
dicatat sebagai utang bunga per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
8. Biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca betul
telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
auditor harus yakin bahwa bunga yang dibebankan salam laporan laba rugi
berasal dari pinjaman jangka pendek yng digunakan perusahaan dan
didukung oleh perjanjian kredit yang sah, sehingga betul-betul merupakan
beban perusahaan. Selain itu auditor juga harus melakukan pengecekan
apakah perhitungan bunga sudah dilakukan secara akurat, walaupun beban
bunga dicatat berdasarkan nota debit dari bank (berarti dihitung oleh bank).
9
9. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan
sehingga tidak terjadi "Bank Default”.
10. Penyajian liabilitas jangka pendek didalam neraca dan catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(SAK).
Misalnya, jika perusahaan mempunyai kredit jangka pendek dari bank auatu
mempunyai utang leasing (sewa), maka dalam catatan atas laporan
keuangan harus diungkapkan antara lain:
a. Plafon kredit
b. Jangka waktu kredit
c. Tingkat bunga
d. Jaminan kredit
e. Pengembalian kredit dan pembayaran bunga apakah dalam rupiah
atau mata uang asing
f. Nilai tunai aset dalam rangka sewa guna
g. Jenis leasing
h. Jangka waktu leasing
10
16.3. Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Pendek
Jika jumlah supplier banyak (misalnya 100 supplier), dan internal control
klien baik maka pencocokan ke sub ledger bisa dibatasi jumlahnya.
Seandainya ditemukan perbedaan antara saldo di rincian utang usaha dan
saldo di sub ledger utang usaha, harus diminta agar klien yang mencari
penyebab perbedaan tersebut.
4. Secara test basis (sampling), periksa bukti pendukung dari saldo hutang
kepada beberapa supplier, perhatikan apakah angkanya cocok dengan
purchase requisition, purchase order, receiving report dan supplier invoice.
Periksa juga perhitungan mathematic (mathematical accuracy) dari
dokumen-dokumen tersebut dan otorisasi dari pejabat perusahaan yang
berwenang.
11
6. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier baik
yang saldonya besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun
sebelumnya.
Auditor tidak harus mengirim konfirmasi untuk utang usaha, karena sumber
pencatatan utang usaha berasal dari luar perusahaan (misalnya faktur dari
supplier), dan tujuan konfirmasi adalah untuk memeriksa keakratan data
akuntansi klien. Jadi lain dengan konfirmasi piutang yang merupakan audit
prosedur standar yang haru dilakukan oleh auditor.
7. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (subsequent payment) untuk
mengetahui apakah ada kewajiban yang belum dicatat (unrecorded
liabilities) per tanggal neraca dan untuk meyakinkan diri mengenai
kewajaran saldo hutang pertanggai neraca.
8. Seandainya ada hutang kepada bank baik dalam bentuk kredit modal kerja,
kredit investasi, maupun kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank,
periksa Surat perjanjian kreditnya dan buatkan excerpt dari perjanjian kredit
tersebut, dan periksa otorisasi dari direksi, dewan komisaris dan RUPS
untuk perolehan kredit bank tersebut.
9. Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari
perusahaan afiliasi, yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun yang akan
datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya dan periksa
apakah ada pembebanan bunga etas pinjaman tersebut.
10. Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya sudah sesuai
dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK No.30) dan apakah
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan datang sudah
dicatat (direklasifikasi) sebagai kewajiban jangka pendek.
12
11. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara
akurat dan tie-up jumlah beban bunga tersebut dengan jumlah yang
tercantum pada laporan laba rugi, perhatikan juga aspek pajaknya.
12. Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang maka harus ditelusuri
apakah ini merupakan uang muka pembelian atau karena adanya
pengembalian barang yang dibeli tetapi sudah dilunasi sebelumnya. Kalau
jumlahnya besar (material) harus direklasifikasi sebagai piutang.
13. Seandainya ada uang muka penjualan pertanggal neraca, periksa bukti
pendukungnya dan periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan di
periode berikutnya (subsequent clearance) misalnya dengan mengirimkan
barang yang dipesan oleh pembeli.
14. Seandainya ada kredit jangka panjang, harus diperiksa apakah bagian yang
jatuh tempo satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasi sebagai
kewajiban jangka pendek.
15. Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo
tersebut per tanggal neraca telah dikonversikan kedalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal neraca, dan selisih
kurs yang terjadi dibebankan/dikreditkan pada rugi laba tahun berjalan.
