Anda di halaman 1dari 45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

Tempat tinggal klien berlokasi di Desa Waihaong kota Ambon, Jarak dari

rumah ke Puskesmas Waihaong ± 6 KM, dan ± 30 menit perjalanan menggunakan

angkutan umum.

Lokasi Puskesmas berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat Waihaong

dan terletak di belakang jalan utama, Wilayah kerja Puskesmas Waihaong mencakup

Daerah Waihaong,Silale.

Berdasarkan persetujuan klien dengan suami dan keluarganya berencana akan

melahirkan di RS AL-FATAH, Kota Ambon. RS AL-FATAH Kota Ambon terletak

di desa Waihaong.

B. TINJAUAN KASUS

Pada tinjauan kasus ini peneliti akan membahas tentang asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. A dari masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB di

Wilayah Puskesmas Waihaong pada tanggal 09 Desember 2022 sampai dengan 28

April 2022 dengan metode 7 langkah Varney dan mendokumentasikannya dalam

bentuk SOAP.

141
142

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “A”

UMUR 21 TAHUN DI PUSKESMAS WAIHAONG KOTA AMBON

Tanggal pengkajian : 09-12-2021

Pukul : 10:00 WIT

Diterima oleh : Mahasiswa

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS / BIODATA

Nama klien : Ny. A Nama Suami : Tn. M

Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun

Agam : Islam Agama : Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Swasta

Alamat : Waihaong Alamat : Waihaong

2. Anamnese pada tanggal : 09-Desember-2021 pukul 10.00 Wit

a. Alasan Kunjungan Saat Ini

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ini merupakan

kunjungan ulang.

b. Riwayat Kehamilan Ini

GI P0 A0

1) Riwayat menstruasi

HPHT : 01-juni-2021   Lamanya     : 7 hari.

Siklus : 28 hari.                     Dismenorhoe  : Tidak ada.

Banyaknya : 2-3 kali ganti duk. Konsistensi : Cair

Warna : Merah segar.


143

2) Tanda-tanda kehamilan (trimester 1) :

Ibu mengatakan pusing, mual muntah dan pada bulan juli melakukan

tes kehamilan dengan menggunakan PP test dan hasilnya positif

3) Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada kehamilan 16 minggu,

pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10 kali

4) Keluhan dirasakan : Tidak ada

c. Riwayat Keluarga Berencana (KB)

Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun

d. Riwayat kesehatan

1) Riwayat penyakit yang pernah diderita

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (hepatitis,

HIV/AIDS, TBC, malaria), menurun ( hipertensi, DM ), dan menahun

( Jantung, DM, Kanker payudara, dan hipertensi).

2) Perilaku kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol/obat-obatan

sejenisnya, tidak merokok, dan tidak makan sirih.

e. Pola kebiasaan sehari-hari

1) Pola nutrisi

a) Sebelum hamil

(1) Makan

(a) Frekuensi : 3 x sehari

(b) Jenis : Nasi, ikan, sayur

(2) Minum

(a) Frekuensi : 7-8 gelas / hari

(b) Jenis : air putih terkadang teh


144

b) Selama hamil

(1) Makan

(a) Frekuensi : 2-3 x sehari

(b) Jenis : Nasi,ikan, sayur

(c) Keluhan : Tidak ada

(2) Minum

(a) Frekuensi : 7-8 gelas / hari

(b) Jenis : air putih, susu ibu hamil, kadang teh

2) Pola Eliminasi

a) Sebelum Hamil

(1) BAB

(a) Frekuensi : 1 x sehari

(b) Konsistensi : padat

(c) Warna : kekuningan

(2) BAK

(a) Frekuensi : 4-5 x/hari

(b) Konsistensi : cair

(c) Warna : kuning

b) Selama Hamil

(1) BAB

(a) Frekuensi : ± 1 x sehari

(b) Konsistensi : padat (agak keras)

(c) Warna : kekuningan

(2) BAK

(a) Frekuensi : 6-7 x/hari


145

(b) Konsistensi : cair

(c) Warna : kuning jernih

3) Pola istirahan dan tidur

a) Sebelum hamil

(1) Tidur siang : 2 jam / hari

(2) Tidur malam : 7-8 jam / hari

b) Selama hamil

(3) Tidur siang : ± 1 jam / hari

(4) Tidur malam : ± 6 jam / hari

4) Pola personal hygiene

a)Sebelum hamil

a) Mandi : 2 x sehari

b) Sikat gigi : 2 x sehari

c) Keramas : 1 minggu 2 x

b) Selama hamil

1) Mandi : 2 x sehari

2) Sikat gigi : 3 x sehari

3) Keramas : 1 minggu 2 kali

f. Riwayat Sosial

1) Riwayat Sosial

a) Kehamilan direncanakan oleh pasangan

b) Status perkawinan : sah

c) Lamanya : 3 tahun

d) Susunan keluarga yang tinggal serumah


146

No Jenis Umur/tahun Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket

Kelamin Keluarga

1. Laki-laki 27 tahun Suami S1 Swasta

2. Perempuan 25 Tahun Istri S1 PNS

3. Perempuan 57 tahun Orang Tua SD -

e) Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas

Tidak ada

f) Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada riwayat penyakit menurun.

3. Pemeriksaan.

a. Keadaan umum: baik, Kesadaraan: composmentis

Keadaan emosional : stabil

b. Tanda vital

1) Tekanan darah : 110/70 mmHg 3) Denyut nadi: 78x/m

2) Suhu tubuh : 36.5ºC 4) Pernapasan: 18x/m

c. Tinggi badan : 159 cm Berat badan: 64 Kg

1) Berat badan sebelum hamil : 56 Kg

2) Kenaikan berat badan selama hamil : 8 Kg

3) LILA : 25 cm

d. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala : (a) penyebaran: penyebaran rambut baik

(b) kebersihan : baik

2) Wajah : (a) cloasma graavidarum : tidak ada

(b) kelopak mata : tidak odema

(c) konjungtiva : merah muda


147

(d) sclera : putih

3) Hidung : (a) simetris : simetris kiri dan kanan

(b) sekret : tidak ada secret

4) Telinga : (a) simetris : simetris kiri dan kanan

(b) secret : tidak ada secret

5) Mulut dan gigi : (a) bibir : mukosa bibir lembab

(b) lidah : bersih

(c) gigi : tidak ada karies

(d) gusi : tidak ada perdarahan

6) Leher : (a) pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada

(b) pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada

(c) pembesaran vena jugularis : tidak ada

7) Payudara-Pembesaran :

(a) puting susu : menonjol

(b) kesimetrisan: simetris kiri dan kanan

(c) benjolan/tumor : tidak ada

(d) rasa nyeri : tidak ada

(e) Kebersihan : baik

8) Abdomen

(a) Bekas luka operasi : tidak ada

(b) Pembesaran : sesuai usia kehamilan

(c) Benjolan : tidak ada

(d) Linea : nigra

(e) Striae : albicans


148

Tinggi fundus uteri dan keadaan janin ( Kehamilan < 20 minggu menggunakan

pita cm )

Leopold I : teraba TFU 22 cm ( pertengahan pusat dengan PX ),pada bagian

fundus teraba bulat, lunak dan melenting, usia kehamilan 24

minggu 8 hari, TBJ : 24 – 12 (konvergen) x 155 = 1,683 gram,

Leopold II :Teraba bagian kanan perut ibu teraba bagian memanjang seperti

papan pertanda punggung janin, bagiankiri perut ibu teraba bagian-

bagian kecil pertanda ekstremitas janin.

