AUDITING II
Disusun oleh :
KELOMPOK III
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Peny
ayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melim
pahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan critical
book review mata kuliah Auditing II ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan t
erimakasih kepada:
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembac
a agar dapat memperbaiki critical book review ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 1
C. Manfaat Penulisan 1
D. Identitas Buku 2
BAB IV PENUTUP 77
A. Kesimpulan 77
B. Datar Pustaka 78
C. GLOSARIUM 80
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Audit adalah proses yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti. Auditing me
rupakan salah satu bidang akuntansi yang membahas tentang prinsip, prosedur d
an metode perolehan dan penilaian bukti yang berkaitan dengan laporan keuang
an(Munawir, 1995). Tujuan auditing adalah memberikan pendapat mengenai ke
wajaran ataukesesuaian laporan keuangan berdasarkan kriteria yang telah diteta
pkan, yaitu prinsipakuntansi yang berlaku umum.
B. Tujuan Penulisan
Alasan dibuatnya CBR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaia
n tugas, khususnya mata kuliah Auditing II, serta untuk menambah wawasan pe
mbaca akan berbagai cara dan metode dalam melakukan pemeriksaan terhadap
unsur-unsur laporan keuangan serta Meningkatkan nilai kelayakan dari hasil pe
meriksaan yang telah dilakukan.
C. Manfaat Penulisan
1
D. Identitas Buku
7. ISBN : 978-979-061-735-3
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
1. Pengertian
3
m Bahasa Belanda yaitu Waarde Papier.Waarde artinya nilai dan dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) diartikan berharga, sedangkan pa
pieren artinya kertas berharga.Disamping itu terdapat beberapa istilah lain da
ri surat berharga, yaitucommercial papers atau negotiable instruments.Disebu
t surat berharga karena surat tersebut memiliki harga atau nilaiekonomis terte
ntu. Dikatakan commercial papers karena surat tersebutseringkali tidak hany
a dijadikan sebagai alat pembayaran pengganti uangtunai, tapi karena surat t
ersebut juga menjadi objek transaksi commercial.
4
a depan. Terkadang, investasi disebut jugasebagai penanaman modal. Ini ada
lah kebalikan dari divestasi pada aset yang lama.
Ada beragam jenis surat berharga yang disebutkan dalam Kitab Undang-Undan
g Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7, di antaranya:
1. Wesel
Wesel adalah surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya. Didalam
nya diberikan tanggal dan ditandatangani di suatu tempat. Denganwesel ini, pen
erbit memberikan perintah tanpa syarat kepada yang ditunjukterkait pada hari ba
yar-membayar sejumlah uang kepada orang (penerima)yang ditunjuk oleh pener
bit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.
2. Surat kesanggupan
Surat kesanggupan adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau pro
mes. Dengan surat sanggup, penerbit menyanggupi untuk membayarsejumlah u
5
ang kepada orang yang disebut atau penggantinya atau pembawa surat tersebut
pada hari pembayaran.
3. Cek
Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/cheque. Artin
ya, penerbit cek memerintahkan kepada bank tertentu untukmembayar sejumlah
uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek, penggantinya, atau pemba
wanya pada saat ditunjukkan.
Kuitansi dan promes atas tunjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal,d
itandatangani oleh penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran seju
mlah uang yang ditentukan di dalamnya kepada penunjuk (atas tunjuk) pada wa
ktu diperlihatkan.
- Bilyet Giro, yaitu adalah surat perintah tidak bersyarat dari nasabah(bentu
knya baku) kepada bank penyimpan dana untuk memindahkansejumlah d
ana dari rekening giro yang bersangkutan kepada pihak penerima yang di
sebutkan namanya, kepada bank yang sama atau kepada bank lainnya.
- Credit Card atau kartu kreditadalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh ba
nk atau lembaga keuangan lainnya yang berfungsi sebagai penggantiuang
tunai.
6
- Konosemen, yaitu sebuah dokumen yang menentukan syarat-syaratkontra
k antara pengirim dan maskapai pelayaran. Konosemen adalahformulir ya
ng dikeluarkan oleh maskapai dan dilengkapi oleh pengirim.
- Charter Party, yaitu perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain
mengenai penyediaan kapal untuk mengangkut orang atau barang padawa
ktu atau perjalanan tertentu. Sering kali, perjanjian tertulis inidigunakan o
leh pemilik kapal sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari ban
k.
- Surat saham, yakni surat berharga yang mencantumkan kata saham didala
mnya, sebagai tanda bukti kepemilikan sahamnya.
1. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih
tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,
3, 6, 12, dan 24 bulan.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk mer
edam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
− Saham
7
− Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga t
ertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyara
kat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan ang
garan belanjanya (debenture bond).
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat
diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu.Sertifikat hutang obligasi
inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
− Tanah/bangunan
− Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah
Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
8
dalam pasar modal maupun pasar uang. (UU No. 7/1992 tentang Perbankan)
Sifat surat berharga :
− Memanfaatkan dana surplus dan surat berharga akan dijual kembali jika
dana dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan.
Surat berharga mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu, jadi
sifat khas dari surat berharga yaitu sebagai alat pembayaran yang berisikan
perintah kepada pemegang surat tersebut atau pun kepada pihak ketiga yang
kepada siapa surat itu dialih kan. Investasi merupakan penanaman uang diluar
perusahaan yang dapatberupa surat berharga atau aktiva lain yang tidak
digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan.
9
2. Untuk memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga
dari pembelian obligasi)
Akuntansi untuk Investasi menurut PSAK No.13 hal.13.1 s.d. 13.2 dan 13.4
s.d. 13.6 (IAI:2002) :
- Nilai wajar (fair value) -> suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai
dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang
paham (knowledgeable) dan berkeinginan melakukan transaksi wajar
- Nilai pasar -> jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi
dalam pasar yang aktif
- Investasi yang memiliki pasar yang aktif -> nilai pasar digunakan sebagai
indikator penetapan nilai wajar
10
- Biaya perolehan investasi -> harga beli, komisi broker, jasa bank dan
pungutan oleh bursa efek
- Biaya perolehan investasi dari penerbitan saham atau surat berharga lain -
> nilai wajar surat berharga yang diterbitkan (bukan nilai nominal atau
par value)
a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
temporary dan long term investment.
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas tenporary dan long term
investment.
11
b. Minta rincian dari surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,
penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.
i. Periksa harga pasar dari surat berharga tersebut pada tanggal laporan posisi
keuangan.
12
MINI PROJECT
Jawab :
Jawab :
3. Apakah investasi dalam surat berharga merupakan aset lancar atau aset tidak l
ancar?
Jawab:
Jawab :
13
audit yang berdampak material terhadap laporan keuangan perusahaan. S
ubsequent Events berupa catatan kaki yang memerlukan pengungkapan at
au memerlukan penyesuaian.
