Anda di halaman 1dari 71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(LURING)

Identitas Sekolah : SMA Negeri 1 Payaraman


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Potensi, Sebaran, dan Pemanfaatan Perairan Darat
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 3JP (3 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2 : “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis 3.7.7 Menjelaskan dinamika perairan darat
dinamika hidrosfer 3.7.8 Mengidentifikasi potensi dan sebaran perairan darat
dan dampaknya 3.7.9 Menganalisis pemanfaatan perairan darat
terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses 4.7.2 Membuat peta konsep Perairan Darat
dinamika hidrosfer
menggunakan peta,
bagan, gambar,
tabel, grafik, video,
dan/atau animasi

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning melalui pendekatan
Games Based Learning, peserta didik dapat menjelaskan dinamika perairan darat,
mengidentifikasi potensi dan sebaran perairan darat, menganalisis pemanfaatan
perairan darat serta mampu menyajikan materi perairan darat menggunakan peta
konsep/bagan, sehingga peserta didik dapat mensyukuri karya sang Pencipta,
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat
yang dianutnya, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C).
D. Materi Ajar
Dinamika Perairan Darat
a) Sungai
b) Danau
c) Rawa
d) Air Tanah

• Faktual : Contoh perairan darat (sungai, danau, rawa, dan air tanah)
• Konseptual : Macam-macam sungai, danau, rawa dan air tanah
• Prosedural : Menjelaskan macam-macam perairan darat, persebaran dan
potensinya
• Metakognitif : Menganalisis pemanfaatan perairan darat

E. Media/ Alat Pembelajaran


1. Media
a. Power Point
b. Papan Tulis
c. Video perairan darat
d. Lingkungan Sekitar
e. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

2. Alat
a. Laptop
b. Alat Tulis
c. Proyektor

F. Bahan dan Sumber Belajar


1. Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga
2. Materi powerpoint Potensi, sebaran, dan pemanfaatan perairan darat
3. Internet

G. Metode Pembelajaran
Pendekatan: saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab
H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Kegiatan 1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan 15 menit
Pendahuluan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya
masing-masing
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Kelas dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh
ketua kelas.
4. Peserta didik menyiapkan diri agar siap untuk belajar
serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap disiplin
dalam kegiatan pembelajaran
5. Guru mereview kembali materi sebelumnya mengenai
siklus hidrologi, dan meminta peserta didik
mengemukakan pendapatnya mengenai persebaran air
di muka bumi
6. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan,
pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran
7. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 5
peserta didik pada tiap kelompok dengan metode
menghitung kelipatan sesuai jumlah siswa yang hadir
di kelas secara berurutan
Kegiatan Inti Tahap 1 : Pemberian Rangsangan (Stimulation) 100 menit
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada materi potensi, sebaran dan
pemanfaatan perairan darat dengan cara sebagai berikut :
1. Peserta didik mengamati video perairan darat
diantaranya sungai, danau, rawa dan air tanah
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan
mengenai video tersebut untuk mengembangkan rasa
keingintahuannya

Tahap 2 : Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem


Statement)
3. Berdasarkan tayangan video, peserta didik diarahkan
untuk mengajukan pertanyaan diantaranya :
- Darimana sumber air pada sungai, danau, rawa dan
air tanah berasal?
- Apa saja klasifikasi/ macam-macam sungai, danau,
rawa dan air tanah?
- Apa saja potensi dari perairan darat?
- Bagaimana manusia memanfaatkan perairan darat?

Tahap 3 : Pengumpulan Data (Data Collection)


Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan sebagai berikut.
4. Mengamati dengan saksama materi potensi, sebaran
dan pemanfaatan perairan darat melalui buku
pelajaran, internet atau sumber lain yang relevan
5. Mencari informasi dan menganalisis pertanyaan pada
lembar kerja peserta didik (LKPD)

Tahap 4 : Pengolahan Data (Data Processing)


Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
data hasil pengamatan dengan cara sebagai berikut :
6. Melakukan diskusi bersama terkait data yang telah
dikumpulkan mengenai potensi, sebaran dan
pemanfaatan perairan darat
7. Mengolah informasi yang telah didapatkan melalui
hasil diskusi dan menuliskannya pada lembar kerja

Tahap 5 : Pembuktian (Verification)


8. Dari informasi yang telah mereka dapatkan mengenai
perairan darat dijadikan sebagai sumber belajar untuk
mengikuti mengerjakan LKPD
9. Secara berkelompok, peserta didik
Mempresentasikan hasil analisis LKPD mengenai
permasalahan yang terjadi pada badan air dan upaya
memecahkan permasalahan tersebut

Tahap 6 : Menarik Kesimpulan (Generalization)


10. Menyimpulkan materi tentang Perairan Darat dalam
kelompok
11. Bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
peserta didik berkaitan dengan materi yang selesai
dipelajari.

Kegiatan Peserta Didik 20 menit


Penutup 1) Membuat peta konsep materi potensi, persebaran dan
manfaat perairan darat pada buku tulis
2) Mengerjakan soal uji kompetensi materi potensi,
sebaran dan manfaat perairan darat

Guru
1) Memeriksa tugas peserta didik yang selesai pada
materi potensi, sebaran dan manfaat perairan darat.
2) Memberikan penghargaan untuk materi potensi,
sebaran dan manfaat perairan darat kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik.
I. Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Penilaian Teknik Rubrik Instrumen Remedial Pengayaan
Penilaian Penilaian Penilaian ( < KKM) ( >KKM)
Sikap : 1) Pembelajaran 1) Belajar
Observasi ulang kelompok
Pengetahuan 2) Pemberian 2) Belajar
: Tes bimbingan mandiri
Keterampilan tertulis secara 3) Pembelajaran
khusus berbasis
: Unjuk Terlampir 3) Pemberian tema
Kerja tugas-tugas
latihan
secara
khusus
4) Pemanfaatan
tutor sebaya

Payaraman, Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Payaraman Guru bidang studi

Sugiyarto, S.Pd,.M,Si Wastini, S.Pd


NIP 19710602 200003 1 002 NIP 19840118 200903 2001

Catatan Kepala Sekolah


.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
...................................................
BAHAN AJAR

