Anda di halaman 1dari 82

MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

MODUL AJAR
DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA
KELAS X

A. INFORMASI UMUM

Identitas Sekolah
Di : Tresna Yogaswara, S.Pd,
s MT
u
s
u
n
Ol
e
h
S : SMK Negeri 1 Cimahi
at
u
a
n
P
e
n
di
di
k
a
n
Pr : Teknik Elektronika
o
gr
a
m
K
e
a
hli
a
n
K : X Teknik Elektronika
el
a
s
Al : 18 (JP) x 45 menit
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

o
k
a
si
w
a
kt
u
J :3
u
m
la
h
p
er
te
m
u
a
n
F :E
a
s
e
c
a
p
ai
a
n
J : Penggunaan Perkakas
u Tangan
d
ul
El
e
m
e
n
C : Peserta didik mampu
a memahami jenis-jenis
p perkakas tangan, serta
ai penggunaan dan
a pemeliharaan perkakas
n tangan untuk pekerjaan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

p elektronika
e
m
b
el
aj
ar
a
n
K : Keselamatan dan Kesehatan
o Kerja Lingkungan Hidup
m (K3LH) dan budaya kerja
p industri
et
e
n
si
A
w
al
Profil Pelajar Pancasila
Pr : Beriman, bertakwa kepada
of Tuhan Yang Maha Esa, dan
il berakhlak Mulia, Bernalar
P Kritis, gotong royong dan
el kreatif
aj
ar
P
a
n
c
a
sil
a
Target Siswa
T : Perangkat ajar ini dapat
ar digunakan guru untuk
g mengajar Siswa
et reguler/tipikal (umum), tidak
si ada kesulitan dalam
s mencerna dan memahami.
w
a
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

J : 36 siswa x 2 rombel
u
m
la
h
si
s
w
a
Moda Pembelajaran
M : Discovery learning & Project
o based learning
d
el
P
e
m
b
el
aj
ar
a
n
M : Blended learning (Daring
o dan Luring)
d
a
P
e
m
b
el
aj
ar
a
n
M : 1.Ceramah, 2. Diskusi 3.
et Observasi 4. Penugasan 5.
o Demonstrasi 6. Simulasi
d 7.Praktek
e
p
e
m
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

b
el
aj
ar
a
n
Materi Dan Sarana Belajar
S : Buku Paket, Modul, aplikasi
u android, Internet dan
m Lainnya
b
er
p
e
m
b
el
aj
ar
a
n
B : Berbagai Jenis Perkakas
a Tangan, bahan kerja
h
a
n
p
e
m
b
el
aj
ar
a
n
Al : LCD Projector, PC/Laptop ,
at smartphone, koneksi internet
y
a
n
g
di
b
ut
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

u
h
k
a
n
M :, PPT, Video Pembelajaran,
e aplikasi android, Internet
di
a
p
e
m
b
el
aj
ar
a
n

B. KOMPONEN INTI

Tujuan DTE.6.1 Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis


Pembelajar perkakas tangan
an DTE.6.2 Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi
berbagai jenis perkakas tangan
DTE.6.3 Peserta didik mampu menggunakan perkakas
tangan untuk membuat produk elektronika
sederhana sederhana dengan tepat.
DTE.6.4 Peserta didik mampu menerapkan prosedur
pemeliharaan Sesuai standar / budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
berbagai jenis perkakas tangan.
Pemaham Mengenal jenis dan fungsi berbagai perkakas tangan dan
an cara menggunakannya dalam kegiatan pembuatan
Bermakna kemasan / cassing perangkat elektronika.
P 1. Alat apa yang tepat digunakan untuk membuat
e kemasan produk elektronika sederhana?
r 2. Bagaimana saya bisa menggunakan perkakas tangan
t untuk membuat kemasan produk elektronika
a sederhana?
n
y
a
a
n
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

P
e
m
a
n
t
i
k
Persiapan 1. Mempersiapkan presentasi materi dalam
Pembelajar bentuk ppt/video/aplikasi android.
an 2. Mempersiapkan materi di aplikasi LMS
3. Mempersiapkan virtual meeting.
4. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran
5. Menyusun perangkat asesmen Diagnostik non-kognitif
dan kognitif
PERTEMUAN 1 # Jenis-Jenis Perkakas Tangan Dan Fungsinya
Kegiatan A. Kegiatan awal (30 menit)
Pembelajara ▪ Berdoa bersama sesuai keyakinan masing masing
n ▪ Guru memberikan asesmen diagnostik kognitif.
▪ Peserta didik mengerjakan tes diagnostik kognitif.
Materi Perkakas tangan.
▪ Menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Menyampaikan skenario pembelajaran baik yang
luring maupun daring.
▪ Menyampaikan pentingnya materi yang akan
diberikan sampai pernyataan bermakna.
▪ Menyampaikan keterkaitan materi keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan materi penggunaan
perkakas tangan.
▪ Menyampaian pertanyaan pemantik
untuk membangkitkan berpikir kritis siswa.
▪ Guru menampilkan video mengenai mengenai
perkakas tangan, proses produksi dan kemasan
produk elektronika untuk menumbuhkan nalar kritis
siswa
B. Kegiatan Inti (225 Menit)
(Model pembelajaran discovery learning) dan
(Pendekatan saintifik)
1. Stimulation
Mengamati:
▪ Guru menanyangkan video/gambar mengenai
proses pembuatan produk yang menggunakan
perkakas tangan sebagai alat kerjanya
▪ Peserta didik menyimak tayangan video / gambar
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

serta penjelasan guru (interaktif) dalam materi


Penggunaan perkakas tangan secara tekun dan
mandiri.
2. Problem Statement
Menanya:
▪ Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pemantik terkait dengan pemahaman jenis
perkakas tangan.
▪ Peserta didik termotivasi untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan singkat dan mengajukan
pertanyaan awal dan mengenai materi perkakas
tangan. sesuai dengan pengetahuan awal yang
dimilikinya dengan percaya diri dan pertanyaan
kritis.
3. Data collection
Mengumpulkan informasi:
▪ Guru memberikan bahan bacaan / modul.
▪ Guru memberikan LKPD 1 # jenis-jenis perkakas
tangan..
▪ Peserta didik membaca bahan bacaan yang
diberikan guru mengenai jenis-jenis perkakas
tangan di aplikasi LMS / bahan ajar/ modul /
internet.
▪ Peserta didik membaca LKPD 1 dilanjutkan
melakukan observasi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi melalui kegiatan praktek
serta membangun hipotesis berdasarkan
permasalahan yang diajukan guru tentang jenis-
jenis perkakas tangan dengan tekun dan kreatif
dari modul , sumber belajar, internet dan lain lain.
Mengasosiasi/mengolah:
▪ Peserta didik berupaya menganalisis data dan
informasi dari kegiatan obersevasi dan praktek
untuk menemukan hubungan antar konsep dengan
praktek di lapangan disertai dengan berpikir kritis
dan analitis untuk membangun kesimpulan.
4. Verification
Peserta didik menyusun konsep berupa pengetahuan
baru yang telah diperoleh, yang dapat diaplikasikan
dalam berbagai situasi seperti latihan (exercise) yang
memungkinkan peserta didik untuk menerapkannya
pada situasi sederhana dengan tekun dan cermat.
5. Generalization
Mengomunikasikan:
▪ Peserta didik melaporkan hasil temuannya,
merefleksi apa yang telah dipelajari, hingga
mengonsolidasikan pengetahuannya dalam bentuk
infografik jenis-jenis perkakas tangan dan
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

menentukan subtansi materi yang dipelajari


dengan tekun dan cermat.
6. Peserta mempresentasikan infografik yang telah dibuatnya
kepada guru dan peserta didik lainnya.
PERTEMUAN 2 # Penggunaan Perkakas Tangan Untuk
Pembuatan Produk Elektronik
Sederhana
Kegiatan A. Kegiatan awal (30 menit)
Pembelajar ▪ Berdoa bersama sesuai keyakinan masing masing
an ▪ Guru memberikan asesmen diagnostik kognitif.
▪ Peserta didik mengerjakan tes diagnostik kognitif.
Materi Perkakas tangan.
▪ Menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Menyampaikan skenario pembelajaran baik yang
luring maupun daring.
▪ Menyampaikan pentingnya materi
yang akan diberikan sampai
pernyataan bermakna.
▪ Menyampaikan keterkaitan materi keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dengan materi
penggunaan perkakas tangan.
▪ Menyampaian pertanyaan pemantik
untuk membangkitkan berpikir kritis siswa.
▪ Guru menampilkan video mengenai mengenai
perkakas tangan, proses produksi dan kemasan
produk elektronika untuk menumbuhkan nalar kritis
siswa

B. Kegiatan Inti (750 Menit)

1. Pertanyaan Mendasar

▪ Guru menyampaikan topik dan mengajukan


pertanyaan bagaimana cara memecahkan
masalah yang terkait dengan kemasan produk
elektronika, perkakas yang digunakan dan cara
pembuatannya.
▪ Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar
apa yang harus dilakukan peserta didik
terhadap topik/ pemecahan masalah yang
disampaikan oleh guru.

2. Mendesain Perencanaan Produk

▪ Guru memastikan setiap peserta didik dalam


kelompok memilih dan mengetahui prosedur
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.


▪ Peserta didik berdiskusi menyusun rencana
pembuatan proyek pemecahan masalah
meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan.
▪ Peserta didik menuangkan ide dan desainnya
dalam bentuk dokumen proposal proyek yang
berisi 5 komponen yaitu Man (Tenaga Kerja),
Money (Modal), Materials (Bahan baku),
Machine (Mesin), Method
(Metode/Prosedur/Managerial)

3. Menyusun Jadwal Pembuatan

▪ Guru dan peserta didik membuat kesepakatan


tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-
tahapan dan pengumpulan).
▪ Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian
proyek dengan memperhatikan batas waktu
yang telah ditentukan bersama / sesuai job
order.

4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek

▪ Setiap Guru mapel yang terkait dalam


pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek, memantau realisasi
perkembangan dan membimbing jika
mengalami kesulitan.
▪ Peserta didik melakukan pembuatan proyek
sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek dengan guru.
▪ Peserta didik melakukan kegiatan pembuatan
produk sesuai dengan lini produksi masing-
masing.

Menguji Hasil

▪ Guru berdiskusi tentang prototipe proyek,


memantau keterlibatan peserta didik, mengukur
ketercapaian standar.
▪ Peserta didik melakukan pengujian produk yang
dihasilkan (Quality control), selanjutnya
membuat spesifikasi produk yang dibuat.
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

▪ Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat


dan membuat laporan produk/ karya untuk
dipaparkan kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Belajar

▪ Guru membimbing proses pemaparan proyek,


menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta
didik merefleksi/ kesimpulan.
▪ Setiap peserta didik memaparkan laporan,
peserta didik yang lain memberikan tanggapan,
dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.

C. Kegiatan penutup (30 Menit)


1. Guru mereview / refleksi kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Peserta didik menyimak refleksi / koreksi/
kesimpulan materi dari guru dengan sabar dan
tekun
3. Memberikan apresiasi kepada peserta didik
4. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih
diragukan dan melaksanakan evaluasi dengan
penuh rasa ingin tahu.
5. Peserta didik turut membantu memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang diragukan peserta
didik lain sehingga informasi menjadi benar dan
tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi
dengan tekun.
6. Menyampaikan penugasan tahap berikutnya yang
harus dikerjakan siswa secara mandiri di rumah.
7. Berdoa Bersama.