16. Untuk hutang PPh 21 dan PPN periksa apakah hutang tersebut sudah
dilunasi pada periode berikutnya. Seharusnya hutang PPh 21 dan PPN per
31 December dilunasi di bulan Januari tahun berikutnya. Sedangkan untuk
PPh Badan harus diperiksa apakah pada waktu mengisi dan memasukkan
SPT PPh Badan, perusahaan telah membayar PPh 29 (setoran akhir).
17. Periksa dasar perhitungan accrued expenses yang dibuat oleh perusahaan,
apakah reasonable dan konsisten dengan dasar perhitungan tahun
sebelumnya. Selain itu harus diperiksa pembayaran sesudah tanggal neraca.
13
sesudah tanggal neraca auditor bisa mengetahui apakah jumlah yang di
accrued betul-betul diabayar di tahun berikutnya dalam jumlah yang kurang
lebih sama. Selain itu, bisa diketahui seandainya ada biaya-biaya tahun yang
diperiksa yang belum dicatat diperiode sesudah tanggal neraca, sehingga
harus diusulkan audit adjustmennya oleh auditor.
14
BAB 17
PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG (LONG TERM
LIABILITIES)
1. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas
bulan
Kredit Investasi yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan
bank, yang digunakan untuk pembelian aset tetap, kecuali tanah, misalnya gedung
dan mesin. off-shore loan ialah pinjaman yang diperoleh dari bank atau lembaga
keungan di luar negeri. Tingkat bunga off-shore – loan biasanya lebih rendah dari
tingkat bunga pinjaman dalam negeri yaitu satu atau dua persen di atas LIBOR
15
(London Inter Bank Offered Rate) atau SIBOR (Singapore Inter Bank Offered
Rate).
Hal ini disebabkan karena bunga di pasar internasional lebih rendah dari
indonesia, selain itu ada resiko kenaikan kurs dolar terhadap rupiah. Untuk
memperkecil risiko terseut, biasanya perusahaan melakukan SWAP dengan bank
devisa dengan membayar premi tertentu.
Tingkat bunga kredit investasi biasanya lebih rendah dari tingkat bunga
kredit modal kerja (working capital loan).
1. Jumlah kredit investasi biasanya jauh lebih besar dari jumlah kredit
modal kerja.
16
a. Registered Bonds (Obligasi yang mencantumkan nama pemilik
disertifikat obligasinya, sehingga jika dipindahtangankan harus di-
endorse di bagian belakangnya).
b. Coupon Bonds atau Bearer Bonds (Obligasi atas unjuk yang tidak
mencantumkan nama pemilik di sertifikat obligasinya, sehingga tidak
perlu di –endorse pada saat dipindahtangankan).
c. Term Bonds (Obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal
tertentu.
Yakni suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar
sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga
tertentu.
Yakni utang dari pemegang saham atau perusahaan induk, yang mempunyai
beberapa sifat:
a. tanpa bunga
17
b. baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan
untuk membayar kembali utangnya
6. Bridging Loan
Yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang
dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh. Tingkat bunga biasanya lebih tinggi dari
tingkat bunga pasar dan bisa berupa short term loan atau long term loan.
Adalah utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian aset tetap
(dalam bentuk capital lease atau sales and lease back) dan biasanya dicicil dalam
jangka panjang.
4. libilitas jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang
dijaminkan sudah diidentifikasi.
18
5. libilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs
yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
6. biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka panjang serta
amortisasi dari premium/discount telah dicatat per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca).
7. biaya bunga libilitaa jangka panjang yang tercatat pada tanggal laporan posisi
keuangan(neraca) betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan
beban perusahaan.
9. bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang
akan datang sudah direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
10. liabilitas jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga yang
timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan
dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangn, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
3) Kirim informasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai : plafon
kredit, saldo per tanggal laporan posis keuangan, tingkat bunga, jangka waktu
pinjaman dan jaminan kredit.
19
4) Minta salinan perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan apakah
data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data yang
tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabilitas jangka panjang.
7) Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang
diperpanjang (direnewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan, untuk
mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai liabilitas jangka
panjang atau sebagai utang lancar.
8) Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari
perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa apakah ada
pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
10) Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai liabilitas
jangka pendek.
11) Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam
mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah
dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi
sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
20
12) Lakukan penelaahan analitis (analytical review procedures) terhadap liabilitas
jangka panjang dan biaya bunganya, untuk melihat kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pencatatan biaya bunga.
13) Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi
keuangan dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
21
BAB 18
PEMERIKSAAN EKUITAS
Di dalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal;
laba yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan menambah
saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan
mengurangi saldo modal.
Di dalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu partner.