I. Potensi, sebaran, dan pemanfaatan perairan darat


A. Sungai
Sungai dapat didefinisikan sebagai massa air tawar yang mengalir
secara alamiah mulai dari sumber air sampai ke muara. Sumber air sungai
umumnya berasal dari mata air yang keluar dari dalam tanah melalui
celahcelah atau retakan batuan. Selain dari resapan air hujan sumber air
sungai dapat pula berupa pencairan es atau gletser. Adapun badan-badan air
yang dapat berfungsi sebagai muara sungai antara lain laut, danau, atau
sungai lain.
Pembagian wilayah sungai.
Berdasarkan letaknya, sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitusebagai
berikut.
a) Bagian Hulu, memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) arus sungai deras;
2) arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal);
3) lembahnya curam;
4) lembahnya berbentuk V;
5) kadang-kadang terdapat air terjun;
6) terdapat erosi mudik.
7) tidak terjadi pengendapan (sedimentasi).
8) terdapat batu-batu besar dan runcing.
b) Bagian Tengah, memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) arus air sungai tidak begitu deras;
2) erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal);
3) aliran sungai mulai berkelok-kelok; dan
4) mulai terjadi proses sedimentasi dan (pengendapan) karena
kecepatan air mulai berkurang.
5) batu-batu bersudut bulat, dengan ukuran lebih kecil dari daerah
hulu.
c) Bagian Hilir, memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) arus air sungai tenang;
2) terjadi banyak sedimentasi;
3) erosi ke arah samping (horizontal);
4) sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering);
5) terkadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk
kali mati/danau tapal kuda (oxbow lake); dan
6) di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta.
7) terdapat batu-batu kecil bersudut bulat.

Gambar 1. Penampang sungai Hulu, tengah, dan hilir


Sumber: Sumber : http://harirustianto.blogspot.com
Sungai juga dibedakan menjadi beberapa macam menurut kriteria-kriteria
tertentu sebagai berikut.
a) Berdasarkan Asal atau sumber Airnya
1) Sungai yang Bersumber dari Mata Air
Sungai semacam ini biasanya terdapat di daerah yang mempunyai
curah hujan sepanjang tahun dan alirannya tertutup vegetasi.

Gambar 2. Sungai Mata Air


Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-klasifikasi-
jenis-jenis-sungai/

2) Sungai yang Bersumber dari Air Hujan


Sungai hujan yaitu sungai yang airnya bersumber dari air hujan.
Sungai di Indonesia pada umumnya termasuk sungai jenis ini, sebab
wilayah Indonesia beriklim tropis dan banyak turun hujan.

Gambar 3. Sungai Air Hujan


Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-klasifikasi-
jenis-jenis-sungai/
3) Sungai Gletser
Sungai gletser yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan
es. Sungai jenis ini biasanya hanya terdapat di daerah dengan
ketinggian di atas 5.000 m dari permukaan laut.

Gambar 4. Sungai Gletser


Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-klasifikasi-
jenis-jenis-sungai/

4) Sungai Campuran
Sungai campuran yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air
hujan dan pencairan es. Contoh sungai campuran di Indonesia adalah
Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua.

Gambar 5. Sungai Campuran


Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-klasifikasi-
jenis-jenis-sungai/
b) Berdasarkan Genetiknya atau Arah Aliran

Gambar 6. Sungai menurut arah alirannya


(Sumber: Sumber : www.agrobisnisinfo.com
1. R (sungai Resekuen)
Sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan. Sejajar
dengan sungai konsekuen. Merupakan anak sungai subsekuen yang
terbentuk setelah sungai konsekuen dan sungai subsekuen pada
bidang erosi yang baru dan pada level lebih rendah.
2. K (sungai Konsekuen)
Sungai yang alirannya searah dengan kemiringan batuan yang
dilaluinya. Terdapat dua jenis sungai konsekuen.
➢ Konsekuen lateral : menuruni lereng-lereng asli yang ada di
permukaan bumi seperti dome, pegunungan blok, atau dataran
yang baru terangkat.
➢ Konsekuen longitudinal : memiliki aliran sejajar dengan bagian
puncak gelombang pegunungan.
3. O (sungai Obsekuen)
Sungai yang mengalir berlawanan arah dengan kemiringan struktur
batuan dan juga sungai konsekuen.
4. S (sungai Subsekuen)
Sungai yang mengalir sejajar dengan arah perlapisan. Mengalir pada
bidangyang relatif tahan erosi. Umumnya tegak lurus dengan sungai
konsekuen.
5. I (sungai insekuen)
Sungai yang arah mengalirannya tidak teratur.
c) Berdasarkan Debit dan Volumenya
Menurut keadaan airnya, sungai dibagi menjadi sungai empat, yaitu:
1. Sungai permanen
Sungai permanen adalah sungai yang debit airnya tetap sepanjang
tahun. Contoh sungai permanen adalah sungai-sungai yang ada di
Kalimantan (Sungai Kapuas), Sumatra (Sungai Musi)
2. Sungai periodik/ sungai musiman
Sungai periodik adalah sungai yang apabila musim penghujan debit
(jumlah) air nya banyak, namun saat kemarau debit airnya berkurang.
Contoh sungai ini adalah sungai-sungai yang ada di Jawa, yakni Sungai
Bengawan Solo, Sungai Progo, dan lain sebagainya.
3. Sungai episodik/ sungai intermitten
Sungai episodik merupakan sungai yang apabila musim penghujan
airnya banyak, namun apabila musim kemarau, kering. Contohnya
adalah Sungai Batanghari di Sumatra.

4. Sungai ephemeral
Sungai ephemeral merupakan sungai yang apabila musim pengujan
ada airnya dalam jumlah yang sedikit.

Gambar 7. Sungai berdasarkan kontinyuitas aliran air tanahnya.


(Sosrodarsono dan Takeda , 1977)
Alur sungai berkembang karena adanya gerakan air ke arah
melintang dan arah memanjang (Maryono, 1999). Secara melintang
aliran akan membentuk alur yang membentur tebing sungai, daerah
bantaran, daerah peralihan, dan badan sungai. Aliran sungai
mengakibatkan erosi tebing dan mengendapkan sedimen.
Arah memanjang sungai dari hulu ke hilir dapat dibedakan
menjadi daerah erosi atau degradasi di bagian hulu, daerah seimbang di
bagian tengah, dan daerah akumulasi atau agradasi di bagian hilir. Arah
memanjang sungai dalam morfologi klasik, sungai dapat dibedakan
menjadi lurus, bercabang cabang, dan meander. Bentuk alur sungai ini
sangat ditentukan oleh kemiringan dasar sungai dan jenis sedimen yang
menyusun dasar sungai.
d) Berdasarkan Struktur Geologinya
Sementara berdasarkan struktur geologinya sungai dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Sungai anteseden, yakni sungai yang dapat mempertahankan arah
aliran, walaupun terjadi terus pengangkatan perlahan-lahan.
Gambar 8. Sungai Antiseden
Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-
klasifikasi-jenis-jenis-sungai/

2. Sungai reverse, yakni sungai tidak mampu lagi mengimbangi


pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.

