Anda di halaman 1dari 9

UPAYA PENGENALAN MASJID SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN

Disusun sebagai laporan hasil observasi untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata
Kuliah Arkeologi

Dosen Pengampu : Dr. Parlindungan Siregar, M.A.

NAMA : IQTARA RIZKY A

NIM 11190220000091

KELAS : 5D SPI

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. IdentifikasiMasalah...............................................................................................................4
C. RumusanMasalah..................................................................................................................5
D. ManfaatPenelitian.................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
HASILDAN PEMBAHASAN........................................................................................................6
A. Sejarah Berdirinya masjid Al- Madinah...............................................................................6
B. masjid sebagai sarana pendidikan.........................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................7
KESIMPULAN............................................................................................................................7
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufiq,dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal observasi ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang ini.

Penulis menyusun proposal obervasi ini dengan judul “masjid Al-Madinah sebagai objek
pendidikan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Arkeologi yang diampu oleh bapak Dr.
Parlindungan Siregar, M.A. Selain itu, penulis berharap proposal observasi ini juga bermanfaat
dan berguna untuk memperluas ilmu pengetahuan kitasemua.

Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari nilai kesempurnaan, terutama
dalam penggalian sumber yang terbatas. Hal ini dikarenakan situasi dan kondisi negara yang
sedang mengalami pandemi. Oleh karena itu, penulis memohon kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran guna memperbaiki proposal observasi ini di kemudian hari.

Tangerang, 20 Oktober2021

Iqtara Rizky Aminulloh


BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Jika dikaji secara mendalam, dinamika peradaban Islam berjalan selaras dengan perluasan dan
pengayaan fungsi masjid bagi komunitas Muslim. Dalam perjalanan sejarah Islam, masjid bukan
sekadar tempat untuk menunaikan ibadah shalat (terutama shalat berjamaah), namun juga berperan
lebih fenomenal dan krusial dalam menunjang kehidupan masyarakat. Islam mengajarkan pendirian
masjid harus memberikan manfaat luas, terdalam dan lengkap mengingat seluruh permukaan bumi
adalah masjid.

Pendidikan Islam di Indonesia merupakan warisan peradaban Islam dan sekaligus aset bagi
pembangunan pendidikan nasional. Sebagai warisan, ia merupakan amanat sejarah untuk dipelihara
dan dikembangkan oleh umat Islam dari masa ke masa. Sedangkan sebagai
aset, pendidikan Islam yang tersebar di berbagai wilayah ini membuka kesempatan bagi bangsa
Indonesia untuk menata dan mengelolanya, sesuai dengan sistem pendidikan nasional.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan kondisi di lapangan penulis kemudian melakukan identifikasi masalah


yang terkait dengan latar belakang di atas sebagai berikut.
1. Kurangnya publikasi yang kuat untuk memperkenalkan masjid sebagai tempat
pendidikan maupun wisata religi.
2. Kurang adanya kesadaran dari warga sekitar maupun pihak terkait untuk
memperkenal masjid.
C. RumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis kemudian menyusun suatu rumusan


masalah pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana awal berdirinya masjid Al-Madinah
2. Bagaimana Upaya yang dilakukan warga sekitar atau pun pihak terkait untuk
memperdayakan masjid

D. ManfaatPenelitian

1. Untuk mengenalkan fungsi masjdi kepada masyarakat luas.


2. Untuk memberikan pengetahuan akan hakikat masjid yang sebenarnya.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya masjid Al-Madinah

Masjid merupakan tempat ibadah multi fungsi. Masjid bukanlah tempat ibadah yang
dikhususkan untuk shalat dan I`tikaf semata. Masjid menjadi pusat kegiatan positif kaum
muslimin dan bermanfaat bagi umat. Dari situlah seharusnya kaum muslimin merancang masa
depannya, baik dari segi din (agama), ekonomi, politik, sosial, dan seluruh sendi
kehidupan, sebagaimana para pendahulunya memfungsikan masjid secara maksimal.

Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allahh SWT, tempat shalat dan tempat
beribadah kepada-Nya. Lima kali sehari semalam umat Islam dianjurkan mengunjungi masjid
guna melaksanakan shalat berjama’ah. Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak
dikumandangkan nama Allah melalui adzan, iqamah, tasbih, tahmid, tahlil, istighfar, dan
ucapan lain yang dianjurkan dibaca di masjid sebagai bagian dari lafaz yang berkaitan dengan
pengagungan asma Allah.

Oleh karena alasan utama itu maka dibuatlah niatan warga untuk mendirikan masjid yang
mana memiliki multifungsional yang bukan hanya sebagai tempat ibadah namun juga bisa
sebagai sarana pendidikan maupun ekonomi, yang mana juga bisa meningkatkan kualitas
daerah tersebut.

B. Masjid sebagai sarana pendidikan

Hampir semua pemikir, pemerhati dan bahkan pelaku kependidikan sepakat bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didk secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Istilah
pendidikan berasal dari bahasa latin ”educere” yang berarti untuk memimpin atau memandu
keluar. Secara leksikal, dalam Kamus Werbster kata pendidikan atau education diartikan
sebagai; (1) tindakan atau proses mendidik atau menjadi terpelajar; (2) pengetahuan atau
perkembangan yang diperoleh dari proses pendidikan; (3) bidang kajian yang berkaitan dengan
metode mengajar dan belajar di sekolah. Berangkat dari definisi pendidikan secara umum,
maka secara khususnya pendidikan Islam yaitu adanya bimbingan jasmani dan rohani menuju
terbentuk kepribadian utama sesuai dengan koridor tatanan Islam.
BAB III

KESIMPULA

Masjid Al-Madinah merupakan salah satu situs budaya yang harus tetap dijaga
eksistensinya agar bisa terus melewati perubahan zaman. Pada masa ini masjid Al-
Madinah masih kokoh bertahan melewati beratnya perubahan zaman, ditambah
dengan pandemi Covid 19 yang masih belum selesai sehingga membuat jamaah
beribadah tidaklah seperti saat keadaannormal, dan diharapkan para kaum muda
untuk meneruskan pejuangan agar masjid Al- Madinah tidaklah hanya menjadi
sekerdar masjid, tetapi bisa menjadi sumber atau pusat dari peradaban masyarakat.

Dokumentasi penelitian

Anda mungkin juga menyukai