Tempat tinggal klien berlokasi di Desa Waihaong kota Ambon, Jarak dari
angkutan umum.
dan terletak di belakang jalan utama, Wilayah kerja Puskesmas Waihaong mencakup
Daerah Waihaong,Silale.
di desa Waihaong.
B. TINJAUAN KASUS
Pada tinjauan kasus ini peneliti akan membahas tentang asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. A dari masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB di
bentuk SOAP.
141
142
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS / BIODATA
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
kunjungan ulang.
GI P0 A0
1) Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan pusing, mual muntah dan pada bulan juli melakukan
d. Riwayat kesehatan
2) Perilaku kesehatan
1) Pola nutrisi
a) Sebelum hamil
(1) Makan
(2) Minum
b) Selama hamil
(1) Makan
(2) Minum
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum Hamil
(1) BAB
(2) BAK
b) Selama Hamil
(1) BAB
(2) BAK
a) Sebelum hamil
b) Selama hamil
a)Sebelum hamil
a) Mandi : 2 x sehari
c) Keramas : 1 minggu 2 x
b) Selama hamil
1) Mandi : 2 x sehari
f. Riwayat Sosial
1) Riwayat Sosial
c) Lamanya : 3 tahun
Kelamin Keluarga
Tidak ada
3. Pemeriksaan.
b. Tanda vital
3) LILA : 25 cm
d. Pemeriksaan Fisik
7) Payudara-Pembesaran :
8) Abdomen
Tinggi fundus uteri dan keadaan janin ( Kehamilan < 20 minggu menggunakan
pita cm )
Leopold II :Teraba bagian kanan perut ibu teraba bagian memanjang seperti
Leopold III : Teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
DJJ : 133x/m
a) Hemoglobin : 11 gr%
DS :
DO :
teraba bulat, lunak dan melenting, usia kehamilan 24 minggu 8 hari, TBJ : 24 – 12
punggung janin, bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil pertanda
ekstremitas janin.
Leopold III : teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting pertanda
kepala janin, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting pertanda bokong
janin.
Tidak Ada
Tidak Ada
2. Berikan KIE tentang pola nutrisi, pola istirahat dan personal hygine.
ketidaknyamanan dan masalah yang mungkin timbul pada ibu hamil trimester III
penjelasan ini ibu dapat memperoleh penjelasan serta ibu dapat menjaga
kehamilannya dengan baik agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan.
Rasional : ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam
151
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terkait itu, ada suatu hal yang perlu
5. Anjurkan ibu untuk lebih sering berjalan dan mengurangi mengangkat beban
yang berat
kesehatan ibu dan bayi. Berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah
abdomen dans pelvis yang akan sangat berguna saat melahirkan. Satu hal yang
menjadi perhatian ibu hamil adalah agar ia menghentikan aktifitas beratnya baik
kegiatan berat seperti mengangkat berat dan olahraga ketika ibu hamil merasa
kelelahan. Hal lain yang harus dihindari adalah melakukan peregangan otot saat
meraih sesuatu, misalnya menggapai sesuatu yang tinggi. Ibu hamil akan rawan
2006)
Rasional : P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi
oleh bidan didesa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
meningkatkan cakupan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
(Sulistyawati, 2009).
2. Memberikan KIE tentang pola nutrisi, pola istirahat dan personal hygiene yaitu
makanan sayuran hijau seperti yang mengandung vitamin, zat besi, protein dan
mineral, contoh nasi, sayur-sayuran hijau, lauk-pauk, ikan, daging dan minum air
putih yang banyak Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, tidur siang ± 2 jam
Hasil : ibu sudah memahami tentang KIE yang diberikan dan mau melakukannya
mugkin timbul pada pada trimester III. Yaitu tanda bahaya kehamilan di
trimester III seperti perdarahan, kontraksi di awal trimester III dan Hipertensi
satunya sesak nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak
tersebut disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar sehingga menekan
diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan ibu tidur miring
kiri.
