Dosen Pembimbing
Ahmad Safa’at, ST.,
MT. 2022199411048
Disusun oleh :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang industri di Departemen
Maintenance, PT Petrowidada Gresik dengan lancar dan baik.
Dalam proses penyusunan laporan magang industri ini, penulis telah mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan hikmat dan rahmatnya sehingga dapat
menyelesaikan laporan magang industri
2. Orang tua yang selalu memberikan kami semangat serta doa yang tiada henti.
3. Dr. Ir. Heru Mirmanto, M.T., selaku Kepala Departemen Teknik Mesin Industri
Fakultas Vokasi ITS
4. Ahmad Safa’at, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing magang industri diDepartemen
Teknik Mesin Industri
5. Muhammad Izzul Fadhok, S.T., M.T., selaku pembimbing magang industri di
Departemen Maintenance, PT. Petrowidada Gresik
6. Akmal Yasir Irhamni selaku teman magang industri di Departemen Maintenance, PT.
Petrowidada Gresik
7. Bapak Sarji, Bapak Kusaeri, Bapak Khoirul, Bapak Muslimin, Bapak Agus dan
segenap karyawan PT. Petrowidada yang telah membantu jalannya kerja praktek kami.
8. Teman-teman DTMI (Departemen Teknik Mesin Industri) angkatan 2020 yang selalu
memberi dukungan dan semangat
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu
Seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak, demikian juga Laporan Magang Industri ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
demi perbaikan Laporan Magang Industri.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan Magang Industri ini dapat bermanfaat bagi kemajuan
dan perkembangan wawasan bagi para pembaca. Penulis sadar bahwa tidak ada karya yang
sempurna tanpa dukungan para pemerhatinya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Magang di
PT. Petrowidada
Jl. Prof. Dr. Moch Yamin Sh, Sekarsore, Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61151
Surabaya,
Peserta Magang
Peserta
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Departemen Teknik Mesin Industri Pembimbing Magang
Fakultas Vokasi ITS
PERUSAHAAN
Laporan magang di
PT. Petrowidada
Jl. Prof. Dr. Moch Yamin Sh, Sekarsore, Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61151
Gresik,
Peserta Magang
Peserta
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Departemen Maintenance Pembimbing Lapangan
PT. Petrowidada
1. PT Petrokimia Gresik (Persero) diwakili oleh Bapak Dr. Sjafaroedin Sabar selaku Direktur
Utama
2. PT Wisma Pintu Sembilan diwakili oleh bapak Ir. Totong Roehadi Oesman selaku direktur
utama
3. Daewoo Corp. Yang merupakan perusahaan asing dari korea selatan yang diwakili oleh
bapak Kju Jong Choi selaku executive managing director.
Perusahaan ini berbentuk perseroan terbatas dengan status PMA yang berlisense dari
perusahaan Lurgi GMBH dan didirkian berdasarkan suratpembritahuan tentang persetujuan
Presiden (SPTPP) No 12/1/PMA/1985 tertanggal 23 Mei 1985, dengan komposisi modal total
untuk pendirian pabriksebagai berikut:
1. PT Petrokimia Gresik : 30%
2. PT Witulan : 30%
3. Daewoo Corp : 40%
Setelah berjalan beberapa tahun, komposisi kepemilikan saham mengalami perubahan,
hal ini ditandai dengan adanya investor baru yang masuk kedalam perseroan ini yaitu:
1. PT Petrokimia Gresik : 10,2%
2. PT Witulan : 5,1%
3. Daewoo Corp : 13,6%
4. Justus Corp : 5,1%
5. PT Eterindo Wahanatama : 66%
PT Petrowidada adalah sebuah pabrik yang memproduksi Pthalic Anhydride (PA) dimana
produk tersebut merupakan bahan setengah jadi untukindustri-industri plastik. Adapun maksud
dan tujuan pendirian pabrik ini adalahsebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan kebutuhan akan Pthalic Anhydride (PA) yang terus meningkat di
dalam negeri sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimport dari luar
negeri karena di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi bahan baku untuk industri
resin.
2. Menjual dan mengekspor produk - produk tersebut, dengandemikian maka devisa negara
akan semakin meningkat.