5. Mengapa surat berharga mempunyai fungsi sebagai alat pembayaran atau dap
at diperdagangkan?
Jawab:
Jawab :
Jawab :
8. Siapa saja pihak pihak subjek yang terlibat dalam hukum surat berharga?
14
Jawab :
15
BAB II | PEMERIKSAAN PERSEDIAAN (INVENTORIES)
Audit Persediaan
16
1. Pemahaman Bisnis Klien – kecukupan pemahaman atas bisnis
perusahaan merupakan dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh auditor melalui Kuesioner Pemahaman
Bisnis dan Jenis Usaha Klien akan memberikan auditor pemahaman
mengenai aspek-aspek unik dari bisnis dan jenis usaha, seperti faktor
musiman dan siklus, sifat dari keuangan, metode dan kebijaksanaan
penjualan, kondisi persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga
kerja dan fasilitas pabrik yang berkaitan dengan kebijaksanaan operasi
perusahaan serta karakteristik sistim informasi termasuk metode costing.
Pemahaman ini memungkinkan auditor untuk mencapai kesimpulan
mengenai aspek-aspek laporan keuangan sehubungan dengan persediaan.
2. Penilaian Pengendalian Intern – tujuan pengendalian intern atas
persediaan adalah untuk meyakinkan bahwa (a) adanya pengendalian
yang memadai terhadap mutasi persediaan, (b) semua transaksi
persediaan telah dicatat dan diklasifikasikan dengan tepat, (c)
penghitungan fisik persediaan telah dijalankan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, (d) harga perolehan persediaan telah ditentukan
dengan tepat, (e) penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat (slow
moving), usang dan rusak telah dilakukan dengan tepat.
3. Pengujian Substantif – tujuan utama pengujian substantif terhadap
persediaan adalah untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan
penilaian persediaan. Pengujian ini meliputi observasi dan pengujian
penghitungan fisik (stock taking), pengujian ringkasan dan pengujian
harga.
17
Observasi dan Pengujian Fisik Persediaan
Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum.
Keikutsertaan auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya
akan memberikan kepuasan dalam menilai metode penghitungan fisik yang
dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian kuantitas serta kondisi fisik
persediaan.
Apabila auditor tidak dapat melakukan observasi atas penghitungan fisik
persediaan karena adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat
memberikan pendapat dengan kualifikasi atau tidak memberikan pendapat sama
sekali atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksanya.
Ada beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain :
1. Penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali
pada tanggal neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor.
2. Penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
3. Penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 331 mengenai
“Sediaan” mengatur mengenai penghitungan fisik persediaan yang dilakukan
oleh auditor.
Dalam paragraf 3 diatur bahwa jika kuantitas sediaan hanya ditentukan
melalui penghitungan fisik, dan semua penghitungan dilakukan pada tanggal
neraca atau pada suatu tanggal dalam periode yang tepat, baik sebelum maupun
sesudah tanggal neraca, maka perlu bagi auditor untuk hadir pada saat
penghitungan fisik sediaan dan, melalui pengamatan, pengujian dan permintaan
keterangan memadai, untuk meyakinkan dirinya tentang efektivitas metode
penghitungan fisik sediaan dan mengukur keandalan yang dapat diletakkan atas
representasi klien tentang kuantitas dan kondisi fisik sediaan.
18
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan auditor dalam
penghitungan fisik persediaan, diantaranya adalah :
1. Selama penghitungan fisik persediaan, auditor harus memastikan
bahwa pengendalian atas prosedur pemasukan dan pengeluaran barang
atau pergerakan intern barang selama penghitungan berlangsung telah
diikuti sebagaimana mestinya, untuk menilai kecermatan pisah batas
(cut-off) yang telah dilakukan. Jika memungkinkan, sebaiknya proses
produksi dihentikan sementara selama berlangsungnya penghitungan
fisik persediaan ataupun penghitungan fisik dilakukan pada saat tidak
adanya kegiatan penerimaan maupun pengeluaran barang di gudang.
2. Auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya barang konsinyasi
(titipan) yang bukan menjadi milik perusahaan, barang jaminan dan
lainnya
3. Kemungkinan adanya persediaan yang tidak berada dalam pengawasan
perusahaan, misalnya barang yang berada di lokasi gudang umum,
barang yang dipegang oleh penjual, barang konsinyasi dan lainnya.
Untuk jenis persediaan ini, prosedur audit yang harus dilakukan adalah
dengan melakukan konfirmasi langsung secara tertulis ataupun dengan
penghitungan fisik.
4. Auditor harus memastikan bahwa persediaan dalam perjalanan benar-
benar belum diterima sampai pada saat penghitungan fisik persediaan
berlangsung.
Jika penghitungan fisik persediaan dilakukan setelah tanggal neraca,
auditor harus melakukan tarik mundur (draw back) hasil penghitungan fisik
persediaan ke saldo tanggal neraca. Prosedur ini terutama diperlukan untuk
memperoleh keyakinan memadai bahwa pencatatan saldo persediaan pada
tanggal neraca telah sesuai dengan fisik persediaan yang ada di gudang.
Pengujian atas Penentuan Harga Pokok Persediaan
19
Harga pokok persediaan umumnya ditentukan dengan metode rata-rata, FIFO
ataupun LIFO.
Dalam meakukan pemeriksaan atas akun persediaan, auditor harus melakukan
pengujian untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa metode yang
digunakan dalam menilai persediaan telah sesuai dengan kebijakan akuntansi
perusahaan.
20
- apakah orang yang melaksanan pencatatan pada kartu persediaan bukan
orang yang berfungsi sebagai penjaga gudang
- apakah secara periodik, jumah barang yang ada di kartu persediaan
dicocokkan dengan buku besar
- apakah saldo persediaan dihitung secara fisik sekurang-kurangnya
setahun sekali dan dicocokkan dengan kartu persediaan.
PEMERIKSAAN SIKLUS PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat
kegiatan usaha. Audit atas persedian sering kali merupakan bagian audit yang
rumit dan memakan banyak waktu, karena:
a. Pada umunya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam
neraca, dan sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal
kerja (working capital account)
b. Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan
pengendalian secara fisik serta penghitungannya
c. Keanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi
auditor
d. Penilaian atas persediaan juga selalu menyulitkan karena adanya faktor
keuangan dan kebutuhan untuk mengalokasikan biaya-biaya pabrik ke
dalam persediaan
e. Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi
setiap klien tertentu harus menggunakan satu metode secara konsisten
dari tahun ke tahun
Sifat dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini
dengan siklus-siklus transaksi lain di dalam organisasi tersebut.
