Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN THICKENING TIME SUSPENSI SEMEN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIB HANANDRA TSANI
NIM : 113200110
PLUG : H

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
PENGUJIAN THICKENING TIME SUSPENSI SEMEN

Disusun untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Semen Pemboran


Tahun Akademik 2022/2023, Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARIB HANANDRA TSANI


NIM : 113200110
PLUG : H

Yogyakarta, 23 September 2022


Disetujui oleh:
Asisten Praktikum

ADRIANSYAH ANDRA KUSUMA


NIM.113180068
7.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
7.5.1. Hasil Percobaan

Tabel VII-1
Hasil Percobaan Thickening Time
Additive (gr) Tors Bearden
PLU Berat Solid Volume Air i of
G (gr) (ml) KC CaCO (gr- Consistenc
l 3
cm) y (UC)
A 1 0 860 39,05
B 2 0 730 32,56
C 3 0 746 33,36
D 4 0 425 17,32
E 5 0 360 14,08
F 6 0 390 15,57
G 7 0 700 31,06
350 161
H 0 1 850 38,55
I 0 2 400 16,07
J 0 3 650 28,56
K 0 4 920 42,05
L 0 5 395 15,82
M 0 6 325 12,33
N 0 7 250 8,58

7.5.2. Perhitungan
Besarnya Bearden of Consistency (BC) suspensi semen.
T −78.2
BC =
20.02
850−78.2
BC =
20.02
BC = 38,55 UC
7.5.3. Grafik