Assesmen
1. Assesmen diagnostic kognitif dan tes formatif
2. Penilaian lintas mata pelajaran (cross curicular)
3. a.) Unjuk kerja
J b.) Tertulis (tes objektif, esai)
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

4.
H

No Nama mapel Aspek observasi Bukti / hasil belajar


1 Dasar-dasar 1. T 1. Rubrik observasi kerja
Teknik e 2. Angket wawancara
Elektronika k 3. Lembar observasi
n
i
k
b
e
k
e
r
j
a
2. H
a
s
il
k
e
r
j
a
3. S
i
k
a
p

k
e
r
j
a
2 Bahasa Tata tulis proposal / 1. Proposal
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Indonesia laporan / iklan 2. Laporan


3. Brosur/flyer/pamplet
3 Bahasa inggris Tata tulis proposal / 1. Proposal
laporan / iklan dalam 2. Laporan
bentuk Bahasa inggris 3. Brosur/flyer/pamplet
4 Logika dan 1. M 1. File Laporan
koding e 2. File data biaya
m 3. File presentasi produk.
b 4. Flyer iklan produk
u 5. Video pendek promosi
a
t
l
a
p
o
r
a
n

d
e
n
g
a
n

s
o
f
t
w
a
r
e

p
e
n
g
o
l
a
h
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

k
a
t
a
2. P
e
r
a
n
c
a
n
g
a
n

b
i
a
y
a

p
e
m
b
u
a
t
a
n

p
r
o
d
u
k
d
e
n
g
a
n
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

s
o
f
t
w
a
r
e

p
e
n
g
o
l
a
h

a
n
g
k
a
3. M
e
m
b
u
a
t
p
r
e
s
e
n
t
a
s
i
p
r
o
d
u
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

k
d
e
n
g
a
n

s
o
f
t
w
a
r
e

p
r
e
s
e
n
t
a
s
i.
4. M
e
m
b
u
a
t
i
n
f
o
g
r
a
fi
s
i
k
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

l
a
n

p
r
o
d
u
k
(
fl
y
e
r
)
d
e
n
g
a
n

s
o
f
t
w
a
r
e

e
d
it
i
n
g

g
a
m
b
a
r
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

.
5. M
e
m
b
u
a
t
m
e
d
i
a

p
r
o
m
o
s
i
m
e
n
g
g
u
n
a

s
o
f
t
w
a
r
e

e
d
it
o
r
v
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

i
d
e
o
5 Seni budaya 1. D 1. Gambar desain
e
s
a
i
n
p
r
o
d
u
k
d
a
ri
a
s
p
e
k
a
r
ti
s
ti
k

5. Aspek Penilaian Masing-Masing Mata Pelajaran

Pengayaan dan Remidial


P : Siswa mempelajari penggunaan
e perkakas tangan lebih lanjut untuk
n pembuatan produk lainnya.
g
a
y
a
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

a
n
R : Pendampingan pembelajaran
e online melalui platform aplikasi
m pembelajaran online dan
i manajemen proyek online.
d
i
a
s
i

Refleksi Peserta Didik

Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian


merefleksi diri dengan memberi tanda check list (√) pada
pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian
masing-masing.

Hasil
Refle
Uraian

Saya telah
memahami
lebih dari lima
(5) jenis
perkakas
tangan
berserta
fungsinya
Saya mampu
menggunaka
n 5 jenis
perkakas
tangan yang
tidak
menggunaka
n tenaga
listrik
(handtools)
Saya mampu
menggunaka
n 3 jenis
MODUL AJAR DASAR-DASAR TEKNIK ELEKTRONIKA

perkakas
tangan yang
menggunaka
n tenaga
listrik
(powertools)
Saya telah
memahami
cara
pemeliharaan
masing-
masing
perkakas
tangan
Saya telah
memahami
tempat dan
cara
penyimpanan
masing-
masing
perkakas
tangan
C. LAMPIRAN

1. INSTRUMEN ASSSESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

Asessmen diagnostic kognitif adalah tes awal untuk mengetahui kemampuan


awal peserta didik terkait dengan materi yang akan dipelajari. Berikut ini contoh
instrument asesmen diagnostic untuk Elemen / materi Perkakas tangan.
Dibawah ini contoh instrument Asessmen diagnostic kognitif penggunaan
perkakas tangan.

https://forms.gle/TmZp5ma4nV3Z7fez6

2. INSTRUMEN TES TERTULIS

a. Kisi-Kisi Soal

Bentuk Nomor
No Tujuan Pembelajaran Indikator Soal
Soal Soal
1. Peserta didik mampu Peserta didik dapat Jawaban 2,5,8
menyebutkan jenis-jenis menuliskan jenis-jenis Singkat
perkakas tangan perkakas tangan baik
handtools maupun
powertools
2. Peserta didik mampu Peserta didik dapat Jawaban 1,3,4,10
mendeskripsikan fungsi menjelaskan fungsi Singkat
berbagai jenis perkakas masing-masing
tangan perkakas tangan
3. Peserta didik mampu Peserta didik dapat Jawaban 6,7,9
menggunakan perkakas menentukan perkakas Singkat
tangan untuk membuat tangan yang tepat
produk elektronika untuk membuat
sederhana sederhana sebuah produk
dengan tepat. elektronik sederhana.

b. Soal Jawaban Singkat

Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan jawab dengan benar!

1. Jenis tang yang memiliki fungsi memotong, memegang dan


membengkokan benda kerja (baut, mur dll) adalah……
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
Jenis alat yang tepat untuk memasang atau membuka jenis baut tersebut
adalah……
3. Jenis obeng yang sering digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
tegangan listrik dalam proses perbaikan jaringan listrik adalah…..
4. Perkakas tangan yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan
cara mengikisnya adalah…….
5. Tuliskan 4 jenis perkakas tangan yang sering digunakan dalam
pekerjaan bidang elektronika ! a)……………….b)……………….c)
…………….d)………………
6. Seorang siswa akan membuat casing alat elektronik dari bahan
aluminium, penggunaan jenis palu yang paling tepat dan tidak merusak
bahan untuk membentuk lipatan dari casing tersebut adalah jenis palu
………………..
7. Tuliskan dua (2) contoh penggunaan mesin bor pada benda kerja PCB.
a)……….………. B)………..…………
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
B
A

C
Nama Komponen ragum yang ditunjukan oleh hurup adalah A)
………………….B)……………….. C)………………D)………………
9. Perhatikan gambar dibawah ini!

Salahsatu contoh produk yang dapat dihasilkan dalam bidang elektronika


dengan menggunakan perkakas gergaji jenis ini adalah …….
10. Jenis perkakas tangan yang digunakan dalam instalasi antenna parabola
adalah….

c. Kunci Jawaban

1. Tang kombinasi
2. Kunci L / allen key
3. Obeng test pen
4. A). body B). rahang geser C). handle D). Slide
5. Kikir
6. Obeng, tang, mesin bor, gergaji
7. Palu kepala plastic
8. a. membuat lubang kaki komponen b. membuat lubang dudukan PCB
atau baut spacer.
9. Box speaker
10. Kunci ring atau kunci pas

Pengolahan nilai :

a. Skor 4 = jika semua jawaban benar


Skor 2 = jika setengah atau lebih dari jawaban benar
Skor 0 = jika semua jawaban salah
b. Total Skor maksimal = 40
c. Nilai akhir memiliki rentang dari 1 samai 100
d. Perhitungan Nilai akhir menggunakan rumus :

Total Skor
Nilai = x 100
Skor Maksimal

3. RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PJBL

skor
No Aspek
0 1 2 3
1. Teknik bekerja
a. Menggunakan APD Ketika bekerja
b. Menyiapkan alat kerja sesuai jenis
pekerjaannya
c. Menggunakan alat kerja sesuai Dengan fungsi
dan peruntukannya
d. Menjaga Kebersihan dan melakukan penataan
alat
2. Hasil kerja
a. Hasil kerja sesuai standar/spesifikasi
b. Pengujian produk sesuai standar
3. Sikap kerja
a. Mematuhi prosedur kerja
b. Bekerja secara mandiri
skor
No Aspek
0 1 2 3
c. Melakukan pekerjaan dengan teliti

1. Teknik Bekerja

a. Menggunakan APD Ketika bekerja


Skor 3 : jika seluruh APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 2 : jika sebagian besar APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 1 : jika sebagian kecil APD dipakai dengan tepat dengan benar
Skor 0 : jika tidak ada APD dipakai

b. Menyiapkan alat kerja sesuai jenis pekerjaannya


Skor 3 : jika menyiapkan seluruh alat kerja sesuai dengan bentuk pekerjaan
dengan tepat dan benar
Skor 2 : jika menyiapkan sebagian besar alat kerja sesuai dengan bentuk
pekerjaan dengan tepat dan benar
Skor 1 : jika menyiapkan sebagian kecil alat kerja sesuai dengan bentuk
pekerjaan dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika tidak menyiapkan alat kerja

c. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsi dan peruntukannya


Skor 3 : jika menggunakan seluruh alat kerja sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 2 : jika menggunakan sebagian besar alat kerja sesuai dengan fungsi
dan peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 1 : jika menggunakan sebagian kecil alat kerja sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika tidak menggukan alat kerja secara tepat dan benar.

d. Memelihara Kebersihan dan Penataan Alat


Skor 3 : jika seluruh alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar
Skor 2 : jika sebagian besar alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar
Skor 1 : jika sebagian kecil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar
Skor 0 : jika tidak ada hasil alat dibersihkan dan ditata kembali dengan benar

2. Hasil kerja

a. Hasil kerja sesuai standar


Skor 3 : jika produk yang dihasilkan sesuai secara keseluruhan dengan
spesikasi/order
Skor 2 : jika produk yang dihasilkan sebagian besar memenuhi spesifikasi /
order.
Skor 1 : jika produk yang dihasilkan sebagian kecil memenuhi spesifikasi /
order
Skor 0 : jika produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi / order

b. Pengujian produk sesuai standar


Skor 3 : jika seluruh prosedur dan alat uji dilakukan secara tepat dan sesuai
standar.
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur dan alat uji dilakukan secara tepat dan
sesuai standar.
Skor 1 : jika sebagian kecil prosedur dan alat uji dilakukan secara tepat dan
sesuai standar.
Skor 0 : jika prosedur dan alat uji tidak dilakukan.

3. Sikap kerja

a. Mematuhi prosedur kerja


Skor 3 : jika seluruh prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan dengan
tepat dan benar.
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan
dengan tepat dan benar.
Skor 1 : jika sebagian kecil prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan
dengan tepat dan benar
Skor 0 : jika prosedur kerja dalam proses produksi tidak dilakukan.

b. Bekerja secara mandiri


Skor 3 : jika melakukan seluruh aktifitas produksi secara mandiri dan tidak
perlu diawasi
Skor 2 : jika melakukan aktifitas produksi secara mandiri tetapi masih perlu
diawasi
Skor 1 : jika melakukan aktifitas produksi tapi masih perlu dibimbing dan
diawasi
Skor 0 : jika tidak mampu melakukan aktifitas produksi.

c. Melakukan pekerjaan dengan teliti


Skor 3 : jika seluruh prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan secara
runtut dan teliti.
Skor 2 : jika sebagian besar prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan
secara runtut dan teliti.
Skor 1 : jika prosedur kerja dalam proses produksi dilakukan secara runtut
tetapi tidak teliti.
Skor 0 : jika prosedur kerja dalam proses produksi tidak dilakukan secara
runtut dan teliti.
4. ALUR PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK

5. ANALISIS KETERKAITAN ANTARA MAPEL DAN CAPAIAN


PEMBELAJARAN
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan Hidup TIK : Memanfaatkan
Menciptakan : menciptakan Penggunaan perkakasberbagai aplikasi
karya seni yang menunjukkan tangan secara bersamaan dan
pilihan keterampilan,medium
dan pengetahuan elemen seni optimal untuk
rupa berkomunikasi,
Berpikir dan Bekerja Artistik : mencari informasi di
berkarya dan mengapresiasi
berdasarkan perasaan, empati internet, serta mahir
dan penilaian pada karya seni menggunakan fitur
secara ekspresif, produktif, lanjut aplikasi
inventif dan inovatif. perkantoran
(pengolah kata,
angka, dan
presentasi)
Menyimak – Berbicara :
menggunakan bahasa Inggris
untuk berkomunikasi dengan Berbicara dan
guru, teman sebaya dan orang Mempresentasikan :
lain dalam berbagai macam mengolah dan menyajikan
situasi dan tujuan gagasan, pikiran, pandangan,
Menulis – Mempresentasikan : arahan atau pesan
menulis berbagai jenis teks fiksi Menulis : menulis gagasan,
pikiran, pandangan, arahan atau
dan non-fiksi, melalui aktivitas
pesan tertulis untuk berbagai
yang dipandu, menunjukkan tujuan secara logis, kritis, dan
kesadaran peserta didik kreatif.
terhadap tujuan dan target
pembaca.

6. CONTOH ALUR PROSES PRODUKSI


7. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Materi : Perkakas tangan


Tujuan :
1. Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis perkakas tangan
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi berbagai jenis perkakas
tangan
Pendahuluan :
Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk
melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing
- masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan
dilakukan di atas meja kerja.
Alat dan bahan :
1. Berbagai jenis perkakas tangan
2. Kertas dan alat tulis
3. Smartphone
4. Aplikasi google lens / aplikasi sejenis.
Langkah kerja :
1. Bacalah Langkah-langkah praktek secara teliti dan seksama
2. Siapkan alat dan bahan praktek
3. Dengan menggunakan aplikasi google lens pada smartphone, Lakukan
pengamatan jenis-jenis perkakas tangan yang tersedia di workshop jurusan
atau disekitar rumah (bagi siswa dengan pembelajaran daring).
4. Lanjutkan pencarian informasi mengenai jenis perkakas tangan dari bahan
bacaan maupun internet. Identifikasi nama alat, fungsi, bagian-bagian alat
dan cara penggunaan perkakas tangan yang anda amati
5. Gambar ulang jenis-jenis perkakas tangan sesuai kaidah gambar teknik
pada kertas gambar.
6. Buatlah infografik / foster jenis-jenis perkakas tangan pada kertas Gambar
sesuai kaidah gambar Teknik.
Pertanyaan :
1. Perkakas tangan yang digunakan untuk memasang dan membuka baut
yang memiliki kepala hex socket head adalah…
2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Penggunaan perkakas tersebut paling tepat untuk mengerjakan jenis


bahan …………
3. Perhatikan gambar dibawah ini !
3 jenis kikir yang kemungkinan akan digunakan untuk membuat produk
seperti diatas adalah 1………………..2…………………..3…………………
4. Tuliskan 4 jenis alat tangan yang tidak memerlukan tegangan listrik untuk
bisa bekerja 1…………………..2……………………3…………………
4………….……….