Gambar 9. Contoh Sungai Antiseden yang Menjadi Sungai Reverse di Bekas


Aliran Sungai Bengawan Solo Purba Peratasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah
3. Sungai superposed, yakni sungai yang arah alirannya berada di suatu
daratan paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut
tersingkap.
Gambar 10. Sungai Superposed
Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/24/perairan-darat-
klasifikasi-jenis-jenis-sungai/
4. Sungai epigenesis adalah sungai yang mengalami pengikisan batuan
keras pada daerah yang terbuka lapisan sedimennya oleh aliran
sungai sehingga lapisan keras ini terpotong tanpa terjadi perubahan
arah aliran sungai.

e) Pola Aliran Sungai


1) Pola aliran dendritik
Sungai yang umum dijumpai. Daerah aliran sungainya luas, aliran
sungai konsekuen, dan anak-anak sungainya mirip cabang atau akar
pohon. Terbentuk pada daerah dengan kemiringan struktur batuan
yang hamper horizontal dan memiliki tingkat resistensi batuan yang
seragam.

Gambar 11. Pola aliran dendritik


Sumber : www.lets-sekolah.blogspot.com
2) Pola aliran trellis
Banyak ditemukan di daerah yang memiliki struktur perlipatan dan
daerah pesisir. Pola trelis terbentuk di area bidang perlapisan yang
tersingkap panjang dan sejajar. Pola ini menunjukkan desain
geometris berbentuk persegi dari jaringan konsekuen dan anak-
anak sungai. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 90°
terhadap sungai induknya dengan panjang yang relatif sama.

Gambar 12. Pola aliran trelis


Sumber : www.aditiamuhamad.blogspot.com
3) Pola aliran rectangular
Terbentuk akibat adanya patahan atau rekahan pada permukaan
suatu area. Juga memiliki geometri berbentuk persegi dengan sudut
90° Berbeda dengan trelis, pola ini sangat dipengaruhi oleh
keberadaan struktur batuan sehingga terkadang tidak ada jaringan
antarsungai. Ruang antar sungai memiliki jarak lebih lebar antara
sungai satu dengan berikutnya.

Gambar 13. Pola aliran rektangular


Sumber : www.lets-sekolah.blogspot.com
4) Pola aliran parallel
Pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar dengan sungai
induk. Terbentuk di daerah dengan batuan seragam dengan
kemiringan yang sama. Umumnya terbentuk di wilayah pesisir yang
sempit atau lereng perbukitan yang panjang.

Gambar 14. Pola aliran paralel


Sumber : www.gurugeografi.id
5) Pola aliran radial sentripetal
Pola aliran yang ditemukan di daerah topografi seperti kubah, bukit
terisolasi, atau kerucut vulkanik dengan lereng divergen yang
ditemukan disemua arah. Daerah aliran sungai berasal dari puncak
topografi dan menyebar ke segala arah dari atas dataran tinggi.

Gambar 15. Pola aliran sentripetal


Sumber : www.fastrans.blogspot.com
6) Pola aliran radial
Terbentuk pada sungai-sungai dari arah yang berbeda bertemu di
dalam satu cekungan, seperti laut pedalaman, danau, atau cekungan
struktural.

Gambar 16. Pola aliran radial


Sumber : www.lunu.blogspot.com
7) Pola anular
Pola anular melingkar menunjukkan aliran konsentrasi sungai di
sekitar dataran tinggi. Umumnya terjadi ketika batuan keras dan
lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti
kubah.

Gambar 17. Pola aliran anular


Sumber : www.lunu.blogspot.com

8) Pola pinnate
Pola pengaliran anak-anak sungai yang bermuara ke sungai induk
membentuk sudut lancip. Banyak ditemui di daerah yang memiliki
lereng tinggi dan curam.

Gambar 18. Pola aliran pinnate


Sumber : www.lunu.blogspot.com
Pada skala detail sampai semi detail pola aliran dapat memberikan
cerminan tentang karateristik geomorfologi, struktur geologi, batuan,
serta tafsiran lainnya tentang permukaan bumi. Bermacam pola aliran
akan menjadi dasar penafsiran karakteristik keruangan muka bumi.
Macam pola aliran sungai dan karakteristik serta lokasinya disajikan
pada di bawah ini :

Gambar 19. Macam-macam pola aliran sungai

Jenis Pola Keterangan Letak


Aliran
Dendritik pola aliran yang menyerupai wilayah dataran atau
percabangan batang pohon. wilayah berpantai
Percabangannya tidak teratur dan juga wilayah plato
memiliki arah juga sudut yang
beragam.
Trellis Sungai yang aliran sungai induknya lipatan
sejajar dengan anak2 sungai yang
bermuara pada sungai induk
Radial Pola aliran memusat biasanya pada Basin/ cekungan
sentripetal suatu kawah atau kaldera dari gunung
berapi
Radial Pola aliran menyebar biasanya pada Pegunungan,
sentrifugal kerucut gunung berapi kubah/dome
Rektangular Pola alirannya membentuk sudut siku- patahan
siku
Anular Pola alirannya membentuk lingkaran Kubah/ dome
dan melewati batuan induk, karena
daerahnya telah mencapai stadium
dewasa
Pinnate Pola alirannya sungai yang anak Bukit dengan lereng
sungainya membentuk sudut lancip terjal
dengan sungai induknya

Tabel 2. Macam Pola Aliran, Karakteristik, dan lokasinya

B. Danau
Bentang perairan darat yang juga banyak kita jumpai adalah danau.
Secara sederhana, danau dapat diartikan sebagai suatu cekungan muka Bumi
yang secara alamiah terisi oleh massa air (umumnya air tawar) dalam jumlah
relatif besar. Sebagian besar sumber air yang mengisi cekungan danau berasal
dari air hujan dan aliran sungai yang bermuara ke danau yang bersangkutan.
Pada beberapa wilayah yang memiliki tingkat penguapan sangat tinggi, kita
jumpai danau yang airnya memiliki kadar garam atau salinitas tinggi. Contoh
danau air asin, antara lain Great Salt Lake, Laut Kaspia, dan Laut Mati.
Disebut danau bila memenuhi syarat berikut ini.
1. Air cukup dalam sehingga terbentuk strata suhu air secara vertikal.
2. Vegetasi air yang mengapung tidak cukup menutupi seluruh permukaan air
dan hanya berada dipinggiran danau.
3. Sudah menunjukkan adanya riak yang mampu membentuk gelombang.
Lalu tahukah Kalian tentang macam-macam danau?
1. Berdasarkan jenis airnya, danau dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut.
a) Danau Air Asin
Dikatakan danau air asin karena airnya asin. Pada umumnya danau air asin
terdapat di daerah semiarid dan arid dimana terjadi proses penguapan yang
sangat kuat dan danau bersifat tertutup sehingga air yang ada tidak terganti.
Ketika danau mengering, terdapat lapisan garam di dasar danau. Contoh :
Great Salt Lake di Amerika Serikat.
Gambar 20. Great Salt Lake
Sumber: https://cache-
graphicslib.viator.com/graphicslib/pageimages/360x240/166945_shutterstock_13501543
4.jpg
b) Danau Air Tawar
Dikatakan danau air tawar karena airnya tawar. Danau air tawar terutama
terdapat di daerah-daerah yang beriklim humid (basah) dengan curah hujan
tinggi. Pada umumnya jenis danau ini mendapatkan sumber air dari hujan
dan mengalirkan airnya kembali ke laut sehingga termasuk dalam danau
terbuka. Contohnya adalah danau-danau yang ada di Indonesia.