Hubunganya dengan siklus perolehan dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia dilihat dari pendebitan-pendebitan ke dalam
perkiraan bahan baku, tenaga kerja langsung (direct labour), dan
21
overhead pabrik (manufacturing overhead) dalam bentuk-T.
Hubungannya dengan sikluspenjualan dan penagihan dapat dilihat dari
pengurangan barang jadi dan pembebanan ke harga pokok penjualan.
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PERSEDIAAN DAN DOKUMEN
TERKAIT
1. Mengolah Order Pembelian
Setiap permintaan pembelian (purchase requisition) digunakan untuk
meminta bagian pembelian membuat order atas persediaan. Permintaan
dapat diajukan oleh karyawan bagian gudang penyimpanan jika persediaan
telah dalam jumlah untuk memesan kembali atau untuk memenuhi pesanan
khusus.
2. Menerima Bahan yang Baru
Setiap bahan yang diterima harus diperiksa jumlah dan kualitasnya.
Bagian penerimaan barang membuat laporan penerimaan barang yang
menjadi bagian dari dokumen penting sebelum pelunasan dilakukan.
3. Menyimpan Bahan Baku
Bahan-bahan yang disimpan di gudang dikeluarkan dari gudang ke
bagian produksisetelah adanya penyerahan permintaan bahan yang
disetujuisebagaimana mestinya, order pekerjaan, atau dokumen sejenisnya
yang menunjukkan jenis dan jumlah unit bahan yang dibutuhkan.
4. Mengolah Barang
Penentuan jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi pada umumnya
didasarkan pada order-order spesifik dari langganan, ramalan penjualan
(sales forecast), tingkat persediaan barang jadi yang telah ditetapkan
sebelumnya, dan pelaksanaan kegiatan produksi yang ekonomis.
22
pengendalian secara fisik. Pengendalian barang jadi sering dipandang
sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
23
Tujuan menyeluruh dari audit atas persediaan adalah untuk menetapakan
bahwa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan harga poko penjualan
telah dinyatakan secara wajar di dalam laporan keuangan. Ada 4 aspek yang
menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang akan
dilakukan yaitu :
24
Pengujian rincian saldo untuk persediaan terdiri dari:
1. Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan
2. Menilai risiko pengendalian untuk beberapa sikluS
3. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian
substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus
4. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan
5. Merancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-
tujuan audit yang spesifik seperti : prosedur audit, besar sampel, item
yang dipilih, dan waktu audit
Hasil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan
pergudangan akan mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan.
Dua aspek pengujian rincian saldo secara terpisah yaitu : observasi fisik dan
penetapan harga serta kompilasi.
Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan
observasi, pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan
metode penghitungan persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat)
keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas
dan kondisi fisik persediaan. Klien bertanggung jawab menetapkan prosedur-
prosedur untuk melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk melakukan
penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab
mengevaluasi dan mengamati setiap prosedur fisik klien dan menarik
kesimpulan mengenai kecukupan dari persediaan fisik. Seandainya persediaan
yang alam kegiatan sehari-hari perusahaan berada di gudang umum atau para
penyimpan pihak luar lainnya, maka konfirmasi tertulis dari penyimpanan
tersebut dapat diterima dengan syarat bahwa apabila jumlah yang terkandung
menunjukkan proporsi yang signifikan dari aktiva lancar atau keseluruhan
25
aktiva tetap, keterangan-keterangan tambahan harus dibuat untuk meyakinkan
auditor independen mengenai tindak kejujuran dalam situasi tersebut.
Pengendalian
Dalam kaitannya dengan penghitungan fisik persediaan klien, prosedur
pengendalian yang memadai terdiri dari instruksi-instruksi mengenai
penghitungan fisik yang cermat, pengawasan oleh petugas yang bertanggung
jawab, verifikasi intern yang independen terhadap setiap penghitungan,
rekonsiliasi independen terhadap penghitungan fisik dengan catatan perpetual,
dan adanya pengendalian yang mencakup kartu-kartu atau formulir-formulir
penghitungan.
Keputusan Audit
Keputusan audit terdiri dari :
a. Waktu (timing)
Auditor memutuskan apakah penghitungan fisik dapat dilakukan sebelu
akhir tahun terutama berdasarkan keakuratan catatan persediaan perpetual.
b. Besar Sampel
Besar sampel (sample size) dalam pengamatan fisik baisanya mustahil
dinyatakan dalam bentuk jumlah item sebab penekanan selama pengujian
terletak pada pengamatan terhadap prosedur-prosedur klien dan bukan pada
pemilihan item tertentu untuk diuji.
c. Pemilihan Jenis Item
Pemilihan jenis item/barang tertentu untu diuji merupakan suatu bagian
keputusan audit yang penting dalam observasi persediaan meliputi; pengamatan
jenis barang yang paling signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan
yang khas, persediaan yang rusak atau usang, dan alasan-alasan pengecualian
jenis barang yang material oleh pihak manajemen.
26
Bagian yang paling penting dari pengamatan atas persediaan adalah
penentuan apakah perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan petunjuk-
petunjuk klien.
27
Tujuan khusus yaitu berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian,
keberadaan dan keterjadian, serta kelengkapan.
PROSEDUR ANALITIKAL
Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan
dan juga pada siklus siklus lain. Tabel dibawah ini mencantumkan beberapa
prosedur analitik yang umum di pakai,dan kemungkinan salah saji yang
28
diindikasikan jika ada fluktuasi. Beberapa dari prosedur analitik dibawah
dibahas pada silkus lainnya. Contoh adalah persentase marjin kotor.
29
• Identifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan
pergudangan.
• Tentukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah resiko bawaan untuk
siklus persediaan dan pergudangan
• Nilailah resiko pengendalian untuk beberapa silklus.
Tahap II
• Rancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk siklus persediaan dan pergudangan.
Tahap III
• Rangcang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan
pergudangan
• Rancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan audit
yang terkait saldo yang terdiri dari :
a. Prosedur audit
b. Besar sampel
c. Unsur yang dipilih
d. Waktu
30
sendiri. Titik awal yang berguna untuk lebih mengenal persediaan klien yaitu
auditor melakukan pemeriksaan ke fasilitas milik klien termasuk bagian
penerimaan, bagian penyimpanan, produksi, perencanaan dan pembukuan.
Sebagai bagian dari perolehan pemahaman mengenai dampak bisnis dan
industri klien pada persediaa didalam tahap perencanaan audit, auditor tersebut
harus menilai resiko bisnis klien. Terdapat sumber yang signifikan mengenai
resiko bisnis yan terkait dengan persediaan karena adanya faktor semacam
siklus produk yangpendek dan resiko keusangan, penggunaan persediaan JIT
dan teknik manajemen saluran pasokan lain, ketergantungan pada sedikit
pemasok dan penggunaan teknologi pengelolaan yang canggih.