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
8. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Materi : Perkakas tangan


Tujuan :
1. Peserta didik mampu membuat kemasan produk elektronika sederhana
menggunakan perkakas tangan dengan tepat.
2. Peserta didik mampu menerapkan prosedur pemeliharaan Sesuai standar /
budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) berbagai jenis
perkakas tangan.
Pendahuluan :
Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk
melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing -
masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan
di atas meja kerja.
Alat dan bahan :
1. Alat kerja :
a. Gergaji triplek,
b. kikir bulat,
c. kikir pahatan tunggal,
d. mesin bor dan mata bor
e. Ampelas,
f. mesin ukir (engraver) tangan.
2. Bahan :
a. Pipa PVC
b. Kertas dan alat tulis
c. Cat besi & Kuas (cat semprot)
d. Cairan bensin / lotion anti nyamuk
e. Spidol permanen
Langkah kerja :
1. Bacalah Langkah-langkah praktek secara teliti dan seksama
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
3. Buatlah desain kemasan produk elektronika pada kertas gambar.
4. Periksakan hasil desain pada guru
5. Amati dan pelajari desain / gambar kerja / alur produksi
6. Pindahkan desain yang sudah dibuat pada bahan kerja / pipa PVC
7. Lakukan proses pekerjaan sesuai dengan desain.
8. Lakukan urutan pekerjaan secara runtut dan teliti
9. Lakukan proses penghalusan (sanding) produk.
10. Lakukan proses pengecatan / coating produk sesuai dengan desain gambar
kerja.
11. Lakukan pemasangan komponen listrik pada produk yang dihasilkan
12. Buatlah file presentasi produk dalam bentuk flyer iklan
13. Presentasikan produk yang dihasilkan kepada guru
Pertanyaan :
1. Tuliskan perkakas tangan yang digunakan dalam proses pekerjaan
pembuatan produk yang telah dibuat..…
2. Tuliskan fungsi masing-masing perkakas yang digunakan dalam pembuatan
produk yang telah dibuat…….
3. Jelaskan tahapan pekerjaan dalam pembuatan produk yang telah dibuat….
4. Tuliskan prosedur pengujian produk yang telah dibuat…
5. Tuliskan spesifikasi produk yang telah dibuat……

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9. BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Kerja bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk


melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing -
masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan
di atas meja kerja (work bench). Kerja bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau
dapat dilakukan diatas meja, seperti:

1. Mengikir
2. Mengetap
3. Menggerinda
4. Melukis 
5. Menandai
6. Menggergaji
7. Menekuk
8. Mengebor
9. Pekerjaan merakit serta finishing.

Sebelum melakukan pekerjaan - pekerjaan tersebut penting untuk mengetahui


dan memahami tentang alat ukur dan juga harus mengetahui tentang peralatan -
peralatan tangan yang standar, itulah yang disebut kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai
dengan perintah kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada
pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses
tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin,
ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang
menggunakan mesin - mesin produksi.

a. Perkakas Tangan

Perkakas tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan


tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya
power tool). Beberapa contoh peralatan tangan adalah palu, kunci pas, tang,
obeng dan pahat. Perkakas tangan umumnya tidak terlalu berbahaya jika
dibandingkan dengan perkakas elektrik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Perkakas_tangan, 2016)

b. Jenis Perkakas Tangan Dan Fungsinya

1. BAUT DAN JENIS-JENISNYA

Jenis-jenis Mur dan Baut (Nut and Bolt) - Mur dan baut merupakan suatu
komponen pengikat (fastener). Terdapat berbagai jenis baut dan mur
yang digunakan sebagai komponen pengikat. Walaupun komponen ini
kecil tapi peranan nya sangat vital.
Banyak berbagai jenis mur dan baut yang digunakan sebagai pengikat
part/komponen kendaraan, sebagian mungkin sangat sering kita lihat,
namun mungkin ada beberapa yang tampak asing bentuknya. Dalam
bidang elektronika baut dan mur digunakan sebagai pengikat casing
dengan rangka utama alat elektronik, atau untuk mengisntalsi Papan
rangkaian tercetak (PRT) pada casing. Untuk komponen pengikat
(fastener) yang dalam hal ini baut dan mur menggunakan tipe ulir kanan,
yaitu untuk pengencangan baut dan mur dengan cara diputar ke arah
kanan. Sementara untuk proses pelepasan baut dan mur kita harus
memutarkan ke arah kiri. Untuk ulir kiri tentu prosesnya akan berlawanan
arah denganulir kanan. Berikut merupakan jenis baut/tipe baut

a. JENIS BAUT :

1. Baut Biasa
2. Baut Bumper
3. Baut Flange
4. Baut L
5. Baut Roda dan Mur
6. Baut Orisinil
7. Baut Mesin (Plastic Region Gauge)
b. TIPE BAUT :

1. Hexagonal Bolt (Baut Segi Enam)


2. Flange Bolt (Baut Segi Enam dengan Flange)
3. Carriage Bolt
4. Lag Bolt
5. Eye Bolt
6. Shoulder Bolt
7. Square Head Bolt
8. Hex Socket Head Bolt
9. Hexabular Bolt
10. 12 Point Flange Bolt
11. Baut U
12. Baut Tanam

c. JENIS-JENIS MUR :

1. Hexagonal Plain Nut (Mur Segi Enam)


2. Square Nut ( Mur Segi Empat)
3. Castellated Nut (Mur Benteng)
4. Lock Nut (Mur Pengunci)

d. JENIS-JENIS BAUT DAN FUNGSINYA :

1. Baut Hexagonal (Hexagonal Bolt)

Baut hexagonal merupakan salah satu


jenis baut biasa yang paling sering
digunakan, terutama pada kendaraan.
Disebut hexagonal karena bentuk
kepala dari baut ini berbentuk segi
enam (Hexagonal). Fungsi baut https://www.hiclipart.com/free-
transparent-background-png-clipart-
heksagonal sebagai pengikat, dimana
fcuup
jenis baut ini adalah yang paling umum
dipakai.

2. Flange Bolt (Baut Segi Enam


dengan Flange)

Flange bolt merupakan jenis


baut yang pada bagian bawah
kepala bautnya terdapat flens.
https://www.hiclipart.com/free-transparent- Fungsi Flens ini adalah untuk
background-png-clipart-bcwqa
memberikan kekuatan
cengkraman baut pada
komponen yang diikat ketika
dilakukan pengencangan,
seperti halnya menggunakan
washer. Sama seperti baut
heksagonal tipe baut ini juga
memiliki bentuk kepala
berbentuk segi enam.
Fungsi flange bolt adalah
sebagai pengikat 2 benda yang
memiliki permukaan yang rata.

3. Carriage Bolt

Carriage bolt merupakan jenis baut


yang memiliki kepala berbentuk bulat
dan terdapat bagian yan berbentuk
persegi tepat di bagian bawahnya yang
berfungsi untuk menekan masuk baut
ke dalam material.
Konstruksi yang demikian membuat
baut ini bisa menghasilkan
ikatan/cengkraman yang kuat ke benda https://www.hiclipart.com/free-
transparent-background-png-clipart-
yang diikatnya. hqssu
Fungsi Carriage Bolt adalah untuk
penyambungan komponen jenis kayu
(paling banyak digunakan untuk
penyambungan kayu)

4. Lag Bolt

Lag bolt merupakan jenis baut


dengan ujung lancip menyerupai
konstruksi wood screw namun
memiliki ukuran ulir yang lebih
https://id.pinterest.com/pin/501236633549879833/ besar.

5. Eye Bolt

Eye bolt merupakan jenis baut


yang memiliki bentuk cincin pada
https://www.hiclipart.com bagian kepalanya. Bentuk seperti
ini memudahkan ketika akan
melakukan suatu penarikan
benda.
Fungsi eye bolt adalah untuk
memindahkan peralatan-
peralatan dengan mengaitkan
tali/rantai pada bagian cincin dari
eye bolt

6. Square Head Bolt

Square head bolt merupakan jenis baut


yang memiliki bentuk kotak pada bagian
kepalanya.
Fungsi square head bolt adalah sebagai
baut pengikat, banyak digunakan untuk
industri berat dan pekerjaan konstruksi.

7. Hex Socket Head Bolt

Hex Socket Head Bolts


merupakan salah satu tipe baut
yang termasuk dalam kategori
jenis baut L. Dimanauntuk jenis
baut L biasanya memiliki lubang
dibagian tengahnya berbentuk
heksagonal ataupun bintang.
Pada baut tipe Hex socket pada
bagian kepala dalamnya terdapat
lubang berbentuk segi enam

8. Hexalobular Bolt

Hexabular Bolt merupakan jenis


baut L yang pada bagian
dalamnya memiliki lubang
berbentuk seperti bintang.

9. 12 Point Flange Bolt

Ini adalah jenis baut yang bagian


kepalanya berbentuk lingkaran
bergerigi (terbagi dalam 12 sudut).
Fungsi : Sebagai pengikat benda yang
membutuhkan perekatan yang kuat.

10. Baut U

Baut U merupakan jenis baut yang


memiliki bentuk seperti huruf U.
Fungsi : sebagai baut pengikat dua
benda tanpa harus melubangi
bendanya

11. Baut Tanam

Baut tanam merupakan jenis


baut yang tidak memiliki kepala
di kedua ujungnya. baut tanam
memiliki 2 ulir dimana salah satu
ulir pada baut ini ditanam pada
komponen.
Fungsi: Dipasangkan pada
knalpot, Intake dan exhaust
Manifold

2. OBENG / SCREWDRIVER

Obeng adalah sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup perangkat
elektronik dan memiliki satuan ukuran set dan bentuk, ada yang pendek
dan ada juga yang panjang, serta ada juga yang digerakan dengan
sebuah motor listrik. Untuk bagian pemegang sebuah obeng, biasanya
obeng terbuat dari plastik namun ada juga yang terbuat dari karet dan
kayu. Obeng pada umumnya ada dua jenis yaitu;

1. Obeng Min (-) / Plus (+)Screwdriver

Obeng min biasanya bentuknya pipih,


dan jika dilihat secara horisontal
menghadap kedepan mirip dengan huruf
min (-), yang mana fungsinya untuk
membuka baut yang berbentuk min (-).
namun bisa juga obeng min digunakan
untuk mencongkel sesuatu yang sulit
dibuka karena bentuknya pipih
Obeng Plus (+) Screwdriver
obeng plus (+) ini biasanya bentuknya
seperti kembang, dan fungsinya untuk
melepaskan baut atau mengencangkan
baut atau sekrup yang berbentuk seperti
kembang.
2. Obeng Ratchet

Dengan menggunakan obeng jenis


ini, bisa membongkar pasang
berbagai jenis mata obeng.Tetapi
Kekurangan obeng ini adalah bagian
penyetelan cepat aus.

3. Obeng Gagang Stabil / Obeng T

Bentuk obeng gagang stabil


menyerupai huruf T dengan tiga
jenis mata sekrup, yakni pipih,
silang, dan sok. Obeng gagang stabil
memudahkan penggunanya karena
memiliki pegangan yang kokoh dan
stabil. Obeng gagang stabil tidak
memiliki masalah mata sekrup yang
mudah lepas seperti obeng fleksibel.
Gagang obeng jenis ini terbuat dari
bahan plastik dan badannya dari
besi lapis chrome vanadium.

4. Obeng Tespen

Obeng tespen sering digunakan dalam


proses perbaikan listrik. Obeng tespen
memiliki ujung yang berbentuk seperti
obeng minus. Akan tetapi, obeng tespen
memiliki fungsi tambahan yakni dapat
menyala jika disentuhkan pada benda
yang beraliran listrik.

5. Obeng Ketok / Impact Driver

Fungsi obeng ketok adalah untuk


melepas atau mengencangkan sekrup
dengan kekencangan maksimal. Obeng
ketok atau impact driver digunakan
dengan cara memutar full kearah
pengencangan/pengendoran kemudian
obeng tetap ditahan dan gagangnya
dipukul dengan palu.
6. Obeng Aksesoris / Obeng mini

Obeng aksesori adalah perkakas yang


dibuat untuk memutar sekrup pada
peralatan aksesori, seperti telepon
genggam, jam tangan, atau kaca mata.
Obeng jenis ini memiliki banyak mata
sekrup dengan berbagai bentuk, seperti
bentuk minus dan silang.biasanya
digunakan untuk perbaikan handphone
atau perangkat elektronik yang kecil.