3. Menjalankan usaha dengan mengindahkan undang - undang dan peraturan yang berlaku. PT
Petrowidada pada awalnya memiliki beberapa Plant (pabrik) diantaranya adalah :
1. Pabrik 1 atau disebut PA 1 dibangun pada tahun 1987, lalu resmi berdiri sejak tahun
1988 dan dikomersialkan pada tahun 1989 dengan kapasitas produksi 30.000
MTPY(Metric Ton Per Year).
2. Pabrik 2 atau disebut PA 2 dibangun pada tahun 1996 dengankapasitas produksi
40.000 MTPY(Metric Ton Per Year).
3. Pabrik 3 atau disebut PA 3 dibangun pada tahun 2001 dengankapasitas produksi
70.000 MTPY(Metric Ton Per Year). Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun
2004 terjadi insiden yang mengakibatkan terbakarnya PA 1 dan PA 2. Hingga kini
yang produksi masih dilakukan di Plant 3 atau disebut PA 3. Gambar 2.2 merupakan
logo perusahaan Eber.
Dari CPA tank, Crude PA dialirkan ke unit distilasi untuk dimurnikan sampai menjadi PA
murni melalui beberapa tahapan yaitu Crude PA bersuhu 150oC dari CPA tank dipompa ke
dalam ageing tank untuk menghilangkan kandungan air dengan cara memanaskannya. Dari
ageing tank pruduk bawah yang berupa PA cair bersuhu275 285 oC yang sudah berkadar air
rendah dialirkan ke topping column untuk menghilangkan Low Boiling Residu (LBR) yang
terdiri dari MA,BA, dan CA. Produk bawah dari topping column ini bersuhu 290 – 295 oC
berupa PA cair yang sudah bebas dari LBR dan mengandung pthalic anhydride, sedikit pthalide
dan air. Selanjutnya produk
SCRUBBER
OHV
DISTILLATION CAP. = 80,000 Topping
MTPY ACTUAL FLOW= 12 m3/h STEA
13.8 MT/h 1,938,000 M SL-
(kCal/h) 10
762,000
(kCal/h)
To OilLight Ends
Furnace BFW
T D
O BFW I
P C/H Scrubbe
P S TI Oil r
I L To
275-285°C N CPA
150°C G L Tank
From
180°C
CPA
C
Tank Hot Oil C Hot Oil O
O
LUMN L PURE PA
U TANK (1,600
M MT) @1,000
N MT @600 MT
800,000 1,6200,000
(kCal/h) (kCal/h)
bawah ini akan dialirkan ke distilation column untuk menghilangkan Hight Boiling Residu
(HBR). PA cair dari topping column bersuhu 290 - 295 oC yang telah murni dari LBR dialirkan
ke Distilasi column untuk menghilangkan hight boiling residu (HBR). PA cair dialirkan melalui
bagian bawah column distilasi yang terdiri dari 24 tray. atas berupa pure PA kemudian
dikondensasikan terlebih dahulu menggunakan condenser, sehingga keluar dari condenser
dengan suhu 180oC kemudian ditampung dalam pure PA tank. Gambar 2.7 memperlihatkan
process flow diagram (PFD) dari proses distilasi.
Turbin uap adalah alat untuk mengubah energi panas dari uap menjadi energi mekanik
(putaran) sebagai penggerak generator untuk menghasilkan energi listrik. Biasanya turbin uap
langsung terkopel dengan generator sehingga sering disebut steam turbine generator.
4.1.2 Klasifikasi Steam Turbine
Turbin uap dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda tergantung pada
jumlah tingkat tekanan, arah aliran uap, proses penurunan kalor, kondisi-kondisi uap pada sisi
masuk turbin dan pemakaiannya di bidang industri. Adapun klasifikasinya, antara lain:
4.1.2.1 Berdasarkan jumlah tingkat tekanan, terdiri dari :
a) Turbin satu tingkat (single stage) dengan satu atau lebih tingkat kecepatan, yaitu turbin
yang biasanya berkapasitas kecil dan turbin ini kebanyakan dipakai untuk
menggerakkan kompresor sentrifugal. Gambar 4.1 adalah gambar steam turbine single
stage.
b) Turbin aksial yaitu turbin yang uap nya mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu
turbin.
e
a
d c
1. Built up rotor
Pada proses pembuatannya, poros dari rotor built-up dimulai dengan proses
membubut poros rotor. Saat mesin berputar pada bagian diameter poros kritis,
seperti jurnal, poros ujung, dan diameter under wheel, sekitar 0,35-0,50 mm
disisakan untuk proses gerinda sebagai proses akhir. Pengaturan selanjutnya adalah
membuat alur cincin yang menyusut sempit secara aksial pada kedua sisi masing-
masing lokasi hub rotor. Bersamaan dengan proses pembuatan rotor tersebut roda
(wheel) dan sudu juga dibuat secara terpisah dan untuk membuat pola profil maka
digunakan mesin penempa yang sesuai.