Setelah melakukan penilaian resiko bisnis, auditor selanjutnya selanjutnya
menetapkan salah saji yang ditolerir, dan menilai resiko bawaan untuk
persediaan. Persediaa biasanya salah satu dari unsur paling material didala
laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur, grosir dan eceran. Risiko
bawaan seringkali dinilai relatif tinggi tingkatannya untuk perusahaan yang
persediaannya signifikan. Persediaan dapat disimpan dibanyak lokasi, sehingga
akan meningkatkan kekhawatiran tentang keberadaan persediaan, termasuk
potensi untuk kecurian. Penilaian harga persediaan sering kali kompleks,
sehingga meningkatkan risiko salah saji untuk tujuan akurasi. Terdapat juga
kekhawatiran mengenai keusangan persediaan, yang berhubungan dengan
tujuan nilai bersih yang dapat direalisasi. Dalam menilai resiko pengendalian,
auditor terutama tertarik pada pengendalian intern atas catatan perpectual,
pengendalian fisik, perhitungan persediaan dan penilaian harga persediaan. Sifat
dan luasnya pengendalian sangant bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan
lainnya. Catat bahwa hasil pengujian dari beberapa siklus selain persediaan dan
pergudangan juga mempengaruhi pengujian terinci atas saldo untuk persediaan.
31
Auditor diharuskan melaksanakan pengujian pengamatan fisik atas
persediaan sejak dikemukakanyya kecurangan yang besar di tahun 1938 di
McKesson & Robbins Company, perusahaan itu membukukan jumlah
persediaan fiktif yang signifikan. Hal ini mungkin karena auditor tidak
mengamati fisik persediaan. Hal penting dalam ketentuan SAS 1 adalah
perbedaan antara pengamatan terhadap penghitungan persediaan fisik dan
tanggung jawab untuk melakukan perhitungan. Klien bertanggung jawab
menyusun prosedur yang akurat untuk pehitungan fisik persediaan, serta betul-
betul melakasanakannya dan membukukannya. Tanggung jawab auditor adalah
mengevaluasi dan mengamati prosedur fisik klien tadi dan mengambil
kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. Ketentuan pemeriksaaan
fisik itu tidak dapat diterapkan ke persediaan di dalam gudang umum.
Persediaan di dalam gudang umum atau yang dilakukan pihak luar lainnya
biasanya diversifikasi melalui konfirmasi terhadap orang terebut. Akan tetapi,
jika jumlah persediaan mrupakan bagian yang signifikan dari aktiva lancar atau
total aktiva, auditor harus menerapkan prosedur tambahan. Tambahan ini
meliputi menginvestigasi kinerja penjaga gudang, menerima laporan akuntan
independen mengenai prosedur pengendalian penjaga gudang atas barang yang
di bawah tanggung jawabnyadan mengamati persediaan fisik barang yang
berada di bawah tanggung jawab penjaga gudang, seandainya itu praktis.
Apapun metode pembukuan persediaan klien, selalu ada perhitungan
secara periodik atas persediaan fisik yang ada. Klien mungkin melakukan
perhitungan pada saat atau di sekitar tanggal neraca, beberapa waktu
sebelumnya, atau berdasarkan siklus sepanjang tahun. Dalam hubungannya
dengan perhitungan fisik persediaan, prosedur pengendalian yang memadai
mencakup petunjuk yang jelas mengenai perhitungan fisik, verifikasi intern
yang independen atas perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil
perhitungan dengan perhitungan dengan berkas induk perpetual, dan
pengendalian yang cukup mengenai kartu atau kertas kerja hasil perhitungan.
32
Aspek penting dari pemehaman auditor mengenai pengendalian fisik
persediaan klien adalah pengendalian menyeluruh terhadapnya dari sejak
persediaan itu ada. Hal ini perlu untuk mengevaluasi evektifitas prosedur klien,
tetpi itu juga memungkinkan auditor untuk memberikan saran yang membangun
kepada klien.
Keputusan audit dalam hal pengantan persediaan secara fisik umumnya
sama dengan bidang audit lainnya: memilih prosedur audit, menetapkan saat
pelaksanaan, mentapkan besarnya sampel dan memilih unsur yang akan diuji.
Saat pelaksanaan. Auditor memutuskan apakah pengamatan persediaan
fisik dapat dilakukan sebelum tanggan neraca, terutama berdasarkan akurasi
berkas induk persediaan perpetual. Kalau penghitungan persediaan fisik interim
diijinkan, maka auditor saat itu mengamati dan sekaligus menguji berkas
persediaan perpetual untuk transaksi dari tanggal perhitungan hingga tanggal
neraca.
Besarnya sampel. Besarnya sampel yang diambil dalam pengamatan fisik
biasanya tidak mungkin dinyatakan dalam angka tertentu, karena penekanan
dalam pengujian ini, adalah pengamatan prosedur klien, bukannya memilih
unsur tertentu untuk diuji. Cara mudah memandang besarnya sampel dalam
pengamatan persediaan fisik adalah berdasarkan total jam kerja yang digunakan,
bukan jumlah persediaan yang dihitung.
Pemilihan unsur. Pemilohan unsur tertentu untuk diuji adalah bagian
terpenting dalam keputusan audit pada pengamatan persediaan secara fisik.
Kecermatan dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang paling
signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan tertentu, menanyakan
jenis barang yang mungkin mengalami kusangan atau rusak, dan mendiskusikan
dengan manajemen alasan unuk tidak mengikutkan barang tertentu yang
material.
Tujuan audit terkait sado yang sama yang telah digunakan dalam bagian
sebelumnya pada pengujian terinci atas saldo memberka kerangka acuan untuk
33
pembahasan pengujian pengamatan persdiaan fisik. Tapi, sebelum membahas
tujuan, perlu memahami beberapa komentar yang belaku untuk semua tujuan.
Bagian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah
perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi
klien atau tidak. Prosedur audit pengujian terinci atas saldo yang umum
dilakukan untuk pengamatan persediaan secara fisik. Sebagai tambahan atas
prosedur terinci, auditor harus menelusuri semua bagian dimana persediaan
digudangkan untuk memastikan bahwa semua persediaan telah dihitung dan
diberi kartu yang memadai.
MINI PROJECT
Jawab :
34
aku menjadi barang jadi. Contoh soal audit pemeriksaan persediaan baran
g di pergudangan harus disesuaikan dengan sistem penilaian metode fifo a
tau rata-rata tertimbang.
Jawab:
Jawab :
Jawab:
35
Cara auditor menetapkan harga persediaan yang diproduksi adalah
dengan menentukan harga pokok, dengan menilai berapa unit
jumlah persediaan yang dipakai dalam setiap produksi dan harga
persediaan per produksi,biaya angkut yang dikeluarkan, biaya atas
penyimpanan barang ( bila ada).