Hasil : Ibu mengerti tentang penjelasan tanda bahaya dan tidak merasa panik saat
4. Anjurkan ibu untuk lebih sering berjalan dan mengurangi mengangkat yang
berat karena berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah dilakukan selama
153
kehamilan dan akan membantu dalam memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis
yang akan sangat berguna saat melahirkan. Dan kurangi mengangkat beban berat
karena kurangnya keseimbangan pada saat hamil dapat menyebabkan hal-ha yang
tidak diinginkan.
Hasil : Ibu mengerti dan sudah menyiapkan persiapan persalinan yaitu tempat
biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan, meminta suami dan keluarga
G. Evaluasi
Subjektif :
Objektif :
DJJ : 133x/menit, TBJ 1860, gram, tidak ada odema pada ekstermitas
bawah
Analisa :
Penatalaksanaan :
2. memberikan KIE tentang personal hygiene, gizi ibu hamil, pola istirahat
3. menganjurkan ibu untuk mengurangi makan nasi dan makanan atau minuman
CATATAN PERKEMBANGAN I
Subjektif:
Objektif:
Analisa:
Penatalaksanaan:
2.170 gram, Pu-ka, Preskep, Divergen, DJJ: 147x/m. Ibu dan keluarga
CATATAN PERKEMBANGAN II
Hari/Tanggal : Selasa, 2 februari 2022
Subjektif:
Objektif:
132x/m
Analisa:
janin tunggal, hidup, intra uteri keadaan ibu dan janin baik.
Penatalaksanaan :
Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, TFU : 30 cm, TBJ : 2,945 gram, Pu-
mengerti .
157
DI RS AL-FATAH AMBON
No RM : 95 75 57
S. :
Ibu mengatakan mules sejak pukul 15:00 WIT, keluar darah dan lendir dari jalan
lahir, nyeri perut dirasakan terus-menerus dan sering kencing. Ini merupakan
O. :
mmHg, Nadi : 80x/m, Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, teraba pertengahan pusat-
px, TFU : 32 cm, Pu-ka, Presentasi Kepala, Divergent, TBJ : 2945 gram, DJJ :
4. Pembukaan 8 cm
6. Presentasi kepala
158
A. :
P. :
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri atau berjalan untuk mempercepat
penurunan kepala.
4. Mengajurkan ibu untuk sering berkemih jika kandung kemih penuh dan
pakaian ibu dan bayi jika dalam observasi pembukaan sudah lengkap.
159
S. :
2. Ada pengeluaran darah dan lendir semakin banyak dari jalan lahir.
O. :
KU : baik, ibu nampak meringis kesakitan, nadi 90x.m, pernapasan 24x/m, HIS 4x
VT 05:25 WIT :
3. Portio tipis
A. :
P. :
1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan rencana
mematahkan ampul oksitosin 10 unit buka spuit 3 cc setelah itu masukan spuit
Hasil : Perlengkapan, bahan dan obat-obatan telah siap, spuit telah berada dalam
partus set
3. Memakai alat pelindung diri yaitu celemek, masker, penutup kepala, dan sepatu
boot.
langkah dan bilas dengan air mengalir setelah itu kerngkan menggunakan tisu.
Hasil : Semua perhiasan telah terlepas dan tangan sudah bersih dan kering
6. Memasukan oksitosin 10 unit kedalam spuit dan letakkan kembali kedalam partus
set
Hasil : Oksitosin telah dimasukan kedalam spuit dan sudah diletakkan kembali
DTT 5 buah.
10. Pukul 05.35 WIT : Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar,
11. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada His dan menganjurkan ibu untuk
melakukan relaksasi nafas saat His, memimpin persalinan dan beri dukungan
pada ibu.