Modal masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian laba atau
tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian atau
pengambilan prive.
1. Modal menurut akte pendirian yang telah disahkan menteri Kehakiman dan
HAM:
22
- Modal disetor (paid-uo/paid in capital)
2. Treasury Stock (saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan).
3. Premium (agio) atau Discount (Disagio) dari penjualan saham baik saham biasa
(common stock) maupun saham preferen (preffered stock).
2. Modal Disetor dan Modal Ditempatkan tidak dapat melebihi Modal Dasar.
Jika modal disetor melebihi modal dasar maka harus dilakukan perubahan
akte pendirian yang harus disahkan oleh menteri kehakiman dan HAM.
Akte pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman dan HAM akan
diumumkan dalam berita negara (lembaran negara). Selama perubahan akte
belum disahkan Menteri kehakiman dan HAM, kelebihan modal disetor atas
modal dasar dilaporkan sebagai hutang pemegang saham.
23
Contohnya :
-----------------------= Rp.250,-
100.000 – 20.000
Jika treasury stock tidak ada, maka dividen per saham adalah :
Rp.20.000.000
--------------------= Rp.200,-
100.000
24
Dengan lebih tingginya dividen per saham, diharapkan harga pasar
saham bisa mengikat.
5. Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal disetor,
perusahaan harus melaporkan hal tersebut ke pengadilan negeri untuk
diumumkan dalam berita negara.
Jika akumulasi kerugian perusahaan mencapai 75% dari modal disetor, maka
menurut kitab undang-undang Hukum Dagang (KUHD) di Indonesia, secara
hukum perusahaan harus bubar dan kalau masih diteruskan beroperasi maka
para manajer harus bertanggungjawab atas kewajiban perusahaan kepada
pihak ketiga jika suatu saat perusahaan dibubarkan.
25
menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari STP (Surat Tagihan Pajak).
Atau SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) walaupun jumlahnya
kecil.
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas ekuitas,
termasuk internal control atas transaksi jual beli saham, pembayaran deviden
dan sertifikat saham.
2. Untuk memeriksa apakah struktur ekuitas yang tercantum di neraca sudah sesuai
dengan apa yang tercantum di akta pendirian perusahaan.
26
6. Untuk memeriksa apakah penyajian ekuitas di neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK) dan hal-hal yang penting
sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas ekuitas.
Dividen yang dibagikan perusahaan bisa dalam bentuk : cash dividen, stock
dividen, property dividend dan liquidating dividend.
27
Contoh jurnal entry untuk pembagian dan pembayaran dividen (perusahaan
yang menerima dividen memiliki minority interest dan mencatat investasinya
dengan cost method) :
Dividen Kas
Cr. Cash
Dividen Saham
28
Dalam hal ini pembagian dividen saham, jumlah stockholders’ equity tidak
berubah, karena retained earnings berkurang dan paid in capital bertambah
dalam jumlah yang sama.
2. Untuk memeriksa apakah struktur ekuitas yang tercantum di neraca sudah sesuai
dengan apa yang tercantum di akta pendirian perusahaan.
Maksudnya bahwa jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor,
baik dalam jumlah lembar saham maupun nilai nominal yang tercantum di akta
pendirian harus sesuai dengan jumlah yang tercantum di neraca.
Selain itu auditor harus memeriksa dan yakin bahwa modal disetor betul-betul
sudah disetor oleh pemegang saham.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian ekuitas di neraca dan catatan atas laporan
keuangan sudah sesuai dengan SAK.
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas ekuitas dan transaksi jual beli saham,
pembagian dan pembayaran dividen dan sertifikat saham.
29
2. Minta copy dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM,
SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam, SK Presiden, untuk disimpan dalam
permanent file.
3. Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang
tercantum di neraca dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.
- Beberapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan
discount dari penjualan saham.
- Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah common stock dan
preferred stock baik dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.
- Dividen dibagika dala betuk cash dividend, stock dividend, atau property
dividend.
- Pencatatannya sudah benar (baik pada waktu deklarasi dividen maupun pada
saat pembayaran dividen)
30
- Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
11. Periksa apakah penyajian ekuitas di neraca dan catatan atas laporan keuangan
sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
31
Caranya lihat buku besar untuk perkiraan modal, periksa apakah ada transaksi
kredit dalam perkiraan tersebut. Jika ada periksa apakah voucher referencenya
berapa journal vocher atau bukti penerimaan kas/bank.
Jika referencenya journal voucher, berarti setoran modal dilakukan dalam bentuk
aktiva non cash, misalnya aktiva tetap, persediaan, surat berharga dan lain-lain
(dalam bentuk inbreng).