Gambar 21. Danau Toba, termasuk Danau Air Tawar


Sumber: https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQrfCjcd43pQ15CVA8TPgIFe8wrT3ud2MBcl9nvtY4
Z_vR8s7PFA
2. Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan menjadi tujuh macam,
yaitu sebagai berikut.
a) Danau Tektonik yaitu danau yang terjadi akibat adanya proses tektonik yang
mengakibatkan dislokasi lapisan batuan, seperti lipatan, dan patahan. Pada
bagian muka Bumi yang mengalami pemerosotan diisi oleh air. Contoh
danau tektonik yang terdapat di Indonesia antara lain Danau Poso, Towuti,
Singkarak, Tempe, dan Takengon.

Gambar 22. Danau Singkarak


Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-
DHMPrl460d8/UbWFwLk0woI/AAAAAAAAAo4/TmqHlQO7GHk/s1600/danausingkarak.jpg\
b) Danau Vulkanik yaitu jenis danau yang terletak pada bekas lubang kepundan
(kawah) sebuah gunungapi, seperti Danau Kelimutu, Kerinci, Rinjani, Telaga
Warna, dan Danau Batur.

Gambar 23. Danau Kelimutu


Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-
DHMPrl460d8/UbWFwLk0woI/AAAAAAAAAo4/TmqHlQO7GHk/s1600/danausingkarak.jp
g
c) Danau Tekto-vulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk dari gabungan
proses tektonik dan vulkanik, misalnya Danau Toba.

Gambar 24. Danau Toba


Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2021/04/09/perairan-darat-danau-jenis-
dan-manfaatnya/

d) Danau Karst (Dolina) yaitu danau yang biasa dijumpai di wilayah berbatu
gamping sebagai akibat pelarutan batu kapur yang membentuk cekungan-
cekungan yang terisi air.

Gambar 25. Danau Doline Telaga Biru


Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2021/04/09/perairan-darat-danau-jenis-
dan-manfaatnya/
e) Danau Glasial yaitu jenis danau yang terbentuk akibat erosi oleh gletser.
Jenis danau glasial banyak dijumpai di wilayah sekitar kawasan iklim kutub.
Contoh danau glasial antara lain Danau Ontario, Danau Superior, Danau Mc.
Kanzie, Danau Michigan, dan Danau St. Laurence di sekitar Amerika Serikat
dan Kanada.
Gambar 26. Danau Finger, New York
Sumber: https://arisudev.files.wordpress.com/2011/12/finger_lake.jpg?w=500&h=332
f) Danau Buatan atau sering disebut Bendungan (Waduk). Seperti halnya
sungai, danau merupakan wahana sumber daya air yang dapat kita
manfaatkan bagi kebutuhan hidup manusia. Selain untuk memenuhi
kebutuhan air bersih, dalam sektor perikanan danau adalah salah satu
sumber penghasil ikan air tawar yang cukup potensial. Contoh danau di
negara kita sebagai penghasil ikan air tawar

Gambar 27. Waduk Sermo


Sumber: http://www.piknikdong.com/wp-content/uploads/2015/03/MengenalKeindahan-
Waduk-Sermo-Kulon-Progo.jpg
3. Penyebab Hilangnya Danau. Suatu danau dapat hilang karena beberapa hal
berikut:
a) Pembentukan delta-delta dan sedimentasi di danau yang mengakibatkan
penyempitan dan pendangkalan danau yang akhirnya membuat danau
menghilang.
Gambar 28. Pengerukan material sedimentasi di Danau Buyan, Bali
Sumber http://singarajafm.com/wp-content/uploads/2016/06/160617.-mud-pengerukan-
sedimentasiDanau-Buyan-1-1024x682.jpg

b) Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.


c) Penguapan yang tinggi terutama di daerah kering

Gambar 29. Danau Waiau, Hawaii yang mengering


Sumber https://2.bp.blogspot.com/-
h47Aea0O08/VUS1BnUBaYI/AAAAAAABEO8/_ozwkEUNI4o/s1600/36.jpg
d) Sungai-sungai yang mengalir keluar dari danau menimbulkan erosi dasar
pada bibir danau sehingga bibir danau semakin rendah dan air yang keluar
dari danau semakin banyak. Akibatnya danau akan kehabisan air dan
mengering.
Luas perairan danau alam di Indonesia sekitar 518.240,2 ha atau 0,27%
dari luas daratan Indonesia. Sebagian besar diantaranya belum dimanfaatkan
secara maksimal. Air danau di Indonesia sebagian besar masih aman kecuali
Danau / Waduk Pluit di Jakarta. Danau ini sudah tidak layak dari segala jenis
peruntukan karena memiliki kandungan nitrat, fosfat, klorida, dan sulfat yang
sangat tinggi.

Gambar 30. Waduk Pluit, Jakarta


Sumber
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/07/14/729149/670x335/4pompa-
waduk-pluit-rusak-istana-dan-balai-kota-terancam-banjir.jpg
Permasalahan lain yang dialami danau-danau di Indonesia adalah proses
sedimentasi, seperti yang terjadi di Danau Tempe (Sulawesi Selatan), Danau
Sentani (Papua), Danau Singkarak (Sumatera Barat), Danau Tondano, dan Danau
Limboto (Sulawesi Utara). Upaya yang harus dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pengelolaan danau antara lain dengan menjaga kelestarian hutan di sekitar
danau.
Hal ini agar ketersediaan air tetap terjaga dan menanggulangi tingkat
sedimentasi yang berlebihan. Upaya lainnya adalah memberikan penyuluhan
dan melatih masyarakat mengenai pentingnya mempertahankan kualitas hutan,
tanah, dan air.