Additives vs. Bearden of Consistency


45.00

40.00
Bearden of Consistency, UC

35.00

30.00

25.00
KCl
20.00 CaCO3
15.00

10.00

5.00

0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Additives, gr

Grafik 7.1 Additives vs BC


7.6. PEMBAHASAN
Praktikum minggu ketiga dengan acara yang berjudul Pengujian Thikening
Time Suspensi Semen. Praktikum minggu ini bertujuan untuk menetukan berapa
lamanya waktu yang dibutuhkan semen untuk mengeras, serta mengetahui efek
penambahan additive terhadap thickening time suatu semen dengan menggunakan
atmospheric consistometer.
Pada praktikum ini kita menggunakan alat bernama atmospheric
consistometer. Atmospheric consistometer adalah alat yang digunakan untuk
menghitung thickening time pada suatu suspensi semen dengan memberikan torsi
pada semen dengan memberikan putaran hingga semen mencapai 70 UC dimana
semen mulai tidak bisa dipompakan lagi hingga 100 UC dimana semen sudah
mengeras. Alat ini hanya dapat mengubah temperatur sementara tekanan tetap
pada tekanan atmosfer.
Dalam mengatur thickening time, kita dapat menggunakan additive
tertentu yang dapat memperlambat dan mempercepat thickening time. Additive
yang digunakan untuk memperlambat thickening time disebut retarder contohnya
CMC, tetapi saat kami praktikum tidak ada sampel untuk retarder. Sementara
additive yang digunakan untuk mempercepat thickening time disebut accelerator
contohnya CaCO3. Penambahan CaCO3 akan mempercepat thickening time
disebabkan karena CaCO3 bersifat mengikat air sehingga kandungan air semen
lebih sedikit dan lebih mudah mengering. Umumnya semen dengan thickening
time yang cepat digunakan pada sumur-sumur dangkal pada tekanan dan
temperatur rendah. Sedangkan semen dengan thickening time yang lama
digunakan pada sumur-sumur dalam.
Dalam operasi penyemenan ada beberapa tahap dimulai dengan
pemasangan spacer dan membersihkan mudcake sisa dari pemboran, lalu
menurunkan bottom plug setelah itu memasukkan slurry dan menutup dengan top
plug. Setelah itu top plug didorong dengan displacement fluid, cairan bertekanan
tinggi ini akan mendorong hingga membran pada bottom plug pecah. Proses
penyemenan dapat diidentifikasi melalui pressure gauge.
Dalam mendesain semen yang mempunyai thickening time yang sesuai,
pertama kita harus mengatur atau menentukan waktu yang dibutuhkan semen
untuk mencapai target, setelah itu baru membuat atau mendesain semen sesuai
waktu yang diinginkan. Dalam mengatur thickening time untuk semen, harus
diberikan safety factor minimal +1 jam lebih lama agar ketika terjadi problem
pada penyemenan dapat diatasi terlebih dahulu sebelum semen tidak bisa dipompa
/ mengeras. Pada operasi penyemenan lubang bor, thickening time sangat penting
diketahui karena jika semen mengeras sebelum mencapai target yang diinginkan
maka akan mengganggu bahkan menghambat proses penyemenan dengan
terjadinya free pipe, dimana annulus kosong tidak terisi semen. Kosongnya
annulus menyebabkan tidak adanya fluida yang dapat menahan tekanan formasi
sehingga dapat terjadi reruntuhan serta collapse pada casing. Free pipe dapat
ditanggulangi dengan melakukan re-cementing. Selanjutnya akan menambah
beban pada pompa semen sehingga akan menambah biaya pemboran, sehingga
diperlukan perhitungan waktu pemompaan dan thickening time yang sesuai
dengan waktu serta kedalaman yang diinginkan. Thickening time pada migas
berkisar antara 3-3,5 jam, sedangkan pada pabum berkisar antara 4-4,5 jam.
Pada Grafik 7.1 dapat dilihat bahwa nilai Bearden of Consistency
fluktuatif, hal ini dapat terjadi karena human error ataupun kesalahan dari alat
yang digunakan. Seharusnya aditif accelerator seperti KCl dan CaCO3 dapat
memperbesar nilai BC sehingga thickening time menjadi besar. Sebaliknya jika
ditambah retarder akan mempekecil thickening time.
Aplikasi lapangan dari pengujian thickening time ini adalah kita dapat
menentukan setting waktu pemompaan dan menentukan kecepatan aliran pompa
dari spesifikasi pompa yang memiliki nilai SPM (Stroke per Minute), lalu di ubah
menjadi nilai GPM (Gallon per Minute), dimana waktu pemompaan harus lebih
kecil dari thickening time jika tidak maka akan menyebabkan suspensi mengeras
terlebih dahulu sebelum mencapai target yang diinginkan dan menyebabkan free
pipe.
7.7. KESIMPULAN
1. Praktikum thickening time bertujuan untuk menetukan berapa lamanya
waktu yang dibutuhkan semen untuk mengeras, serta mengetahui efek
penambahan additive terhadap thickening time suatu semen dengan
menggunakan atmospheric consistometer.
2. Atmospheric consistometer adalah alat yang digunakan untuk
menghitung thickening time pada suatu suspensi semen dengan
memberikan torsi pada semen dengan memberikan putaran hingga
semen mencapai 70 UC dimana semen mulai tidak bisa dipompakan
lagi hingga 100 UC dimana semen sudah mengeras.
3. Dalam mengatur thickening time, kita dapat menggunakan additive
tertentu yang dapat memperlambat dan mempercepat thickening time.
Additive yang digunakan untuk memperlambat thickening time disebut
retarder, sementara additive yang digunakan untuk mempercepat
thickening time disebut accelerator.
4. Dalam mengatur thickening time untuk semen, harus diberikan safety
factor minimal +1 jam lebih lama agar ketika terjadi problem pada
penyemenan dapat diatasi terlebih dahulu sebelum semen tidak bisa
dipompa / mengeras.
5. Thickening time pada migas berkisar antara 3-3,5 jam, sedangkan pada
pabum berkisar antara 4-4,5 jam.
6. Aplikasi lapangan dari pengujian thickening time ini adalah kita dapat
menentukan setting waktu pemompaan dan menentukan kecepatan
aliran pompa dari spesifikasi pompa yang memiliki nilai SPM (Stroke
per Minute), lalu di ubah menjadi nilai GPM (Gallon per Minute).

Anda mungkin juga menyukai