Dalam hal ini auditor harus memeriksa journal voucher dan bukti
pendukungnya, biasanya jika disetor dalam bentuk inbreng ada laporan dari
appraisal mengenai nilai aktiva non cash yang dijadikan setoran modal.
Periksa apakah setoran modal dalam bentuk tunai, beberapa waktu kemudian
ditarik kembali oleh pemegang saham dan oleh perusahaan dicatat sebagai
piutang pemegang saham. Berdasarkan UU Perseroan Terbatas No. 1 Tahun
1995, hal tersebut tidak diperbolehkan dan dari segi peraturan pajak jika ada
piutang pemegang saham akan dikenakan pajak penghasilan atas bunga.
5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan besarnya modal, jenis saham dan
rincian pemegang saham.
32
Caranya periksa buku besar untuk perkiraan retained earnings/deficit, apakah
ada transaksi debit dan transaksi kredit. Jika ada periksa voucher referencenya
dan bukti pendukungnya.
Jika jumlahnya tidak material, harus dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi
tahun berjalan.
Jika hal ini terjadi, auditor harus menjelaskan kepada klien bahwa hal ini
mempengaruhi keyakinan auditor terhadap kelangsungan hidup perusahaan
(going concern).
Dalam hal ini auditor tidak dapat memberikan unqualified opinion (pendapat
wajar tanpa pengecualian) karena going concern perusahaan diragukan. Namun
jika manajemen dapat meyakinkan auditor bahwa dalam waktu singkat akan
dilakukan tambahan setoran modal atau di tahun-tahun berikutnya, perusahaan
akan dapat meningkatkan efisiensi dan labanya, maka bisa saja auditor
memberikan unqualified opinion.
33
Untuk perusahaan yang belum go public harus dipertimbangkan atau ditanyakan
dulu ke klien apakah ada pemegang saham yang keberatan jika dikirimi
konfirmasi. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah go public, konfirmasi bisa
dikirimkan ke Biro administrasi efek yang ditugaskan oleh klien untuk
mengelola administrasi sahamnya.
Pada saat treasury stock dijual kembali akan timbul paid in capital trom sale of
treasury stock, sebesar selisih antara harga jual dan harga beli dari treasury stock
tersebut.
34
BAB 19
PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
3. Beban Operasi
4. Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Sedangkan menurut
PSAK, penghasilan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas" yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
35
Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa meliputi beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.
Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya asset seperti kas dan
setara kas, persediaan, dan asset tetap.
Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin
timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa. kerugian
tersebut mennerminkan berkurangnya manfaat ekonomi, dan pada hakikatnya tidak
berbeda dari beban lain. Oleh karena itu, kerugian tidak dipandang sebagai unsur
terpisah dalam kerangka dasar ini.
Kerugian dapat timbul misalnya dari bencana kebakaran, banjir, seperti juga yang
timbul dari pelepasan asset tidak lancar. Definisi beban juga mencakup kerugian yang
belum direalisasi, misalnya kerugian yang timbul dari pengaruh kenaikan kurs valuta
asing dalam hubungannya dengan pinjaman perusahaan dalam mata uang tersebut.
Kalau kerugian diakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah
karena pengetahuan mengenai pos tersebut bergunan untuk tujuan pengambilan
keputusan ekonomi. Kerugian sering kali dilaporkan dalam jumlah bersih setelah
dikurangi dengan penghasilan yang bersangkutan.
a. Entitas harus mengukur pendapatan beradasarkan nilai wajar atas pembayaran yang
diterima atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah
diskon penjualan dan potongan volume.
b. Entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jka semua kondisi
berikut terpenuhi:
1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan
barang kepada pembeli.
36
2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai
kepada tingkat biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun control efektif
barang yang terjual.
5. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara
andal.
Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal jika memenuhi semua
kondisi berikut:
3. Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara
andal.
4. Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur
secara andal.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 121), tentang Bunga, Royalti dan
Deviden:
1. Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas
yang lain yang menghasilkan bunga,royalti dan dividen atas dasar yang ditetapkan
ketika:
37
2. Entitas harus mengakui pendapatan atas dasar
b. Royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi
dari perjanjian yang relevan
c. Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
telah terjadi.
1. Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas pendapatan dan
beban termasuk apakah perusahaan menggunakan a$rual basis untuk mencatat
pendapatan maupun beban.
2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah
dicatat di buku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul-betul
merupakan hak perusahaan dengan menggunakan cut-off yang tepat.
3. Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicatat
di buku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul-betul merupakan
beban perusahaan dengan memperhatikan cut-off yang tepat.
4. Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan
dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan
bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban
5. Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
38
Latihan Soal
1. Pengendalian yg efektif atas pembelian bahan baku adalah termasuk seluruh
prosedur dibawah ini, kecuali
a. Pelaporan sistematis atas perubahan produk yg akan mempengaruhi bahan
baku
b. Menentukan kebutuhan bahan baku sebelum menerbitkan pesanan
pembelian
c. Mendapatkan laporan tertulis pihak ketiga mengenai kualitas dan kuantitas
sembelum pembayaran dilakukan
d. Harus mendapatkan persetujuan finansial sebelum membuat komitmen
2. Dalam mengaudit rekening hutang prosedur audit yg dikembangkan biasanya
difokuskan pada penyajian manajemen tentang
a. Eksistensi keberadaan
b. Penyajian dan pengungkapan
c. Kelengkapan
d. Penilaian dan alokasi
3. Program audit atas modal ditahan harus mencakup tahap yg memerlukan
verifikasi
a. Harga pasar yg digunakan untuk membebani modal ditahan untuk 2 for 1
stock split
b. Persetujuan penyesuaian atas saldo awal sebagai hasil penghapusan suatu
piutang
c. Otorisasi untuk kas dan dividen untuk saham
d. Gain atau loss yg dihasilkan dari penjualan saham treasury
4. Subsequent events untuk kepentingan laporan didefiniskan sebagai kejadian
(event) yg terjadi setelah
a. Tanggal neraca
b. Tanggal laporan hasil audit
c. Tanggal neraca tetapi sebelum tanggal laporan hasil audit
d. Tanggal laporan hasil audit dgn mempertimbangkan kontijensi yg tidak
tercermin dalam laporan keuangan
39
5. Prosedur audit yg kemungkinan diterapkan dlm rangka mengungkapkan adanya
contingent lialibilities adalah
a. Review atas voucher yg dibayar dalam sebulan setelah tanggal neraca
b. Mengirim konfirmasi utang
c. Melakukan wawancara dengan penasihat hukum klien
d. Mengirim konfirmasi atas hutang hipotek
6. Sebuah perusahaan memiliki saldo akun pajak sebesar Rp 3.200.000 (Debet)
pada 31 Desember 2022 sehubungan dengan utang pajak atas laba tahun 2021.
Perkiraan liabilitas pajak perusahaan dalam satu tahun hingga 31 Desember
2022 sebesar Rp 24.500.000.Beban pajak dalam laporan laba rugi untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2022 adalah
A.Rp 21.300.000
B.Rp 24.500.000
C Rp 27.700.000
D.Rp 30.900.000
7. Indah dan neneng membentuk persekuan dengan berbagi keuntungan dan
kerugian dengan rasio 3;4 . laporan laba rugi untuk tahun sampai dengan 31 Mei
2022 melaporkan laba netto Rp 30.709. indah berhak mendapat gaji Rp 14.000
pertahun. Berapa bagian neneng atas laba untuk tahun buku yang berakhir 31
Mei 2022 ?
A. Rp 7.161
B. Rp 9.548
C. Rp 17.548
D. Rp 25.548
8. Sebuah perusahaan membeli suatu mesin pada tanggal 31 Agustus 2020 seharga
Rp 22.000 . mesin tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat 7 tahun dan
perkiraan nilai residu sebesar Rp 1.000. pada tanggan 30 Juni 2014 , mesin
tersebut dijual seharga Rp 9.000 .Akhir tahun buku perusahaan adalah 31
Desember . kebijakan akuntansi membebankan penyusutan secara bulanan
dengan memnggunakan metode garis lurus. Berapa kerugian atas pelepasan
40
mesin dalam laporan laba rugi untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2024 ?
A.Rp 1.000
B.Rp. 3.500
C.Rp 1.500
D.Rp 5.800
9. perusahaan membukukan pembelian Rp 9.801 dalam akun pembelian dan Rp
107 dalam akun kas dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Januari 2022.
Akrual pembelian lebih rendah Rp 75 dibandingkan tahun sebelumnya , dan
pembayaran dimuka lebih rendah RP 60 . Berapa jumlah pembelian yang
dimasukan dalam beban penjualan didalam laporan laba rugi untuk tahun yang
berakhir pada 31 Januari 2022 adalah…
A.Rp 9.893
B.Rp 9.923
C.Rp 9.786
D.Rp 9.908
10. yang termasuk elemen laporan laba rugi , kecuali…..