4. Pemanfaatan Danau
1) Merupakan tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora maupun fauna
yang bersifat penting. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa danau
merupakan tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna.
2) Merupakan sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang
berada di lingkungan sekitarnya. Air yang ada di danau merupakan air yang
bersih. Apabila danau tersebut merupakan jenis danau air tawar, maka air
danau tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan,
diantaranya rumah tangga, industri, maupun pertanian (untuk mengairi
lahan persawahan atau ladang).
3) Sebagai sumber listrik. Air danau juga dapat dijadikan sebagai sumber
pembangkit listrik, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Gambar 31. PLTA Waduk Wonogiri


Sumber http://assets.kompas.com/data/photo/2016/12/15/1834220IMG-20161215-
WA0780x390.jpg
4) Sarana rekreasi keluarga.Di danau terdapat banyak aktivitas yang dapat
dilakukan, seperti memancing, berkeliling danau menggunakan perahu,
maupun sekedar menikmati pemandangan alam yang ada di sekitarnya

Gambar 32. Danau Ciburuy, Bandung


Sumber http://www.buahatiku.com/wp-content/uploads/2015/02/situ-ciburuy-
300x199.jpg
5) Sebagai sarana edukasi. Ekosistem danau juga mempunyai fungsi sebagai
sarana edukasi atau pendidikan tentang ketergantungan makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Danau dapat dijadikan sebagi objek penelitian
tentang ekosistem, kualitas air danau, dll.
C. Rawa
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu
yang Panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang
(waterlogged) air dangkal. Rawa selalu tergenang air baik dari air hujan, air
tanah, atau air permukaan lainnya dan tidak ada jalan untuk pelepasan
airnya secara lancar. Rawa adalah daerah rendah yang tergenang air dan
pada umumnya permukaan air rawa selalu dibawah atau sama dengan
permukaan air laut, sehingga airnya selalu menggenang dan permukaan
airnya selalu tertutup oleh tumbuhan air, tidak bergerak (static) atau
mengalir, baik air tawar, payau, maupun air asin, termasuk juga wilayah
laut yang kedalaman airnya, pada keadaan surut terendah tidak melebihi
enam meter

Gambar 33. Rawa


Sumber
https://2.bp.blogspot.com/P_98mVF_Od0/Vrl88lkRTcI/AAAAAAAAAgg/I1tiPdgCfSw/s640/
Pengertian%2BRawa%252C%2BJenis%2Bdan%2B
Manfaat.jpg
1. Karakteristik rawa antara lain :
a) Air rawa adalah airnya asam dan berwarna coklat tampak
kehitamhitaman.
b) Air rawa disekitar pantai sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air
laut.
c) Pada saat air laut pasang permukaan rawa banyak tergenang dan saat air
surut, daerah ini kering.
d) Rawa di tepi pantai banyak ditumbuhi oleh Pohon Bakau sedangkan yang
ada di daerah pedalaman banyak ditumbuhi Palem Nipah (sejenis
palem).
e) Kadar keasaman airnya tinggi.
f) Airnya tidak dapat di minum.
g) Dasar rawa terdapat tanah gambut.

2. Klasifikasi Rawa
Berdasarkan Keadaan Airnya
a) Rawa yang Selalu Tergenang
Adalah rawa yang tidak pernah kering sepanjang tahun, terbentuk oleh
genangan air hujan atau air tanah yang tidak mempunyai pelepasan. Air di
rawa tersebut sangat asam dan berwarna kemerah-merahan. Di rawa
tersebut hampir tidak ada organisme yang dapat hidup.

Gambar 34. Rawa Selalu Tergenang


Sumber https://2.bp.blogspot.com/-
GLcxwVRCU8M/VFs2hx6Q3UI/AAAAAAAAEZ4/9z9k-Z1CboE/s320/rawa.jpg

b) Rawa Pasang Surut


Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada
saat air laut pasang dan airnya yang relatif mengering pada saat air laut
surut, tanahnya tidak terlalu asam, terdapat pohon rumbia dan sejenis
palma.
Gambar 35. Pengolahan Rawa Pasang Surut
Sumber http://www.pusdatarawa.or.id/wp-content/gallery/kalsel-batola/3.jpg
Berdasarkan sifat airnya
a) Rawa Air Tawar
Adalah rawa yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang
sungai.
b) Rawa Air Payau
Adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya
letaknya di muara sungai menuju laut.
c) Rawa Air Asin
Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.

3. Perseberan Rawa di Indonesia


Sumberdaya lahan rawa di Indonesia, sebagai salah satu pilihan
lahan pertanian di masa depan, secara dominan terdapat di empat pulau
besar di luar Jawa, yaitu Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua, serta
sebagian kecil di Pulau Sulawesi.
Di Sumatera, penyebaran lahan rawa secara dominan terdapat di
dataran rendah sepanjang pantai timur, terutama di Provinsi Riau, Sumatera
Selatan dan Jambi, serta dijumpai lebih sempit di Provinsi Sumatera Utara
dan Lampung. Di pantai barat, lahan rawa menempati dataran pantai
sempit, terutama di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (sekitar Meulaboh
dan Tapaktuan), Sumatera Barat (Rawa Lunang, Kabupaten Pesisir
Selatan), dan Bengkulu (selatan kota Bengkulu).
Di Kalimantan, penyebaran lahan rawa yang dominan terdapat di
dataran rendah sepanjang pantai barat, termasuk wilayah Provinsi
Kalimantan Barat; pantai selatan, dalam wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah, dan sedikit di Kalimantan Selatan; serta pantai timur dan timur
laut, dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Penyebaran rawa lebak
yang cukup luas, terdapat di daerah hulu Sungai Kapuas Besar, sebelah
barat Putussibau, Kalimantan Barat, serta di sekitar Danau Semayang dan
Melintang, sekitar Kotabangun, di Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian
tengah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Di Sulawesi, penyebaran lahan rawa relatif tidak luas, dan terdapat
tempat di dataran pantai yang sempit. Lahan rawa yang relative agak luas
ditemukan di pantai barat daya kota Palu, dalam wilayah Kabupaten
Mamuju, kemudian di sekitar Teluk Bone, sepanjang pantai timur-Iaut
Palopo, dan sedikit di pantai selatan Kabupaten Toli-toli di sekitar Teluk
Tomini.
Di Papua, penyebaran lahan rawa yang terluas terdapat di dataran rendah
sepanjang pantai selatan, termasuk wilayah Kabupaten Fakfak, dan pantai
tenggara dalam wilayah Kabupaten Merauke. Kemudian di daerah
Kepala Burung, di sekeliling Teluk Berau-Bintuni, dalam wilayah
Kabupaten Manokwari dan Sorong. Selanjutnya di sepanjang dataran
pantai utara, memanjang dari sekitar Nabire (Kabupaten Paniai) sampai
Sarmi (Kabupaten Jayawijaya). Penyebaran lahan rawa lebak yang cukup
luas terdapat di lembah Sungai Membramo, yang terletak hampir di bagian
tengah pulau.

