Anda di halaman 1dari 3

Nama : Joko Prastio

Nim : 2010711019
Bimbingan Bacaan Sejarah

Review Buku

Judul : Historis Senjata Tradisional Umban Tali di Minangkabau


Pengarang : Dr. Nopriyasman, M. Hum dan Drs. Syafrizal, M. Hum
Penerbit : UPTD Museum Adityawarman
Kota Terbit : Padang
Tahun Terbit : 2019
Jumlah hlmn : 60 Halaman

Buku yang diberi judul Historitas Senjata Tradisioal Umban Tali di Minangkabau,
membahas sebuah senjata yang telah terlupakan dari memori kehidupan masyarakat Nagari
karena era globalisasi yang terjadi dengan kehadiran senjata baru. Sesuai tulisan penulis bahwa
Umban tali termasuk dalam kelompok senjata tradisional Minangkabau yang pernah hidup dalam
perjalanan sejarah budaya Minangkabau. Bentuknya sangat sederhana, namun daya lontar
proyektilnya (biasanya batu) amat kuat, sampai mengeluarkan bunyi dengung, sehingga sasaran
yang terkena akan merasakan sakit luar biasa, atau bahkan bisa mematikan musuh. Penggunaan
umban tali sendiri terlihat hanya sampai akhir 1950-an dari beberapa data yang didapat oleh
penulis melalui tinjauan pustakanya. Untuk penggunaan ternyata dalam catatan penulisan
berbahasa Belanda, umban tali sudah dipergunakan oleh masyarakat daerah dalam perang di
Jawa 1825-1830 dan Perang Paderi di Sumatera, serta juga dilaporkan digunakan ketika ekpedisi
Belanda tahun 1863 di Nias Selatan.
Di dalam buku ini konsep umban tali juga dikemukakan, bahwa penulis menggunakan
kata umban tali secara konotatif dapat dimaknai bahwa penyebutan umban saja sudah bersifat
“menyakiti”, karena ada emosi di dalam tindakan “mengumban” itu. Penggabungan dengan kata
“tradisional” dimaksudkan bahwa keterampilan pembuatan atau menggunakan senjata itu
bersifat kebiasaan turun temurun, yang apabila tidak dipergunakan lagi, maka senjata itu menjadi
tinggal kenangan. Dengan demikian, secara operasional dapat dikatakan penelitian ini
merupakan konstruksi keadaan sejarah dari suatu alat pengumban yang diciptakan masyarakat
sebagai senjata tradisional. Jadi sudah pas rasanya penulis memberikan konsep pemakaian kata
umban tali Penggabungan dengan kata “tradisional” dimaksudkan bahwa keterampilan
pembuatan atau menggunakan senjata itu bersifat kebiasaan turun temurun, yang apabila tidak
dipergunakan lagi, maka senjata itu menjadi tinggal kenangan (Historisitas).
Pada buku ini juga terlihat pembahasan dari teknis pembuatan umban tali, praktik
penggunaan umban tali dalam masyarakat Nagari, dan makna historis keberadaan umban tali
bagi masyarakat Nagari di Minangkabau. Bahan yang digunakan untuk membuat umban tali itu
umumnya berasal dari kulit pohon tarok. Cara enggunaan umban tali itu dituliskan oleh penulis
diputar-putar seperti lingkaran ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Pada saat yang
dianggap sudah tepat, maka kedua ujung tali yang digenggam segera dilepaskan sehingga batu
keluar dengna cara diputar-putar seperti lingkaran ke arah yang berlawanan dengan arah jarum
jam. Pada saat yang dianggap sudah tepat, maka kedua ujung tali yang digenggam segera
dilepaskan sehingga batu akan melesat menuju saasarn dan biasanya kecepatan lemparan biasa
mencapai mencapai 126 km/jam dan mampu menembak dengan akurat dalam jarak sekitar 180
meter.
Di dalam buku ini juga dijelaskan makna umban tali itu dalam beberapa konteks. Pertama
dalam konteks sifatnya, senjata tradisional umban tali adalah bukti nyata keterhubungan
manusia, khususnya di Minangkabau dengan masa lalu nenek moyangnya. Kedua, muatan
informasi tentang masa lalu manusia. Informasi itu berupa keterangan tentang umban tali mulai
dari cara-cara pembuatan, fungsi, teknologi, dan keindahannya. Historisitas umban tali di
Minangkabau memperlihatkan energi itu secara bersama-sama menyatu dalam perlawanan
mengusir penjajah Belanda. Yang terakhir umban tali memiliki nilai makn dalam hal estetika
dari segi bentuk, jenis, dan teknik pengerjaannya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelabihan :
Buku ini sangat menarik untuk dibaca dan menambah pengetahuan kita dalam hal senjata
tradisional di Mniangkabau yang keberadaanya suddah tidak terlihat lagi. Dalam segi penulisan
buku ini sudah sangat tersusun rapi dan telah menggunakan bahasa yang sangat mudah untuk
dimengerti dan tidak berbelit-belit. Penulis juga memberikan secara rinci pernyataan-pernyataan
mengenai umban tali yang diceritakan dalam buku seperti dari susunan awal pembuatan, teknik
penggunaaan umban tali sampai dengan makna yang terdapat dalam berbagai konteks dari
umban tali. Buku ini juga memberikan konsep yang mudah dipahami tidak seperti buku lainya.

Kekurangan :
Di balik kelebihan buku yang ada tentunya ada beberpa kekurangan di buku tersebut.
Diantarannya buku sedikit sekali menampilkan gambar tentang umban tali baik itu cara
penggunaan, bahan nya seperti apa, teknik pelemparan nya dan lainya. Untuk informan reviwer
hanya melihat penulis mewawancari bapak-bapak dan tidak adanya pihak pereempuan , berrarti
untuk dalam hal ini perepmpuan tidak adakah mengambil peran dalam historisitas umban tali
yang ditulis penulis ini.

Anda mungkin juga menyukai