A. Kewajiban
B. Keuntungan
C. Pendapatan
D. Modal
Essay :
Jawaban :
41
Kas 60.000.000 -
Utang Wesel - 60.000.000
Hutang Wesel(*) 10.000.000 -
Beban Bunga Wesel(*) 7.200.000 -
Kas - 17.200.000
42
Disagio Obligasi = Rp 2.000.000,-
Disagio tersebut untuk masa 5 tahun atau 60 bulan, sehingga setiap bulan
disagio harus diamortisasi sebagai berikut = Rp 2.000.000,- / 60 bulan = Rp
33.3333,33
Besar amortisasi setiap tanggal kupon (6 bulan) = Rp 33.333,33 x 6 = Rp
200.000,-
Perhitungan Bunga:
b. Bunga yang harus dibayar setiap tahun dapat dihitung sebagai
berikut:
Bunga = (nominal x % bunga x waktu) / 12 atau 360.
= (100.000.000 x 9 x 12) = Rp 9.000.000,-
Bunga tersebut adalah bunga yang harus dibayar dalam 1 tahun. Jadi
dalam 1 bulan bunga yang harus dibayar adalah: Rp 9.000.000,- /12 = Rp
750.000,-.
Pembayaran bunga per tanggal (6 bulan) = Rp 750.000,- = Rp 4.500.000,-
4. Pada tanggal 1 April 2019 PT ABC mendapat pinjamansebesar Rp 100.000.000
jangka waktu 10th denganbunga 12% per tahun, dibayar tiap tanggal 1 April
dan1 Oktober. Sebagai jaminan diserahkan sebidangtanah, pinjaman diangsur
10x dengan angsuran Rp10.000.000/angsuran.Buatlah jurnal untuk
mencatat transaksional pinjaman tersebut.
Jurnal untuk mencatat transaksi peminjaman dana1 April 2019
Kas 99.400.000 -
Beban Bunga Hipotik(*) 600.000 -
Utang Hipotek - 100.000.000
*Beban bunga hipotek
100.0.0 x 12% x 6 : 10 (angsuran)12 = 600.000
5. Pada tanggal 1 Januari 2018 PT ABC menerbitkan obligasi senilai Rp
8.000.000.000 bunga 9% jangka waktu 20th, pembayaran bunga setiap tanggal 1
Juli dan 1 Januari. Buatlah jurnal : a. Untuk mencatat penerbitan obligasi , b.
Untuk pembayaran bunga obligasi
43
Jawaban :
a. Jurnal untak mencatat penerbitan obligasi1 Jan 2018
Kas 8.000.000.000 -
Hutang Obligasi -
8.000.000.000
*Beban Bunga Obligasi 6 x 9% x 8.000.000.000 = 360.000.000
6. PT. MIFASOL adalah distributor DVD Player merk “Akira”. Pada tanggal 19
Mei 2020, perusahaan tersebut membeli 100 unit DVD Player dengan harga Rp
400.000 per unit. Atas transaksi tersebut PT. Gemilang diberi kesempatan untuk
membayar dalam tempo 45 hari dengan persyaratan 2/20,n/30. Pada tanggal 5
Juni 2020, PT. Gemilang melunasi utangnya dan memperoleh potongan sebesar
2%.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan berkaitan
dengan transaksi yang terjadi!
Penyelesaian:
● Pada tanggal 19 Mei 2020, yaitu saat pembelian barang dilakukan:
19 Mei 2020 Pembelian 40.000.000
Utang Usaha 40.000.000
● Pada tanggal 5 Juni 2020, yaitu saat pelunasan utang usaha dilakukan:
5 Juni 2020 Utang Usaha 40.000.000
Kas 39.200.000
Potongan Tunai 800.000
44
● Auditor menemukan sebuah faktur sebesar Rp 30.000.000 bertanggal 30
Desember 2021, dengan syarat pembelian FOB shipping point. Barang telah
dikirim oleh pemasok pada tanggal 30 Desember 2021, tetapi baru diterima oleh
klien pada tanggal 4 Januari 2022 dan dicatat oleh klien sebagai pembelian pada
tanggal 4 Januari 2022
7. Pada tanggal 1 April 2020 PT. Mulyo memperoleh kredit sebesar Rp 50.000.000
dari Bank Pembangunan Nusantara dengan jangka waktu pinjaman selama 3
bulan. Sedangkan suku bunga pinjaman yang dibebankan adalah 2% per bulan,
dimana bunga dibayarkan secara bulanan setiap bulan.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan berkaitan
dengan transaksi yang terjadi!