Gambar 36. Peta Persebaran Rawa di Indonesia


4. Manfaat Rawa
a) Persawahan pasang surut
Baik di Kalimantan maupun di pantai timur Pulau Sumatera, rawa-rawa
banyak dijadikan sebagai wilayah persawahan pasang surut.
b) Menghasilkan kayu
Di daerah pedalaman Kalimantan dan pantai timur Sumatera, rawa
banyak menghasilkan kayu, seperti bakau, ulin, meranti, dan sebagainya.
c) Menghasilkan nipah dan rumbia
Nipah dan rumbia banyak terdapat di rawa-rawa pantai. Daunnya
digunakan sebagai atap rumah oleh penduduk setempat. Rawa yang
menghasilkan nipah dan rumbia banyak terdapat di wilayah pantai
Sulawesi Selatan, Maluku, dan
Papua.

Gambar 37. Nipah


d) Wilayah permukiman
Di daerah Kalimantan dan pantai timur pulau Sumatera, daerah rawa
banyak dijadikan sebagai wilayah permukiman. Wilayah ini dihuni oleh
penduduk setempat dan transmigran dari Jawa, Bali, dan Lombok.
e) Perikanan
Di daerah-daerah rawa air tawar banyak terdapat ikan air tawar yang
dimanfaatkan penduduk sebagai lauk pauk. Daerah rawa air payau
dimanfaatkan penduduk untuk memelihara ikan bandeng, udang, dan
kepiting bakau. Adapun di daerah rawa air asin, pohon bakau menjadi
tempat bersarangnya kepiting dan udang
D. Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di
dalam ruang antara butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan
bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Air tanah dapat
disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui
pancaran atau rembesan.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran air tanah
1) Tingkat porositas tanah dan batuan
Porositas tanah adalah ruang volume pori-pori tanah yang
dapatmeoloskan air dari satu lapisan ke lapisan yang lain.
2) Kemiringan lereng
Lereng yang miring memiliki tingkat infiltrasi lebih tinggi daripada
lerengyang landai atau lereng yang datar. Air hujan yang jatuh di
wilayah dataran tinggi lebih cepat bergerak sebagai air larian (run
off), sedangkanair yang jatuh di wilayah datar lebih banyak meresap
melalui pori-poritanah.
3) Tingkat kelembaban tanah
Tanah kering memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak
dibanding dengan tanah yang lembap atau basah.

2. Klasifikasi air tanah


1) Beradasarkan letaknya
a) Air tanah freatis
Air tanah ini terjadi karena adanya penyerapan air dari
permukaan tanah. Air tanah ini dimanfaatkan manusia dalam
bentuk sumur dangkal dengan kedalaman 15 – 30 meter. Air
tanah ini volume nya tergantung dengan musim. Ketika musim
penghujan, volumenya akan banyak, namun ketika musim
kemarau, volumenya akan sedikit.
Air tanah permukaan disebut juga freatik atau air tanah
dangkal. Air tanah ini berada di atas permukaan batuan kedap
air. Lapisan kedap air merupakan lapisan yang sulit dilalui air
tanah. Contoh dari jenis lapisan itu adalah lapisan lempung.
Lapisan kedap air disebut pula lapisan impermeable.
Sebaliknya, lapisan tidak kedap air memiliki sifat mudah
dilalui air. Lapisan ini disebut sebagai lapisan permeable. Contoh
lapisan permeable adalah pasir kerikil.
b) Air tanah artesis
Air yang terperangkap diantara dua lapisan kedap air.
Letaknyajauh di dalam tanah. Untuk pemanfaatan perlu dibuat
sumur artesis atau sumur bor.

Gambar 38. Air Berdasarkan Letaknya


Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/2021/03/22/perairan-darat-air-tanah-
ground-water/
2) Berdasarkan asal-airnya
a) Air tanah meteorik
Air tanah yang airnya berasal dari hujan dan gletser.
b) Air tanah tubir
Air tanah yang airnya berasal dari dalam perut bumi, seperti
airtanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen.
c) Air tanah juvenile
Mata air panas yang naik ke permukaan karena gas-gas magma
yang dilepaskan
d) Air tanah fosil
Air tanah yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan
tetap tinggal dalam batuan tersebut sejak penimbunan terjadi.
3) Manfaat air tanah bagi manusia
a) Sebagai bagian dari siklus hidrologi.
b) Memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak dan mencuci.
c) Membantu proses produksi pada industri kecil atau industri
rumah tangga.
d) Sebagai sumber irigasi pertanian, yang dialirkan melalui sumur
bor.
Airtanah (groundwater) adalah air yang bergerak dan berada di bawah
permukaan tanah di dalam zona jenuh (saturation zone) dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Kandungan
airtanah suatu daerah dapat dipengaruhi oleh iklim/musim, imbuh air
(water recharge), kondisi geomorfologi, kondisi geologi (macam batuan dan
setiap batuan), aktivitas manusia, dan vegetasi. Gambar 33 menyajikan
distribusi vertikal air tanah.

Gambar 39. Distribusi Vertikal air tanah


Sumber: http://bordansedotwcmurah.blogspot.com/2014/05/tekanan-air-dan-
kecepatan-aliran_11.html
Keberadaan air tanah sangat ditentukan oleh keadaan batuan. Sifat
batuan terhadap airtanah dapat dikelompokkan menjadi empat sebagaimana
berikut ini.
1. Akuifer, batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air dalam
jumlah yang berarti. Contoh : pasir, batupasir, kerikil, batugamping.
2. Akuitar, batuan yang mampu menyimpan air tetapi hanya dapat
mengalirkan air secaara terbatas. Contoh : pasir lempungan, batupasir
lempungan.
3. Akuiklud, batuan yang mampu menyimpan air tetapi tidak dapat
mengalirkannya dalam jumlah yang berarti. Contoh : lempung, lanau, tuf
halus, serpih.
4. Akuifug, batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air. Contoh
: granit, batuan beku yang kompak dan padat.
Berdasarkan sifat batuannya tersebut, maka akifer merupakan formasi
batuan yang mempunyai peran penting dalam penyedia air tanah. Akuifer
berdasarkan kedudukan airnya dapat dikelompokkan dalam empat tipe
berikut ini.
1. Akuifer bebas adalah akuifer yang muka air tanah merupakan batas atas
dari daerah jenuh air.
2. Akuifer tertekan adalah akuifer yang terletak diantara dua lapisan kedap
air dan mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan atmosfer.
3. Akuifer setengah tertekan adalah akuifer yang sepenuhnya jenuh air dan
lapisan atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air.
4. Akuifer menggantung adalah massa air tanah terpisah dari air tanah induk
oleh lapisan yang relatif kedap air dan terletak di atas daerah jenuh air.
Gambar 34. menyajikan tipe akuifer.
Salah satu faktor penentu karakteristik aquifer adalah bentuklahan. Air
tanah pada bentuklahan gunungapi terletak di batuan piroklastik yang
berselang seling dengan lava. Pada bentuklahan fluvial, tipe akuifer bebas,
mengantung, atau tertekan akan dapat dijumpai tergantung dari endapan
fluvialnya. Sementara bentuklahan struktural, air tanah mudah dimanfaatkan
bila ada pada material batu pasir di bagian permukaan singkapan.