7. Obeng Listrik / Elektrik

Obeng jenis ini memiliki bentuk seperti


pistol, mirip dengan obeng ratchet.
Akan tetapi, obeng elektrik memiliki
baterai sehingga dapat memutar baut
dengan otomatis. Baterai obeng ini
dapat diisi ulang seperti baterai telepon
genggam pada umumnya.
Obeng elektrik memiliki dua mata
sekrup yang bisa dilepas dan dipasang
dengan mudah. Bentuk mata sekrupnya
adalah pipih dan silang.
Obeng ini sangat efisien, karena cara
penggunaannya sangat mudah dan
Anda tak perlu mengeluarkan tenaga
saat sedang memakainya. Anda hanya
perlu menekan tombol power untuk
mengoperasikan obeng elektrik

8. Obeng Fleksibel

Jenis obeng berbadan lentur merupakan


obeng yang cocok digunakan seperti
pada bagian sudut lemari karena memiliki
badan besi berlapis chrome vanadium
yang mudah dilekuk-lekuk seperti rotan.
Umumnya dilengkapi dengan mata
sekrup kembang, sok dan plat.
9. Kunci L / Allen Key / Kuci Hex

Dinamakan kunci L karena kunci ini


punya bentuk seperti huruf 'L'. Ukuran
kunci L dibuat dalam satuan metrik. Mulai
ukuran 2mm sampai 22 mm.
Dari segi jenis, kunci L terbagi menjadi
dua jenis yang berbeda penampangnya.
Ada L berbentuk segi enam (hexagonal)
dan L berbentuk bintang

CARA PENGGUNAAN OBENG

Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang


obeng dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat
seperti kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2
macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).
Penggunaan obeng standar:
1. Pilih obeng sesuai ukuran sekrup
2. Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip
3. Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada
celah dengan tangan lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus
dengan sekrup
4. Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau
memasang sekrup.

3. TANG / PLIERS

1. Tang Kombinasi / Linesman Pliers

Tang kombinasi adalah tang yang


paling banyak kegunaannya. Fungsi
tang kombinasi adalah memotong,
memegang dan membengkokan
benda kerja (baut, mur dll).
Bagian ujung tang dapat digunakan
untuk memotong kawat, kabel atau
fiber tipis. Sedangkan bagian tengah
tang yang oval bergerigi bisa berfungsi
sebagai pemutar atau penjepit benda
kerja seperti mur ataupun baut.
2. Tang Lancip atau Tang Cucut (Long
Nose)

Tang lancip memiliki bentuk yang


mirip dengan ikan cucut, moncong
pipih dan panjang. Tang ini juga
dikenal sebagai tang cucut yang
berfungsi untuk penjepit kawat atau
kabel.
Fungsi tang lancip lainnya adalah
untuk membuka tutupan pada benda-
benda kerja yang terhalang atau sulit
dijangkau.

3. Tang Potong / Diagonal plier

Tang Potong memiliki rahang yang


tajam yang fungsinya adalah untuk
memotong kawat, tali ataupun kabel-
kabel kecil. Tang ini hampir sama
fungsinya seperti tang kombinasi, hanya
saja dalam scope yang lebih kecil.
Fungsi Tang potong bisa dikatakan
sama juga seperti gunting. Hanya saja
benda-benda yang dipotong lebih keras
dan spesifik.

4. Tang Snap Ring / SPI

Tang Snap Ring adalah tang yang


fungsinya untuk menjepit circlip atau
snap ring dalam sebuah mesin. Tang
jenis ini umum digunakan dalam
perbengkelan. Model dari tang jenis ini
ada 2, yakni yang bagian ujungnya
bengkok dan ada juga yang lurus.
Nama dari tang ini juga beragam.
Kadang tang ini disebut tang circlip,
tang sirklip atau juga tang SPI.
Dipasaran tang ini dijual dengan
model tang lurus buka/tutup dan tang
bengkok buka-tutup.

5. Tang Pembulat

Tang pembulat atau tang pelintir


digunakan untuk pembuatan
aksesoris atau manik-manik. Fungsi
tang ini adalah untuk menjepit,
membengkokan atau membuat
lengkungan pada benda kerja,
seperti wisalnya kawat-kawat kecil
pada pembuatan aksesoris.

6. Tang Slip joint

Tang Slip Joint adalah Tang standar


kendaraan beroda empat dan juga
motor, dan biasanya tang ini
didapatkan dari bonus pada saat
membeli mobil atau motor baru.
Fungsi tang slip joint adalah sebagai
penggenggam atau pemutar benda
kerja seperti mur dan baut.
Fungsinya kurang lebih sama seperti
tang kombinasi namun dalam bentuk
dan kegunaan yang lebih
sederhana.

7. Tang moncong buaya

Tang buaya atau Tang penjepit adalah


tang yang diciptakan tahun 1924 oleh
William S. Petersen di Amerika
Serkat. Hingga sekarang tang ini
mempunyai beragam bentuk model.
Dan salah satu bentuk yang sering
kita jumpai terlampir pada gambar
diatas.
Fungsi tang buaya adalah untuk
memegang atau mencengkram
komponen yang akan dibuka dengan
cara diputar-kan bagiannya. Tang ini
juga bisa digunakan untuk
melonggarkan-mengencangkan baut
ataupun mur. Walaupun tentu saja
cengkramannya tidak sekuat dengan
menggunakan kunci pas.

8. Tang Kakatua

Tang ini disebut tang kakak tua


karena bentuknya mirip dengan paruh
burung kakaktua. Tang kakaktua
sering digunakan oleh para pekerja
bangunan untuk memotong kawat
ataupun mencabut paku. Selain itu ini
bisa juga digunakan untuk memotong
kabel atau benda-benda lain yang
ukurannya kecil.
9. Tang Burung

Tang burung mempunyai pengungkit


mirip seperti paruh burung, Tang ini
memiliki daya cengkram yang kuat
dan pengungkitnya lebih panjang.
Tang burung biasa disebut juga tang
pipa karena fungsi utamanya lebih
banyak berhubungan pada pekerjaan
yang berhubungan dengan perpipaan.

10. Tang Rivet

Fungsi tang rivet adalah untuk


memasang paku keling (rivet) pada 2
benda yang ingin disatukan.
sistemnya kurang lebih sama seperti
baut dan mur. Hanya saja penyatuan
benda menggunakan paku keling
tidak menggunakan mur sebagai
pengunci dan sifatnya permanen.

11. Tang Crimping

Tang crimping merupakan jenis tang


yang sering digunakan dalam
pekerjaan-pekerjaan arus lemah
kelistrikan Seperti pekerjaan Lan
internet dan telpon. Fungsi utama dari
tang crimping ini adalah
menyambungkan kabel internet atau
telpon pada konektor (contohnya
RG45) selain itu pula dapat mengupas
dan memotong kabel telpon atau
internet.

12. Tang Potong Kabel (Wire stripper)

Tang ini digunakan untuk memotong


atau mengupas kabel. Ia mempunyai 7
bagian bergerigi yang mirip seperti
gunting dengan kedua sisi yang tajam
seperti mata gergaji.
Untuk memotong/mengupas kabel kita
tinggal memasukan kabel ke salah
satu lubang yang ada. Selanjutnya
tinggal kita tekan atau diputar dulu
agar potongannya lebih merata
CARA PENGUNAAN TANG

Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang bendakerja. Tang


terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Cara
menggunakan tang yang baik yaitu :

1. Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya


2. Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak
kotor atau licin karena bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan
cedera pada tangan Anda
3. Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat
menggunakan gunting untuk memotong kabel/kawat, menjepit
kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkanbaut
4. Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor
dengan oli atau minyak
5. Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak,
berkarat atau macet.

4. GERGAJI

Gergaji merupakan perkakas yang digunakan untuk kepentingan


pemotongan. Gergaji bisa digunakan untuk pemotongan kayu maupun
logam. Berikut ini jenisjenis gergaji beserta kegunaannya. Secara garis
besar, jenis gergaji dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

a. Gergaji tangan (hand saw), Gergaji tangan merupakan gergaji yang


menggunakannya membutuhkan tenaga manusia. Umumnya
digunakan untuk pemotongan yang ringan.
b. Gergaji mesin, Sedangkan untuk pemotongan yang berat dan butuh
banyak tenaga, kami sarankan untuk menggunakan gergaji mesin.

JENIS-JENIS GERGAJI

1. Back saw

Gergaji ini umumnya memiliki ukuran


yang pendek. Memiliki bilah potong
yang tipis yang diperkuat di bagian
tepi atasnya. Biasanya digunakan
untuk pemotongan yang
membutuhkan kesimetrisan.
Sehingga membutuhkan
pemotongan yang lurus, halus dan
konsisten.

2. Bow saw

Gergaji yang memiliki bentuk


seperti busur. Memiliki mata
potong yang relatif panjang
yang memiliki banyak gigi dan
bisa diganti apabila sudah
tumpul. Umumnya digunakan
untuk pekerjaan di luar ruangan
seperti pemotongan kayu.

3. Coping saw

Gergaji yang memiliki bilah potong


yang kecil. Gergaji ini sangat cocok
untuk pekerjaan yang presisi.
Contohnya untuk pemotongan
berbagai bentuk yang simetris.
Umumnya dimiliki oleh tukang
ledeng, tukang kayu, hingga tukang
mainan.

4. Crosscut saw

Gergaji yang dirancang untuk


pemotongan kayu secara kasar.
Memiliki bilah potong yang relatif
tebal, dengan gigi besar yang
miring. Menurut jumlah
pegangannya, gergaji ini ada dua
jenis. Yaitu yang memiliki
pegangan satu dan dua. Gergaji
dengan satu pegangan
digunakan untuk pemotongan
kasar yang hanya membutuhkan
satu orang. Sedangkan yang
memiliki dua pegangan
dirancang untuk pemotongan
kasar yang membutuhkan dua
orang. Seperti pada penebangan.
5. Fret saw

Gergaji yang mirip dengan coping


saw. Perbedaannya hanya pada
panjang bilah pemotongnya yang
lebih pendek. Gergaji ini memiliki
bingkai yang lebih panjang dan lebih
besar. Sehingga memingkinkan
pemotongan yang lebih dalam
dibanding coping saw. Cocok sekali
digunakan untuk pemotongan yang
rumit.

6. Hacksaw

Gergaji yang umumnya


digunakan untuk pemotongan
logam seperti pipa. Gergaji ini
cukup ringan dan serbaguna.
Bisa digunakan untuk
memotong kayu, plastik,
maupun logam. Memiliki bilah
potong khusus dengan jumlah
gigi antara 18 sampai 32 gigi
setiap inchi

7. Japanese saw (gergaji jepang)

Gergaji ini dirancang dengan satu


pegangan dan memiliki bilah potong
yang kuat dan tipis. Gergaji ini lebih
cocok digunakan dibandingkan back
saw. Karena memiliki kelebihan bisa
menjangkau tempat yang tidak bisa
dijangkau gergaji lain. Menurut
tingkat kekerasannya, gergaji ini
dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu
dozuki, ryoba, dan kataba. Diurutkan
dari untuk pemotongan kayu yang
lunak sampai keras dengan tingkat
presisi yang sama.
8. Keyhole saw

Gergaji yang memiliki bentuk


seperti kunci. Memiliki gagang
yang bundar dan bilah tunggal
yang meruncing dari pangkal ke
ujung. Gergaji ini sangat berguna
dalam pengerjaan dry wall.
Terutama untuk mengganti
bagian yang berukuran kecil.

9. Pruning saw

Gergaji ini memiliki bilah pemotong


dengan bentuk melengkung.
Sehingga pegangannya dirancang
seperti pegangan pistol (pistol grip).
Bilah potongnya lebar dan memiliki
gigi dengan dua arah pemotongan
untuk pemotongan yang lebih cepat.

10. Rip cut saw

Sering disebut sebagai gergaji


tangan. Gergaji yang hampir
semua orang memilikinya.
Memiliki ukuran gigi yang relatif
kecil dan dirancang khusus untuk
pemotongan kayu. Biasanya
tukang kayu memiliki jenis gergaji
ini dengan ukuran panjang yang
berbeda-beda.

11. Veneer saw

Gergaji yang dirancang khusus


memiliki dua mata potong yang
memiliki 13 gigi per inch.
Biasanya digunakan untuk
pekerjaan yang presisi sehingga
memiliki bilah potong yang
pendek.
12. Wallboard saw

Gergaji yang mirip dengan


keyhole saw namun memiliki
ukuran bilah yang lebih pendek,
lebih lebar. Memiliki jumlah gigi
yang lebih sedikit per inch nya.
Dirancang khusus agar dapat
menembus tembok. Atau untuk
mengawali pekerjaan sebelum
menggunakan gergaji mesin.

13. Hand Powered Pocket Chainsaw

Berupa rantai panjang yang


memiliki gigi dan memiliki dua
pegangan. Gergaji ini dapat
dilipat dan dimasukkan ke dalam
saku. Gergaji yang cocok sekali
bagi para penjelajah hutan.