Penyelesaian:
● Pada tanggal 1 April 2020, yaitu mencatat penerimaan kredit dari bank
1 April 2020 Kas 50.000.000
Hutang Bank 50.000.000
45
● Pada tanggal 1 Juli 2020, yaitu mencatat pembayaran bunga perbulan
1 Juli 2020 Beban Bunga 1.000.000
Kas 1.000.000
( Beban bunga 50.000.000 x 2% x 1 bln)
● Beban Bunga = Hutang Bank x Suku Bunga per bulan x Jangka Waktu
= 50.000.000 x 2% x 1 Bulan
= 50.000.000 x 0,02 x 1 Bulan
= 1.000.000 x 1 Bulan
= 1.000.000
● Pada tanggal 1 Juli 2020, yaitu mencatat pelunasan hutang bank
1 April 2020 Hutang Bank 50.000.000
Kas 50.000.000
8. Pada tanggal 1 Februari 2020 PT. Domino mengeluarkan wesel bayar senilai
30.000.000 dengan suku bunga sebesar 3% per bulan dan bunga dibayarkan
sekaligus saat jatuh tempo. Wesel bayar tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Juni 2020.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan berkaitan
dengan transaksi yang terjadi!
Penyelesaian :
● Pada tanggal 1 februari 2020 yaitu, mencatat penerbitan wesel bayar
1 Februari Kas 30.000.000
2020
Wesel Bayar 30.000.000
46
9. Pada tanggal 12 Mei 2020, PT Domino (distributor DVD player) menjual 50
unit DVD player dengan harga Rp 400.000 per unit. Atas penjualan tersebut,
konsumennya dibebani PPN sebesar 10%.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan berkaitan
dengan transaksi yang terjadi!
Penyelesaian:
● Pada tanggal 12 Mei 2020, yaitu mencatat utang PPN akibat penjualan
barang dagang
12 Mei 2020 Kas 22.000.000
Penjualan 20.000.000
Hutang PPN 2.000.000
Kas 20.000.000 + 2.000.000
Penjualan 400.000 x 50 unit
Hutang PPN 10% x 20.000.000
10. Pada tanggal 31 Maret 2020 PT Domino mencatat pembayaran beban gaji 10
karyawan perusahaan untuk bulan Maret yang masing-masing sebesar Rp
1.000.000. Hutang gaji ini dibayarkan pada tanggal 1 April 2020 secara tunai.
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal umum yang diperlukan berkaitan
dengan transaksi yang terjadi!
Penyelesaian:
● Pada tanggal 31 Maret 2020, yaitu mencatat hutang gaji
31 Maret Beban gaji 10.000.000
2020
Hutang Gaji 10.000.000
(Beban Gaji 1.000.000 x 10 karyawan)
● Pada tanggal 1 April 2011, yaitu mencatat kas keluar untuk pembayaran
beban gaji
31 Maret utang gaji 10.000.000
2020
Kas 10.000.000
GLOSARIUM
47
1. Menurut SAK ETAP (IAI, 2009 : 172), Liabilitas (obligation) kini entitas yang
timbul dari peristiwa lalu, penyeselainnya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
Penyeselaian liabilitas masa kini biasanya melibatkan pembayaran kas,
penyerahan aset lain, pemberian jasa, penggantian liabilitas tersebut dengan
liabilitas lain, atau konversi liabilitas menjadi ekuitas. Liabilitas juga dapat
dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditur membebaskan atau membatalkan
haknya.
2. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ke tiga,
yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu
tahun, atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, biasanya dengan
menggunakan hartaa lancar (current asset) perusahaan.
3. Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8 ), Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai
libiliatas jangka pendek, jika : Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka
waktu siklus normal operasi perusahaan , atau Jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan (neraca) Contoh perkiraan
yang digolongkan sebagai liabilitas jangka pendek: Utang usaha (account
payable),Pinjaman dari bank jangka pendek (short term loan), Bagian dari
kredit jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama dengan
satu tahun (current portion of long term loan). Utang pajak (tax payable).Biaya
yang masih harus dibayar (accrued expenses).Voucher payable – dalam hal
digunakan voucher system.Utang dividen (dividend payable). Pendapatan yang
diterima di muka (unearned revenue).Utang muka penjualan.Utang pemengang
saham.Utang leasing (kewajiban sewa) yang jatuh tempo satu tahun yang akan
datang.Utang bunga. Utang perusahaan afiliasi (utang dalam rangka hubungan
khusus) Kecenderungan perusahaan untuk mencatat kewajiban lebih rendah dari
yang sebenarnya (understatement of liabilities).