Gambar 40. Tipe Akuifer


Sumber: https://mistergendon95.blogspot.com/2018/09/sifat-batuan-terhadap-
airtanah.html
MEDIA PEMBELAJAR
LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Payaraman


Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : X/Genap
Mata Pelajaran : Geografi
Materi Pokok : Dinamika Hidrosfer
Sub Materi : Dinamika Perairan Darat
Tujuan Pembelajaran : Setelah aktifitas pembelajaran berlangsung, Peserta didik
mampu menjelaskan dan menganalisis karakteristik perairan
darat, potensi dan persebaran perairan darat, dan pemanfaatan
perairan darat secara aktif, disiplin, jujur, dan bertangung jawab
Petunjuk:
1. Diskusikanlah bersama kelompok masing-masing dan kerjakan aktivitas berikut
dengan kerjasama yang baik serta rasa tanggung jawab yang tinggi!
Aktivitas:
1) Mengidentifikasi macam-macam perairan darat melalui gambar yang disajikan
2) Menuliskan karakteristik/ penjelasan singkat mengenai masing-masing
perairan darat
3) Mendiskusikan permasalahan pada perairan darat dan menuliskan pemecahan
solusi atas permasalahan tersebut
4) Presentasi permasalahan dan solusi yang terkait dengan dinamika perairan
darat
2. Jika ada yang masih belum dipahami, silakan ditanyakan sebelum menyelesaikan
tugas!
Media Yang Digunakan:
A. Gambar/ Foto-foto tentang perairan darat
B. HP/Android, Internet
C. Kertas kerja
Prosedur Kegiatan:
1. Mengamati kembali gambar/foto-foto perairan darat.

Gambar (1) Gambar (2)

Gambar (3) Gambar (4)


2. Isilah!
Gambar Nama Badan Air Deskripsi Manfaat
no.
Perairan darat di atas permukaan tanah

Perairan darat di bawah permukaan tanah


3. Mengidentifikasi macam-macam/ karakteristik badan air
No Gambar badan air Macam- Penjelasan
macam/
karakteristik
1 Berdasarkan 1.
letaknya
2.

3.
Berdasarkan 1.
sumber air 2.
3.
4.
Berdasarkan 1.
arah aliran 2.
3.
4.
5.
Berdasarkan 1.
debit/ volume 2.
(Keadaan 3.
airnya) 4
2 Berdasarkan 1.
letaknya 2.

Berdasarkan 1.
asal air 2.
3.
4.
3 Berdasarkan 1.
sifat air 2.
3.
Berdasarkan 1.
keadaan air 2.

4 Berdasarkan 1.
jenis air 2.
Berdasarkan 1.
proses 2.
terbentuknya 3.
4.
5.
4. Menguraikan Pola Aliran Sungai
No Nama Pola Aliran Deskripsi Topografi Daratan yang Sesuai
Sungai
1

4
5

8
5. Ambil salah satu permasalahan yang terjadi pada sungai, danau, rawa dan air tanah dan uraikan solusi dalam mengatasi
permasalahan tersebut !
Permasalahan yang terjadi dan penyebabnya :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Analisis solusi untuk mengatasi masalah tersebut :


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
INSTRUMEN PENILAIAN

PENILAIAN SIKAP

Observasi melalui Jurnal Guru

Identitas Sekolah : SMA Negeri 1 Payaraman


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Potensi, Sebaran, dan Pemanfaatan Perairan Darat
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Butir sikap
Hari/ Kejadian/perilak Tindak
No. Nama tanggung pedul santu percay respo proakti +/-
Tanggal u disiplin jujur lanjut
jawab i n a diri nsif f
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Keterangan :
beri tanda ceklis (√) pada butir aspek yang dinilai
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN SIKAP (SOSIAL)

No Nama Butir aspek sikap yang dinilai Jumlah Predikat


Peserta Skor
Didik Tanggung Disiplin Peduli Santun Jujur Percaya Responsif Proaktif
Jawab Diri

Keterangan :
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Rubrik Penskoran
Aspek : Tanggung Jawab
Indikator Penilaian
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
2) Peran serta aktif dalam kegiatan Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
diskusi kelompok Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
3) Mengerjakan tugas sesuai yang
ditugaskan
4) Merapikan kembali ruang, alat dan
peralatan belajar yang telah
dipergunakan

Aspek : Disiplin
Indikator Penilaian
1) Tertib mengikuti instruksi Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
2) Mengerjakan tugas tepat waktu Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi
tidak kondusif

Aspek : Peduli
Indikator Penilaian
1) Menjaga kebersihan dan kebersihan Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
kelas Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
2) Membantu guru bila diperlukan Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
3) Saling membantu teman yang Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
membutuhkan
4) Tidak melakukan aktivitas yang
mengganggu dan merugikan orang lain
Aspek : Santun
Indikator Penilaian
1) Berinteraksi dengan ramah Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
tidak menyinggung perasaan Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
3) Menggunakan bahasa tubuh yang
bersahabat
4) Berperilaku sopan

Aspek : Jujur
Indikator Penilaian
1) Menyampaikan sesuai berdasarkan Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
keadaan yang sebenarnya Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
3) Tidak menyontek atau melihat
data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar yang
dikutip/dipelajari

Aspek : Percaya Diri


Indikator Penilaian
1) Berpendapat atau melakukan kegiatan Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
tanpa ragu-ragu. Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
2) Mampu membuat keputusan dengan Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
cepat
3) Berani presentasi di depan kelas
4) Berani berpendapat, bertanya, atau
menjawab pertanyaan

Aspek : Responsif
Indikator Penilaian
1) Acuh (tidak merespon) Skor 1 (kurang)
2) Ragu-ragu/ bimbang dalam merespon Skor 2 (cukup)
3) Lamban memberikan respon/ Skor 3 (baik)
tanggapan Skor 4 (sangat baik)
4) Cepat merespon/ menanggapi
Proaktif
Indikator Penilaian
1) Berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi 1 indikator
2) Mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jika terpenuhi 2 indikator
3) Memiliki prinsip dalam bertindak Skor 3 jika terpenuhi 3 indikator
(tidak ikut-ikutan) Skor 4 jika terpenuhi 4 indikator
4) Bertindak dengan penuh
tanggungjawab

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal

Predikat :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor ≤ 1,33
PENILAIAN PENGETAHUAN (UJI KOMPETENSI)

