Disusun Oleh
Kelompok 3
Nama :
1. Sentiani
2. Shella Bella Agustin
3. Shinta Rispalina
4. Sela Merliana
5. Selvia Cahyaning Dewi
6. Reza Novi Lola
Dosen Pembimning :
Marwan Ardiansyah,Se,M.Si
MODUL 5
Lembaga Legislatif dan Eksekutif di Indonesia
Ikhsan Darmawan, M.Si.
PENDAHULUAN
PAda hakikatnya, kekuasaan negara terdistribusi dalam tiga lembaga yaitu: lembaga
eksekutif, lembaga legislatif, dan lembaga yudikatif. Peranan ketiga lembaga tersebut harus
independen. Di Indonesia tidak menganut pemisahan kekuasaan melainkan pembagian
kekuasaan. Ketiga lembaga ini akan kita pelajari dalam Buku Materi Pokok ini dalam modul
yang terpisah. Pada modul ini kita akan membahas tentang peranan lembaga legislatif dan
lembaga eksekutif, sedangkan lembaga yudikatif akan dibahas pada modul lainnya.
Pembagian dalam modul yang terpisah ini semata-mata untuk memudahkan mahasiswa
dalam mempelajari sesuai kompetensi yang akan dicapai.
Kita dapat memahami fungsi, tugas dan peranan lembaga legislatif dan eksekutif bila
kita memahami sejarah lembaga tersebut. Pemahaman sejarah ini akan membantu kita
mengetahui asal-muasal dan landasan filosofis mengapa lembaga-lembaga tersebut ada.
Pada modul ini kita akan membatasi pada kedua lembaga tersebut pada masa Orde Baru
dan pasca Orde Baru. Pada akhir pembelajaran modul ini, mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan tentang peranan lembaga legislatif dan eksekutif dalam sistem politik
Indonesia modern, hubungannya dengan lembaga negara lainnya, dan implikasi dari peran
dan fungsi legislatif di dalam sistem politik.
Adapun secara khusus, setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat :
KEGIATAN BELAJAR 1
Lembaga Legislatif Masa Orde Baru dan Pasca Orde Baru
Selain dapat dilihat dari format seperti tersebut, lembaga legislatif dapat dilihat
pula dari majelis yang ada dalam lembaga legislatif di negara tersebut. Jika sistem
yang digunakan adalah sistem dua majelis atau sistem bikameral, Sedangkan
kelemahan dari sistem bikameral antara lain (Heywood, 1997: 303) sbb.
1. Sistem unikameral lebih efisien karena kehadiran majelis kedua dapat
membuat proses lebih kompleks dan sulit.
2. Majelis kedua sering bertindak sebagai pengawas aturan demokratis,
khususnya ketika anggota mereka tidak dipilih atau dipilih secara tidak
langsung.
3. Sistem bikameral adalah sebuah resep' untuk konflik kelembagaan di
lembaga legislatif, sepertinya halnya konflik dengan pemerintah.
4. Sistem bikameral mungkin mempersempit akses untuk pembuatan
kebijakan dengan menempatkan keputusan legislasi akhir di tangan panitia
bersama.
5. Majelis kedua memperkenalkan bias politik konservatif dengan mengangkat
pengaturan konstitusional dan kadang-kadang kepentingan dari elit sosial.
Selain dapat dilihat dari format seperti tersebut, lembaga legislatif dapat dilihat
pula dari majelis yang ada dalam lembaga legislatif di negara tersebut. Jika sistem
yang digunakan adalah sistem dua majelis atau sistem bikameral, maka majelis yang
ada adalah majelis tinggi dan majelis rendah. Keanggotaan majelis tinggi ditentukan
atas berbagai dasar (Budiardjo, 2008: 320) antara lain: (1) turun-temurun (Inggris): (2)
ditunjuk (Inggris, Kanada); (3) dipilih (India, Amerika, Filipina). Berikut adalah
beberapa contoh majelis tinggi di sejumlah negara (Budiardjo, 2008: 320-321).
