Abstrak: Masjid Raya Bandung merupakan masjid tertua yang terletak di pusat kota Bandung.
Sebagaimana umumnya, Masjid Raya Bandung juga memiliki kontribusi dalam penyebaran ajaran
Islam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran Masjid Raya Bandung dalam
menyebarkan ajaran Islam serta memberi pemahaman kepada umat Islam mengenai fungsi lain dari
masjid selain sebagai tempat untuk beribadah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
yang bersifat studi literatur dengan pendekatan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran
Masjid Raya Bandung dalam menyebarkan ajaran Islam sangatlah besar. Tak hanya melewati ceramah
saja tetapi juga melewati nilai-nilai Islam yang diterapkan pada pelayanan dan pengelolaan masjid.
Masjid Raya Bandung juga memanfaatkan teknologi sebagai sarana yang dapat memudahkan untuk
menyebarkan syiar Islam.
Kata Kunci:
dakwah; Masjid Raya Bandung; penyebaran Islam; peradaban.
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama samawi terakhir yang telah disempurnakan oleh
Allah SWT dengan ajaran yang lebih menekankan kepada ketentraman,
kesejahteraan serta kedamaian umatnya. Islam juga merupakan agama
penyelamat, penengah, serta agama yang mulia karena pada dasarnya Islam
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai agama penyempurna dari
ajaran-ajaran agama sebelumnya(Ahlan, 2022).
Menurut Gazalba dalam (Ahlan, 2022), masjid memiliki fungsi sebagai
tempat peribadatan kepada Allah SWT. Bahkan, di dalam Islam juga dijelaskan
bahwa tempat ini sangatlah mulia dibanding tempat-tempat lainnya. Seorang
muslim bisa ditandai sebagai muslim yang taat apabila ia dan hatinya tertaut
dengan masjid. Masjid menjadi tempat paling nyaman untuk beribadah dan
menuntut ilmu, serta orang yang sering menjadikan masjid sebagai tempat
tujuannya maka dia akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.
Selain sebagai pusat ibadah, masjid merupakan ikon kebesaran syiar
dakwah Islam sekaligus sebagai parameter keadaan masyarakat di sekitarnya.
Maka dari itu, pembangunan masjid sama saja dengan pembangunan
peradaban Islam begitupula sebaliknya. Pada zaman Rasulullah, masjid
dijadikan sebagai pusat kegiatan umat seperti kegiatan pemerintahan yang
mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran. Masjid
juga dijadikan sebagai pusat edukasi untuk memperdalam ilmu pengetahuan
umum maupun ilmu agama (Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam Dan
Pemberdayaan Umat, 2022).
1
Peran Masjid Raya Bandung dalam Kontribusinya Sebagai Sarana Penyebaran Islam
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat
studi literatur dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif merupakan
jenis penelitian yang tidak menggunakan prosedur statistik di dalamnya.
Metode ini lebih mengarah kepada analisis atau pendeskripsian secara rinci
dan mendalam mengenai masalah yang diteliti. Menurut Creswell dalam
(Nugrahani & Hum, 2014) penelitian kualitatif menggunakan cara pandang
induktif, berfokus pada makna individual serta menerjemahkan pada
kompleksitas suatu permasalahan. Penelitian ini bersifat studi literatur dengan
menggunakan data sekunder yang dikumpulkan, dikaji, dan ditinjau dari hasil
yang telah ada sebelumnya (Mus et al., 2021). Kemudian, penelitian ini juga
menggunakan pendekatan induktif yaitu menerapkan penalaran dari
permasalahan-permasalahan khusus menjadi sebuah kesimpulan atau teori
secara umum (Wahyu Setiawan & Ariani, 2022).