Leopold III : Teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting

pertanda kepala janin, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak

melenting pertanda bokong janin.

Leopold IV:Teraba bagian terendah janin belum masuk PAP (Konvergen).

DJJ : 133x/m

9) Punggung dan Pinggang

(a) posisi tulang belakang : lordosis

(b) nyeri pinggang : tidak ada

10) Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

11) Ekstremitas atas dan bawah

(a) odema : tidak ada

(b) kekakuan sendi: tidak ada

(d) kemerahan : tidak ada

(e) varises : tidak ada

(f) refleks : positif kiri dan kanan

4.` Pemeriksaan penunjang

Tanggal : 09 Desember 2021 pukul : 10.30 Wit


149

a) Hemoglobin : 11 gr%

b) Urine reduksi : (-) negatif

c) Protein urine : (-) negatif

B. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Aktual

Diagnosa : Gl P0 A0 UK 24 minggu 8 hari, Pu-ka, presentasi kepala, konvergen,

janin hidup, tunggal, intra uterine.

DS :

1. Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya

2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 01-juni-2021

DO :

1. Keadaan Umum : baik , kesadaran : composmentis

2. TTV , TD : 110/70 mmHg, N : 72 x/m, S: 36,5 °C, P : 18 x/m, LILA : 25 cm, BB :

64 kg ( kenaikan berat badan ibu selama hamil yaitu 8 kg ), TB : 159 cm

3. Leopold I : teraba TFU 22 cm ( pertengahan pusat dengan PX ),pada bagian fundus

teraba bulat, lunak dan melenting, usia kehamilan 24 minggu 8 hari, TBJ : 24 – 12

(konvergen) x 155 = 1,683 gram,

Leopold II : teraba bagian bagian kanan memanjang seperti papan pertanda

punggung janin, bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil pertanda

ekstremitas janin.

Leopold III : teraba bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting pertanda

kepala janin, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting pertanda bokong

janin.

Leopold IV : teraba bagian terendah janin belum masuk PAP (Konvergen).

4. DJJ : 133 x/m

b. Masalah : Gangguan rasa nyaman


150

c. Kebutuhan : KIE tentang posisi tidur yang nyaman

KIE tentang persiapan persalinan

C. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Tidak Ada

D. Tindakan segera dan kolaborasi

Tidak Ada

E. Merencanaan Asuhan Kebidanan yang menyeluruh

Tanggal : 09 Desember 2021 pukul : 10.40 WIT

1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu

Rasional : Menilai kondisi kesehatan ibu secara umum berdasarkan pemeriksaan

sepintas (Kusmiyati, 2015)

2. Berikan KIE tentang pola nutrisi, pola istirahat dan personal hygine.

Rasional : Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karena

pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan dan pengetahuan tentang

pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan akan mempengaruhi praktik

hygiene (Depkes RI, 2000)

3. Berikan HE tentang tanda bahaya kehamilan, dan Jelaskan tentang

ketidaknyamanan dan masalah yang mungkin timbul pada ibu hamil trimester III

Rasional : ibu dapat beradaptasi dengan keadaannya dan dengan memberi

penjelasan ini ibu dapat memperoleh penjelasan serta ibu dapat menjaga

kehamilannya dengan baik agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan.

(Varney et al, 2007)

4. Berikan He tentang Asi Eksklusif

Rasional : ASI merupakan makanan yang pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,

yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam
151

proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terkait itu, ada suatu hal yang perlu

disayangkan, yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat

mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Akibatnya, program pemberian ASI

Eksklusif tidak berlangsung secara optimal (Prasetyono, 2009)

5. Anjurkan ibu untuk lebih sering berjalan dan mengurangi mengangkat beban

yang berat

Rasional : Latihan Fisik merupakan hal yang penting dalam menentukan

kesehatan ibu dan bayi. Berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah

dilakukan selama kehamilan dan akan membantu dalam memperkuat otot-otot

abdomen dans pelvis yang akan sangat berguna saat melahirkan. Satu hal yang

menjadi perhatian ibu hamil adalah agar ia menghentikan aktifitas beratnya baik

kegiatan berat seperti mengangkat berat dan olahraga ketika ibu hamil merasa

kelelahan. Hal lain yang harus dihindari adalah melakukan peregangan otot saat

meraih sesuatu, misalnya menggapai sesuatu yang tinggi. Ibu hamil akan rawan

mengalami gangguan keseimbangan sehingga hal ini harus dihindari (savitri,

2006)

6. Beritahu ibu tanda-tanda persalinan

Rasional : sebelum menghadapi persalinan ibu harus menyiapkan mental, dan

kebutuhan finansial pada saat persalinan (Farah, 2010)

7. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan

Rasional : P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi

oleh bidan didesa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat

dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan persiapan komplikasi

bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan

menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka


152

meningkatkan cakupan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir

(Sulistyawati, 2009).

F. Melaksanakan rencana tindakan asuhan yang menyeluruh.

1. Memberitahukan ibu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kondisi ibu

dan janinnya saat ini baik.

Hasil : Ibu sudah mengetahui dan memahami hasil pemeriksaan.

2. Memberikan KIE tentang pola nutrisi, pola istirahat dan personal hygiene yaitu

Menganjurkan ibu untuk meningkatkan asupan nutrisi, yaitu dengan penambahan

makanan sayuran hijau seperti yang mengandung vitamin, zat besi, protein dan

mineral, contoh nasi, sayur-sayuran hijau, lauk-pauk, ikan, daging dan minum air

putih yang banyak Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, tidur siang ± 2 jam

dan tidur malam ± 8 jam, Memberi KIE tentang kebersihan diri.

Hasil : ibu sudah memahami tentang KIE yang diberikan dan mau melakukannya

3. Berikan HE tentang tanda bahaya kehamilan, ketidaknyamanan dan masalah yang

mugkin timbul pada pada trimester III. Yaitu tanda bahaya kehamilan di

trimester III seperti perdarahan, kontraksi di awal trimester III dan Hipertensi

yang dapat menyebabkan preeklampsia dan ketidaknyamanan seperti salah

satunya sesak nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak

tersebut disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar sehingga menekan

diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan ibu tidur miring

kiri.

Hasil : Ibu mengerti tentang penjelasan tanda bahaya dan tidak merasa panik saat

terjadi ketidaknyamanan tersebut.

4. Anjurkan ibu untuk lebih sering berjalan dan mengurangi mengangkat yang

berat karena berjalan merupakan kegiatan yang baik dan mudah dilakukan selama
153

kehamilan dan akan membantu dalam memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis

yang akan sangat berguna saat melahirkan. Dan kurangi mengangkat beban berat

karena kurangnya keseimbangan pada saat hamil dapat menyebabkan hal-ha yang

tidak diinginkan.

Hasil : Ibu memahami penjelasaan yang diberikan dan bersedia melakukan

anjuran yang diberikan.

5. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu :

a) Kontraksi pada perut semakin lama semakin sakit

b) Keluarnya lendir darah dari jalan lahir

c) Keluarnya air ketuban

Memberitahukan ibu jika terdapat tanda-tanda tersebut, meminta ibu segera

datang ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan terdekat

Hasil : Ibu mengerti dan dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan

6. Memberitahukan persiapan apa saja yang di perlukan pada proses persalinan:

a) Tempat persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai

b) Mempersiapkan transporatasi ke tempat persalinan

c) Menyiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan

d) Memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu dalam

menghadapi proses persalinan

e) Menyiapkan donor darah

Hasil : Ibu mengerti dan sudah menyiapkan persiapan persalinan yaitu tempat

persalinan yang memadai, transportasi ke tempat persalinan, menyiapkan

biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan, meminta suami dan keluarga

agar mendampingi ibu selama proses persalinan.


154

G. Evaluasi

Tanggal : 09 Desember 2021 pukul : 11.07 WIT

Subjektif :

Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama

Ibu mengatkan haid terakhir tanggal 01 juni 2021

Objektif :

Keadaan: umum baik, kesadaran: composmentis, TD :

110/70mmHg, N : 72x/menit, P : 18x/menit, S : 36,5°C, conjungtiva :

merah muda, sclera : putih, hiperpegmentasi pada areola mamae,

putting susu menonjol, belum ada pengeluaran colostrum, TFU :

pertengahan pusat dengan PX (24cm), Pu-ka, Let-kep, konvergen,

DJJ : 133x/menit, TBJ 1860, gram, tidak ada odema pada ekstermitas

bawah

Analisa :

GI P0 A0, UK 24 minggu 8 hari,PU-KA, presentasi kepala,

konvergen, janin hidup, tunggal, intra uterin.

Penatalaksanaan :

Tanggal : 09 Desember 2021 pukul :11.12 WIT

1. menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu.

Hasil : Ibu mengerti dengan keadaannya.

2. memberikan KIE tentang personal hygiene, gizi ibu hamil, pola istirahat

selama hamil, dan persiapan persalinan.

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

3. menganjurkan ibu untuk mengurangi makan nasi dan makanan atau minuman

yang manis serta teratur dalam meminum obat yang diberikan.


155

Hasil : Ibu bersedia melakukannya.

CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari/Tanggal : Sabtu 1 januari 2022


Jam : 10.20 WIT

Subjektif:

Ini merupakan kehamilan yang pertama , HPHT : 01 juni 2021.

Objektif:

KU : baik, Kesadaran : Composmentis, TD : 120/80 mmHg, Nadi :

80x/m, Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, TFU : 25 cm, UK : 28

minggu, TBJ : 1.680 gram, Pu-ka, Preskep, Divergen, DJJ : 147x/m

Analisa:

GI P0 A0, UK 28 Minggu, Pu-ka, Presentasi kepala, divergen, janin

hidup, tunggal, intra uterin keadaan ibu dan janin baik.

Penatalaksanaan:

1.Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan. T

D:120/80 mmHg, N: 80x/m, S: 36,5°C, P: 22x/m, TFU: 25 cm, TBJ:

2.170 gram, Pu-ka, Preskep, Divergen, DJJ: 147x/m. Ibu dan keluarga

sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Memberikan therapy berupa Bcom 1X1

3. Mengisi tanggal kunjungan ulang, tanggal, 2 februari 2021


156

CATATAN PERKEMBANGAN II
Hari/Tanggal : Selasa, 2 februari 2022

Jam : 11.20 WIT

Subjektif:

1. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang Pertama,

2. Ibu mengatakan sudah mulai ada kontraksi hilang timbul.

3. HPHT: 01 juni 2021

Objektif:

KU : baik, Kesadaran : Composmentis, TD : 110/80 Mmhg, Nadi :

80x/m, Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, TFU : 30 cm, UK : 32

minggu 4 hari, TBJ : 2,945 gram, Pu-ka, Preskep, Divergen, DJJ :

132x/m

Analisa:

GI P0 A0 ,UK : 32 Minggu 4 hari, Pu-ka, Presentasi kepala, divergen,

janin tunggal, hidup, intra uteri keadaan ibu dan janin baik.

Penatalaksanaan :

1.Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan: KU :

baik, Kesadaran : Composmentis, TD : 110/80 Mmhg, Nadi : 80x/m,

Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, TFU : 30 cm, TBJ : 2,945 gram, Pu-

ka, Preskep, Divergen, DJJ : 132x/m. Ibu dan keluarga mengerti.

2.Memberikan therapy berupa : Bcom 1x1 , Vit C 2x1

3.Memberikan konseling pada ibu tentang persiapan persalinan . Ibu

mengerti .
157

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY. A Gl P0 A0

DI RS AL-FATAH AMBON

No RM : 95 75 57

Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Maret 2022

Tempat : RS Al-fatah, Ambon

Pengkaji : Sriwahyuni Rumahlatu

Waktu Pengkajian : 23.30 wit

CATATAN PERKEMBANGAN KALA I PERSALINAN

S. :

Ibu mengatakan mules sejak pukul 15:00 WIT, keluar darah dan lendir dari jalan

lahir, nyeri perut dirasakan terus-menerus dan sering kencing. Ini merupakan

kehamilan yang pertama, HPHT :01 juni 2021, TP : 08 maret 2022.

O. :

KU : baik, Kesadaran : Composmentis, ibu nampak meringis kesakitan, TD : 120/80

mmHg, Nadi : 80x/m, Suhu : 36,5°C, Pernapasan : 22 x/m, teraba pertengahan pusat-

px, TFU : 32 cm, Pu-ka, Presentasi Kepala, Divergent, TBJ : 2945 gram, DJJ :

133x/m, His 3x dalam 10 menit durasi 40 detik .

VT jam : 00:00 WIT

1. Vulva tidak ada oedema dan sikatrik

2. vagina tidak ada oedema, sikatrik.

3. Portio teraba hangat , lunak dan tipis

4. Pembukaan 8 cm

5. Ketuban utuh (+)

6. Presentasi kepala
158

7. Posisi UUK kiri depan, tidak ada molage

8. Penurunan kepala Hodge IIl

9. Kesan panggul normal

10. Pengeluaran lendir bercampur darah

A. :

GI P0 A0,UK : 40 Minggu, inpartu kala I fase aktif.

P. :

1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan

rencana asuhan yang akan diberikan,

Hasil :ibu dan keluarga mengerti.

2. Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi nafas saat His,

Hasil : ibu kooperatif dan mau melakukannya.

3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri atau berjalan untuk mempercepat

penurunan kepala.

Hasil : ibu sudah tidur miring kiri.

4. Mengajurkan ibu untuk sering berkemih jika kandung kemih penuh dan

merasa mau BAK.

Hasil : ibu memahami.

5. Mengobservasi His dan DJJ terlampir pada patograf.

6. Menganjurkan keluarga/suami untuk memberi makan dan minum pada ibu.

Hasil : keluarga sudah memberikan.

7. Memberi support fisik dan mental.

Hasil : ibu menerima kondisinya.

8. Mempersiapkan partus set dan obat-obatan uterotonika, perlengkapan APD,

pakaian ibu dan bayi jika dalam observasi pembukaan sudah lengkap.
159

Hasil :semua sudah disiapkan.

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II

S. :

1. Ibu mengatakan perutnya sakit semakin kuat dan sering.

2. Ada pengeluaran darah dan lendir semakin banyak dari jalan lahir.

3. Ibu mengatakan ingin BAB dan ada dorongan untuk mengedan.

O. :

KU : baik, ibu nampak meringis kesakitan, nadi 90x.m, pernapasan 24x/m, HIS 4x

dalam 10 menit, lamanya 45-50 detik, DJJ : 142x/m.