14. Band saw (stationary)

Gergaji dengan ukuran yang


cukup tinggi. Memiliki puli-puli di
bagian atas dan bawah meja
potong untuk menggerakkan
sabuk atau pita kontinyu. Sabuk
ini memiliki gigi-gigi halus yang
dapat memotong benda kerja.
Gergaji ini sangat cocok untuk
pemotongan dengan lengkungan
yang rumit. Namun hanya
terbatas untuk kedalaman
beberapa inch. Cocok untuk
pengerjaan pemotongan kayu,
tabung, pipa, dan PVC. Gergaji
ini juga cocok untuk melakukan
pemotongan yang tipis di bagian
tepi benda kerja. Namun harus
membutuhkan kesabaran dan
ketelitian agar hasil
pemotongannya maksimal
15. Band saw (portable)

Mesin ini adalah versi kecil dari


band saw (stationer). Mesin ini
dapat melakukan sebagian
pekerjaan yang sama seperti band
saw (stationer). Kelebihan dari
gergaji ini adalah bisa dibawa atau
dipindahkan dengan mudah.

16. Chainsaw

Sesuai dengan namanya,


gergaji ini menggunakan rantai
yang terdapat gigi ripping untuk
proses pemotongan. Gergaji ini
termasuk dalam kategori band
saw. Gergaji umumnya
digunakan untuk pengerjaan
kayu seperti pada penebangan
pohon

17. Mini chainsaw

Versi mini dari chainsaw. Gergaji


ini dirancang untuk pemotongan
yang ringan. Karena ukurannya
yang kecil sehingga lebih ringan
dibandingkan dengan chainsaw
yang biasa.

18. Circular saw

Gergaji bundar yang sering


disebut dengan buzz saw.
Gergaji ini memiliki pisau bergigi
yang berdiameter 7 sampai 9
inch. Gergaji ini adalah jenis
gergaji mesin yang paling umum
digunakan. Cocok digunakan
untuk pemotongan kayu, logam,
plastik, batu, dan lain-lain.
19. Chop saw

Merupakan gergaji bundar portable


yang berukuran besar. Biasanya
digunakan untuk pemotongan logam
atau batu. Untuk pemotongan beton,
biasanya ditambahkan cairan untuk
mengurangi debu pada saat
pemotongan. Gergaji ini
menggunakan bilah ompong yang
terbuat dari material abrasive khusus
agar dapat melakukan pemotongan.
Chop saw juga dikenal sebagai
abrasive saw, cut-off saw, atau
concrete saw.

20. Compound miter saw

Gergaji yang dapat digunakan


untuk melakukan pemotongan
lurus dan simetris. Pisau pada
gergaji ini dapat berputar ke
atas maupun ke bawah. Pisau
pada gergaji ini dipasang pada
lengan yang dapat disesuaikan
sudutnya. Sehingga dapat
melakukan pemotongan yang
kompleks dan rumit.

21. Flooring saw

Gergaji yang dalam penggunaannya


diletakkan di lantai. Biasanya
digunakan untuk memotong bahan
keramik dan bahan bangunan
lainnya. Keuntungan menggunakan
gergaji ini adalah anda tidak perlu
repot-repot memindahkan benda
kerja ke tempat yang tinggi.
22. Jigsaw

Gergaji genggam ini memiliki


bilah potong yang pendek dan
bergigi halus. Gerakan bilah
potongnya naik turun dengan
kecepatan yang bervariasi.
Gergaji ini dirancang khusus
untuk pemotongan kurva dan
garis-garis yang tidak lurus
lainnya. Memiliki dua jenis yaitu,
dengan kabel atau tanpa kabel.

23. Miter saw

Gergaji mesin yang cocok


digunakan untuk pekerjaan yang
presisi dan pemotongan sudut.
Gergaji ini dapat dimiringkan sampai
45° ke kedua sisinya.

24. Radial arm saw

Gergaji ini memiliki lengan yang


memanjang di atas meja
sebagai tempat motor beserta
pisaunya. Gergaji ini
memungkinkan penggunanya
untuk melakukan pemotongan
yang identik, simetris, dan lain-
lain.

25. Reciprocating saw

Mirip seperti jigsaw yang gerakan


bilahnya bolak-balik dengan cepat.
Biasanya digunakan untuk
memotong kayu, tabung, dan plastik.
Juga bisa digunakan untuk
memotong bagian bawah dinding
atau sambungan kayu.
26. Rotary saw

Gergaji yang memiliki bilah


potong tetap dan gagang tipe
screwdriver. Bisa digunakan
untuk pekerjaan kerajinan
maupun konstruksi. Sangat
cocok digunakan untuk
memotong dinding dan
perbaikan. Gergaji ini cocok
digunakan untuk pemotongan
yang kecil.

27. Scroll saw

Gergaji yang beroperasi


menggunakan sabuk (pita) atau bilah
kontinyu. Gergaji ini memiliki fungsi
seperti coping saw. Dirancang khusus
untuk melakukan pekerjaan yang
rumit, garis spiral, dan lain-lain.
Keunggulan dari gergaji ini adalah
dapat digunakan untuk membuat
kurva.

28. Table saw

Bilah pada gergaji ini cenderung


lebih besar daripada rotary saw.
Dan terdiri dari motor
berkecepatan tinggi yang
dipasang di bawah meja datar.
Untuk menyesuaikan kedalaman
pemotongan, bilah muncul dari
alas meja. Gergaji ini sangat
cocok untuk pemotongan dengan
ukuran yang identik.

5. PALU (HAMMER)

Palu adalah perkakas tangan yang digunakan untuk memukul. Memukul


yang dimaksud adalah untuk keperluan tertentu seperti memasang paku,
paku keling, menyatukan bagian, dan lain-lain.
Karena ada berbagai jenis pekerjaan yang membutuhkan palu, maka palu
dibuat dengan berbagai ukuran, berat, dan bentuk. Ukuran dan bentuk ini
akan memudahkan pekerja dalam pekerjaannya.

JENIS-JENIS PALU DAN FUNGSINYA :

Untuk palu modern, gagang atau handle palu terbuat dari bahan modern
dan disatukan dengan kepala palu. Biasanya dilengkapi peredam kejut
agar mudah digunakan. Berikut ini jenis-jenis palu :

1. Palu paku atau palu cakar (Claw


Hammer)

Palu yang umumnya digunakan untuk


pekerjaan. Gagangnya bisa terbuat dari
kayu, baja, atau karet. Bagian belakang
kepala palu disebut cakar (claw).
Membentuk alur “V” yang digunakan
untuk mencabut paku yang telah
dipasang. Kadang juga digunakan
sebagai tuas untuk mencukil bagian
tertentu jika diperlukan. Penggunaanya
harus diperhatikan agar sambungan
antara kepala dan gagang palu tetap
kuat.

2. Palu Konde (Ball Pein)

Di Indonesia sering disebut palu konde.


Karena bentuknya mirip konde atau
ikatan rambut. Kepala palu ini memiliki
permukaan yang rata dan bulat.
Umumnya digunakan untuk membentuk
logam atau memasang paku keling.
Gagang dari palu ini biasanya terbuat
dari kayu.

3. Palu bentuk (Cross and straight pein)

Palu yang juga digunakan untuk


membentuk logam. Bentuk kepalanya
memiliki satu muka rata dan satu
muka agak gepeng. Dengan palu ini,
pekerja bisa memukul dengan sudut
yang tepat atau sejajar dengan
pegangannya. Cocok digunakan
untuk memukul paku payung.

4. Palu bentuk kecil (Cross Pein Hammer)

Versi kecil dari palu cross and straight


pein. Sehingga lebih ringan ketika
digunakan. Cocok digunakan untuk
pekerjaan kayu.

5. Palu muka ganda (club hammer)

Palu yang memiliki muka ganda,


umumnya digunakan untuk
penghancuran ringan, memahat, atau
membentuk batu. Ketika menggunakan
palu ini disarankan memakai kacamata
dan sarung tangan safety. Cocok untuk
pekerjaan rumahan. Gagangnya bisa
terbuat dari kayu, logam atau resin
sintetis.

6. Palu kayu (joiner’s mallet)

Palu yang digunakan untuk memahat


atau menyatukan kayu. Kepalanya
terbuat dari kayu. Diciptakan agar
tidak merusak kayu pada saat
memukul. Gagang atau pegangannya
juga terbuat dari kayu.

7. Palu lunak (soft-faced hammer)

Palu yang kepalanya terbuat dari karet


keras atau lunak, plastik, atau tembaga.
Bentuk kepalanya bisa bervariasi.
Gagangnya terbuat dari kayu atau karet.
Biasanya digunakan untuk memukul
logam tanpa memberikan bekas pada
logam. Contohnya digunakan pada saat
pengefraisan untuk membantu
memasang benda kerja secara tegak
lurus atau sejajar
8. Palu darurat (emergency
hammer)

Palu yang digunakan dalam


keadaan darurat. Biasanya
terdapat di kendaraan umum
untuk memecah kaca. Tersedia
dengan berbagai bentuk.

CARA PENGGUNAAN

Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja,
misalnya paku. Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala
dibuat dari baja, plastik, karet, kayu, tembaga. Sebelum menggunakan
palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk gangguan :

1. Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya


2. Periksa kelayakan palu sebelum digunakan. Pastikan kepala palu
tidak longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang
longgar, bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan
kerja di sekitar Anda
3. Bila menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak
terlepas
4. Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi
sedikit tingkatkan kekuatannya
5. Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan
palu yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang
mengenai anggota tubuh.
6. Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan
7. Bila Anda hendak beristirahat dan penggunaan palu belum selesai,
sementara letakkan palu di meja atau bangku kerja dengan baik,
jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan mengenai anggota
tubuh pekerja yang berada di area tersebut

6. KIKIR

Kikir merupakan salah satu perkakas tangan yang digunakan untuk


membentuk benda kerja dengan cara mengikisnya. Proses menggunakan
kikir dalam dunia teknik merupakan proses pengerjaan paling dasar.
Karena sebelum adanya mesin-mesin, orang teknik menggunakan kikir
untuk membentuk benda kerja. Sampai sekarang, kikir juga masih
digunakan untuk berbagai pekerjaan untuk membantu pekerjaan orang
teknik.

JENIS-JENIS KIKIR DAN FUNGSINYA


Untuk berbagai keperluan pekerjaan, kikir dibuat sedemikian rupa untuk
mempermudah pekerja menggunakannya. berikut ini jenis-jenis kikir yang
digunakan di dunia teknik.

1. Kikir kasar (bastard)

Kikir dengan tingkat kekasaran bastard


umumnya digunakan untuk pengerjaan awal.
Profil gigi pada kikir ini sangat timbul karena
digunakan untuk pemakanan yang tebal.
Jarak antar gigi renggang.

2. Gigi pahatan tunggal (single cut


files)

Gigi pada pahat ini berupa satu set


baris diagonal. Umumnya
digunakan untuk pengikiran dengan
tekanan ringan. Dapat
menghasilkan permukaan yang
halus. Dan dapat juga digunakan
untuk mempertajam alat potong
seperti pisau, gunting,
atau gergaji.

3. Gigi pahatan silang (double cut files)

Gigi pada pahat ini berupa dua set baris


diagonal atau saling bersilangan.
Digunakan untuk pengikiran dengan
tekanan yang lebih besar dibanding kikir
gigi pahatan tunggal. Sehingga dapat
mengikis benda kerja lebih cepat

4. Gigi pahatan parut (rasp cut files)

Gigi pada kikir ini berupa


serangkaian gigi individu yang
dibentuk oleh alat berujung tunggal.
Sehingga menghasilkan potongan
yang kasar. Kikir jenis ini hanya
cocok untuk mengerjakan benda-
benda yang lunak seperti kayu,
aluminium, timah, dan lain-lain.
5. Gigi pahatan magicut (magicut files)

Merupakan kikir dengan gigi pahatan


tunggal yang dibagi dengan gigi sudut.
Sehingga ujung potongnya menjadi
lebih pendek. Dengan kikir ini operator
bisa melakukan pemakanan kasar dan
halus secara bersamaan.

6. Gigi pahatan kurva tunggal (curved


cut files)

Gigi pada kikir ini membentuk kurva


atau melengkung di seluruh
permukaan kikir. Umumnya
digunakan pada bengkel body mobil
untuk menghaluskan bagian tertentu.

7. Kikir rata (flat/hand files)

Kikir dengan bentuk penampang


persegi panjang. Umumnya
digunakan untuk mengikir logam
seperti besi dan baja.

8. Kikir persegi (square files)

Kikir dengan bentuk penampang


persegi. Kikir ini biasanya
digunakan untuk pembuatan alur
pasak atau alur.

9. Kikir segitiga lancip atau kikir pisau


(knife files)

Kikir dengan bentuk penampang


segitiga sama kaki. Sudut terkecil
pada kikir ini cocok digunakan untuk
mengikir celah yang kecil.
Contohnya digunakan untuk
mengasah gigi gergaji dengan
sudut kurang dari 60°.
10. Kikir segitiga sama sisi
(three square files)

Kikir dengan bentuk


penampang segitiga sama
sisi. Bentuk segitiga sama
sisi ini sangat berguna untuk
pembuatan sudut dengan
presisi.