Objek penelitian ini adalah Masjid Raya Bandung yang terletak di Jl. Asia
Afrika, Balonggede, Kota Bandung. Peneliti melakukan observasi ke Masjid
Raya Bandung pada hari Minggu, 20 November 2022. Karena tidak bisa
bertemu dengan objek yang dapat diwawancara, peneliti memutuskan untuk
mengumpulkan data dari jurnal-jurnal yang telah ada sebelumnya. Sumber
data diambil dari Google Scholar dan dokumentasi pada saat observasi. Peneliti
menggunakan handphone untuk mengambil dokumentasi saat observasi dan
laptop untuk mencari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan peran masjid dalam
penyebaran Islam. Kemudian data-data tersebut dikaji dan dianalisis untuk
menemukan permasalahan-permasalahan khusus yang kemudian akan
disimpulkan menjadi sebuah teori atau pernyataan yang bersifat umum.
Selain memiliki daya tarik yang telah disebutkan di atas, Masjid Raya
Bandung tentunya juga memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran
ajaran Islam. Hal ini dapat kita lihat dari program-program rutin yang telah
terlaksana dengan sangat baik, manajemen masjid yang sudah mulai tertata,
serta penggunaan website yang dapat membantu untuk menyebarkan dakwah
Islam dengan mudah ke seluruh penjuru Indonesia, khususnya kepada
masyarakat kota Bandung.
Program rutin Masjid Raya Bandung yaitu ada ibadah sholat lima waktu
dengan imam dan muadzin yang telah terjadwal, kemudian terdapat juga
jadwal majelis taklim rutin. Dari program rutin ini dapat kita lihat bahwa
Masjid Raya Bandung berperan sebagai sarana penyebaran agama Islam dalam
SIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Masjid Raya
Bandung ini memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran ajaran Islam.
Tak hanya melewati ceramah saja tetapi juga melewati nilai-nilai Islam yang
diterapkan pada pelayanan dan pengelolaan masjid. Masjid Raya Bandung juga
memanfaatkan teknologi sebagai sarana yang dapat memudahkan untuk
menyebarkan syiar Islam. Selain itu, fungsi dari masjid itu sendiri tidaklah
hanya sebagai tempat ibadah saja. Namun, umat Islam dapat menggunakannya
sebagai tempat menuntut ilmu, tempat untuk mengadakan perkumpulan yang
membahas tentang suatu permasalahan dalam agama, serta kegiatan lainnya
yang memiliki nilai keagamaan.
REFERENSI
Ahlan. (2022). PERAN MASJID SEBAGAI BASIS PERADABAN ISLAM. In Jurnal
Kajian Islam Interdisipliner (Vol. 2, Issue 2).
http://riset.unisma.ac.id/index.php/natiq/article/view/16066DOI:http://
dx.doi.org/an-natiq.v2i2.16066
Ikhwan, A. (2013). OPTIMALISASI PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN
ANAK: PERSPEKTIF MAKRO DAN MIKRO. Edukasi, 01, 001–016.
Mardotillah, M., Hendro, A., Soemarwoto, R., & Raksanagara, A. (2020). Peran
Masjid Lautze 2 Bandung dalam Dakwah dan Budaya. Khazanah Theologia, 2(1),
9–22. https://doi.org/10.15575/kt.v2i1.8188
Masjid, P., & Siswanto, B. (2019). PERANAN MASJID DALAM
MEMBENTUKKARAKTER AKHLAK MUSLIM MAHASISWA STSN: Vol. V
(Issue 1).
Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam dan Pemberdayaan Umat. (2022). Adv.Kompas.Id.
https://adv.kompas.id/baca/masjid-sebagai-pusat-peradaban-islam-dan-
pemberdayaan-umat/
Mus, R., Thaslifa, T., Abbas, M., & Sunaidi, Y. (2021). Studi Literatur: Tinjauan
Pemeriksaan Laboratorium pada Pasien COVID-19. Jurnal Kesehatan Vokasional,
5(4), 242. https://doi.org/10.22146/jkesvo.58741
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif.
Nugraheni, A. A. (2017). Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung
Bandung. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, A251–A258.
https://doi.org/10.32315/sem.1.a251
Wahyu Setiawan, A., & Ariani, M. B. N. (2022). Determinasi Faktor Yang
Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
– 2019. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 3(1), 1–9.
https://doi.org/10.36418/jiss.v3i1.505