12. Pukul 05.45 WIT bayi lahir spontan letak belakang kepala, jenis kelamin
perempuan,
13. lakukan penilaian selintas pada bayi kemudian letakkan bayi didepan Vulva
14. Mengeringkan bayi mulai dari wajah, kepala,, dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan.
15. Mengklem tali pusat menggunakan 2 klem tali pusat, klem petamma letakkan
dengan jarak 3 cm dari pangkal pusat bayi, kemudian urut tali pusat kearah ibu
dan letakkan klem kedua 2 cm dari klem pertama. Letakkan tangan pada kedua
klem untuk melindunginya dan potong tali pusat menggunakan gunting tali pusat.
16. Mengganti kain bayi yang basah dengan yang kering, setelah itu letakkan bayi
secara telungkup pada perut Ibu lebih rendah dari payudara dan tutup bayi bayi
Hasil : bayi telah berada di atas perut ibu dan telah tertutup kain.
17. melakukan Masase untuk mengecek apakah ada janin kedua atau tidak
S. :
2. Ibu mengatakan merasa lelah, perutnya masih terasa mules, dan masih merasa
O. :
86x/m, Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat , kandung kemih kosong,
darah tiba-tiba, adanya kontraksi. Pengeluaran darah ± 150 cc, laserasi derajat II .
A. :
P. :
1. Memberi tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 I.U. agar uterus dapat
plasenta.
4. Melakukan masase uterus untuk mengetahui apakah kontrasi uterus baik atau
tidak.
Hasil : Ada laserasi derajat II dan sudah dilakukan penjahitan dalam sebanyak
S. :
O. :
A. :
P:
1. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang cara masase uterus serta manfaatnya,
dan melakukan pemantauan kala IV (TD, nadi, suhu, TFU, kontraksi uterus,
lampiran partograf.
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk mengembalikan tenaga ibu,
5. Memberikan KIE tentang bahaya nifas, perawatan luka perineum, KB, personal
6. Mencuci peralatan yang di pakai dan sterilkan, alat sudah dicuci dan sudah
sterilkan.
S :
1. Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada pukul 05.45 WIT
O :
33 cm, BB : 3.100 gram, PB : 49 cm, apgar score : 7/9, anus: berlubang, kulit
A :
P :
4. Menghangatkan bayi
7. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya BBL seperti malas minum, kejang,
Hasil : Ibu mengerti dan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru
lahir
kehangatan bayi.
P :
b) Kebersihan
berikan ASI sampai usia 6 bulan karena bagus untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayinya.
S :
P:
2. Melihat keadaan tali pusat bayi dan memandikan bayi, hasil : tali pusat telah
S:
1. Ibu mengatakan keadaan bayinya baik-baik saja, bayi menyusu dengan baik.
O:
°C, P : 50 x/m, BB : 2900 gram, BAK : baik, BAB : baik, ASI : bayi menyusu
dengan baik.
168
A:
P :
36,5ºC, P : 24x/m, Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat, pengeluaran
darah ±70 cc, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, laserasi derajat II,
P :
3. KIE tentang tanda bahaya masa nifas, nutrisi yang cukup, pengeluaran lochea,
involusi uterus, personal Hygiene, cara merawat tali pusat, cara menyusui dengan
benar,
5. Menjelaskan kepada ibu cara melakukan Vulva Hygiene dan cara melakukan
perawatan perineum,
25 Maret 2022,
36, 80C, ASI (+), pertengahan pusat-shympisis, kandung kemih kosong, perdarahan
berupa bercak darah,luka jahitan tidak ada tanda-tanda infeksi, kontraksi uterus baik,
P :
3. KIE tentang tanda bahaya masa nifas, nutrisi yang cukup, pengeluaran lochea,
involusi uterus, personal Hygiene, cara merawat tali pusat, cara menyusui dengan
benar,
5. Menjelaskan kepada ibu cara melakukan Vulva Hygiene dan cara melakukan
perawatan perineum,
sel telu (ovum) dari dinding telur (ovarium). Efek samping yang mungkin
terjadi jika menjadi aseptor kb pil adalah: Amenore (tidak haid) Mual, pusing
sehingga dapat digunakan pada masa laktasi dan perempuan yang tidak dapat
berkepanjangan.