KISI-KISI PENULISAN SOAL


No. Kompetensi Lingkup Materi Kls/ Indikator Soal Nomo Level Bentuk
Dasar Smt r Soal Kognitif Soal
1 3.7 Perairan Darat : X/ 2 Disajikan gambar pola 1,2 C3 PG
Menganalisis Sungai aliran sungai, peserta
dinamika didik dapat menentukan
hidrosfer pola aliran sungai
dan tertentu
dampaknya X/2 Disajikan pernyataan, 3 C2 PG
terhadap peserta didik dapat
kehidupan mengidentifikasi ciri-ciri
profil sungai
X/2 Disajikan pernyataan, 4 C4 PG
peserta didik dapat
menganalisis
pemanfaatan sungai
Perairan Darat : X/2 Disajikan pernyataan, 5 C4 PG
Danau peserta didik dapat
menganalisis proses
terbentuknya danau
Perairan Darat : X/2 Disajikan pernyataan, 6 C2 PG
Air Tanah peserta didik dapat
mengidentifikasi air
tanah
X/2 Disajikan pernyataan, 7 C4 PG
peserta didik dapat
menganalisis penyebab
permasalahan air tanah
X/2 Disajikan pernyataan, 8 C4 PG
peserta didik dapat
menganalisis solusi
permasalahan air tanah
Perairan Darat : X/2 Peserta didik dapat 9,10 C2 PG
Rawa mengidentifikasi jenis
rawa
keterangan :

PG = Pilihan Ganda
SOAL UJI KOMPETENSI MATERI PRINSIP DAN PENDEKATAN GEOGRAFI

No Soal Kunci Jawaban Skor


1 Perhatikan gambar pola aliran berikut. B 1

Pola aliran trelis ditunjukkan angka...


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

2 Perhatikan gambar berikut ! B 1

Sungai-sungai di daerah pada gambar membentuk


pola aliran...
A. radial sentripetal
B. radial sentrifugal
C. rektangular
D. dendritik
E. anular

3 Pernyataan : E
1) arus deras
2) sering dijumpai adanya air terjun
3) erosi ke dasar dan ke samping
4) lembah sungai berbentuk huruf u
5) kadang terdapat meander
Berdasarkan pernyataan di atas yang menunjukkan
profil sungai bagian tengah ditunjukkan pada nomor
... .
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 2, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 3, 4, dan 5
4 Pemanfaatan sungai yang memiliki volume air tetap, C 1
dalam, dan lebar serta masih tersedianya hutan
sebagai cadangan air adalah untuk....
A. Persawahan pasang surut dan objek penelitian
B. Tambak ikan bandeng dan sarana olahraga
C. Pembangkit tenaga listrik dan peternakan
D. Sarana transportasi dan sumber irigasi
E. Pariwisata dan bahan baku industri
5 Letusan gunung api mengakibatkan sebagian badan D 1
gunung patah dan menutup lubang kepundan.
Kemudian air hujan yang jatuh mengisi lubang
kepundan yang telah tertutup hingga membentuk
danau. Proses ini merupakan jenis pembentukan
danau......
A. tektovulkanik
B. tektonik
C. glasial
D. vulkanik
E. karst
6 Sumber air bersih di daerah kapur seperti Gunung A 1
Kidul, Yogyakarta selain air hujan, juga bisa di
dapatkan dari ...
A. sungai bawah tanah
B. tangki air
C. menyedot air laut
D. menyuling air kotor
E. air preatis
7 Permasalahan yang dihadapi oleh pemprov DKI B 1
Jakarta saat ini adalah masuknya air laut ke dalam
permukaan air tanah (intrusi air laut). Hal ini
disebabkan karena adanya….
A. banyaknya sungai yang bermuara ke Jakarta
B. pengambilan air tanah secara besar-besaran oleh
warga
C. terpampatnya saluran air akibat pembuangan
sampah
D. banyaknya dibangun ruang terbuka hijau pada
wilayah padat
E. kurangnya ruang terbuka hijau dengan
dibandingkan air tanah yang diambil atau
dimanfaatkan warga
8 Untuk menambah air tanah, usaha yang perlu A 1
dilakukan adalah ...
A. membuat sumur resapan
B. penggalian sungai-sungai purba
C. pembuatan bendungan
D. tidak menggunakan air tanah
E. penghematan air tanah
9 Sifat dari rawa yang airnya tergenang adalah ... E 1
A. dapat dijadikan air minum
B. airnya basa, berwarna merah kecoklatan
C. airnya asam, berwarna bening kecoklatan
D. airnya basa, berwarna merah kecoklatan
E. airnya asam, berwarna merah kecoklatan
10 Berdasarkan sifat airnya, rawa yang airnya B 1
merupakan percampuran antara tawar dan asin dan
biasanya letaknya di muara sungai menuju laut
disebut ...
A. rawa air tawar
B. rawa air payau
C. rawa air asin
D. rawa tergenang
E. rawa pasang surut

Penskoran jawaban dan pengolahan nilai =


1. Jawaban yang benar diberikan skor 1
2. jawaban yang salah diberikan skor 0
Nilai = Jumlah perolehan skor/jumlah skor maksimal x 100
PENILAIAN KETERAMPILAN

Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok

Identitas Sekolah : SMA Negeri 1 Payaraman


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Potensi, sebaran dan manfaat perairan darat
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Pengamatan kelompok : …….

Nilai
Aspek
0 –100
A. Isi Materi
• Tulisan menarik dan mudah dimengerti
• Hasil diskusi sesuai dengan materi
• Terlihat perbedaan yang jelas uraian tentang badan air
B. Kerjasama Kelompok
• Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
• Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi
yang di diskusikan
• Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari
kelompok lain
C. Presentasi
• Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan
audien
• Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang
santun dan sistematis
• Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang
menyakinkan audien
• Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan
masalah
Jumlah
Lembar Penilaian Diskusi (Individu)

Nama Aspek yang dinilai


Nilai
Peserta Berani Berani
No Jiwa (0-
Didik/ mengemukakan menjawab Inisiatif Teliti
kepemimpinan 100)
Kelompok pendapat pertanyaan

Lembar Penilaian Keaktifan Dalam Diskusi

Nama Aspek yang dinilai


Peserta Menja Kesesuaia Cara Antusiasme
N Nilai
Didik/ Bertany wab n dengan menyampa mengikuti
o (0-100)
Kelompo a (cara) pertan topik ikan pembelajara
k yaan kajian pendapat n

Kriteria penilaian (Predikat):

1. Sangat Baik : apabila memperoleh nilai >92 – 100


2. Baik : apabila memperoleh nilai >83 – 92
3. Cukup : apabila memperoleh nilai ≥75 – 83
4. Kurang : apabila memperoleh nilai <75

Anda mungkin juga menyukai