48
5. Accrued Expenses jumlahnya reasonable (masuk akal/wajar atau tidak), dalam
arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Karena kalau jumlahnya terlalu
besar berarti laba akan dilaporkan terlalu kecil (understated) dan kalau accrued
expenses terlalu kecil berarti laba akan dilaporkan terlalu besar
(overstated).Pemeriksaan Liabilitas Jangka panjang (Long Term liabilities)
6. Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8) Kewajiban berbunga jangka panjang tetap
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupun kewajiban tersebut
akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal laporan
posisi keuangan, apabila : Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka
waktu lebih dari dua belas bulan Perusahaan bermaksud membiayai kembali
kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang, dan ; Maksud tersebut pada
huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan
kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.
7. Contoh liabilitas jangka panjang Kredit Investasi (Long Term Loan), Utang
Obligasi (Bond Payable),Registered Bonds (Obligasi yang mencantumkan nama
pemilik disertifikat obligasinya, sehingga jika dipindahtangankan harus di-
endorse di bagian belakangnya). Coupon Bonds atau Bearer Bonds (Obligasi
atas unjuk yang tidak mencantumkan nama pemilik di sertifikat obligasinya,
sehingga tidak perlu di –endorse pada saat dipindahtangankan). Term Bonds
(Obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu. Serial Bonds
(Obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap pada beberapa tanggal tertentu).
Convertible Bonds (Obligasi yang bisa ditukar dengan surat berharga) Callable
Bonds (Obligasi yang memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut, untuk melunasi obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh
temponya). Secured Bonds (Obligasi yang dijamin dengan harta perusahaan).
Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun. Utang Subordinasi (Subordinatde Loan) Utang kepada pemegang saham
atau perusahaan induk (Holding Company) atau Perusahaan Afiliasi (Affiliated
Company) Bridging Loan (pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika
kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh). Utang Leasing
(Utang dalam Rangka Sewa Guna)
49
8. Pemeriksaan ekuitas Di dalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas
modal lebih dari satu partner.Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan
terbatas (PT), permodalannya (ekuitas) terdiri dari :Modal menurut akte
pendirian yang telah disahkan menteri Kehakiman dan HAM: Modal dasar
(authorized capital) Modal ditempatkan (issue capital) Modal disetor
(paid-uo/paid in capital), Modal yang berasal dari sumbangan (donated
capital)bisa dilaporkan sebagai bagian daro tambahan modal disetor. Treasury
Stock (saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan). Premium (agio) atau Discount (Disagio) dari penjualan saham baik
saham biasa (common stock) maupun saham preferen (preffered stock). Selisih
kurs atas modal disetor. Retained Earnings (Laba ditahan/sisa laba tahun lalu)
atau Deficit/Accumulated Losses (sisa rugi tahun lalu)
9. Pemeriksaan atas perkiraan laba rugi Yang termasuk ke dalam perkiraan laba
rugi terdiri antara lain Perkiraan pendapatan operasi, Harga pokok
penjualan ,Beban Operasi , Pendapatan ,Beban diluar Operasi, Pos Luar Biasa
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan
(gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas
normal entitas dan dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen dan royalti.
(Martani, 2012)
(Rudianto, 2012)
(Hery, 2013)
50
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Ansor, M. (2022) Contoh Soal Laporan Laba Rugi dan Jawabannya Lengkap, Yuk
Pelajari, mamikos.com. Available at: https://mamikos.com/info/contoh-soal-laporan-
laba-rugi-dan-jawabannya-pljr/ (Accessed: 17 January 2023).
bagoy depox (no date) LATIHAN SOAL PEMERIKSAAN AKUNTANSI II UNTUK UAS,
Academia.edu. Available at:
https://www.academia.edu/7577388/LATIHAN_SOAL_PEMERIKSAAN_AKUNTAN
SI_II_UNTUK_UAS (Accessed: 20 January 2023).
Hery (2013) Teori Akuntasi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Univertas Indonesia.
Irham Fahmi (2015) Analisis laporan keuangan. Bandung: Alfabeta.
Kieso, D.E., Weygandt, J.J. and Warfield, T.D. (2008) Akuntansi intermediate. 12th
edn. Jakarta: Erlangga.
Martani, dkk (2012) Akuntansi Keuangan Menengan Berbasis PSAK. Bogor: Salema
Empat.
Pilihan ganda (2020) Soal Pilihan Ganda Laporan Keuangan Dan Jawabannya, Pilihan
Ganda. Available at: https://www.pilihanganda.com/2020/01/soal-pilihan-ganda-
laporan-keuangan.html?m=1 (Accessed: 15 January 2023).
Rudianto (2012) Pengantar Akuntansi, Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga.
51
Biodata
Neneng Aisyah
(20405755)
52