171
ditempatkan didalam kapsul implan satu atau dua batang yang dipasang pada
lapisan bawah kulit dibagian medial lengan atas dengan jangka 3 tahun. Efek
badan naik/turun
panjang yang cukup efektif Karena hanya terjadi kurang dari 1 kehamilan
post partum adalah AKDR yang dipasang pada saat 10 menit setelah plasenta
lahir hingga 48 jam post partum. Perdarahan haid yang lebih lama serta nyeri
dibawah perut merupakan efek samping utama dalam waktu 3-6 bulan
penggunaan.
S:
Ibu mengatakan dirinya baik-baik saja, bayinya menyusu dengan baik dan
O :
78x/m, S : 36,5 °C, P : 21x/m, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong, ada
A :
P :
2. Menganjurkan ibu tidur pada siang hari saat bayinya tertidur agar pada saat
terpenuhi.
3. Menganjurkan ibu memberikan ASI kepada bayinya setiap 1-2 jam sekali.
Ibu mengerti.
P :
3. Mempersiapkan obat suntik KB 3 bulan, kapas alkohol, dan spuit 3 cc, setelah itu
Hasil : kapas alkohol sudah siap dan obat telah berada dalam spuit 3 cc
4.. Ukur area penyuntikkan dan bersihkan area yang akan di suntik setelah itu suntik
C. Pembahasan
diberikan secara menyeluruh mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas sampai
bayi baru lahir dan terkait dengan keluarga berencana. Tujuan asuhan kebidanan
komprehensif adalah memonitor dan mendeteksi kesehatan ibu dan janin. selama
kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan terkait dengan penggunaan kontrasepsi yang
Komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Asuhan
kebidanan komprehensif diberikan pada Ny.A umur 25 tahun yang dilakukan sejak
usia kehamilan 24 minggu 8 hari, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
174
Asuhan dimulai dari tanggal 09 desember 2021 sampai dengan 28 april 2022 di
Puskesmas Waihaong.
1. Kehamilan
4. Pemberian imunisasi TT
7. Temu wicara/konseling
8. Test/pemeriksaan Hb
kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu sebagai minimal satu kali
175
pada trimester pertama, minimal satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga.
Data Subjektif yang penulis dapatkan dari hasil anamnesa adalah Ny.A
umur 25 tahun hamil pertama. HPHT 01 juni 2021 dengan usia kehamilan 24
minggu 8 hari. Setelah itu, penulis membawa Ny.A melakukan kunjungan ulang
Data yang penulis dapatkan dari buku KIA, Ny.A melakukan kunjungan pertama
24 minggu dan pada trimester III umur kehamilan 32 minggu. Hal ini sesuai
dengan teori diatas, namun ada beberapa pemeriksaan yang tidak penulis lakukan
karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan. maka ada kesenjangan antara
teori dan praktek karena ibu melakukan pemeriksaan ke Puskesmas dengan rutin
Ibu mulai merasakan gerakan anaknya pada usia kehamilan 4 bulan (16
minggu). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa gerakan janin ini
harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa, gerakan janin baru dapat
ibu dan janin, jenis immunisasi yang diberikan adalah tetanus toksoid (TT) yang
dapat mencegah penyakit tetanus. Ibu sudah mendapatkan imunisasi TT4 dengan
176
lama perlindungan 3 tahun, maka saat kehamilan ini ibu hanya mendapatkan
imunisasi lanjutan yaitu TT5 dengan lama perlindungan 5 tahun. Ibu sudah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak satu kali, yaitu pada kunjungan kedua umur
kehamilan 24 minggu.