1. Inggris. House of Lords. Jumlah anggota pada tahun 2007 adalah 847 orang.
Sebagian keanggotaannya berdasarkan keturunan, sebagian lagi
berdasarkan penunjukan seumur hidup. Wewenangnya: rancangan undang-
undang dapat ditangguhkan selama paling lama satu tahun, akan tetapi
rancangan anggaran belanja tidak boleh ditolak. Badan ini tidak dapat
menjatuhkan badan eksekutif.
2. India. Rajya Sabha (Council of States). Jumlah anggotanya kira-kira 250
orang dengan masa jabatan 6 tahun. Mayoritas anggota dipilih oleh badan
legislatif di negara-negara bagian, dan kira-kira 12 anggota ditunjuk dari
kalangan ahli kebudayaan, pekerja sosial, cendekiawan, dan sebagainya.
Rajya Sabha tidak dapat menjatuhkan kabinet.
3. Amerika Serikat. Senate. Jumlah anggota 100 orang (dua orang dari setiap
negara bagian) yang dipilih secara langsung dalam pemilihan umum dengan
masa jabatan enam tahun. Wewenangnya jauh lebih besar daripada Majelis
Rendah (House of Representative). Setiap perjanjian internasional, begitu
pula pengangkatan-pengangkatan pejabat penting. seperti menteri, duta
besar, dan hakim agung harus disetujui oleh Senat.
4. Filipina. Senate. Jumlah anggota 24 orang dengan masa jabatan enam
tahun.
Beralih ke soal Majelis Rendah, biasanya semua anggota dipilih dalam
pemilihan umum. Majelis ini dianggap sebagai majelis yang terpenting. Biasanya masa
jabatan sudah ditentukan (Amerika Serikat 2 tahun, Filipina 2 tahun). Di Inggris dan
India masa jabatan maksimal 5 tahun, akan tetapi sewaktu-waktu dapat dibubarkan
atas anjuran perdana menteri untuk diadakan pemilihan baru. Menurut Budiardjo
(2008:322), wewenang majelis ndah biasanya lebih besar daripada majelis tinggi,
kecuali di Amerika Serikat.
Beberapa contoh dari majelis rendah di sejumlah negara menurut Budiardjo
(2008:322) yaitu:
1. Inggris. House of Commons. Jumlah anggota 646 orang, dengan masa
jabatan maksimal lima tahun. House of Commons dapat menjatuhkan
lembaga eksekutif.
2. India. Lok Sabha. Jumlah anggota 530-52 orang, dengan masa jabatan
maksimal lima tahun. Lok Sabha dapat menjatuhkan lembaga eksekutif.
3. Amerika Serikat. House of Representatives. Jumlah anggotanya kira - kira
435 orang dengan masa jabatan dua tahun.
4. Filipina. National Assembly. Jumlah anggotanya kira-kira 104 orang, dengan
masa jabatan empat tahun. Ketentuan ini tergantung pada konstitusi di
setiap negara.
KEGIATAN BELAJAR 2
Lembaga Legislatif Masa Orde Baru dan Pasca Orde Baru
A. DEFINISI KONSEP DAN FUNGSI LEMBAGA EKSEKUTIF
Lembaga eksekutif, berbeda dengan lembaga legislatif, menjalankan peran
sebagai lembaga yang melaksanakan undang-undang. Kata eksekutif itu sendiri
berasal dari kata dalam bahasa Inggris to execute yang artinya "untuk melakukan".
Dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini, siapakah yang dimaksud dengan lembaga
eksekutif itu? Lembaga eksekutif dalam dilihat arti sempit yang terdiri dari kepala
pemerintahan di negara tersebut dan kabinetnya. Ingat, dalam sistem presidensial
yang dimaksud adalah presiden, wakil presiden, dan menteri-menteri yang membantu
tugas dari presiden dan wakil presiden. Sedangkan, dalam sistem parlementer,
lembaga eksekutif adalah perdana menteri beserta dengan para menteri.
Eksekutif dalam arti luas ialah tidak hanya kepala pemerintahan dan kabinet,
melainkan juga birokrasi dan militer. Mengapa birokrasi dan militer termasuk
eksekutif? Hal ini mengingat keduanya (birokrasi dan militer) bertugas melaksanakan
undang-undang, sebab tidak semua dapat dikerjakan sendiri oleh kepala
pemerintahan dan kabinetnya. Hal-hal yang teknis seperti pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP), pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dan kegiatan teknis lain
yang sejenis; mustahil dikerjakan langsung oleh kepala pemerintahan dan kabinet.