2. Solid Rotor
Proses pembuatan dari solid rotor hampir sama dengan proses pembuatan built-up
rotor, namun ada beberapa perbedaan mendasar dari built-up rotor yaitu poros rotor
dan roda (wheel) dibuat dengan satu mesin sedangkan untuk built-up rotor poros
dan roda (wheel) dibuat secara terpisah. Lubang-lubang keseimbangan dibuat di bor
di beberapa atau semua roda. Lubang ini berfungsi untuk memastikan pemerataan
tekanan pada kedua sisi roda turbin yang dapat mengurangi dorong uap sementara
dan memberikan peningkatan efisiensi di beberapa tahap turbin
c) Sudu-sudu
Sudu pada turbin uap pada umumnya terdapat dua jenis yaitu sudu gerak dan sudu tetap.
Sudu gerak adalah sudu-sudu yang dipasang di sekeliling rotor membentuk suatu piringan
yang mampu membantu rotor turbin berputar sedangkan sudu tetap adalah sudu-sudu yang
dipasang pada diafragma yang mampu meningkatkan kecepatan uap dan dapat berfungsi
juga sebagai sudu pengarah. Uap pada sudu tetap diteruskan ke sudu gerak yang
mengakibatkan adanya proses transfer energi kinetik ke rotor melalui cakram yang di
indikasikan dengan menurunnya kecepatan tanpa adanya penurunan tekanan pada uap. Hal
tersebut dilakukan berulang pada sisa tahap selanjutnya.
d) Bantalan (Bearing)
Bantalan atau bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak
relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang
diinginkan. Fungsi dari bantalan ini selain dari menahan berat dari rotor dapat juga
menahan gaya aksial yang diakibatkan oleh rotor turbin. Jenis bantalan yang digunakan
dalam turbin uap yaitu journal bearing dan thrust bearing. Tujuan utama sebuah journal
bearing adalah memberikan gaya dukung radial pada sebuah poros berputar. Gambar 4.12
merupakan gambar dari journal bearing. Sementara itu, thrust bearing adalah bearing yang
sering digunakan untuk menerima beban dorongan (thrust), yaitu beban yang berasal dari
samping bearing. Gambar 4.11 memperlihatkan contoh dari thrust bearing.
Tabel 4.1 Sensor Vibrasi Vertikal Steam Turbine System PT. Petrowidada
Sensor Vibrasi Vertikal Letak
VI-1162
VI-1163 Journal Bearing Steam
VI-1164 Turbine
VI-1165
VI-1166
VI-1167 Journal Bearing
VI-1168 Gearbox Steam
VI-1169 Turbine
VI-1170
VI-1171
VI-1172 Journal Bearing Blower
VI-1173
VI-1175
Berikut ini adalah tabel sensor vibrasi aksial dari sistem steam turbine di
PT. Petrowidada.
Tabel 4.2 Sensor Vibrasi Aksial Steam Turbine System PT. Petrowidada
TI1123
TI1125
TI1124 TI1122
DAFTAR PUSTAKA
1) Petrowidada Company Profile. 2009. (http://www. eterindo.com/pwd-index.html, diakses
25 Maret 2023).
2) Departemen Perdagangan. 2009. Perkembangan Impor Indonesia menurut HS 6 Digit.
(http://www. depdag.go.id, diakses 25 Maret 2023)
3) https://petrokimia-gresik.com/page/sejarah-perusahaan (sejarah perusahaan)
4) Sejarah Perusahaan. (2022) Diakses pada April 2023. (https://petrokimia-
gresik.com/page/sejarah-perusahaan)
5) https://dx.doi.org/10.31000/jika.v4i2.2618
6) https://microscope.id/id/news/detail/borescopes-tips-teknik-inspeksi-yang-efektif
7) https://www.rumah.com/panduan-properti/drainase-59556
8)
9) https://testingindonesia.co.id/mengenal-lebih-vibration-sensor/