VT 05:25 WIT :

1. Vulva dan sfingter anus membuk.

2. vagina tidak ada oedema, sikatrik.

3. Portio tipis

4. Pembukaan Ø (10 cm)

5. Ketuban pecah spontan, warna jernih.

6. Presentasi belakang kepala

7. Posisi UUK kiri depan, tidak ada molage

8. Penurunan kepala Hodge IV

9. Kesan panggul normal

10. Pengeluaran lendir bercampur darah dan ketuban

A. :

GI P0 A0, UK : 40 Minggu, inpartu kala II.

P. :

1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan rencana

asuhan yang akan diberikan,


160

Hasil : ibu dan keluarga mengerti.

2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan untuk menolong persalinan,

mematahkan ampul oksitosin 10 unit buka spuit 3 cc setelah itu masukan spuit

yang telah dibuka kedalam partus set.

Hasil : Perlengkapan, bahan dan obat-obatan telah siap, spuit telah berada dalam

partus set

3. Memakai alat pelindung diri yaitu celemek, masker, penutup kepala, dan sepatu

boot.

Hasil : Penolong telah memakai alat pelindung diri

4. Melepaskan perhiasan yang dipakai setelah itu cuci tangan menggunakan 6

langkah dan bilas dengan air mengalir setelah itu kerngkan menggunakan tisu.

Hasil : Semua perhiasan telah terlepas dan tangan sudah bersih dan kering

5. Memakai sarung tangan steril

Hasil : Penolong telah menggunakan sarung tangan.

6. Memasukan oksitosin 10 unit kedalam spuit dan letakkan kembali kedalam partus

set

Hasil : Oksitosin telah dimasukan kedalam spuit dan sudah diletakkan kembali

kedalam partus set.

7. Membersihkan vulva dan perineum ( vulva higine) dengan menggunakan kassa

DTT 5 buah.

Hasil : Vulva dan perineum telah bersih.

8. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memantau keadaan janin

Hasil : DJJ : 149x/menit

9. Membantu ibu untuk berada dalam posisi litotomi

Hasil : ibu dalam posisi litotomi


161

10. Pukul 05.35 WIT : Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar,

Hasil : ibu melalukannya.

11. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada His dan menganjurkan ibu untuk

melakukan relaksasi nafas saat His, memimpin persalinan dan beri dukungan

pada ibu.

Hasil : ibu kooperatif dan mau melakukannya, persalinan dipimpin.

12. Pukul 05.45 WIT bayi lahir spontan letak belakang kepala, jenis kelamin

perempuan,

Hasil : bayi telah lahir

13. lakukan penilaian selintas pada bayi kemudian letakkan bayi didepan Vulva

Hasil : bayi menangis kuat, pergerakan aktif, warna kulit kemerahan.

14. Mengeringkan bayi mulai dari wajah, kepala,, dan bagian tubuh lainnya kecuali

bagian tangan.

Hasil : bayi telah dikeringkan.

15. Mengklem tali pusat menggunakan 2 klem tali pusat, klem petamma letakkan

dengan jarak 3 cm dari pangkal pusat bayi, kemudian urut tali pusat kearah ibu

dan letakkan klem kedua 2 cm dari klem pertama. Letakkan tangan pada kedua

klem untuk melindunginya dan potong tali pusat menggunakan gunting tali pusat.

Hasil : tali pusat telah dipotong

16. Mengganti kain bayi yang basah dengan yang kering, setelah itu letakkan bayi

secara telungkup pada perut Ibu lebih rendah dari payudara dan tutup bayi bayi

dengan kain dari atas punggung untuk melakukan IMD

Hasil : bayi telah berada di atas perut ibu dan telah tertutup kain.

17. melakukan Masase untuk mengecek apakah ada janin kedua atau tidak

Hasil : tidak ada janin kedua


162

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III

S. :

1. Ibu mengatakan senang karena bayinya telah lahir.

2. Ibu mengatakan merasa lelah, perutnya masih terasa mules, dan masih merasa

sakit pada bagian perinium.

O. :

KU : Baik, ibu nampak lelah dan masih kesakitan, TD : 110/70Mmhg, Nadi :

86x/m, Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat , kandung kemih kosong,

ada tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu, tampak tali pusat memanjang,semburan

darah tiba-tiba, adanya kontraksi. Pengeluaran darah ± 150 cc, laserasi derajat II .

A. :

PI A0, inpartu kala III dengan laserasi derajat ll

P. :

1. Memberi tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin 10 I.U. agar uterus dapat

berkontraksi dengan baik

Hasil : oksitosin telah disuntikkan

2. Mengobservasi tanda-tanda pelepasan plesenta, ada tanda-tanda pelepasan

plasenta.

Hasil : ada tanda-tanda pelepasan plasenta (tali pusat memanjang, semburan

darah tiba-tiba,dan ada kontraksi).

3. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT), dan melahirkan plsasenta

Hasil : plasenta lahir, pukul 05:55 WIT

4. Melakukan masase uterus untuk mengetahui apakah kontrasi uterus baik atau

tidak.

Hasil : kontraksi uterus baik.


163

5. Memeriksa kelengkapan plasenta,

Hasil : plasenta lengkap

6. lihat laserasi jalan lahir, setelah itu jahit laserasinya.

Hasil : Ada laserasi derajat II dan sudah dilakukan penjahitan dalam sebanyak

4 jahitan dan luar 3 jahitan.

7. Memberi minum pada ibu,

Hasil : ibu sudah minum.

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Jam 06.10 WIT

S. :

Ibu mengatakan masih terasa lelah dan perutnya terasa mules.

O. :

KU: baik, Kesadaran: Composmentis, ibu nampak kelelahan, TD : 110/80

MmHg, N : 85x/m, S : 36,5ºC, P : 24x/m, Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari

dibawah pusat, pengeluaran darah ± 150 cc.

A. :

PI A0 , Inpartu kala IV dengan laserasi derajat II

P:

1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan

rencana asuhan yang akan diberikan,

Hasil : ibu dan keluarga sudah mengetahui kondisi ibu.

1. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang cara masase uterus serta manfaatnya,

dan melakukan pemantauan kala IV (TD, nadi, suhu, TFU, kontraksi uterus,

kandung kemih, dan perdarahan pervaginam) setiap 15 menit pada 1 jam

pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua, (terlampir di lampiran patograf)


164

Hasil : ibu dan keluarga mengerti dan pemantauan kala IV terlampir di

lampiran partograf.

2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk mengembalikan tenaga ibu,

Hasil : ibu sementara makan dan minum.

3. Mengobservasi tanda-tanda bahaya nifas,

Hasil : tidak ada tanda bahaya nifas.

4. Membersihkan ibu menggunakan air DTT, memakai pakaian dan pembalut,

Hasil : telah dilakukan dan ibu dalam keadaan bersih.

5. Memberikan KIE tentang bahaya nifas, perawatan luka perineum, KB, personal

hygiene, ASI eksklusif, Gizi ibu menyusui,

Hasil : ibu telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

6. Mencuci peralatan yang di pakai dan sterilkan, alat sudah dicuci dan sudah

sterilkan.