1. PENGERTIAN
Beban dibayar dimuka Bagi banyak entitas, piutang usaha dan persediaan me
nunjukan aktiva lancar utama yang masuk dalam laporan keuangan. Termasuk j
uga di kebanyakan laporan keuangan adalah akun yang disebut sebagai aktiva la
in (other asset). Jika aktiva tersebut memberikan manfaat ekonomis selama kura
ng dari satu tahun, maka diklasifikasikan sebagai aktiva lancer dan disebut beba
n dibayar di muka (prepaid expenses). Beban dibayar di muka adalah beban yan
g dibayar terlebih dahulu untuk suatu periode yang melebihi periode akuntansi.
Dengan demikian, beban yang dibayar di muka bukanlah merupakan beban selu
ruhnya pada periode tersebut melainkan sebagai aktiva lancar.
Pada akhir periode, barulah dihitung berapa besar beban yang telah dipakai
dan sisanya tetap merupakan aktiva lancar. Pencatatan beban yang dibayar di m
uka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu beban dibayar di muka terlebih dahu
lu dicatat sebagai aktiva, dan beban dibayar di muka dicatat terlebih dahulu seb
agai beban.
Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bul
an atau dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kr
36
edit pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk P
PN).
tahun
b. Dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets)
b. Sewa dibayar di muka untuk masa satu tahun yang akan data
ng
(prepaid rent)
37
Contoh dari pajak dibayar di Muka adalah:
a. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
Biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar di muka. Jika akuntan publik da
pat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas Biaya berjalan efektif,
maka luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat diper
sempit.
38
Beberapa ciri internal control yang baik atas Biaya adalah :
39
h. (Pemberitahuan Import Untuk Dipakai)
i. PPh 23 : bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sew
a, royalty atau bank yang membayar bungan deposito/jasa giro.
j. PPh 25 : SSP
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pajak yang dibayar di muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang dipergunakan terca
kup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan ba
nk :
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut pajak dibayar di muk
a didukung oleh bukti-bukti sah dan lengkap.
Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan y
ang berwenang.
Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotong
an pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapi.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan r
api.
40
b. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
di muka. Yang digunakan sebagai sample biasanya adalah bukti pengel
uaran kas dan bank dan sample cukup dipilih secara random.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibay
ar di muka.
Jika dari test transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas pajak dibayar di muka b
erjalan efektif. Karena itu subtantive test atas perkiraan pajak dibayar di muka b
isa di persempit.
41
Pada banyak audit, auditor dapat mengumpulkan bukti yang memadai da
n kompeten atas asuransi dibayar di muka dengan melakukan prosedur analitis s
ubstantive. Pengujian terinci atas transaksi, jika dilakukan, dilaksanakan sebagai
bagian dari pengujian proses pembelian. Pengujian terinci atas saldo asuransi di
bayar di muka biasanya diperlukan hanya ketika salah saji diperkirakan.
kup atau tidak dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil.
42
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKE
Pengujian terinci atas saldo asuransi dibayar di muka dan beban asuransi
mungkinperlu ketika auditor mencurigai salah saji berdasarkan audit tahun lalu
atau ketika prosedur analitis substantive menunjukan bahwa saldo akun mungki
n mengandung salah saji. Auditor mulai menguji saldo akun asuransi dibayar di
muka dengan memperoleh skedul dari klien yang berisi analisis terinci mengena
i polis yang termasuk dalam akun asuransi dibayar di muka.
43
as kewajiban yang tidak tercatat atau bukti behwa pihak lain memiliki klaim ata
s aktiva yang diasuransikan.
e. Penilaian (Valuation)
Auditor berkepentingan dengan apakah porsi yang belum jatuh tempo ata
s asuransi dibayar di muka, dan juga beban asuransi, telah dinilai dengan tepat.
Hal ini dapat dengan mudah diuji dengan menghitung kembali porsi asuransi ya
ng belum jatuh tempo setelah mempertimbangkan premi yang dibayar dan termi
n polis. Drngan memverifikasi porsi asuransi dibayar di muka yang belum jatuh
tempo, auditor juga memverifikasi jumlah total beban asuransi.
f. Klasifikasi (Classification)
44
Prosedur Pemeriksaan Subtantive Prepaid Taxes :
45
g tersisa berfokus pada akun asuransi dibayar di muka karena akun tersebut
akan ditemui pada hamper semua perikatan. Bagian dari penentuan auditor a
tas risiko pengendalian untuk transaksi asuransi dibayar di muka didasarkan
pada efektivitas prosedur pengendalian dalam proses pembelian. Contohnya,
prosedur pengendalian dalam proses pembelian harus memastikan bahwa p
olis asuransi yang baru telah diotorisasi dengan tepat dan dicatat.
46
MINI PROJECT
Jawab :
Jawab :
Jawab :
47
Jawab :
Karena biaya yang dibayar tersebut belum menjadi beban perusahaan dal
am waktu yang bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayar tersebut masuk d
alam kategori uang muka (aktiva lancar).
Jawab :
Jawab :
PPN masukan adalah pajak Perusahaan yang dipotong oleh pihak ketiga y
ang akan diperhitungkan dengan PPN keluarannya.
Khusus untuk penerimaan sewa, jika yang menyewa adalah orang pribadi
atau bukan subyek pajak, maka pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 (final) yang dit
erima oleh Perusahaan harus disetorkan ke kantor pajak.
Fiskal luar negeri adalah pembayaran pajak di muka atas fiskal luar negeri yang
dibayarkan Perusahaan.
Jawab :
48
Tujuan pemeriksaan beban dibayar dimuka adalah memastikan bahwa be
ban tahun berjalan dan biaya yang dibayarkan dimuka telah diklasifikasikan ses
uai dengan SAK Etap dan PSAK. Jurnal pemeriksaan akan diberikan ketika aud
itor mendapatkan temuan audit bahwa laporan keuangan terdapat salah saji mate
rial.
Jawab :
Pajak Dibayar Dimuka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap
bulan ataudipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai
kredit pajak diakhir tahun (untuk PPh) atau akhir bulan (untuk PPN).
Jawab :
49
BAB IV | PEMERIKSAAN ASET TETAP
1.PENGERTIAN
Aset tetap (Fixed Assets) disebut jugaa Property, Plant and equipment.