Sebabnya adalah meskipun melaksanakan undang-undang, tugas dari kepala
pemerintahan adalah pembuat kebijakan yang lebih teknis/operasional dari undang-
undang (Keputusan Presiden, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden) dan
memastikan bahwa menteri-menteri beserta dengan jajaran birokrasi dan militer
benar-benar menjalankan tugas dan fungsi mengerjakan hal teknis dari
pengimplementasian kebijakan dengan baik.
Menurut Austin Ranney (1997: 234), lembaga eksekutif mengacu pada institusi
atau aktivitas pemerintahan yang secara jelas tidak dalam wilayah baik legislatif atau
lembaga yudikatif. Pemimpin dalam lembaga eksekutif dapat berupa presiden,
perdana menteri, monarki, diktator, dan junta. Lebih lanjut Ranney (1958: 398-399)
menyatakan bahwa ada tiga tipe prinsip dan lembaga eksekutif sebagai kepala
negara. Pertama, hereditary monarchs at monarki berdasarkan keturunan. Artinya,
seorang yang mewarisi posisinya dari orang tuanya yang memilikinya sebelumnya dan
yang menjalankan fungsi tersebut baik langsung maupun tidak langsung. Kedua,
elected "monarchs". Dalam negara dengan sistem monarki konstitusional, suda
dilakukan pemisahan fungsi pembuatan kebijakan dari monarki dan yang tersisa
untuk monarki hanyalah fungsi seremonial saja. Ketiga, kepala pemerintahan terpilih.
Menurut ilmowan lain, Andrew Heywood (1997: 318-319) menyebut adanya
lima fungsi dari lembaga eksekutif. Pertama, menjalankan tugas tugas seremonial,
Untuk fungsi ini misalnya, seorang pemimpin lembaga eksekutif menjalankan kegiatan
negara, kunjungan luar negeri, konferensi internasional, dan ratifikasi perjanjian dan
peraturan internasional. Fungsi kedua, kepemimpinan dalam pembuatan kebijakan.
Fungsi kunci dari lembaga eksekutif adalah mengarahkan dan mengontrol proses
kebijakan. Pendeknya, lembaga eksekutif diharapkan memerintah. Peran ini diperluas
secara substansial selama abad 20 merespons tanggung jawab pemerintah yang
makin luas. Fungsi ketiga, adalah kepemimpinan umum. Popularitas dari lembaga
eksekutif, lebih daripada banyak bagian lain dari sistem politik.
MODUL 6
LEMBAGA YUDIKATIF DI INDONESIA
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP, PERANDANFUNGSILEMBAGAYUDIKATIF
A. KONSEP LEMBAGA YUDIKATIF
Kata lembaga yudikatif dalam bahasa inggris, istilah yang sering
dipakaia dalah judicial institution atau the judiciary.Berbeda dengan dua
lembaga lain, lembaga legislative dan lembaga eksekutif, lembaga legislative
lebih kental bernuasa hukum ketimbang politis.
Menurut Heywood, lembaga yudikatifadalahcabangdaripemerintahan yang
betugasnya adalah memutuskan sengketa hukum.fungsi utama dari hakim
Adalah menginterpretasikan hukum,dalam arti mereka menginterprestasikan
atau mengkonstruksikan hukum.
B. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA YUDIKATIF
Lembagayudikatifdapatdikategorikandalamsejumlahtipeprinsip.tipepertama,
pengadilan regular dana administrasi. Tipe kedua adalah pengadilan sipil dan
criminal.tipeketigaadalah pengadilannasional dan local.pembahasan berikutnya
adalah mengenaihierarkhi dalam sistem pengadilan nasional.pertama,
berkaitan dengan hierarkhi dalam sistem pengadilan nasional dan proses
appealate.kedua, mengenaistrukturumumdarihierarkhi pengadilan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Lembaga Yudikatif Masa Orde Baru Dan Pasca Baru