7. Memindahkan ibu ke ruang nifas,

Hasil : ibu telah dipindahkan.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal Pengkajian : 19 maret 2022. Pukul 06.09 WIT

S :

1. Ibu mengatakan telah melahirkan anak pertamanya pada pukul 05.45 WIT

2. Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin perempuan

3. Ibu mengatakan bayinya sehat dan menyusu dengan kuat

O :

Keadaan umum : baik, N: 140 x/m, S : 36,5 °C, P : 50 x/m, LD : 32 cm, LK :

33 cm, BB : 3.100 gram, PB : 49 cm, apgar score : 7/9, anus: berlubang, kulit

bayi kemerahan, tidak ada kelainan pada bayi.


165

A :

Bayi dengan BCB-SMK usia 0 hari

P :

1. Memakai sarung tangan steril sebelum lakukan perawatan BBL

Hasil : sarung tangan telah dipakai

2. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa anaknya menangis

kuat, pergerakan aktif,warna kulit kemerahan.

Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

3. Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan

Hasil : telah dilakukan BB 3,100 PB 49 cm

4. Menghangatkan bayi

Hasil : bayi telah dibungkus dengan kain.

5. Memberikan salep mata, menyuntikan Vit K.

Hasil : Salep mata oksitetraskilin, Vit K sudah diberikan

6. Melakukan penyuntikan Hb0

Hasil : bayi telah mendapatkan imunisasi Hb0

7. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya BBL seperti malas minum, kejang,

bayi lemah, sesak nafas, merintih, pusar kemerahan, demam, mata

bernanah, kulit terlihat kuning.

Hasil : Ibu mengerti dan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru

lahir

8. Memberikan KIE tentang perawatan tali pusat, asi eksklusif, menjaga

kehangatan bayi.

Hasil : Ibu mengerti dan akan melakukannya


166

9. Melepaskan sarung tangan secara terbalik kedalam larutan klorin 0,5%

setelah itu cuci tangan dan kerigkan dengan tisu.

Hasil : telah dilakukan

CATATAN PERKEMBANGAN I (BBL 6 JAM )

Tanggal : 19 maret 2022 Pukul : 11.45 WIT

S: Menurut ibu bayi menghisap kuat

O : Ku baik, N 130x/m, R 34x/m, S 370C, BB 3.100 gram, PB 49 cm

A : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 jam

P :

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.

Hasil : Ibu dan keluarga mengerti.

2. Memberikan asuhan kebidana pada bayi baru lahir mengenai :

a) Menjaga kehangatan bayi

b) Kebersihan

c) Perawatan tali pusat

3. Memberikan konseling mengenai ASI Eksklusif bahwa bayinya lebihbaik di

berikan ASI sampai usia 6 bulan karena bagus untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayinya.

Hasil : Ibu mengerti.

4. Menjadwalkan kunjungan bayi kedua tanggal 25 maret 2022

Hasil : Ibu bersedia.


167

CATATAN PERKEMBANGAN II (NEONATUS HARI KE-6 )

Tanggal : 25 maret 2022 Pukul : 15.00 WIT

S :

1. Ibu mengatakan bayinya baik-baik saja.

2. Ibu mengatakan tali pusat anaknya gugur pada hari ke 6

O : Ku baik, N 125x/m, R 42x/m, S 36,50C, BB 3200 gram, PB 49 cm

A : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu.

Hasil : ibu mengerti

2. Melihat keadaan tali pusat bayi dan memandikan bayi, hasil : tali pusat telah

gugur pada hari kelima dan bayi telah dimandikan.

3. Memfasilitasi pemberian ASI,

Hasil : bayi tampak kenyang dan tertidur pulas.

4. Memberitahu serta menganjurkan ibu dan keluarga tentang imunisasii dasar

selanjutnya yaitu BCG.

Hasil : keluarga mengerti dan bersedia membawa anaknya untuk imunisasi.

CATATAN PERKEMBANGAN III (NEONATUS HARI KE- 14)

Tanggal : 03 April 2022 Pukul : 15.30 WIT

S:

1. Ibu mengatakan keadaan bayinya baik-baik saja, bayi menyusu dengan baik.

O:

Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, denyut jantung : 135x/m, S : 36,5

°C, P : 50 x/m, BB : 2900 gram, BAK : baik, BAB : baik, ASI : bayi menyusu

dengan baik.
168

A:

Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan, usia 14 hari

P :

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.

Hasil : Ibu dan keluarga mengerti.

2. Memberikan konseling mengenai ASI Eksklusif.

Hasil : Ibu mengerti.

3. Memberikan KIE tentang personal higine bayi,

Hasil : Ibu mengerti.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DI RS AL-FATAH AMBON

CATATAN PERKEMBANGAN NIFAS I (NIFAS 6 JAM)

Tanggal : 19 Maret 2022 Pukul : 11.45 WIT

S : 1. Ibu merasa capek dan pegal-pegal

2. Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas laserasi

O : KU: baik, Kesadaran: Composmentis, TD : 120/70MmHg, N : 82x/m, S :

36,5ºC, P : 24x/m, Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat, pengeluaran

darah ±70 cc, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, laserasi derajat II,

pengeluaran lochea : Rubra.

A : PI A0, 6 jam Postpartum

P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu,

Hasil : ibu mengerti

2. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya,

Hasil : ibu bersedia untuk melakukan.


169

3. KIE tentang tanda bahaya masa nifas, nutrisi yang cukup, pengeluaran lochea,

involusi uterus, personal Hygiene, cara merawat tali pusat, cara menyusui dengan

benar,

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayinya,

Hasil : ibu bersedia.

5. Menjelaskan kepada ibu cara melakukan Vulva Hygiene dan cara melakukan

perawatan perineum,

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan.

6. Menginformasikan kepada ibu tentang kunjungan masa nifas berikutnya tanggal

25 Maret 2022,

Hasil : ibu bersedia

CATATAN PERKEMBANGAN II (NIFAS 6 HARI)

Tanggal : 25 Maret 2022 Pukul : 15.00 WIT

S : Ibu mengatakan ada keluar cairan berwarna merah

O : Ku baik, kesadaran composmentis TTV T/D 120/80x/m, N 78x/m, R 20x/m, S

36, 80C, ASI (+), pertengahan pusat-shympisis, kandung kemih kosong, perdarahan

berupa bercak darah,luka jahitan tidak ada tanda-tanda infeksi, kontraksi uterus baik,

pengeluran lochea serosa.

A : PI A0, 6 hari Postpartum

P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu,

Hasil :ibu mengerti

2. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya,

Hasil : ibu bersedia melakukan.


170

3. KIE tentang tanda bahaya masa nifas, nutrisi yang cukup, pengeluaran lochea,

involusi uterus, personal Hygiene, cara merawat tali pusat, cara menyusui dengan

benar,

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh anaknya,

Hasil : ibu bersedia.

5. Menjelaskan kepada ibu cara melakukan Vulva Hygiene dan cara melakukan

perawatan perineum,

Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan.