11. Kikir setengah lingkaran (half round


files)

Kikir dengan bentuk penampang


setengah lingkaran. Kikir yang cocok
digunakan untuk mengikis permukaan
yang melengkung. Baik itu cekung
maupun cembung.

12. Kikir bulat atau lingkaran


(round files)

Kikir dengan bentuk


penampang lingkaran. Kikir
ini digunakan untuk
menghaluskan dan
menambah diameter suatu
lubang.

7. MESIN BOR

Mesin bor merupakan mesin yang digunakan untuk membuat lubang atau
memperbesar lubang pada suatu bidang. Lubang yang dibuat, dapat
digunakan untuk kepentingan sambungan atau pemasangan partisi lain.

JENIS-JENIS MESIN BOR

Jenis mesin bor ada berbagai macam. Perbedaan dari masing-masing


mesin bor dapat dilihat dari :

1. Ukuran mesin
2. Cara mengoperasikan
3. Besar pemakanan
4. Dalam pemakanan
5. Kecepatan spindle
6. Metode putaran spindle
7. Akurasi atau tingkat presisi

Jenis mesin bor disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Agar proses


pengeboran menjadi efektif dan efisien. Berikut ini jenis-jenis mesin bor
yang ada di dunia industri :

1. Mesin bor tangan (portable drilling


machine)

Hampir di semua bengkel memiliki jenis


bor ini. Mesin bor ini digunakan untuk
pengeboran dengan berbagai posisi
yang umumnya tidak bisa dilakukan
dengan mesin bor standard.
Dengan mekanisme yang sederhana
dan ukuran yang kecil, mesin ini sangat
fleksibel dan dapat dibawa kemana saja.
Mesin ini dapat digunakan untuk mata
bor berdiameter 12 mm sampai 18 mm.
Kekurangan dari mesin bor ini adalah,
operator tidak dapat mengatur
kecepatannya. Sehingga operator harus
benar-benar stabil pada saat
menggunakan mesin ini.

2. Mesin bor duduk (bench/sensitive


drilling machine)

Jenis mesin ini didesain khusus


untuk pengeboran lubang yang
kecil dan membutuhkan kecepatan
tinggi. Perlu diingat, semakin kecil
mata bor yang
digunakan maka semakin tinggi
kecepatan putaran mesin bor. Alas
pada mesin bor ini diikat dengan
mur dan baut pada meja atau
lantai. Mesin bor ini dapat
mengebor sampai diameter 15,5
mm. Gerak pemakanan bor
dilakukan secara manual atau
dengan tangan.
Operator bisa merasakan getaran
yang terjadi pada saat
pengeboran. Sehingga mesin bor
ini diberi nama mesin bor sensitif
(sensitive drilling machine).

3. Mesin bor tegak (upright drilling


machine)

Mesin bor tegak dirancang untuk benda


kerja dengan ukuran sedang. Jenis
mesin bor ini sekilas mirip dengan mesin
bor sensitif, namun ukurannya lebih
besar. Mesin bor ini mampu mengebor
sampai diameter 50 mm. Mesin ini
dilengkapi
dengan pengaturan pemakanan
otomatis. Kecepatan spindle utama dan
pemakanan bisa diatur sesuai
kebutuhan pekerjaan.

4. Mesin bor radial (radial drilling


machine)

Mesin bor radial dirancang untuk


benda kerja yang berukuran
sedang sampai besar. Jenis mesin
ini memiliki kolom mesin berbentuk
bundar yang terikat pada alas yang
kuat. Kolom ini mendukung lengan
radial sehingga dapat menaikkan
dan menurunkan meja. Hal ini
bertujuan untuk menyesuaikan
benda kerja yang memiliki
ketinggian berbeda.
Spindle utama terletak pada
lengan radial, sehingga posisinya
dapat diputar pada posisi
manapun. Dan kepala bor dapat
meluncur pada lengan radial.

5. Mesin bor gang (gang drilling machine)

Mesin bor gang memiliki meja dan alas


yang panjang. Jenis mesin ini memiliki
empat sampai enam kepala bor yang
ditempatkan secara sejajar. Masing-
masing kepala bor memiliki motor
penggerak sendiri. Umumnya mesin ini
digunakan dalam proses produksi.
Serangkaian pekerjaan seperti
pengeboran, reaming, counterboring dan
pengetappan dapat dilakukan dengan
cepat pada mesin ini.
Setiap spindle dipasang dengan alat
potong yang berbeda-beda. Sehingga
tidak perlu mengganti-ganti mata bor
yang digunakan. Cukup menggeser atau
memindah benda kerja dari satu posisi
ke posisi yang lain.

6. Mesin bor dengan spindle ganda


(multiple drilling machine)

Mesin bor ini digunakan dalam


proses pengeboran untuk
beberapa lubang secara
bersamaan. Jenis mesin bor ini
juga dapat digunakan untuk
mereproduksi pola lubang yang
sama pada sejumlah bagian yang
identik. Mesin ini memiliki spindle
lebih dari satu namun memiliki satu
motor penggerak. Motor ini
menggunakan satu set roda gigi
untuk menggerakkan semua
spindle.
Setiap spindle memegang satu alat
potong yang sama. Kemudian
dilakukan gerak pemakanan
secara bersamaan pada benda
kerja. Jarak antar spindle dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.

7. Deep hole drilling machine (mesin bor


kedalaman)

Jenis mesin bor ini digunakan untuk


pengeboran yang membutuhkan
kedalaman yang presisi seperti pada
pistol, spindle, dan batang piston.
Pemakanan yang sedikit dan kecepatan
tinggi dibutuhkan untuk pengeboran
kedalaman. Kecepatan tinggi akan
menimbulkan panas, panas dari gesekan
akan mempengaruhi permukaan hasil
pemakanan. Sehingga membutuhkan
pendingin (coolant) pada saat
pengeboran berlangsung.

CARA PENGGUNAAN

Bor digunakan untuk melubangi benda kerja. Pada pekerjaan instalasi bor
digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku sekrup
pada kayu atau tembok. Berikut adalah cara menggunakan mesin bor
yang baik:

1. Pakai Alat Pelindung Diri seperti kacamata, masker dan sarungn


tangan.
2. Hindari Penggunaan Aksesoris atau perhiasan berlebih
3. Gunakan Mata Bor yang Sesuai kebutuhan
4. Pasang Mata Bor dengan Cermat dan kencangkan
5. Pastikan Listrik Memadai dan tidak pada area basah
6. Memulai dengan Langkah Kecil yaitu memberi tanda pada benda
kerja yang akan dibor
7. Posisi Bor Harus Tegak Lurus
8. Maksimalkan Fitur Pengaturan Kecepatan.
9. Bersihkan mesin bor setelah dipakai

8. MATA BOR

Untuk membuat lubang menggunakan mesin bor, pastinya membutuhkan


jenis mata bor yang tepat agar hasilnya maksimal. Seperti yang kita
ketahui mata bor adalah alat potong yang digunakan untuk membuat
lubang yang rapi dan presisi menggunakan mesin bor.

Jenis mata bor dapat dibedakan dari penggunaannya pada media yang
berbeda. Seperti pada media besi, beton, dan kayu. Jenis Mata Bor
Menurut Medianya :

1. Jenis Mata Bor Besi

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda


yang terbuat dari besi atau logam. Yang termasuk jenis ini antara lain
twist drill, center dril, dan hole saw bits.

2. Jenis Mata Bor Beton

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda


seperti beton, tembok dan bebatuan. Yang termasuk jenis ini antara
lain mansory bits dan core drill bit.

3. Jenis Mata Bor Kayu


Yaitu mata bor yang digunakan untuk mengebor benda-benda yang
terbuat dari kayu. Yang termasuk jenis ini antara lain spur bits,
countersink bits, forstner bits, router bits, flat bits, auger bits, dan
chisel bits.

4. Jenis Mata Bor Kaca

Yaitu mata bor yang khusus digunakan untuk mengebor benda-benda


yang terbuat dari kaca, keramik, maupun granit. Mata bor ini dibuat
khusus agar ketika mengebor kaca atau keramik tidak pecah pada
saat proses pengeboran. Yang termasuk jenis ini antara lain mata bor
kaca standar dan diamond core bits.

5. Jenis Mata Bor Sumur

Yaitu mata bor yang digunakan untuk proses pembuatan sumur atau
pondasi sumuran pada bangunan. Yang termasuk jenis ini antara lain
drag bits, roller cone, dan diamond bits.

JENIS-JENIS MATA BOR DAN FUNGSINYA

1. Twist Bits (Jobber Standard)

Mata bor jenis ini adalah mata bor yang


paling sering kita jumpai karena sifatnya yang
universal. Mengapa dibilang universal?
Karena dapat digunakan pada berbagai jenis
mesin bor.
Seperti mesin bor tangan, bor duduk vertikal
maupun horizontal. Mata bor ini juga bisa
digunakan untuk mengebor besi, kayu
ataupun plastik. Untuk ukuran mata bor ini
biasanya tersedia antara diameter 4 mm
hingga 12 mm.

2. Center Drill

Center drill atau bor senter merupakan mata bor


yang biasa digunakan pada mesin bubut
ataupun bisa juga pada mesin bor duduk. Bor
jenis ini berfungsi untuk membuat lubang
permulaan pada permukaan benda keras logam
atau fiber. Selanjutnya menggunakan mata bor
lain untuk memperdalam atau memperbesar
lubangnya.

3. Hole Shaw Bits (Corring Drill)

Mata bor ini juga bisa dibilang universal karena


sama seperti jenis sebelummnya yang dapat
digunakan dalam berbagai mesin bor dan media
yang berbeda juga. Mata bor ini biasanya
digunakan untuk membuat lubang berdiameter
25 mm sampai 60 mm. Untuk penggunaannya
pada logam hanya pada plat tipis saja tidak bisa
terlalu tebal.

4. Mansory Bits

Mansory Bits adalah jenis mata bor beton yang


secara fisik mirip Twist bits namun sedikit berbeda.
Karena terdapat mata pisau khusus yang terbuat
dari bahan sangat keras di ujungnya. Hal ini tidak
terlepas dari fungsinya untuk membuat lubang
pada tembok, beton bahkan batu. Mata bor ini
biasanya digunakan pada mesin bor pada setelan
martil yang gerakan pengeborannya seperti
ketukan martil. Untuk ukurannya sendiri tersedia
kisaran diameter 4 mm sampai 15 mm dan
ukurannya juga lebih panjang dengan jenis twist
bits (300-400mm).

5. Core Drill Bit

Mata bor core drill bit


merupakan mata bor beton
yang memiliki fungsi sama
seperti Hole saw bits. Lubang
yang dihasilkan juga dalam
ukuran cukup besar tentunnya.

6. Spur Bits

Spur bits merupakan salah satu jenis


mata bor kayu. Mata bor jenis ini dapat
kita ketahui dari ciri fisiknya yaitu terdapat
ujung runcing ditengah dan mata potong
di sekelilingnya. Ujung runcing ditengah
bertujuan agar menghasilkan lubang yang
lurus dan presisi ukuran diameter lubang
yang dihasilkan. Untuk ukuran bor ini
biasannya berkisar 6 mm sampai 15 mm

7. Countersink Bits

Countersink bits adalah mata bor kayu


yang digunakan untuk membuat lubang
45°. pada permukaan kayu. Lubang ini
biasanya digunakan untuk tempat
sekrup tentunya agar sama rata dengan
kayu. Hal ini tidak lepas dari bentuk
sudut pada ujung mata bor yaitu 90°.

8. Forstner bits

Forstner bit adalah jenis mata bor


kayu yang biasa digunakan untuk
membuat lubang engsel sendok pada
permukaan kayu. Penggunaan mata
bor jenis ini harus menggunakan
mesin bor duduk. Karena getaran
yang dihasilkan cukup besar jika
menggunakan bor tangan sehingga
akan sulit untuk menstabilkannya.

9. Flat Bits

Flat bits adalah jenis mata bor kayu yang


memiliki bentuk yang menyerupai spur
bits yaitu terdapat bagian runcing pada
ujungnya. Namun memiliki fungsi yang
berbeda yaitu untuk menghasilkan lubang
dalam ukuran yang cukup besar
tentunnya.
Untuk penggunaannya sendiri disarankan
menggunakan bor tangan manual
dengan kecepatan putaran yang rendah.
Tidak disarankan menggunakan bor
tangan listrik.