dengan rumus Naegle yang dapat dihitung dari hari pertama ditambah 7 dan
menjadi 16 kg. Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil. Oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Berat badan yang
optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan
persalinan serta berat badan bayi lahir rendah (Sukarmi, 2016). Selama penulis
pada kunjungan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa ibu mengalami kenaikan
berat badan sebesar 8 kg dan LILA 25 cm. Melakukan penimbangan berat badan
pada ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Pertambahan yang
optimal adalah kira-kira 20% dari berat badan ibu sebelum hamil, jika berat
badan tidak bertambah, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) dilakukan secara rutin dengan tujuan
mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan berat
janin intrauterine tinggi fundus uteri dapat juga mendeteksi secara dini terhadap
177
TFU pada Ny.A adalah 24 cm pada kunjungan pertama dan pada saat kunjungan
terakhir TFU ibu 30 cm. TFU lebih dari 40 cm harus dilakukan rujukan karena
telah dilakukan pada Ny.A tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dimana
ditemukan bagian terbesar janin (punggung) berada pada kanan perut ibu,
sedangakan bagian yang berada pada simpisis adalalah teraba bulat keras dan
melenting (Kepala) sedangkan DJJ terdengar pada kuadran III yaitu 135x/m. Hal
ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek, Sari (2014).
Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan, diminum setiap hari,
ingatkan ibu hamil tidak minum dengan teh dan kopi, suami atau keluarga
hendaknya selalu dilibatkan selama ibu mengomsumsi zat besi untuk meyakinkan
bahwa tablet zat besi betul-betul diminum. Ny.A meminum tablet zat besi secara
penunjang dilakukan pada usia kehamilan 32 minggu. Pemeriksaan urin jika ada
(HIV/AIDS dan PMS). Purwoastuti (2014). Menurut WHO yang dikutip dalam
pengukuran tinggi rahim, penentukan letak janin dan perhitungan DJJ, penentuan
status imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah, tes laboraturium, konseling
dan senam hamil. (Sari,2014). Pelayanan antenatal yang diberikan pada Ny.A
sudah sesuai dengan teori yang ada, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek. Asuhan yang diberikan pada ibu antara lain: menyampaikan hasil
dengan ibu tentang persiapan persalinan yang harus ibu lakukan, menjelaskan
teratur, serta istirahat yang cukup dan. Hal ini sesuai dengan teori yang
kunjungan ulang antara lain : menjelaskan dan memberikan nasihat kepada ibu
2. Persalinan
179
Maret 2022, ibu mengatakan merasa sakit sejak malam hari sekitar jam 15.00
WIT, dan ada keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Timbul rasa sakit
oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur. Maka tanda-tanda
yang dialami oleh Ny. A sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan antara
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,
durasi, dan kekuatan yang teratur (Janah, 2017). Pada primigravida kala 1
(Marmi, 2012). Dari hasil pemantauan sejak pukul 00.00 WIT , pembukaan
serviks 8 cm, dan pada Pukul 05.25 WIT pembukaan serviks 10 cm (lengkap),
sehingga partograf tidak melewati garis waspada. Pada kasus Ny.A tidak ada
masalah pada saat persalinan sehingga di sebut persalinan normal, hal ini sesuai
dengan teori dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Kala satu
sehingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). sehingga yang di temukan pada
Ny.A sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antar teori dan praktek.
Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung selama 2
jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida (Marmi, 2012). Pada kasus
180
Ny.A lama kala II adalah 20 menit. Pada pukul 05.45 WIT ibu melahirkan bayi
perempuan dan ada laserasi pada jalan lahir derajat II, maka dilakukan penjahitan
kehilangan darah yang tidak perlu (Marmi, 2012). Hal ini menunjukkan tidak
adanya kesenjangan antara teori dan praktek. sebab kala II yang terjadi tidak
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit, maka harus diberi
penanganan yang lebih atau dirujuk. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan
dengan memperhatikan tanda-tanda, seperti (Marmi, 2012). Lama kala III pada
kasus Ny.A adalah 10 menit, yang berarti tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan
2012). Kala IV yang dilakukan pada kasus Ny.A sudah sesuai dengan teori, sebab
penulis melakukan observasi 2 jam post partum dan hasil pemantauan terlampir
dalam partograf.
asuhan persalinan normal, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktek.