Menurut Standar Akuntasi Keuangan (PSAK No 14, Hal. 16.2 dan 16.3-IAI,
2002): Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009; 68), Aset tetap adalah aset berwujud yang:
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan
sebagai aset tetap bila:
50
1. Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjualbelik
an sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam kegiatan o
perasi perusahaan
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
3. Jumlahnya cukup material.
Sifat pertama dari aset tetap tersebut yang membedakan aset tetap dari perse
dian barang dagangan. Misalnya mobil yang dimiliki PT. Astra sebagai produse
n mobil, hasil produksi/rakitan yang berupa mobil untuk dijual harus digolongk
an sebagai persediaan 7 barang dagangan (inventory), sedangkan mobil yang di
pakai untuk antar jemput pegawai, digunakan oleh direksi dan para manajer per
usahaan harus digolongkan sebagai aset tetap.
Sifat kedua dari aset tetap, merupakan salah satu alasan mengapa aset tetap
harus disusutkan. Biaya penyusutan merupakan alokasi dari penggunaan aset tet
ap selama masa manfaatnya, secara sistematis dan teratur (menggunakan metod
e tertentu yang diterapkan secara konsisten ).
Sifat ketiga merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan harus
mempunyai kebijakan kapitalisasi, yang membedakan antara capital expenditure
dan revenue expenditure. Capital expenditure adalah suatu pengeluaran modal y
ang jumlahnya material dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Revenue
expenditure adalah suatu pengeluaran modal yang jumlahnya tidak material wal
aupun manfaatnya mungkin lebih dari satu tahun. Selain itu revenue expenditur
e merupakan pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka menghasilk
an pendapatan dan dibebankan ke dalam laba rugi pada saat terjadinya beban ter
sebut. Misalnya pembelian mesin tik, meja tulis yang harga perunitnya kurang d
ari Rp 500.000, bagi perusahaan yang besar (misalnya pertamina) akan merupak
an revenue expenditure, tetapi bagi perusahaan yang kecil ( misal kantor akunta
n kecil ) akan merupakan revenue expenditure.
51
Fixed assets atau aset tetap bisa dibedakan menjadi :
1. Fixed tangible assets ( aset tetap yang yang mempunyai bentuk/wujud, bis
a dilihat, bisa diraba).
a. Tanah ( land ) yang diatasnya dibangun gedung kantor, pabrik atau rumah.
Tanah ini biasanya tidak disusutkan (menurut SAK maupun peraturan pajak).
8 Tanah bisa dimiliki dalam bentuk hak milik, hak guna bangunan (biasanya
jika kita membeli rumah dari real estate) yang mempuntai jangka waktu 20-3
0 taun, hak guna usaha dan hak pakai. Perlu diperhatikan bahwa perusahaan
asing dan warga negara asing tidak diperbolekan membeli tanah dengan hak
milik.
52
Yang termasuk Fixed Intangible Assets misalnya :
Hak paten, hak cipta (copy right), franchise, goodwill, preoperating expense
s (biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum perusahaan berproduksi secara komers
ial, termasuk biaya pendirian). Contoh dari frinchise misalnya Kentucky Fried C
hicken, Hamburger, Mc. Donald, Es teller `77. Dalam hal ini pengusaha yang in
gin menjual makanan/minuman tersebut harus menandatangani kontrak dengan
pemilik frinchise, agar bisa menjual makanan /minuman dengan rasa, bentuk, ga
ya, dekorasi yang khusus untuk jenis makanan tersebut, tentu saja dengan memb
ayar royalty.
B. Berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap Apabila aset tetap dihentikan karena
berakhirnya masa manfaatnya, semua akun yang berkaitan dengan aset tetap
56
tersebut harus dihapus. Dalam transaksi ini, saat aset tetap dihentikan masa
pemakaiannya masih memiliki nilai residu, harus diakui sebagai rugi
penghentian aset tetap.
C. Pertukaran Dengan Aset Lain Harga pertukaran aset tetap yang didapat
melalui pertukaran dengan surat berharga diukur dengan jumlah uang yang
dapat direalisasikan apabila surat berharga tersebut dijual. Jika harga pasar
surat-surat berharga tidak dapat ditentukan , harga pasar aset tetap yang
diperoleh menjadi dasar pencatatan aset yang bersangkutan. Jika harga pasar
kedua aset tersebut tidak ada maka aset tetap tersebut harus ditaksir oleh pihak
yang independen, misalnya oleh penilai (appraiser).
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan
sebagai aset teatp bila :
a) Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa akan
datang yang berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan;
57
b) Biaya perolehan dapat diukur secara andal.
58
ditaksir terlalu rendah, risiko deteksi dapat terlalu tinggi ditetapkan dan auditor
dapat melaksanakan pengujian substantif yang tidak memadai sehingga
auditnya tidak efektif. Bila auditor tidak melakukan konfirmasi, ia harus
mencantumkam dalam kertas kerja mengenai alasannya dan bagaimana
akuntan mengatasinya atau tindakan alternatif yang dilakukan.
59
Untuk memeriksa apakah penarikan aset tetap sudah dicatat dengan benar di
buku dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode)
yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, Konsisten,
dan apakah perhitunganya telah dilakukan dengan benar (secara akurat)
Untuk memeriksa apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan
Untuk memeriksa apakah penyajian aset tetap dalam laporan keuangan,
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
60
6. Periksa bukti pemilikan aset tetap tersebut, untuk tanah, gedung,periksa
sertifikat tanag dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat
Izin Penempatan Bangunan). Untuk kendaraan periksa BPKB, STNK-
nya.
7. Buat analisis tentang perkiraan repair dan maintenance, sehingga kita
dapat mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam
kelompok Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue
Expenditure.
8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah diasuransikan dan apakah
insurance coveragenya cukup atau tidak
9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan
biaya penyusutan diperkirakan dengan laba rugi dan periksa
alokasi/distribusi biaya penyusutan.
10.Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank
untuk memeriksa apakah ada aset tetap dijadikan sebagai jaminan atau
tidak, dan jika ada maka hal ini perlu diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan
11.Periksa apakah ada Commitment yang buat oleh perusahaan untuk
membeli atau menjual aset tetap
12.Untuk konstruksi dalam proses kita periksa penambahanya dan apakah
ada konstruksi bangunan dalam proses (Contruction in Progress) yang
harus ditransfer ke aset tetap
13.Jika ada aset tetap yang diiperoleh melalui leasing, periksa lease
agreement dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai
dengan standar akuntansi leasing
14.Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap yang dijadikan agunan kredit
di bank
15.Periksa penyajianya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)
61
Mini project
Jawaban:Aset tetap adalah aset tidak lancar yang berwujud, dimiliki, dan
digunakan oleh perusahaan dalam operasionalnya untuk menghasilkan
pendapatan. Oleh karena itu, aset tetap memiliki masa pemanfaatan yang lebih
besar daripada aset lancar dan biasanya tidak untuk dikonsumsi atau diubah
menjadi kas dalam waktu satu tahun
Jawaban : Aset tetap atau aktiva tetap mengacu pada aset berwujud jangka
panjang yang digunakan dalam operasi bisnis. Jenis aset ini memberikan
keuntungan finansial jangka panjang, memiliki masa manfaat lebih dari satu
tahun, dan diklasifikasikan sebagai property, plant, and equipment (PP&E)
(PP&E) di neraca
Jawaban :Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria: – Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
– Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; – Tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam operasi normal entitas; dan – Diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan.