10. Auger Bits

Auger bit merupakan mata bor


yang biasanya digunakan untuk
mengebor kayu atau bahan lunak
lainnya dengan diameter lubang
yang besar. Berbentuk ulir
tunggal dan biasanya digunakan
dengan kecepatan putaran mesin
rendah.
11. Router Bits

Router bit adalah mata bor


yang digunakan untuk
membuat suatu profil pada
permukaan kayu atau benda
lunak lainnya. Biasanya
digunakan pada mesin router
atau trimmer

12. Chisel Bits

Chisel bit adalah mata bor yang


terbilang cukup unik karena
lubang yang dihasilkan berbentuk
kotak, sehingga berbeda dengan
mata bor jenis lainnya. Biasanya
penggunaannya menggunakan
mesin hollow chisel mortiser.

13. Mata Bor Kaca Standar

Mata bor ini berfungsi untuk


melubangi kaca dan memiliki
bentuk menyerupai tombak,
sehingga banyak yang
menyebut sebagai mata bor
tombak

14. Diamond Drill Bit/Diamond Core Bit

Diamond drill bit merupakan mata bor


yang fungsi untuk membuat lubang pada
kaca, keramik ataupun marmer dengan
ukuran lubang yang cukup besar.

15. Drag Bits

Drag bit adalah jenis mata bor sumur versi


lama yang biasannya digunakan untuk
membuat lubang pada lapisan formasi
lunak. Memiliki nozzle jet untuk
menyemprot blander nya agar selalu bersih
dan mampu mengeluarkan lumpur dari
rangkaian batang pipanya. Bagian mata
tajamnya terbuat dari baja paduan,
sedangkan pada bagian muka (faced) yang
keras umumnya diperkuat dengan tungsten
carbide.
Masalah yang sering terjadi pada mata bor
jenis ini adalah lubang pengeboran sumur
tidak bisa lurus (bengkok). Sehingga
menghasilkan diameter yang kurang
simetris tanpa adanya pemadatan pada
bagian sisi lubang.

16. Roller Cone

Jenis mata bor sumur yang memiliki


bentuk kerucut dan bagian memutar di
ujungnnya. Terbuat dari Steel tooth bit
(Milled tooth bit) dan Insert bit
(Tungsten carbite bit). Kedua bahan
tersebut mampu menembus bebatuan
yang lunak bahkan yang keras
sekalipun. Maka dari itu mata bor ini
banyak digunakan oleh perusahaan
pengeboran minyak.

17. Diamond Bits

Mata bor jenis ini sudah mulai jarang


digunakan. Karena prinsip kerjanya
mengandalkan proses menggores
permukaan. Hal itu lah yang membuat
prosesnya berlangsung lama.
Sehingga kalah cepat dengan jenis
lain yang menggunakan proses
mengeruk atau gigi berputar.
Meskipun demikian, mata bor ini
sebenarnya cukup awet. Karena
terbuat dari intan yang merupakan zat
padat yang paling tahan goresan.

9. MESIN GERINDA

Mesin gerinda merupakan salah satu perkakas yang penting dalam dunia
industri. Pada pembahasan kali ini kita akan bahas secara lengkap apa itu
mesin gerinda dan jenis-jenisnya.

PENGERTIAN MESIN GERINDA

Mesin gerinda adalah mesin yang digunakan untuk pemotongan logam


dalamvolume kecil. Atau lebih tepatnya mungkin proses pengikisan benda
kerja. Proses ini biasa disebut dengan proses grinding. Mesin ini
menggunakan roda abrasif sebagai pemotongnya.

Penggerindaan dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang sangat presisi


dan menghasilkan permukaan yang lebih baik. Biasanya permukaan yang
sudah digerinda akan terlihat halus dan mengkilap. Tingkat kepresisian
proses gerinda bisa mencapai 0,000025 mm. Dengan demikian mesin
gerinda dapat mengurangi permukaan yang sangat sedikit.

JENIS MESIN GERINDA

Agar bisa memilih mesin gerinda untuk suatu pekerjaan, operator


hendaknya mengetahui apa saja jenis-jenis mesin gerinda. Sehingga
pekerjaan yang dilakukan menjadi efektif dan mendapatkan hasil sesuai
yang dibutuhkan.

a. Mesin Gerinda Kasar

Mesin gerinda ini biasanya digunakan untuk menghaluskan atau


merapikan permukaan yang kasar dan tidak memiliki tingkat presisi.
Contohnya digunakan untuk merapikan hasil pengelasan dan hasil
pengecoran logam. Yang termasuk jenis gerinda kasar antara lain :

1. Mesin gerinda tangan

Yaitu mesin gerinda yang paling


sederhana. Cara menggunakannya
dengan mendekatkan mesin gerinda ke
arah benda kerja menggunakan tangan.
Umumnya digunakan untuk menggerinda
atau memotong logam.
Namun ketika mata atau batu gerindanya
diganti, mesin ini dapat digunakan untuk
menggerinda keramik, batu, kayu dan
bahan non logam lainnya.

2. Mesin gerinda duduk

Yaitu mesin gerinda yang bekerja


memutar roda abrasif. Berbeda dengan
mesin gerinda tangan, cara
menggunakan mesin ini yaitu dengan
mendekatkan benda kerja ke roda
abrasif yang berputar. Sehingga
permukaan benda kerja yang
menyentuh roda abrasif akan terpotong
atau terkikis. Mesin ini biasanya
digunakan untuk mengasah alat potong
seperti pahat bubut dan mata bor..
Umumnya mesin gerinda duduk
diletakan pada meja dan diikat dengan
sambungan mur dan baut.
3. Mesin gerinda berdiri (floor stand)

Mesin ini merupakan mesin gerinda


duduk yang dilengkapi tiang
penyangga. Sehingga konstruksinya
lebih kokoh dibanding diletakkan pada
meja. Cara kerjanya sama dengan
mesin gerinda duduk.

4. Mesin gerinda dengan poros fleksibel

Mesin gerinda ini merupakan


pengembangan dari mesin gerinda
duduk. Batu gerinda pada mesin ini
sama seperti mesin gerinda duduk.
Namun cara kerjanya bisa digunakan
seperti mesin gerinda tangan

5. Mesin gerinda swing frame

Mesin gerinda ini memiliki ukuran


yang lebih besar dari mesin
sebelumnya. Mesin ini tidak memiliki
poros fleksibel, namun frame atau
rangkanya dapat digerakkan ke arah
tertentu. Cara kerjanya yaitu benda
kerja diletakkan dan diikat pada
posisi dekat dengan mata gerinda,
kemudian mesin gerinda didekatkan
ke arah benda kerja.

6. Mesin gerinda dengan abrasive belt

Perbedaan pada mesin ini terletak pada


mata potongnya. Mesin ini
menggunakan abrasive belt sebagai
alat potongnya. Biasanya digunakan
untuk mengasah alat potong seperti
pisau, pedang, dan lain-lain.

b. Mesin Gerinda Halus

Mesin gerinda presisi (Halus) Mesin gerinda presisi digunakan pada


proses finishing untuk mendapatkan dimensi yang sangat presisi.
yang termasuk jenis mesin gerinda presisi antara lain:

1. Mesin gerinda silindris

Mesin gerinda silindris digunakan


untuk membentuk bagian luar
benda kerja. Mesin
ini juga dapat digunakan untuk
bentuk yang bervariasi namun
harus memiliki titik pusat aksis
putaran.

2. Mesin gerinda internal

Selain untuk menggerinda bagian


dalam. Mesin ini juga bisa digunakan
untuk menggerinda bagian luar dan
membentuk radius. Mesin ini
merupakan solusi di dunia industri
saat ini untuk meningkatkan
produktivitas.

3. Mesin gerinda datar (surface grinding


machine)

Mesin yang digunakan untuk


menggerinda permukaan yang datar.
Mesin ini mengacu pada pembentukan
bentuk datar dan permukaan yang tidak
rata pada sebuah benda kerja. Benda
kerja diletakkan di bawah batu gerinda.
Umumnya meja pada mesin pada
gerinda ini bergerak horizontal dan bolak-
balik.
Cara kerjanya yaitu benda kerja dicekam
pada meja magnetik, kemudian meja
digerakkan maju8 mundur di bawah batu
gerinda.

4. Mesin gerinda khusus alat potong

Mesin ini dirancang khusus untuk


menggerinda atau mengasah alat
potong. Karena suatu alat potong
memiliki sudut tertentu agar alat potong
bekerja dengan baik. Contohnya
digunakan untuk mengasah pisau frais.
Cara kerjanya yaitu, alat potong yang
akan diasah dicekam pada cekam yang
bisa diatur sudutnya. Kemudian
didekatkan pada batu gerinda yang
berputar sehingga terkikis dan
membentuk sudut yang telah ditentukan.
10. MATA GERINDA

Mata potong yang digunakan pada mesin gerinda biasa disebut dengan
batu gerinda atau mata gerinda. Ada beberapa jenis mata gerinda yang
sering digunakan.

JENIS-JENIS MATA GERINDA

1. Mata Gerinda Asah (Grinding Wheel)

Batu gerinda asah atau grinding wheel ini


merupakan jenis batu gerinda yang paling
sering digunakan dalam pengerjaan logam.
Berfungsi untuk mengikis permukaan logam
besi, baja dan stainless steel. Batu gerinda
jenis ini memiliki spesifikasi khusus sesuai
jenis logam peruntukkannya. Batu gerinda
ini biasanya digunakan untuk mengasah
berbagai alat potong seperti pahat bubut,
pisau, dan yang lainnya.

2. Batu Gerinda Fleksibel (Flexible Disc)

Batu Gerinda Fleksibel biasanya digunakan


khusus untuk mengikis permukaan logam
pada area-area yang terbatas atau sempit.
Mata Gerinda Fleksibel ini juga bisa
digunakan untuk memotong logam.
Kelemahannya dari batu gerinda ini adalah
area yang terpotong lebih banyak atau lebar
dibandingkan dengan menggunakan batu
gerinda potong.

3. Batu Gerinda Potong (Cutting Wheel)

Sesuai dengan namanya, batu gerinda ini


digunakan untuk melakukan pemotongan.
Bisa pada pada media logam, seperti besi
mildsteel, baja, hingga stainless steel,
tentunya dengan menyesuaikan material
pada produk tersebut.
Berbentuk seperti piringan pipih. Celah
potongnya lebih tipis dibandingkan batu
gerinda fleksibel. Yaitu sekitar 3 mm sampai 8
mm.
4. Mata Gerinda Sikat (Steel Wire Brush)

Mata gerinda sikat berfungsi untuk


membersihkan bagian-bagian permukaan
logam dari adanya kotoran. Seperti karat,
kerak serta kotoran akibat proses oksidasi
pada permukaan logam. Sikat gerinda ini
juga dapat digunakan untuk mengelupas
lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan
tujuan untuk menghilangkan lapisan
tersebut.
Ada dua macam Mata Gerinda Sikat, yaitu
piringan sikat (steel wheel wire brush) dan
mangkuk sikat (cup wire brush).

5. Mata Gerinda Amplas Susun (Flap Disc)

Sesuai namanya, mata gerinda amplas


susun ini berbentuk piringan yang
tersusun dari lembaran kertas amplas.
Digunakan untuk mengikis dan
menghaluskan permukaan logam dan
kayu dengan bertujuan untuk
menghasilkan finishing permukaan yang
rata dan halus.

6. Mata Gerinda Amplas Datar (Fibre Disc)

Hampir mirip dengan Flap Disc, mata


gerinda ini memiliki fungsi untuk mengikis
permukaan. Baik itu pada permukaan
logam maupun pada permukaan kayu
dengan bertujuan untuk menghasilkan
finishing permukaan yang rata dan halus.
Berbentuk piringan amplas datar dan
tersusun dari lembaran kertas amplas.
Biasanya digunakan bersama rubber pad
agar penekanannya sempurna untuk
menghasilkan finishing yang lebih halus.

7. Pisau Potong Keramik (Diamond Wheel)

Sesuai dengan namanya pisau ini digunakan


khusus untuk memotong keramik. Ada dua
jenis pisau potong keramik, yaitu Pisau potong
keramik basah yang pengerjaannya diperlukan
air sebagai pelumasan Pisau potong keramik
kering yang tidak perlu dilumasi air
8. Mata Gerinda Tembok (Diamond Turbo
Disc)

Mata gerinda jenis ini digunakan untuk


mengikis pada bidang permukaan semen,
tembok, dan marble/granit. Bertujuan untuk
menghasilkan permukaan yang rata. Bisa
juga untuk mengikis sisi dari granit untuk
menciptakan lekukan sesuai pola yang
diinginkan.

9. Mata Pisau Potong Kayu (Circular Saw)

Mata pisau yang digunakan khusus untuk


memotong material kayu. Mata gerinda ini
terbuat dari baja dengan TCT (Tungsten
Carbide Tipped) pada bagian ujung mata
gergajinya. Sehingga mempunyai tingkat
kekerasan tinggi dan tidak mudah rusak saat
melakukan pemotongan. Varian produk
circular saw diciptakan dengan berbagai
jumlah mata gerigi (teeth).

10. Batu Gerinda Asah Spons (Sponge


Grinding Wheel)

Batu gerinda ini digunakan untuk


menghaluskan permukaan batu marmer
dan granit. Sehingga dapat mengkilap
kembali setelah melewati proses
pemotongan.