6. Memberikan konseling tentang keluarga berencana, diantaranya :

a. Kontrasepsi pil kombinasi adalah pil yang mengandung hormone estrogen

dan progesterone dengan dosis tertentu. Mekanisme utama pil kombinasi

untuk mencegah terjadinya kehamilan adalah dengan menghambat keluarnya

sel telu (ovum) dari dinding telur (ovarium). Efek samping yang mungkin

terjadi jika menjadi aseptor kb pil adalah: Amenore (tidak haid) Mual, pusing

atau muntah, dan Perdarahan pervagina/spotting.

b. Kontrasepsi suntik Kontrasepsi suntik progestin yang umum digunakan

adalah Depo Medroxyprogesteron acetate (DMPA) dan Norethisteron

Enanthate (Net-En). Kontrasepsi progestin, tidak mengandung estrogen

sehingga dapat digunakan pada masa laktasi dan perempuan yang tidak dapat

menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen. Efek samping yang

mungkin terjadi adalah : Amenore , Perdarahan ireguler, Kenaikan berat

badan, Perut kembung dan tidak nyaman, Perdarahan banyak atau

berkepanjangan.
171

c. Kontrasepsi Implan mengandung hormone progestin. Progestin

ditempatkan didalam kapsul implan satu atau dua batang yang dipasang pada

lapisan bawah kulit dibagian medial lengan atas dengan jangka 3 tahun. Efek

samping yang didapat saat menjadi aseptor kb ini diantaranya : Amenore,

Ekspulsi, Perdarahan pervaginam/spotting, Infeksi pada daerah insersi,Berat

badan naik/turun

d. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim merupakan salah satu metode jangka

panjang yang cukup efektif Karena hanya terjadi kurang dari 1 kehamilan

diantara 100 pengguna AKDR di tahun pertama memakai AKDR. AKDR

post partum adalah AKDR yang dipasang pada saat 10 menit setelah plasenta

lahir hingga 48 jam post partum. Perdarahan haid yang lebih lama serta nyeri

dibawah perut merupakan efek samping utama dalam waktu 3-6 bulan

penggunaan.

Hasil : Ibu memahami penjelsaan tentang kontrasepsi dan bersedia menjadi

aseptor KB suntik 3 bulan.

7. Menginformasikan kepada ibu tentang kunjungan masa nifas ,

Hasil : ibu bersedia.

CATATAN PERKEMBANGAN NIFAS III (NIFAS 14 HARI)

Tanggal : 03 April 2022 Pukul : 15.30 WIT

S:

Ibu mengatakan dirinya baik-baik saja, bayinya menyusu dengan baik dan

produksi ASI banyak, benang jahitan perineum telah dilepas.


172

O :

keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, TD : 120/80 mmHg, N :

78x/m, S : 36,5 °C, P : 21x/m, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong, ada

pengeluaran lochea serosa.

A :

PI A0 post partum 14 hari

P :

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga TD : 120/80

mmHg, N : 78x/m, S : 36,5 °C, P : 21x/m,

Hasil : Ibu dan keluarga mengerti.

2. Menganjurkan ibu tidur pada siang hari saat bayinya tertidur agar pada saat

bayinya terbangun di malam hari kebutuhan tidur ibu tetap

terpenuhi.

Hasil :Ibu mengerti.

3. Menganjurkan ibu memberikan ASI kepada bayinya setiap 1-2 jam sekali.

Ibu mengerti.

ASUHAN KEBIDANAN KB PADA NY “A” UMUR 25 TAHUN


DI PUSKESMAS WAIHAONG AMBON

Tanggal : 20-04-2022 Pukul : 10.00 WIT

S : Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik 3 bulan

O : Ku baik, TD : 120/80 mmHg , N : 80x/m, R : 20x/m, S : 36,50C, BB : 64 Kg

A : Ny “A” umur 25 tahun calon akseptor KB suntik.

P :

1. Menimbang berat badan dan mengukur TTV ibu.

Hasil : TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/m, S 36,50C, BB : 64 Kg.


173

2. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu

Hasil : ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

3. Mempersiapkan obat suntik KB 3 bulan, kapas alkohol, dan spuit 3 cc, setelah itu

masukan obat suntik KB 3 bulan dalam spuit 3 cc.

Hasil : kapas alkohol sudah siap dan obat telah berada dalam spuit 3 cc

4.. Ukur area penyuntikkan dan bersihkan area yang akan di suntik setelah itu suntik

ibu dengan obat KB.

Hasil : Ibu telah disuntik

5. Memberitahukan serta Mengisi kartu kembali jadwal ulang KB suntik 3 bulan

(tanggal 20 Juli 2022).

Hasil : kartu ibu sudah diisi.

C. Pembahasan

Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan pelayanan yang utama yang

diberikan secara menyeluruh mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas sampai

bayi baru lahir dan terkait dengan keluarga berencana. Tujuan asuhan kebidanan

komprehensif adalah memonitor dan mendeteksi kesehatan ibu dan janin. selama

kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan terkait dengan penggunaan kontrasepsi yang

dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan dan

mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP (Kemenkes RI, 2012).

Pada bab ini, penulis akan membahas Manajemen Asuhan Kebidanan

Komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Asuhan

kebidanan komprehensif diberikan pada Ny.A umur 25 tahun yang dilakukan sejak

usia kehamilan 24 minggu 8 hari, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
174

Asuhan dimulai dari tanggal 09 desember 2021 sampai dengan 28 april 2022 di

Puskesmas Waihaong.

Asuhan yang diberikan menggunakan metode SOAP yaitu pengkajian data

subyektif dan obyektif, menganalisis data dan melaksanakan asuhan.

1. Kehamilan

Menurut WHO (world health organization), Standar Pelayanan Antenatal

Care terdiri dari 14 T yaitu :

1. Ukur tinggi badan dan berat badan

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi TT

5. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan)

6. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL

7. Temu wicara/konseling

8. Test/pemeriksaan Hb

9. Test/pemeriksaan urin protein

10. Test reduksi urin

11. Perawatan payudara (tekan pijat payudara)

12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)

13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok)

14. Terapi obat malaria

Menurut Kemenes RI (2014) Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan

dalam pemberian ANC atau Perawatan Antenatal (PAN) sekurang kurangnya 4

kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu sebagai minimal satu kali
175

pada trimester pertama, minimal satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada

trimester ketiga.

Pada tanggal 01 januari 2022 peneliti menemui Ny.A untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan di rumah Ny.A sekaligus peneliti melakukan penelitian.

Data Subjektif yang penulis dapatkan dari hasil anamnesa adalah Ny.A

umur 25 tahun hamil pertama. HPHT 01 juni 2021 dengan usia kehamilan 24

minggu 8 hari. Setelah itu, penulis membawa Ny.A melakukan kunjungan ulang

di Puskesmas Waihaong sebanyak 2 kali, yakni pada tanggal 09 Desember 2021

usia kehamilan 24 minggu 8 hari, 2 Februari 2022 usia kehamilan 32 minggu.

Data yang penulis dapatkan dari buku KIA, Ny.A melakukan kunjungan pertama

pada trimester I umur kehamilan 12 minggu, trimester II pada umur kehamilan

24 minggu dan pada trimester III umur kehamilan 32 minggu. Hal ini sesuai

dengan teori diatas, namun ada beberapa pemeriksaan yang tidak penulis lakukan

karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan. maka ada kesenjangan antara

teori dan praktek karena ibu melakukan pemeriksaan ke Puskesmas dengan rutin

tiap trimester namun tidak melakukan pemeriksaan 14 T secara keseluruhan.

Ibu mulai merasakan gerakan anaknya pada usia kehamilan 4 bulan (16

minggu). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa gerakan janin ini

harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa, gerakan janin baru dapat

dirasakan pada usia kehamilan sekitar 16 – 20 minggu. (Umi Hani 2014).