62
keputusan yang bagus mengenai aset yang digunakan dan untuk memacu para
manajer. Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.
5.Apa yang dilakukan auditor saat melakukan audit terhadap aktiva tetap?
Jawaban : Untuk hal tersebut maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo
aktiva tetap yang dicantumkan didalam neraca dengan aktiva tetap yang
bersangkutan di dalam buku besar dan selanjutnya ditelusuri ke jurnal
pengeluaran kas, jurnal umum dan buku pembantu aktiva tetap.
Jawaban : Lalu menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2005), aset tetap
adalah aset yang memiliki tiga karakteristik yakni memiliki substansi fisik
(ukuran pasti mengenai ukuran dan bentuk), digunakan untuk kegiatan usaha
perusahaan dan tidak dijual kepada pelanggan.
63
BAB V | PEMERIKSAAN ASET TAK BERWUJUD
1. PENGERTIAN
Aset tak berwujud adalah aset nonmeter yang dapat didenfikasikasih dan
tidak mempunyai wujud fisik. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
Tidak mempunyai bentuk, sehingga tidak bisa dipegang/diraba atau dilihat.
Diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang jumlahnya cukup
materi. Dimiliki untuk digunakan dalam rangka menghasilkan/menyerahkan
barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, untuk tujuan administratif
Contoh : software, hak paten, hak cipta, film gambar hidup, daftar
langganan, HPH, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok/pelanggan,
kesetiaan pelanggan, hak pemasaran dan pangsa pasar Dapat didentifikasikan
jika:
Dapat dipisahkan
Muncul dari hak Kontraktual
64
2. PENGAKUAN ASET TAK TERWJUD
Keteridentifikasian
Pengendalian sumber daya
Manfaat ekonomis dimasa depan
Manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aktiva tidak berwujud
mencakup: pendapatan dari penjualan barang/jasa, penghematan biaya, atau
manfaat lain yang berasal dari penggunaan aktiva tersebut oleh perusahaan,
seperti penggunaan hak kekayaan intelektual tidak meningkatkan pendapatan
masa depan, tetapi menekan biaya produksi masa depan
Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal Aktiva tidak
berwujud diakui pada saat awal, sebesar: Biaya Perolehan.
66
Pemilik hak paten akan mendapat royalti jika orang lain membuat produk
yang sama dan membeli hak paten tersebut
Hak Cipta (Copy Right) : diberikan kepada orang yang mencipta lagu
atau mengarang buku
Franchise : timbul ketika seseorang membeli makanan/ minuman dengan
rasa, bentuk, penyajian dan dekorasi yang sama (KFC, McD, Es Teler
77).
Merek Dagang : sama hal nya dengan hak paten dengan hak cipta, yaitu
hak kekayaan intelektual juga. Merek dagang ini berupa suatu desain,
logo, simbol, ataupun ekspresi yg mewakili suatu perusahaan tertentu
yang dapat memberikan nilai jual suatu produk.
67
Memeriksa kesesuaian penyajian aktiva tak berwujud dalam laporan
keuangan dengan PABU/PSA
Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tak berwujud (lihat
Exhibit 14-1)
Minta perincian aktiva tak berwujud (saldo awal, penambahan,
amortisasi dan penghapusan serta saldo akhir) per tanggal neraca
(lihat Exhibit 14-2)
Cocokkan saldo awal dan akhir ke buku besar, lalu periksa footing
dan cross footing
Periksa penambahan aktiva tak berwujud (otorisasi, notulen rapat,
validitas dan kelengkapan)
Periksa kesesuaian amortisasi dengan PSAK/PABU dan
penghapusan (jika ada) aktiva tak berwujud.
Periksa perjanjian dan pendapatan dari perjanjian dengan pihak ke
tiga yang ingin menggunakan hak patent, hak cipta dan franchise
(dalam bentuk royalty fee).
Periksa kesesuaian penyajian aktiva tak berwujud dengan
PSAK/PABU
Ada dua analisis aset tak terwujud yang dapat dimiliki oleh perusahaan
diantaranya :
68
dengan pendapatan melebihi 10% dari jumlah pendapatan sewa pembiayaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020.
Untuk memeriksa apakah amortisasi aset tak terwujud dilakukan sesuai dengan
standart akuntansi keuangan.
69
Akuntansi untuk aktiva tak berwujud melibatkan prinsip dan
prosedur akuntansi serupa yang diaplikasikan untuk aktiva tak berwujud
lainya, seperti properti, pabrik dan peralatan yaitu :
a) Pada akuisisi menerapkan prinsip biaya.
b) Selama periode penggunaan, menerapkan prinsip penandingan.
c) Pada disposisi, menerapkan prinsip pendapatan. Keuntungan atau
kerugian yang diakui atas pelepasan sama dengan selisih antara
pertimbangan yang diterima.
Kapan aset tak berwujud diakui dan dicatat ke dalam laporan posisi keuangan?
tentunya harus mengikuti karakteristik aktiva tidak berwujud yakni.
6. Aktiva diukur berdasarkan biaya perolehan sampai aset siap untuk diakui
dan dipergunakan.
Harga perolehan dari aset tak berwujud seperti francais, hak paten, hak cipta
dan goodwill diakui sesuai dengan nilai tercatatnya. Biaya perolehan aktiva
tidak berwujud yang diperoleh dari pembelian, maka harga perolehanya adalah
sejumlah kas yang dibayarkan. Apabila aset didapatkan dari pertukaran dengan
70
aset lainnya, maka harga perolehan aset tidak berwujud diakui sebesar nilai
wajar.
Masa manfaat aktiva tidak berwujud biasanya berlangsung 20 tahun lebih sejak
pertama kali di klaim. Ada beberapa hal yang dipertimbangkan masa manfaat
aktiva tidak berwujud yakni.
3. Estimasi pesain
lain.
Aset tidak berwujud dapat berbentuk produk artifical inteligen dan produk
lainnya yang dipergunakan oleh pihak lain.
71
MINI PROJECT
1. PT Iwak Lele Dumbo adalah perusahaan dagang yang fokus pada penyediaan
peralatan budidaya lele dumbo skala kecil, menengah dan besar. Pada tanggal
15 Juli 2022, perusahaan mengeluarkan kas sebesar Rp 5.500.250 untuk
membayar biaya upgrade alat panen lele, dan Rp 750.000 untuk membayar
biaya asesoris dan instalasi alat tersebut.
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas tersebut?