11. Batu Gerinda Asah Non-Woven (Non-


Woven Nylon Wheel)

Batu gerinda asah non woven juga


digunakan untuk menghaluskan dan
mengkilapkan. Namun bukan untuk batu
marmer dan granit. Melainkan untuk
menghaluskan permukaan permukaan
logam, khususnya pada Stainless steel dan
Aluminium.

12. Polishing Pad & Kain Poles (Wool Polishing


Bonnet)

Polishing Pad & Kain Poles digunakan pada


proses polishing permukaan logam yang
dilapisi cat dengan clear coat paint.
Biasanya digunakan ketika memoles cat
mobil supaya mengkilap kembali.
11. RAGUM (VICE)

Ragum merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam dunia teknik.
Ragum digunakan untuk menjepit atau mencekam benda kerja yang akan
dikerjakan. Tanpa adanya alat ini, seorang operator akan kesulitan dalam
melakukan pekerjaannya. Ada banyak sekali pekerjaan yang
membutuhkan ragum. Berbeda jenis pekerjaan, berbeda pula ragum yang
digunakan. Contohnya, ragum untuk pengerjaan logam tidak cocok
digunakan untuk pengerjaan kayu. Dan sebaliknya.

BAGIAN UTAMA RAGUM

1. Rahang/mulut
Bagian yang bersentuhan langsung dengan benda kerja. Berfungsi
untuk menahan benda kerja agar tidak bergeser. Terdiri dari 2 rahang,
yaitu rahang gerak yang jaraknya bisa diatur dan rahang tetap.

2. Slide
bagian ragum yang bisa keluar atau masuk ke dalam body ragum.
Bagian ini membantu rahang gerak untuk mengatur seberapa jarak
yang mampu dijangkau ragum.

3. Handle
bagian yang berfungsi mengatur keluar masuknya ulir. Sehingga bisa
mengatur seberapa kuat ragum menjepit benda kerjanya.

4. Screw
bagian yang membantu slide untuk keluar masuk body. Ulir pada screw
berperan sebagai poros transportir. Bagian ini penting untuk
menunjang kekuatan pencekaman ragum.

5. Body
yaitu badan ragum. Badan ini tidak bergerak. Dan semua bagian ragum
terikat pada body.

6. Alas
bagian paling bawah ragum yang berfungsi sebagai tempat pengikat
dengan meja kerja.

JENIS-JENIS RAGUM

1. Ragum pengerjaan logam (metalworking


vices)

Ragum yang digunakan untuk menjepit


benda kerja berbahan logam. Kekuatan
pencekaman pada ragum ini sangat kuat.
Sehingga memudahkan operator
memproses benda kerja.
Umumnya digunakan pada proses kerja
bangku seperti, pemotongan,
pengeboran, pengikiran, penguliran
(dengan tap atau seney). Ragum ini juga
bisa digunakan untuk menjepit benda
kerja berbahan kayu atau plastik.
Namun pencekamannya harus hati-hati.
Karena jika dicekam terlalu kuat,
permukaan benda kerja akan rusak
bahkan bentuknya berubah. Ragum ini
selalu diikat di bagian atas meja.
Ragum ini didesain khusus untuk
pencekaman yang kuat. Rahang pada
ragum ini terbuat dari baja yang
dikeraskan dan permukaannya dibuat
kasar. Hal ini bertujuan agar
pencekamannya kuat sehingga benda
kerja tidak bergeser.

2. Ragum pengerjaan kayu (woodworking


vices)

Ragum ini digunakan untuk benda kerja


yang berbahan dasar kayu, bukan logam.
Perbedaan dengan ragum pengerjaan
logam (metalworking vices) adalah dalam
pemasangannya pada meja.
Ragum ini selalu diikat di bagian bawah
meja dan umumnya diikat secara
permanen. Permukaan rahang pada ragum
ini lebih lembut bahkan rata dibanding
ragum untuk pengerjaan logam.
Sehingga tidak merusak atau membekas
pada benda kerja yang dijepit. Ada
beberapa ukuran dan model untuk ragum
jenis ini. Umumnya digunakan untuk
proses pemotongan, pengeboran dan
pengerjaan kayu lainnya.

3. Ragum tangan (hand held vices)

Ragum ini mungkin tidak asing bagi


anda. Ragum ini bisa dibawa kemana
saja karena tidak perlu diikat pada benda
apapun dan ukurannya kecil. Cukup
digenggam menggunakan tangan saja.
Ragum ini fungsinya hampir sama
dengan tang. Namun kekuatan
pencekamannya lebih kuat dibandingkan
dengan tang biasa. Umumnya digunakan
para pemancing yang ingin
membengkokkan mata pancingnya.

4. Ragum mesin (machine vices)

Ragum yang digunakan untuk


menjepit benda kerja pada mesin.
Mesin yang menggunakan ragum ini
yaitu mesin bor dan mesin frais.
Ragum ini digunakan untuk
memudahkan operator dalam
proses pengeboran, pengefraisan,
dan lainlain.

12. KUNCI RING

Kunci ring adalah salah satu perkakas wajib yang harus dimiliki bengkel
motor maupun mobil. Atau mungkin setiap rumah juga memiliki kunci ring.
Sebenarnya Kenapa sih setiap bengkel harus ada kunci ring? apa sih
kegunaannya? bisa nggak kalau pakai kunci-kunci yang lain? Kalau ingin
tahu jawabannya simak pembahasan berikut ini.
FUNGSI KUNCI RING

Dalam dunia teknik kunci ring digunakan untuk mengencangkan atau


mengendurkan mur dan baut. Ya walaupun Sebenarnya masih ada kunci
lain yang bisa digunakan seperti kunci pas, kunci inggris, maupun kunci
shock. Namun dalam keadaan tertentu mungkin anda akan lebih mudah
ketika menggunakan kunci ring.

DESAIN

Dapat dilihat dari bentuknya kunci ring memiliki desain hexagonal pada
bagian rahangnya. Hal ini bertujuan untuk menjangkau bagian-bagian
yang sempit. Namanya juga kunci ring pasti bentuknya seperti bulat dan
berlubang seperti cincin. Sehingga dapat menutupi semua bagian di
sekeliling mur atau baut yang akan dikencangkan atau dilepas. Pelajari
juga cara menggunakan kunci momen Sehingga kunci ini sangat cocok
digunakan untuk mengencangkan ataupun mengendurkan mur dan baut
yang berbentuk segi enam atau hexagonal. Setiap kunci ring memiliki dua
ukuran ring yang berbeda, dengan demikian anda bisa menggunakan
satu kunci untuk 2 ukuran mur atau baut yang berbeda.

Ada juga bentuk kunci Ring yang digabung dengan kunci pas yang biasa
disebut kunci ring pas. Untuk kunci jenis ini kedua rahangnya memiliki
ukuran yang sama namun bentuknya yang berbeda.

UKURAN KUNCI RING

Untuk memudahkan penggunanya kunci ini dibuat dengan berbagai


ukuran mulai dari ukuran yang terkecil hingga yang terbesar. Ukuran-
ukurannya bisa dilihat di bawah ini :

1. Kunci ring 6 x 7
2. Kunci ring 8 x 9
3. Kunci ring 10 x 11
4. Kunci ring 12 x 13
5. Kunci ring 14 x 15
6. Kunci ring 16 x 17
7. Kunci ring 19 x 21
8. Kunci ring 21 x 23
9. Kunci ring 22 x 24
10. Kunci ring 24 x 27
11. Kunci ring 25 x 28
12. Kunci ring 30 x 32

CARA MENGGUNAKAN KUNCI RING

1. Tentukan ukuran Mur atau baut yang akan dikencangkan atau


dikendurkan.
2. Kemudian pilih ukuran kunci Ring yang sesuai dengan Mur atau baut
tersebut.
3. Pasang kunci ring pada Mur atau baut. Pastikan posisinya tegak lurus
agar tidak meleset.
4. Putar kunci ke arah yang dibutuhkan. Misal diputar ke kanan untuk
mengencangkan dan diputar ke kiri untuk mengendurkan. Arah putaran
ini ditentukan dari jenis ulir yang ada pada mur dan baut

13. KUNCI PAS

Kunci pas digunakan dalam pemasangan dan perbaikan perangkat


elektronika komunikasi seperti pada proses instalasi antena parabola.
Misalnya, untuk membuka atau memasang baut atau mur pada antena
parabola, kita bisa menggunakan beberapa alat yang bisa digunakan.
Kunci pas memiliki banyak nama dalam penyebutannya. Beberapa orang
menyebutnya kunci pas saja, ada yang menyebutnya dengan open end
wrench dan ada juga yang menyebutnya dengan open end spanner.

Kunci pas biasanya terbuat dari paduan logam kromium-vanadium


(chrome-vanadium) yang sering kita bisa baca pada pungung kunci pas,
dan kedua ujung kunci pas membentuk pegangan dengan sudut sekitar
15 derajat. Pada beberapa jenis kunci pas khusus, sudut pawl adalah 90
derajat.

Ukuran rahang pada kunci pas ini akan memperlihatkan lebar dari ukuran
kunci yang sama dengan lebar kepala baut atau mur yang akan
digunakan. Satuan ukuran kunci pas ini biasanya menggunakan ukuran
metrik (mm) dan Imperial (inch). Dalam penggunaan kunci pas dengan
ukuran metrik, umumnya tersedia mulai dari ukuran 4 mm sampai ukuran
80 mm.

Pada ujung kunci pas ini mempunyai ukuran rahang kunci (shank) yang
berlawanan antar sisi. Misalnya, pada ujung kanan memiliki rahang kunci
dengan ukuran 10 mm dan ujung yang kiri memiliki rahang kunci dengan
ukuran 11 mm. Maka dalam penyebutanya adalah kunci pas ukuran 10-
11 mm.

FUNGSI KUNCI PAS

Fungsi kunci pas adalah untuk mengencangkan dan melepas baut atau
mur yang tidak terlalu besar momen dalam penggunaannya, atau dalam
hall ini untuk melepas baut dan mur yang sebelumnya telah dilonggarkan
dengan alat lain (seperti kunci ring atau kunci shock) .

Dibandingkan dengan kuncing ring, desain kunci pas dapat mempercepat


proses pengerjaan saat melepas mur atau baut karena mudah dalam
memasukannya. Selain itu, kunci pas memiliki kemampuan untuk
digunakan di ruang kerja dengan celah yang sempit.

CARA PENGGUNAAN KUNCI PAS

Hal pertama yang harus diperhatikan saat menggunakan kunci pas


adalah ukuran kunci pas yang digunakan harus sama dengan ukuran
kepala baut atau mur yang akan dilepas. Misalnya, ukuran kepala baut
atau mur yang ingin dilepas adalah 12 mm, jadi pastikan gunakan juga
kunci pas 12 mm. Hindari menggunakan kunci dengan ukuran berbeda
untuk menghindari kerusakan pada kunci atau kepala baut.

Setelah memastikan bahwa ukuran kunci pas sama dengan kepala baut
atau mur, langkah selanjutnya menggunakan kunci pas adalah posisi
kunci pas harus benar dan lurus dengan kepala baut atau mur yang akan
dilepas atau pasang. Hindari menggunakan kunci pas dalam posisi
miring. Memiringkan kunci pas dari posisi kepala baut akan merusak
kepala baut dan kunci pas yang digunakan. Saat menggunakan kunci
pas, pastikan posisi memegang adalah menarik kunci pas dalam posisi
ergonomis. Hindari menggunakan kunci pas dengan posisi mendorong .

Selain itu, jangan gunakan kunci pas yang terhubung ke pipa atau kunci
lainnya. Selain merusak benda kerja, hal ini juga bisa merugikan diri
sendiri. Jika tidak dapat menggunakan kunci pas dalam pekerjaan,
gunakan alat lain yang sesuai untuk menyelesaikan proses kerja dengan
cara yang bermanfaat dan benar.

CARA MERAWAT KUNCI PAS

Perawatan kunci pas bertujuan agar usia pemakaian dari kunci pas akan
panjang, sehingga akan menguntungkan bagi pemilik. Untuk mencapai
hal tersebut ada beberapa cara untuk merawat kunci pas dengan baik
dan benar, yaitu sebagai berikut:

a. Bersihkan alat setelah digunakan dengan majun sampai bersih.


b. Simpan ditempat yang sesuai (tempel didinding atau di tool box)
c. Jangan simpan kunci tercampur dengan kunci lain yang sudah
usang (berkarat/kotor)
d. Pastikan penyimpanan kering dan tidak lembab.
c. Pemeliharaan Dan Penyimpanan Perkakas Tangan

D. GLOSARIUM

Kerja bangku : teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda
kerja secara manual

Perkakas tangan : alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan


manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin

E. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/
https://teknikece.com
https://www.builder.id
https://www.belajarsesuatu.id
https://teknikdepok.com

Anda mungkin juga menyukai