181
Bayi baru lahir adalah individu yang sedang bertumbuh dan baru saja
mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
lahir cukup bulan dengan umur kehamilan 40 minggu, lahir spontan pada
spontan, perempuan, tonus otot positif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin
perempuan, berat badan 3.100 gram, panjang badan 49 cm. Hal ini sesuai
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada bayi baru lahir antara lain:
nafas, memotong dan merawat tali pusat, melakukan penilaian awal (APGAR
imunisasi Hb 0, pemantauan bayi baru lahir, dan pemeriksaan fisik bayi baru
lahir (Dewi, 2010). Segera setelah bayi lahir, penulis melakukan penilaian dan
hasilnya adalah bayi menangis spontan, bernapas aktif, kulit kemerahan tonus
oto baik, sehingga penulis langsung meletakkan bayi di atas perut ibu,
membungkus, menjepit, ikat dan menggunting tali pusat dengan jarak 3 cm,
keringkan bayi, bungkus, dan lakukan IMD berhasil , pemberian salep mata
dan vitamin K segera setelah bayi lahir. Salep mata dan vitamin K segera
kali yaitu saat bayi berumur 6 jam, 6 hari, dan 14 hari. Sesuai dengan jadwal
182
jam setelah lahir, kedua pada hari ke 3-7 setelah lahir, dan ketiga pada hari ke
4. Nifas
Selama kunjungan masa nifas mulai dari 6 jam post partum, 6 hari dan
masalah. Bayi minum ASI dengan lancar, sedangkan personal hygiene ibu
baik, pola istirahat baik dan juga pola nutrizi ibu tidak ada masalah. Jadwal
kunjungan masa nifas minimal 3 kali yaitu pertama 6 jam-3 hari setelah
melahirkan, kedua hari ke 4-28 hari setelah melahirkan dan ketiga hari ke 29-
42 hari setelah melahirkan (Kemenkes, 2015). Oleh sebab itu ada kesenjangan
terakhir pada hari ke-29 dikarenakan situasi dan kondisi yang membuat peneliti
terasa sakit dan teraba keras, sakit pada luka jahitan,ada keluar darah berwarna
Pada kunjungan post partum 6 hari, ibu mengatakan ada rasa sakit
pada luka jahitan, ada keluar darah berwarna merah kehitaman. Keluhan
tersebut menandakan bahwa kontraksi uterus ibu baik dan involusi uterus
merah kecoklatan selama 6 hari postpartum. Oleh sebab itu, perubahan masa
nifas yang terjadi pada Ny.A sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
183
Pada kunjungan 6 hari, ibu mengatakan masi rasa nyeri pada luka
jahitan dan terdapat pengeluaran cairan dari jalan lahir yang berwarna putih
lochea sanguinolenta yang terjadi pada hari ke 3-7, berwarna putih bercampur
merah dengan ciri-ciri sisa darah yang bercampur lendir (Marmi, 2015).
Pada kunjungan hari ke 14 ibu mengatakan ada keluar darah dari jalan
adanya lochea serosa yang terjadi pada hari ke 7-14 setelah melahirkan
(Marmi, 2015).
kali, yaitu pertama 6 jam-3 hari setelah melahirkan, kedua hari ke 4-28 hari
masa nifas selama 3 kali, yaitu 6 jam, 6 hari dan 14 hari . Hal ini
5. KB
dengan cara disuntik intra muscular (IM) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak
peroleh dari ibu adalah Ny.A mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
Dari hasil pemeriksaan Keaadan umum ibu baik, tekanan darah 120/80
suntik 3 bulan dan dianjurkan kembali pada tanggal 20 juli 2022. Maka pada