Anda di halaman 1dari 3

RESUME MATERI

NAMA : RENALDI WAHAB

NIM : 80200221018

GAYA BELAJAR

A. Gaya Belajar dan Berfikir

Gaya belajar dan berfikir bukanlah kemampuan, tetapi cara yang dipilih

seseorang untuk menggunakan kemampuannya. Guru mungkin akan mengatakan

bahwa anak melaksanakan kegiatan belajar dan berfikir dengan berbagai cara

mencengankan. Guru sendiri juga bervariasi dalam gaya berpikir dan belajarnya.

Tidak ada satu pun dari setiap manusia yang memiliki gaya belajar satu, akan tetapi

banyak diantara individu yang memiliki gaya belajar yang lebih dari satu. Individu

tersebut memiliki banyak variasi sehingga ada ratusan gaya belajar dan berpikir yang

dikemukakan oleh para pendidik dan psikolog. Dilihat dari segi jenisnya, umum gaya

belajar dapat dikelompokan menjadi dua jenis.

1. Gaya Belajar Impulsif/Reflektif

Gaya impulsif/refletif juga disebut sebagai tempo konseptual, yaitu murid

cenderung bertindak cepat dan impulsif atau menggunakan lebih banyak waktu untuk

merespons dan merenungkan akurasi dari suatu jawaban. Murid yang impulsif sering

banyak melakukan kesalahan dari pada murid yang reflektif. Individu yang memiliki

gaya belajar yang reflektif melakukan tugas yaitu:

a. mengingat informasi yang terstruktur

b. membaca dengan memahami dan menginterpretasi teks


c. memecahkan problem dan membuat keputusan.

Murid yang reflektif lebih cenderung menentukan sendiri tujuan belajar dan

berkonsentrasi pada informasi yang relevan. Murid dengan memiliki gaya yang

reflektif biasanya standar kinerjanya tinggi. Murid dengan gaya reflektif lebih efektif

dan lebih baik dalam pelajaran sekolah. Dalam mengkaji gaya implusif dan reflektif,

cenderung murid banyak belajar dan lebih efektif saat menggunakan gaya reflektif,

serta beberapa anak yang dapat belajar dengan cepat, tepat dan bisa membuat

keputusan sendiri.

2. Gaya Mendalam/Dangkal

Teori belajar dengan satu cara yang membantu untuk memahami makna

materi tersebut (gaya mendalam) atau sekedar mencari apa-apa yang perlu untuk

dipelajari (gaya dangkal). Murid yang belajar dengan menggunakan gaya dangkal

tidak bisa mengaitkan apa-apa yang mereka pelajari dengan kerangka konseptual

yang lebih luas. Mereka cenderung belajar secara pasif, sering kali hanya mengingat

informasi. Belajar mendalam (deep learner) lebih mungkin untuk aktif memahami

apa-apa yang mereka pelajari dan memberi makna pada apa yang perlu untuk diingat.

Jadi, pelajar mendalam mengguanakan pendekatan kontruksi dalam aktivitas

belajarnya. Selain itu, pelajar mendalam lebih mungkin memotivasi diri sendiri untuk

belajar, sedangkan pelajar dangkal (surface learner) lebih mungkin akan termotivasi

belajar jika ada penghargaan dari luar, seperti pujian dan tanggapan positif dari guru.

B. Mengevaluasi Gaya Belajar dan Berfikiri


Sebuah kelas yang mungkin berisi anak-anak dengan gaya belajar dan berpikir

yang berlainan. Ingat, jangan kacaukan gaya dengan kemampuan seperti intelegensi.

Gaya adalah cara murid menggunakan kemampuannya. Akan sangat membantu

apabila mengetahuo mana murid implusif dan bergaya dangkal. Cari cara yang bisa

membantu mereka untuk menjadi lebih reflektif dan bergaya mendalam.

Gaya belajar dan berfikir mungkin bervariasi berdasarkan konteks sekolah,

level kelas, dan mata pelajaran. Howard Gerdner (1993) mengatakan bahwa seorang

murid mungkin punya gaya implusif dalam bidang musik tetapi bergaya reflektif

dalam memacahkan teka-teki. Dalam hal ini ada dua gaya belajar dan berpikir,

memilih.

Anda mungkin juga menyukai