Jawaban dan pembahasan:
Tanggal 15 Juli 2022:
(Debit) Alat Panen Lele …. Rp 5.500.250
(Kredit) Kas …. Rp 5.500.250
(Debit) Biaya Pemasangan dan Perawatan … Rp 750.000
(Kredit) Kas Rp 750.000
2. jelaskan mengenai jenis-jenis aset tak berwujud dan apa yang menyebabkan
tarif amortisasi berbeda pada setiap kelompok harta tak berwujud?
Jawab :
72
baru atas pengembangan dari rancangan awal. Harga perolehan hak paten adala
h kas yang dibayarkan untuk mendapatkan paten tersebut.
- Copyright. Pemerintah memberikan copyright untuk memberikan pemilik hak
eksklusif tersebut untuk menghasilkan dan menjual karya seni atau publikasi. H
arga atas copyright adalah biaya mendapatkan dan mempertahankan copyright t
ersebut.
Trademarks. Sebuah trademark adalah sebuah kata, frase atau simbol yang men
gidentifikasi sebuah produk atau bisnis, contohnya seperti Coca Cola, Game Bo
y, Windows, dan Frappuccino. Trademark dapat meningkatkan penjualan dari pr
oduk. Pemilik produk dapat mendaftarkan nama-nama tersebut pada unit pemeri
ntahan untuk mendapatkan hak proteksi atas nama-nama produk tersebut.
- Franchise dan license. Franchise adalah sebuah persetujuan kontraktual antara
seorang franchisor dengan franchisee.Franchisor memberikan hak kepada franc
hisee untuk menjual produk tertentu, menyediakan jasa atau menggunakan trade
mark tertentu. Lisensi adalah hak untuk menggunakan produk atau jasa tertentu,
seperti penggunaan jalan kota untuk jasa taksi, penggunaan lahan publik untuk t
elepon dan tiang listrik.
- Goodwill. Goodwill adalah bagian dari aktiva dalam neraca, yang mencermink
an kelebihan pembayaran atas aktiva yang dibutuhkan perusahaan dibandingkan
dengan nilai pasar. Goodwill hanya akan dicatat perusahaan apabila perusahaan
membeli bisnis orang lain.
73
write down diperlukan dan dilakukan jika manfaat yang diberikan Goodwill
diakui telah menurun. jika seandainya Goodwill yang didapat atas pembelian
perusahaan terdahulu sudah diakui tidak memberikan manfaat lagi bagi
perusahaan
JAWAB :
Karakteristik aset tak berwujud berdasarkan psak tentu harus diatur agar dapat
menyesuaikan kondisi keuangan di perusahaan. Pengertian aktiva tetap tak
berwujud menurut para ahli adalah kekayaan perusahaan yang dapat
diidentifikasi dan memiliki nilai materialitas walaupun tidak memiliki wujud
fisik.
JAWABAN :
Secara akuntansi, perlakuan aset tak berwujud adalah sebagai berikut: Aset tak
berwujud diakui pada saat diperoleh, dengan ketentuan: Individu/Perusahaan
berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dari
aset tersebut. Biaya-biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal
74
BAB III
PEMBAHASAN
Buku karangan Sukrisno Agoes, Terdiri dari 5 bab yang isinya cukup jelas. Pada
bagian awal buku terdapat struktur dari auditing yang akan lebih mudah di mengerti
oleh para pembaca. Materi mengenai auditing dijelaskan secara lengkap, dalam bentuk
paragraf dan juga point-point. Setiap materi yang dibahas terdapat contoh-contoh yang
melatih pemahaman pembaca atas teori yang disajikan. Terdapat bergam ilustrasi pada
setiap materi untuk mempermudah pembaca mencerna dan memahami isi materi yang
ingin disampaikan oleh penulis. Serta di Akhirbab terdapat soal-soal latihan yang
1. Kelebihan
-Kelebihan dari buku ini yaitu pembahasan pada buku ini didasarkan pada para
ahli seperti pengertian, jenis, karakteristik dan sebagainya sehingga materi yan
75
g ada lebih bersifat aktual dan sesuai peraturan sebagai acuan dalam membaha
- Pembahasan dalam buku ini cukup ringkas namun jelas sehingga cukup mudah
untuk di pahami. pahami. Dan materi yang materi yang ada pada buku ini juga
saling berkesinambungan setiap babnya dan setiap memasuki bab baru setiap p
embahasan awal selalu membahas sedikit materi dari bab sebelumnya untuk m
ngan mudah.
2. Kekurangan
- Kurangnya contoh dari setiap materi sehingga sulit dipahami oleh pembaca
- Kuantitas dari contoh tabel yang terlalu sedikit karena telah penuh terisi oleh
76
BAB IV
KESIMPULAN
Maka daripada itu standart Audit telah dibuat dan dipedomani oleh Aparat
77
DAFTAR PUSTAKA
10.https://www.academia.edu/43085329/
PEMERIKSAAN_SURAT_BERHARGA_DAN_INVESTASI#:~:text=M
enurut%20Wiraatmadja%2C%20surat%20berharga%20ialah%20surat
%20y
78
11.https://www.bing.com/search?
q=pemeriksaan+biaya+dibayar+dimuka&cvid=c2f42dc1d1014099bcd64
d293a3c5b7d&aqs=edge.0
12.https://perpustakaan.mdp.ac.id/2019/11/01/auditing-buku-2-edisi-5/
14.https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Audit-I-Lesson-XI PEM
ERIKSAAN SURAT-BERHARGA-DAN-INVESTASI.pdf
15.https://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/1605/Sentosa_
142025-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y
16.https://www.bing.com/search?q=SOAL+DAN+JAWABAN+ASET+TAK
+BERWUJUD&qs=n&form=QBRE&sp=-1&pq=soal+dan+jawaban+ase
t+tak+berwujud.
18.https://id.scribd.com/document/540005725/CBR-AUDITING-KELOMP
OK-8
19.https://id.scribd.com/document/539791906/CBR-Audit-Kel-07
20.https://onesearch.id/Record/IOS3639.ai:slims-2719
21.https://library.itb-ad.ac.id/searchcollection.php?idpengarang=548
79
GLOSARIUM
Kode Etik : Pedoman bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia untu
k bertugas secara bertanggung jawab dan objektif.
Nilai wajar (fair value ): Harga yang akan diterima untuk menjual suatu asset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitis
80
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran .
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) : Format dan prosedur pembuatan laporan keuangan yang
menjadi aturan baku penyajian informasi keuangan suatu
kegiatan usaha atau perusahaan.
81
Goodwill : Timbul ketika perusahaan mengakuisisi diatas harga
yang berlaku (karena perusahaan yang dibeli mempunyai
keunggulan tertentu) untuk aktiva bersihnya (setelah
dikurangi biaya-biaya)
82