Menurut (Kemenkes RI, 2013), imunisasi selama kehamilan sangat

penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian

ibu dan janin, jenis immunisasi yang diberikan adalah tetanus toksoid (TT) yang

dapat mencegah penyakit tetanus. Ibu sudah mendapatkan imunisasi TT4 dengan
176

lama perlindungan 3 tahun, maka saat kehamilan ini ibu hanya mendapatkan

imunisasi lanjutan yaitu TT5 dengan lama perlindungan 5 tahun. Ibu sudah

mendapatkan imunisasi TT sebanyak satu kali, yaitu pada kunjungan kedua umur

kehamilan 24 minggu.

Data obyektif yang diperoleh selama kehamilan yaitu HPHT 01-juni

2021, sehingga tafsiran persalinannya adalah 08-03-2022. Perhitungan ini sesuai

dengan rumus Naegle yang dapat dihitung dari hari pertama ditambah 7 dan

bulannya dikurang 3 dan tahun ditambah 1 (Marmi, 2012).

Kenaikan berat badan ibu hamil sekitar 6 kg sampai akhir kehamilan

menjadi 16 kg. Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi

selama hamil. Oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Berat badan yang

optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan

persalinan serta berat badan bayi lahir rendah (Sukarmi, 2016). Selama penulis

melakukan asuhan kebidanan kehamilan, penulis menemukan bahwa berat badan

ibu bertambah dari sebelum hamil ( terakhir ditimbang) 56 kg menjadi 64 kg

pada kunjungan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa ibu mengalami kenaikan

berat badan sebesar 8 kg dan LILA 25 cm. Melakukan penimbangan berat badan

pada ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Pertambahan yang

optimal adalah kira-kira 20% dari berat badan ibu sebelum hamil, jika berat

badan tidak bertambah, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu

mengalami kurang gizi (Sukarmi, 2015), Selama pemeriksaan kehamilan, Ny.A

mempunyai tekanan darah dalam batas normal .

Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) dilakukan secara rutin dengan tujuan

mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan berat

janin intrauterine tinggi fundus uteri dapat juga mendeteksi secara dini terhadap
177

terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion yang ketiganya dapat

mempengaruhi terjadinya kematian maternall Sofian (2012). Hasil pengukuran

TFU pada Ny.A adalah 24 cm pada kunjungan pertama dan pada saat kunjungan

terakhir TFU ibu 30 cm. TFU lebih dari 40 cm harus dilakukan rujukan karena

termasuk dalam 18 penapisan (Hutahaean 2013). Berdasarkan pengkajian yang

telah dilakukan pada Ny.A tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dimana

TFU 29-31 cm merupakan TFU yang normal.

Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk mengetahui

usia kehamilan, letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan denyut

jantung janin untuk menentukan asuhan selanjutnya. Purwoastuti, (2014). Setelah

dilakukan palpasi pada Ny.A dari pemeriksaan pertama sampai terakhir

ditemukan bagian terbesar janin (punggung) berada pada kanan perut ibu,

sedangakan bagian yang berada pada simpisis adalalah teraba bulat keras dan

melenting (Kepala) sedangkan DJJ terdengar pada kuadran III yaitu 135x/m. Hal

ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek, Sari (2014).

Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan, diminum setiap hari,

ingatkan ibu hamil tidak minum dengan teh dan kopi, suami atau keluarga

hendaknya selalu dilibatkan selama ibu mengomsumsi zat besi untuk meyakinkan

bahwa tablet zat besi betul-betul diminum. Ny.A meminum tablet zat besi secara

teratur hal ini .

Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada laboraterium

kebidanan pada Ny.A mempunyai kadar hemoglobin sebesar 11 gr

%,pemeriksaan urine protein negatif dan urine reduksi negatif. Pemeriksaan

penunjang dilakukan pada usia kehamilan 32 minggu. Pemeriksaan urin jika ada

indikasi (tes protein dan glukosa), pemeriksaan penyakit-penyakit infeksi


178

(HIV/AIDS dan PMS). Purwoastuti (2014). Menurut WHO yang dikutip dalam

buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan, 2006, yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode

Sahli yaitu : Hb 11 gr% tidak anemia, Hb 9 – 10 gr% anemia ringan, Hb 7 – 8 gr

% anemia sedang, Hb < 7 gr% anemia berat.

Standar minimal asuhan antenatal adalah 14 T yaitu pengukuran tinggi

badan dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA,

pengukuran tinggi rahim, penentukan letak janin dan perhitungan DJJ, penentuan

status imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah, tes laboraturium, konseling

atau penjelasan, pemeriksaan payudara, senam payudara pijet tekan payudara,

dan senam hamil. (Sari,2014). Pelayanan antenatal yang diberikan pada Ny.A

sudah sesuai dengan teori yang ada, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori

dan praktek. Asuhan yang diberikan pada ibu antara lain: menyampaikan hasil

pemeriksaan pada ibu, menjelaskan pada ibu akan pentingnya mengkonsumsi

obat tambah darah, menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan, mendiskusikan

dengan ibu tentang persiapan persalinan yang harus ibu lakukan, menjelaskan

tentang tanda-tanda persalinan, menganjurkan ibu untuk makan dan minum

teratur, serta istirahat yang cukup dan. Hal ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa perencanaan yang dilakukan pada asuhan kebidanan

kunjungan ulang antara lain : menjelaskan dan memberikan nasihat kepada ibu

mengenai ketidaknyamanan yang dialami ibu, nutrisi, pemberian ASI, KB,

latihan/olahraga ringan, istirahat, pertumbuhan janin, persiapan

kelahiran/kegawatdaruratan dan tanda-tanda bahaya. (Walyani, 2015).

2. Persalinan
179

Menurut (Anita 2014) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) ,

kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, Pada pemeriksaan dalam :

serviks mendatar dan pembukaan telah ada, Kontraksi uterus mengakibatkan

perubahan pada serviks (frekwensi minimal 2x dalam 10 menit). Pada tanggal 18

Maret 2022, ibu mengatakan merasa sakit sejak malam hari sekitar jam 15.00

WIT, dan ada keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Timbul rasa sakit

oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur. Maka tanda-tanda

yang dialami oleh Ny. A sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktek.

Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan

membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari

pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,

durasi, dan kekuatan yang teratur (Janah, 2017). Pada primigravida kala 1

berlangsung kira-kira 12 jam, sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam

(Marmi, 2012). Dari hasil pemantauan sejak pukul 00.00 WIT , pembukaan

serviks 8 cm, dan pada Pukul 05.25 WIT pembukaan serviks 10 cm (lengkap),

sehingga partograf tidak melewati garis waspada. Pada kasus Ny.A tidak ada

masalah pada saat persalinan sehingga di sebut persalinan normal, hal ini sesuai

dengan teori dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Kala satu

persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks

sehingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). sehingga yang di temukan pada

Ny.A sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antar teori dan praktek.

Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari

pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung selama 2

jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida (Marmi, 2012). Pada kasus
180

Ny.A lama kala II adalah 20 menit. Pada pukul 05.45 WIT ibu melahirkan bayi

perempuan dan ada laserasi pada jalan lahir derajat II, maka dilakukan penjahitan

yang bertujuan untuk menyatukan kembali jaringan tubuh dan mencegah

kehilangan darah yang tidak perlu (Marmi, 2012). Hal ini menunjukkan tidak

adanya kesenjangan antara teori dan praktek. sebab kala II yang terjadi tidak

lebih dari 1 jam.

Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang

berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit, maka harus diberi

penanganan yang lebih atau dirujuk. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan

dengan memperhatikan tanda-tanda, seperti (Marmi, 2012). Lama kala III pada

kasus Ny.A adalah 10 menit, yang berarti tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek.

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan

postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan

adalah tingkat kesadaran penderita, kontraksi uterus, terjadi perdarahan, dan

pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi dan pernafasan (Marmi,

2012). Kala IV yang dilakukan pada kasus Ny.A sudah sesuai dengan teori, sebab

penulis melakukan observasi 2 jam post partum dan hasil pemantauan terlampir

dalam partograf.

Saat persalinan, Ny.A tidak mengalami penyulit persalinan sehingga

persalinan berjalan dengan normal dan persalinan di lakukan sesuai dengan

asuhan persalinan normal, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan

praktek.
181

3. Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir adalah individu yang sedang bertumbuh dan baru saja

mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari

kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine, (Rahardjo, 2010). By Ny.A

lahir cukup bulan dengan umur kehamilan 40 minggu, lahir spontan pada

tanggal 19 Maret 2022 pukul 05.45 WIT di RS Al-fatah Ambon menangis

spontan, perempuan, tonus otot positif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin

perempuan, berat badan 3.100 gram, panjang badan 49 cm. Hal ini sesuai

dengan teori dan tidak ada kesenjangan.

Asuhan kebidanan yang dilakukan pada bayi baru lahir antara lain:

melakukan pencegahan infeksi, menjaga kehangatan bayi, membersihkan jalan

nafas, memotong dan merawat tali pusat, melakukan penilaian awal (APGAR

score), IMD, memberikan vitamin K, pemberian salep mata, pemberian

imunisasi Hb 0, pemantauan bayi baru lahir, dan pemeriksaan fisik bayi baru

lahir (Dewi, 2010). Segera setelah bayi lahir, penulis melakukan penilaian dan

hasilnya adalah bayi menangis spontan, bernapas aktif, kulit kemerahan tonus

oto baik, sehingga penulis langsung meletakkan bayi di atas perut ibu,

membungkus, menjepit, ikat dan menggunting tali pusat dengan jarak 3 cm,

keringkan bayi, bungkus, dan lakukan IMD berhasil , pemberian salep mata

dan vitamin K segera setelah bayi lahir. Salep mata dan vitamin K segera

diberikan setelah bayi lahir, sedangkan HB 0 diberikan pada hari pertama,

setelah lahir di RS AL-Fatah ambon. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada by

Ny.A sehat, dan tidak ada cacat bawaan, (Kemenkes, 2010).

Selanjutnya, penulis memberikan asuhan pada By. Ny.A sebanyak 3

kali yaitu saat bayi berumur 6 jam, 6 hari, dan 14 hari. Sesuai dengan jadwal
182

kunjungan neonatal dilaksanakan minimal 3 kali, yaitu pertama pada 6 jam-48

jam setelah lahir, kedua pada hari ke 3-7 setelah lahir, dan ketiga pada hari ke

8-28 setelah lahir.

4. Nifas

Selama kunjungan masa nifas mulai dari 6 jam post partum, 6 hari dan

14 hari post partum selama pengkajian berlangsung tidak di temukan ada

masalah. Bayi minum ASI dengan lancar, sedangkan personal hygiene ibu

baik, pola istirahat baik dan juga pola nutrizi ibu tidak ada masalah. Jadwal

kunjungan masa nifas minimal 3 kali yaitu pertama 6 jam-3 hari setelah

melahirkan, kedua hari ke 4-28 hari setelah melahirkan dan ketiga hari ke 29-

42 hari setelah melahirkan (Kemenkes, 2015). Oleh sebab itu ada kesenjangan

antara teori dan praktek dikarenakan peneliti tidak melakukan kunjungan

terakhir pada hari ke-29 dikarenakan situasi dan kondisi yang membuat peneliti

tidak berada ditempat saat itu.

Pada kunjungan post partum 6 jam, ibu mengatakan perutnya masih

terasa sakit dan teraba keras, sakit pada luka jahitan,ada keluar darah berwarna

merah kehitaman. Keluhan tersebut menandakan bahwa kontraksi uterus ibu

baik dan involusi uterus berjalan dengan baik.

Pada kunjungan post partum 6 hari, ibu mengatakan ada rasa sakit

pada luka jahitan, ada keluar darah berwarna merah kehitaman. Keluhan

tersebut menandakan bahwa kontraksi uterus ibu baik dan involusi uterus

berjalan dengan baik. Ibu mampu memberikan ASI pada bayi.

Lochea sanguinolenta: berisi sisa darah dan berlendir serta berwarna

merah kecoklatan selama 6 hari postpartum. Oleh sebab itu, perubahan masa

nifas yang terjadi pada Ny.A sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan.
183

Pada kunjungan 6 hari, ibu mengatakan masi rasa nyeri pada luka

jahitan dan terdapat pengeluaran cairan dari jalan lahir yang berwarna putih

bercampur merah. Pengeluaran cairan tersebut menandakan bahwa adanya

lochea sanguinolenta yang terjadi pada hari ke 3-7, berwarna putih bercampur

merah dengan ciri-ciri sisa darah yang bercampur lendir (Marmi, 2015).

Pada kunjungan hari ke 14 ibu mengatakan ada keluar darah dari jalan

lahir berwarna kuning kecolkatan. Pengeluaran tersebut menandakan bahwa

adanya lochea serosa yang terjadi pada hari ke 7-14 setelah melahirkan

(Marmi, 2015).

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya

plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Marmi, 2015).

Jadwal kunjungan pelayanan kesehatan ibu nifas dilaksanakan minimal 3

kali, yaitu pertama 6 jam-3 hari setelah melahirkan, kedua hari ke 4-28 hari

setelah melahirkan, dan ketiga hari ke 29-42 hari setelah melahirkan

(Kemenkes, 2015). Penulis melakukan kunjungan.

masa nifas selama 3 kali, yaitu 6 jam, 6 hari dan 14 hari . Hal ini

sudah sesuai dengan teori yang ada. .

5. KB

Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan

dengan cara disuntik intra muscular (IM) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak

membutuhkan pemakaian setiap hari yang mengandung hormone progesteron

dan tidak mengganggu produksi ASI. Kontrasepsi suntik adalah alat

kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi hormone progesterone disuntikan

ke dalam tubuh wanita secara periodik (Saifuddin, 2011) .


184

Pada kunjungan tanggal 25 Maret 2022, data subyektif yang peneliti

peroleh dari ibu adalah Ny.A mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi

jenis suntik 3 bulan.

Dari hasil pemeriksaan Keaadan umum ibu baik, tekanan darah 120/80

mmHg, nadi 80x/m, respirasi 20x/menit , 36,5ºc , BB ibu 48 Kg.

Efektivitas dari kontrasepsi suntik sangat tinggi. dengan 0,3 kehamilan

per 100 perempuan / tahun . asalkan penyuntikan dilakukan secara teratur

sesuai jadwal yang telah ditentukan . (Saiffuddin, 2011)

Setelah melakukan pengkajian dan Ny.A diberikan penyuntikan alat

kontrasepsi 3 bulan, Ny.A diberi kartu kembali berisi jadwal penyuntikan KB

suntik 3 bulan dan dianjurkan kembali pada tanggal 20 juli 2022. Maka pada

kasus Ny.A tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

Anda mungkin juga menyukai